NIHAYATUZ ZULVA NUR AWALIYA ALFINA F. NADIA CAHYANINGTYAS
A. perorganisasian dan C. Identitas Gender dan pengaktifan hormon seks Perilaku yang Dibedakan Berdasarkan Gender B. Perilaku Orang Tua dan Motivasi D. Orientasi Seksual Reproduksi A) Pengorganisasian dan Pengaktifan Hormon Seks • PENGORGANISASIAN HORMON SEKS 1) Pengorganisasian hormon seks menghasilkan efek structural yang tahan lama. Sebagai contoh, selama periode sensitive dalam perkembangan awal, misalnya, trimester pertama kehamilan untuk manusia, hormon seks menentukan apakah tubuh mengembangkan alat kelamin Wanita atau pria, dan mereka mengubah aspek-aspek tertentu dari perkembangan otak.
2) Hormon sex, merupakan jenis hormon yang berperan dalam proses
perkembangan seksual serta reproduksi 3) a. Hormon sex dihasilkan di kelenjar
adrenal dan gonad b. Pada pria hormone tersebut
terletak di testis c. Sedangkan pada Wanita hormon tersebut terletak di indung ovarium
(gambar kelenjar adrenal) (gambar kelenjar gonad)
JENIS JENIS HORMON SEKSUAL
ESTROGEN PROGESTERON TESTOTERO
PENGAKTIFAN HORMON SEKS
1) Pengaktifan hormon seks lebih bersifat sementara, hanya berlanjut Ketika
hormon hadir atau Ketika terlampui. 2) Pada pria testoteron tampaknya menjadi factor utama yang berkontribusi terhadap motivasi seksual pada primata jantan termasuk manusia. Hormon memengaruhi kegiatan seks hal ini disebabkan laki-laki membutuhkan testoteron dalam reproduksi sperma 3) Sedangkan pada Wanita hormon Estrogen dan Progesteron yang biasanya mengatur motivasi untuk terlibat dalam perilaku seksual. Selain itu kedua hormon tersebut juga sangat berpengaruh pada siklus menstruasi dan motivasi seksual terhadap pria. Namun setelah menopause banyak Wanita mengalami penurunan motivasi seksual. Menopause sendiri berkaitan dengan penurunan estrogen yang cepat , serta penurunan androgen yang stabil
( gambar siklus menstruasi)
B) Perilaku Orang Tua dan Motivasi Reproduksi
Perilaku Orang Tua
orang tua memiliki kewajiban dan dapat sangat membantu dalam
mendidik anak-anaknya untuk kehidupan social. Upaya perlindungan Kesehatan reproduksi tidak hanya bebas dari penyakit dan kelemahan, tetapi juga keadaan sejahtera fisik, mental, dan social yang mempengaruhi system reproduksi serta fungsi proses reproduksi Upaya pelindungan kesehatan reproduksi dapat dilakukan orang tua melalui cara sebagai berikut :
1. Mengenalkan perlindungan Kesehatan reproduksi
2. Penanaman nilai budi pekerti, yang mengandung nilai keagamaan, kesusilaan dan kepribadian 3. memfasilitasi perkembangan anak Motivasi Reproduksi
-Perilaku seksual umumnya berfungsi untuk mewariskan gen kita
-Kesehatan reproduksi merupakan komponen penting Kesehatan bagi laki laki dan perempuan tetapi lkebih dititik beratkan pada perempuan karena Wanita memiliki system reproduksi yang sensitive akan kerusakan, cedera, dan mudah terkena penyakit reproduksi C) Identitas Gender dan Perilaku yang Dibedakan Berdasarkan Gender - Identitas gender adalah apa yang kita anggap sebagai diri kita sendiri, identitas gender merupakan karakteristik pada manusia. - Para psikolog berasumsi bahwa gender sebagaian besar atau seluruhnya bergantung pada cara orang mengasuh anak-anak mereka. - Pria dengan genetic pria dngan kadar testoteron rendah dapat mengembangjan penampilan perempuan atau sebagai perempuan. Sedangkan wwanita dengan genetic Wanita yang terpapar lebih banyak testoteron maka dapat merasa sebagai maskulin penyebab paling umum dari kondisi ini adalah hyperplasis adrenal kongenital (congenital adrenal hyperplasia-CAH) yang berarti perkembangan kelenjar adrenal kongenital berkembang berlebihan sejak lahir. Dalam beberapa penelitian, anak perempuan dengan CAH diamati di ruang yang penuh dengan mainan, termasuk beberapa yang khas dengan anak perempuan, laki-laki, dan beberapa netral. Pengamatan orang tua menunjukkan bahwa umumnya mendorong anak perempuan untuk bermain apapun yang mereka inginkan. - Orang orang tertentu dengan pola kromosom XY menghasilkan androgen dalam jumlah normal, termasuk testosterone, tetapi tidak memiliki reseptor yang memungkinkan bahan kimia tersebut mengaktifkan gen dalam inti sel. - Anak perempuan dengan riwayat CAH juga memiliki penyesuaian seksual yang sulit terutama mereka mengalami operasi pengurangan. Untuk menyelesaikan peran pemeliharaan dan hormon dalam menentukan identitas gender, pengamatan yang paling menentukan akan dating dari membesarkan bayi laki-laki normal sebagai perempuan atau membesarkan bayi perempuan normal sebagai laki-laki. Ketika hormon prenatal otak bertentangan dengan penampilan anak, tidak ada yang bisa memastikan bagaimana anak itu akan berkembang secara psikologis. Hormon tidak memiliki control penuh, tetapi pengasuhan juga tidak. D) Orientasi Seksual 1. orientasi seksual merupakan pola ketertarikan seksual, romantic, atau emosional kepada orang-orang dari lawan jenis atau jenis kelamin, jenis kelamin atau gender yang sama, atau kedua jenis kelamin, atau beberapa jenis kelamin 2. menurut American Psychological Association, “orientasi seksual juga mengacu pada pemahaman identitas individu berdasarkan ketertarikan, perilaku terkait dan keanggotaan dalam komunitas lain yang memiliki ketertarikan tersebut” 3. banyak keilmuan percaya bahwa alam dan pola makan adalah kombinasi dari efek genetic, hormonal, dan lingkungan yang mendasari orientasi seksual. 4. beberapa decade penelitian telah menunjukkan bahwa orientasi seksual meluas sepanjang kontinum, dari atraksi yang menarik dari lawan jenis sampai aktratif untuk jenis kelamin yang sama 5. telah ditemukan yang Namanya marker Xq28 pada area subtelomeric di kromosom X yang merupakan penentu orientasi seksual pada laki-laki. Bagian dari otak yang Bernama Hipotalamus, dan menemukan bahwa di sana sel yang Bernama INAH3 pada laki-laki homoseksual mengalami perbedaan ukuran (lebih kecil) dari pada laki laki heteroseksual. Pada jurnal Psichoneuroendocrinology, bahwa hormon yang menyelimuti janin selama dalam kandungan dapat mempengaruhi perilaku seksual manusia. 6. pada perempuan, suatu kondisi yang dapat terjadi adalah yang disebut dengan Adrenogenital Syndrome (AGS) 7. bayi perempuan dalam kandungan yang mempunyai AGS akan mempunyai eksternal genitalia, atau kelamin luar, yang menyerupai alat kelamin laki-laki, dan juga berpengaruh pada perilaku; yaitu aktivitas yang lebih kelakian dan peran gender yang lebih kea rah laki-laki dan ketertarikan pada perempuan Terima kasih!