Anda di halaman 1dari 13

PERILAKU REPRODUKSI

kelompok 11
Anggota kelompok

01 02 03

NIHAYATUZ ZULVA NUR AWALIYA ALFINA F. NADIA CAHYANINGTYAS


A. perorganisasian dan
C. Identitas Gender dan
pengaktifan hormon seks
Perilaku yang Dibedakan
Berdasarkan Gender
B. Perilaku Orang Tua
dan Motivasi
D. Orientasi Seksual
Reproduksi
A) Pengorganisasian dan Pengaktifan Hormon Seks
• PENGORGANISASIAN HORMON SEKS
1) Pengorganisasian hormon seks menghasilkan efek structural yang
tahan lama. Sebagai contoh, selama periode sensitive dalam
perkembangan awal, misalnya, trimester pertama kehamilan untuk
manusia, hormon seks menentukan apakah tubuh mengembangkan alat
kelamin Wanita atau pria, dan mereka mengubah aspek-aspek tertentu
dari perkembangan otak.

2) Hormon sex, merupakan jenis hormon yang berperan dalam proses


perkembangan seksual serta reproduksi
3) a. Hormon sex dihasilkan di kelenjar

adrenal dan gonad
b. Pada pria hormone tersebut

terletak di testis
c. Sedangkan pada Wanita hormon tersebut terletak di indung ovarium

(gambar kelenjar adrenal) (gambar kelenjar gonad)



JENIS JENIS HORMON SEKSUAL


ESTROGEN PROGESTERON TESTOTERO


PENGAKTIFAN HORMON SEKS

1) Pengaktifan hormon seks lebih bersifat sementara, hanya berlanjut Ketika


hormon hadir atau Ketika terlampui.
2) Pada pria testoteron tampaknya menjadi factor utama yang berkontribusi
terhadap motivasi seksual pada primata jantan termasuk manusia. Hormon
memengaruhi kegiatan seks hal ini disebabkan laki-laki membutuhkan testoteron
dalam reproduksi sperma
3) Sedangkan pada Wanita hormon Estrogen dan Progesteron yang biasanya
mengatur motivasi untuk terlibat dalam perilaku seksual. Selain itu kedua
hormon tersebut juga sangat berpengaruh pada siklus menstruasi dan motivasi
seksual terhadap pria. Namun setelah menopause banyak Wanita mengalami
penurunan motivasi seksual. Menopause sendiri berkaitan dengan penurunan
estrogen yang cepat , serta penurunan androgen yang stabil

( gambar siklus menstruasi)


B) Perilaku Orang Tua dan Motivasi Reproduksi


Perilaku Orang Tua

orang tua memiliki kewajiban dan dapat sangat membantu dalam


mendidik anak-anaknya untuk kehidupan social. Upaya perlindungan
Kesehatan reproduksi tidak hanya bebas dari penyakit dan kelemahan,
tetapi juga keadaan sejahtera fisik, mental, dan social yang mempengaruhi
system reproduksi serta fungsi proses reproduksi
Upaya pelindungan kesehatan reproduksi dapat dilakukan orang tua melalui
cara sebagai berikut :

1. Mengenalkan perlindungan Kesehatan reproduksi


2. Penanaman nilai budi pekerti, yang mengandung nilai keagamaan,
kesusilaan dan kepribadian
3. memfasilitasi perkembangan anak
Motivasi Reproduksi

