Anda di halaman 1dari 21

Sexual or

Reproductive
Behavior
Dosen pengampu : dr. Zain Budi Syultoni, Sp.Kj,
Anggota Kelompok 5

Moch. Eka Fareza Putra Nur Azizah Kartika Azzahra


20231770001 20231770018 20231770020
Anggota Kelompok 5

Navasya Izzatia Syahrir Hani Dwi Wilujeng

20231770033 20231770034
Proses Terbentuknya Jenis Kelamin
1 Penentuan kromosom seks

Saat pembuahan, sperma yang


membawa kromosom X atau Y
Diferensiasi Gonad 2 yang akan bersatu dengan sel
Gen kromosom Y jantan, gen telur yang membawa
SRY menyebabkan gonad yang kromosom X.
tidak berdiferensi berkembang Sperma X + sel telur = Perempuan (XX)
menjadi testis. Sperma Y + sel telur = laki - laki (XY)
Sedangkan betina tidak
memiliki gen SRY sehingga
gonad berkemban menjadi Pembentukan Hormon seks
3
ovarium dan duktus wolffian
mereka memburuk. Testis menghasilkan
Induk telur tidak menghasilkan testosteron sedangkan
MIH, sehingga saluran ovarium menghasilkan
mullerian berkembang dan estrogen dan progesteron.
matang menjadi saluran telur,
rahim, dan vagina atas.
Proses Terbentuknya Jenis Kelamin
3. Diferensiasi Karakteristik Seksual
Sekunder

Pada perempuan mulai


Pertumbuhan Organ Reproduksi 4. tumbuh payudara,
eskternal
perkembangan pinggul yang
Pada perempuan lebih besar, dan pertumbuhan
pembentukan vulva dan rambut di area tertentu.
vagina. Pada laki laki melibatkan
Pada laki-laki pembentukan pertumbuhan kumis dan
penis dan skrotum. janggut, pertumbuhan rambut
di dada dan wajah, serta
perubahan suara.

5. Mengatur sistem reproduksi internal

Pada perempuan melibatkan


pertumbuhan dan
perkembangan rahim serta
regulasi siklus menstruasi.
ANATOMI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
Cara Kerja Hormon Seksual
1 Pengaturan Siklus Menstruasi

Estrogen dan progesteron bekerja untuk memicu dan mengendalikan siklus


menstruasi pada perempuan.

2 Pengeluaran Sperma

Hormon testosteron merangsang produksi dan pelepasan sperma pada laki-laki.

3 Pertumbuhan Karakteristik Sekunder

Hormon seks seperti estrogen dan testosteron memainkan peran penting dalam
pengembangan karakteristik seksual sekunder.
Cara Kerja Hormon Pria

1 Hormon oksitosin 2 Penurunan kadar 3 Hal yang paling penting


berperan dalam testosteron bukan bagi eraksi adalah
kenikmatan seksual. alasan umum tetosteron
penyebab impotensi meningkatkan
tubuh akan melepas
tetapi adanya gangguan pelepasan nitrit oksida.
oksitosin dalam jumlah
peredaran darah.
yang besar selama
berlangsungnya
orgasme dan kosentrasi
di dalam darah dapat
mencapai tiga kali
diatas normal
Cara Kerja Hormon Perempuan

1 Kelenjar hipotalamus dan pituitari wanita berinteraksi dengan ovarium untuk menghasilkan siklus
menstruasi

Akhir periode menstruasi, pituitary anterior melepaskan felliclestimulating hormone (FSH) yang memicu
pertumbuhan folikel yang merawat ovum dan menghasilkan jenis estrogen, termasuk estradiol

2 Masa pertengahan siklus menstruasi, folikel membentuk reseptor FSH terus-


menerus.
Walaupun ada penurunan FSH dalam darah, pengaruh FSH folikel meningkat yang mengakibatkan estradiol
terproduksi semakin banyak.

3 meningkatnya pelepasan estradiol menuebabkan meningkatnya pelepasa FSH dan


LH.
Cara Kerja Hormon Perempuan

1 Gabungan pengaruh FSH dan LH menyebabkan folikel melepaskan ovum.

Sisa-sisa folikel melepaskan hormon progesteron.

2 Akhir siklus menstruasi terjadi penurunan kadar LH, FSH, estradiol dan progesteron.

Jika ovum tidak difertilisasi, maka dinding uterus akan di gugurkan (menstruasi).

3 Jika ovum difertilisasi maka terjadi peningkatan hormon estradiol dan progesteron
selama masa kehamilan.
akibatnya terjadi aktivitas fluktuatif pada reseptor serotonim 3 (5HT3) yaitu mual.
Perilaku terkait reproduksi dan testosteron laki-
laki

1. 2. 3.
Laki-laki masih tetap
Okidektomi Dorongan seks dan
aktif secara seksual
menyebabkan kadar testosteron tidak
selama berbulan-bulan
berkurangnya berkorelasi pada laki-
setelah oridektomi
minat dan perilaku laki sehat, dan suntikan
darena andogren
seksual serta testosteron tidak
adrenal memainkan
perubahan fisik. meningkatkan
peran tertentu dan
dorongan seks.
mempertahankan
aktivitas seksual.
Perilaku terkait reproduksi dan hormon - hormon
gonadal perempuan