-Perilaku seksual umumnya berfungsi untuk mewariskan gen kita


-Kesehatan reproduksi merupakan komponen penting Kesehatan
bagi laki laki dan perempuan tetapi lkebih dititik beratkan pada
perempuan karena Wanita memiliki system reproduksi yang sensitive
akan kerusakan, cedera, dan mudah terkena penyakit reproduksi
C) Identitas Gender dan Perilaku yang Dibedakan Berdasarkan
Gender
- Identitas gender adalah apa yang kita
anggap sebagai diri kita sendiri,
identitas gender merupakan karakteristik pada manusia.
- Para psikolog berasumsi bahwa gender sebagaian besar atau seluruhnya
bergantung pada cara orang mengasuh anak-anak mereka.
- Pria dengan genetic pria dngan kadar testoteron rendah dapat mengembangjan
penampilan perempuan atau sebagai perempuan. Sedangkan wwanita dengan genetic
Wanita yang terpapar lebih banyak testoteron maka dapat merasa sebagai maskulin
penyebab paling umum dari kondisi ini adalah hyperplasis adrenal kongenital
(congenital adrenal hyperplasia-CAH) yang berarti perkembangan kelenjar adrenal
kongenital berkembang berlebihan sejak lahir. Dalam beberapa penelitian, anak
perempuan dengan CAH diamati di ruang yang penuh dengan mainan, termasuk
beberapa yang khas dengan anak perempuan, laki-laki, dan beberapa netral.
Pengamatan orang tua menunjukkan bahwa umumnya mendorong anak perempuan
untuk bermain apapun yang mereka inginkan.
- Orang orang tertentu dengan pola kromosom XY menghasilkan androgen dalam jumlah
normal, termasuk testosterone, tetapi tidak memiliki reseptor yang memungkinkan bahan
kimia tersebut mengaktifkan gen dalam inti sel.
- Anak perempuan dengan riwayat CAH juga
memiliki penyesuaian seksual yang sulit
terutama mereka mengalami operasi pengurangan. Untuk menyelesaikan peran
pemeliharaan dan hormon dalam menentukan identitas gender, pengamatan yang paling
menentukan akan dating dari membesarkan bayi laki-laki normal sebagai perempuan atau
membesarkan bayi perempuan normal sebagai laki-laki. Ketika hormon prenatal otak
bertentangan dengan penampilan anak, tidak ada yang bisa memastikan bagaimana anak
itu akan berkembang secara psikologis. Hormon tidak memiliki control penuh, tetapi
pengasuhan juga tidak.
D) Orientasi Seksual
1. orientasi seksual merupakan pola ketertarikan seksual, romantic, atau
emosional kepada orang-orang dari lawan jenis atau jenis kelamin, jenis
kelamin atau gender yang sama, atau kedua jenis kelamin, atau beberapa jenis
kelamin
2. menurut American Psychological Association, “orientasi seksual juga mengacu
pada pemahaman identitas individu berdasarkan ketertarikan, perilaku terkait dan
keanggotaan dalam komunitas lain yang memiliki ketertarikan tersebut”
3. banyak keilmuan percaya bahwa alam dan pola makan adalah kombinasi
dari efek genetic, hormonal, dan lingkungan yang mendasari orientasi
seksual.
4. beberapa decade penelitian telah menunjukkan bahwa orientasi
seksual meluas sepanjang kontinum, dari atraksi yang menarik dari
lawan jenis sampai aktratif untuk jenis kelamin yang sama
5. telah ditemukan yang Namanya marker Xq28 pada area subtelomeric di
kromosom X yang merupakan penentu orientasi seksual pada laki-laki. Bagian dari
otak yang Bernama Hipotalamus, dan menemukan bahwa di sana sel yang Bernama
INAH3 pada laki-laki homoseksual mengalami perbedaan ukuran (lebih kecil) dari
pada laki laki heteroseksual. Pada jurnal Psichoneuroendocrinology, bahwa hormon
yang menyelimuti janin selama dalam kandungan dapat mempengaruhi perilaku
seksual manusia.
6. pada perempuan, suatu kondisi yang dapat terjadi adalah yang disebut dengan
Adrenogenital Syndrome (AGS)
7. bayi perempuan dalam kandungan yang mempunyai AGS akan mempunyai
eksternal genitalia, atau kelamin luar, yang menyerupai alat kelamin laki-laki, dan
juga berpengaruh pada perilaku; yaitu aktivitas yang lebih kelakian dan peran
gender yang lebih kea rah laki-laki dan ketertarikan pada perempuan
Terima kasih!

Anda mungkin juga menyukai