1. 2. 3.
Motivasi seksual Selain itu, Secara paradoksikal, ada bukti
maupun perilaku ovariektomi ternyata doorngan seks perempuan di
seksual hanya memiliki efek bawah control andogren,
perempuan terkait langsung yang kecil bukan estrogen.
dengan siklus baik pada motivasi
kebanyakan perempuan
menstruasi. seksual maupun
dengan dorongan 16 seks
perilaku seksual
yang rendah tidak memiliki
mereka selain
kadar testosterone darah yang
sterilitas,
rendah.
konseskuensi utama
cvariektomi pada motivasi seksual maupun
perempuan adalah aktifasi seksual perempuan
berkurangnya tidak terkait dengan siklus
lubrikasi vagina. menstruasinya, tetapi hal itu
berkait dengan tipe laki-laki
yang mereka sukai.
Gangguan Hormon Seksual

Disfungsi Seksual Hiperplasia Adrenal Kongenital Testosteron rendah


Kondisi yang disebabkan oleh Faktor usia mempengaruhi
Gangguan hormonal dapat rendahnya kadar testosteron. Hal
menyebabkan disfungsi seksual seperti kelebihan hormon androgen ini dapat menyebabkan gejala
disfungsi ereksi atau gangguan selama perkembangan janin, seperti berkurangnya gairah seks,
menstruasi. menghasilkan perkembangan depresi, atau maslah ereksi
alat kelamin yang ambigu.
Gangguan Hormon Seksual

Sindrom Polikistik Ovarium Menopause Hipogonadisme


Ditandai dengan perubahan Kelenjar seksual tidak
Gangguan hormonal pada signifikan pada kadar menghasilkan hormon dalam
wanita yang estrogennya. Hal ini jumlah cukup. Penyebab
menyebabkan menyebabkan perubahan hipogonadisme yaitu
perkembangan beberapa suasana hati, gejala fisik, dan hipogonadisme primer dan
kista pada ovarium. emosional. hipogonadisme sekunder.
Interseks
•Sejumlah individu tidak dapat dikategorikan
sebagai pria atau wanita jarena adanya gen
yang bermutasi sehingga memiliki alat kelamin
yang tidak berkembang dengan baik.

•Contohnya orang terlahir dengan kromosom


XX tetapi gen SRY mengalamai translokasi dari
kromosom Y ayah ke kromosom lain, sehingga
mereka memiliki satu ovarium dan testis atau
dua pasang testis atau campuran.

•Penyebab umumnya adalah hyperplasia


adrenal kongenital, artinya perkembangan
kelenjar adrenal yang berlebih dari lahir.
Ketertarikan dan preferensi anak perempuan
penderita CAH
Mereka sering kali dibesarkan sebagai anak
perempuan, akan tetapi otak mereka telah
terpapar kadar testosteron lebih tinggi selama
periode prenatal dan posnatal daripada anak
perempuan lain.

Mereka lebih menyukai kegiatan tipikal remaja


putra dan putri dibandingkan dengan remaja
putri normal.
Gangguan Perilaku Seksual

Pelecehan Seksual Paraphilia Pedophilia


tindakan memaksa penyimpangan perilaku Ketertarikan seksual
atau mengeksploitasi seksual yang ditandai terhadap anak-anak.
orang lain secara dengan adanya dorongan Penyebab pedophilia
seksual tanpa seksual dan ketertarikan ini belum pasti.
persetujuannya seksual yang mendalam
terhadap objek yang tidak
normal.
Gangguan Perilaku Seksual

Nyphomaniac dan Parafilik Coercive Disorder


Perilaku seksual komplusif satyriasis

terdorong untuk
Melakukan berulang-ulang Gejala seksual yang memiliki menggunakan kekerasan
tindakan seksual tanpa dapat nafsu seksual yang luar biasa atau tekanan untuk
dikendalikan, bahkan ketika dan ingin melampiaskan memaksakan fantasi
hal itu merugikan diri sendir nafsu seksnya berulangkali paraphilia pada orang
ataupun orang lain. tanpa terkendali. lain.
Gangguan Perilaku Seksual

Homoseksual

jenis orientasi seksual yang mengacu pada


ketertarikan romantic, emosional, atau
seksual seseorang terhadap orang berjenis
kelamin sama. Faktor penentunya yaitu
faktor genetik, faktor hormon, peristiwa
prenatal, anatomi otak
Hubungan Seksual Manusia dengan Psikologi

Pemenuhan kebutuhan Peran emosi

Sebagaimana teori Abraham Maslow bahwa Saat hormone testosterone pada individu
teori kebutuhan ada lima. Pada tingkatan mengalami kekurangan akan mengakibatkan
pertama kebutuhan dasar atau fisiologi yang berkurangnya hasrat seksual, berkurangnya
meliputi oksigen, air, makanan, suhu tubuh frekuensi ereksi, cenderung merasa depresi
yang normal, tidur, homeostasis, kebutuhan atau sedih berujung pada menurunnya
seksual. Kebutuhan seksual harus terpenuhi kuliatas hidup, penurunan rasa percaya diri,
agar bisa naik pada tingkat selanjutnya. berkurangnya motivasi, serta memiliki
masalah pada memori dan konentrasi.
Kesimpulan
•Setiap manusia terdiri atas kromosom, pada pria yaitu kromosom XY dan wanita kromosom XX

•Sejumlah individu tidak dapat dikategorikan sebagai pria atau wanita karena mereka memiliki alat
kelamin atau reproduksi ganda (interseks).

•Hormon seksual pria adalah testosteron dan hormon seksual wanita adalah estrogen.

•Gangguan hormon seksual pada manusia yaitu testosteron rendah, PCOS, menopause,
hipogonadisme, dan disfungsi seksual.

•Gangguan perilaku seksual meliputi pelecehan seksual, paraphilia, pedofilia, perilaku seksual
komplusif, parafilik coercive disorder, dan homoseksual

•Hubungan seksual dengan psikologi ada kaitannya , karena tiap individu memiliki hasrat seksual dan
harus disalurkan dan terpenuhi.

Anda mungkin juga menyukai