Anda di halaman 1dari 14

SEXUAL

BEHAVIOR
•Muhammad ridwan
•Lidya Pratiwi
A. Seksualitas dan Hormon
Pada tahapan awal perkembangan prenatal, mamalia jantan dan
betina memiliki anatomi yang sama.
Anatomi Jantan / Laki-laki Anatomi Betina / perempuan

Kromosom XY Kromosom XX
Struktur Anatomi Wolffian Duct Struktur Anatomi Mullerian Duct

Kromosom Y pada jantan + SRY gen membentuk testis. Tidak memiliki SRY. Wolffian ducts berdegenarasi,
Testis berkaitan dengan hormon androgen, Androgen berkembang menjadi oviducts, uterus, dan upper vagina.
adalah kelompok hormon yang terdiri atas testosteron Estrogen adalah kelompok hormon yang terdiri dari
dan beberapa hormon lainnya yang dianggap estradiol dan beberapa hormon lainnya yang dianggap
sebagai hormon laki-laki karena kadarnya lebih tinggi sebagai hormon perempuan.
pada laki-laki. Progesteron adalah hormon yang terutama dimiliki oleh
Dari androgen ini akhirnya akan membentuk penis dan betina yang berfungsi mempersiapkan uterus untuk
skrotum. implantasi ovum dan memicu proses kehamilan.
Androgen yang dikenal luas adalah testosterone yang berperan dalam
pertumbuhan ciri-ciri jantan.

Estrogen yang dikenal luas adalah estradiol yang berperan dalam


pertumbuhan ciri-ciri betina. Progesteron dibutuhkan saat proses kehamilan,
mempersiapkan uterus agar kuat bagi janin.

Androgen dan estrogen juga mempengaruhi aktivitas di beberapa area otak.


Beberapa area otak relatif lebih besar pada jantan dibandingkan dengan
betina. Perbedaan ini berkaitan dengan gender bukan ukuran otak.
1. Organizing effects yaitu efek struktur dan permanen. Terjadi pada tahapan sensitif awal
perkembangan. Sebelum dan sesudah proses kelahiran atau pada saat proses pubertas.

2. Activiting effects yaitu lebih bersifat temporer. Bisa terjadi pada setiap masa.
Organ genital eksternal dibentuk oleh level testosterone. Organ genital internal dipengaruhi oleh

B. Pengaruh
estradiol. Pada manusia genital formation terjadi pada usia kehamilan 3-4 bulan. Pada tikus terjadi
di hari-hari terakhir kehamilan dan hari-hari pertama setelah kelahiran. Tikus betina yang diinjeksi

Hormon
testosteron sebelum dan sesudah proses kelahiran terlihat maskulin. Klitorisnya lebih besar dari
normal, namun perilakunya masih menampakan perilaku betina. Berbeda dengan tikus jantan yang

Seks diinjeksi estrogen tidak memperlihatkan efek pada organ eksternal. Perkembangan anatomi dan
memperlihatkan tingkah laku betina terjadi jika dikastrasi, lack of androgen, atau terekspos zat yang
memblok efek testosteron. Walau demikian estradiol tetap berpengaruh pada abnormalitas dari
kelenjar prostat (menyimpan sperma dan merilisnya pada saat intercourse) Estradiol berkontribusi
terhadap perkembangan betina, walaupun tidak berpengaruh pada anatomi eksternal. Jadi pada
betina bisa saja organ eksternalnya tumbuh dengan baik, namun jika kekurangan hormon estradiol
akan menyebabkan sexual desire nya menurun.
Di hipotalamus, hormon dapat
dibedakan berdasarkan aromanya.

C. Seks di Obat-obatan yang mencegah


untuk mengidentifikasi aroma
Hipotalamus androgen dapat berakibat pada
kemandulan dan abnormalitas
pada perilaku seksual jantan.
Kadar testoteron atau estradiol mengeluarkan pengaruh
yang mengaktivasi sehingga mengubah perilaku secara
sementara, bukan saja pada masa awal periode sensitif,
tetapi juga pada saat dalam hidup. Hormon mengubah
aktivitas beragam area otak untuk mengubah cara otak
merespon beragam stimulus. Hormon juga mengubah
D. Peran sensitivitas pada penis, vagina, dan serviks.
1. Hewan pengerat
Activating Setelah testis hewan pengerat jantan dihilangkan atau
Hormon ovarium hewan pengerat betina dihilangkan, perilaku
seksual akan menurun seiring dengan penurunan
hormon seks. Hormon seks mengaktivasi perilaku seksual
sebagian melalui penguatan sensasi.
Estrogen meningkatkan sensitivitas saraf pudendal, yaitu
saraf yang mengirimkan stimulasi rabaan dari area pubis
menuju otak.
2. Manusia
Hormon seksual pada manusia juga
berkaitan dengan perilaku lainnya serta
menurunkan rasa sakit dan kecemasan.
Menurunnya produksi hormon seksual bisa
mengakibatkan kanker dan penurunan
memori. Level testosteron berbanding lurus
dengan sexual arousal dan dorongan untuk
mencari pasangan. Namun level testosteron
tidak berkaitan dengan
impotensi. Hipotalamus dan kelenjar
pituitary pada perempuan berfungsi pada
siklus menstruasi.
Tiga hormone yang berperan
adalah prolaktin yang
menghasilkan ASI, estradiol,
vasopresin yang memfasilitasi
E. Perilaku social behavior. Namun peranan
Pengasuhan hormon pada pengasuhan manusia
tidak signifikan.
F. Identitas Gender dan Perbedaan Perilaku
Gender
Beberapa orang memiliki anatomi yang intermediet antara laki-laki dan perempuan
(Haqq & Donahoe, 1998). Contohnya, beberapa laki-laki XY dengan mutasi pada gen SRY
telah mengalami perkembangan alat kelamin yang buruk. Beberapa orang lahir dengan
pola kromosom XX tetapi dengan sebuah gen SRY yang mengalami translokasi dari
kromosom Y ayahnya yang masuk ke kromosom lainnya. Meskipun kromosom mereka
adalah XX, mereka memiliki ovum dan testis, atau dua testis, atau percampuran pada
jaringan testis dan ovum pada setiap bagian. Yang lainnya mengembangkan penampilan
intermediet karena sebuah pola hormon atipikal.
Diketahui bahwa testosteron memaskulinisasi alat kelamin dan hipotalamus pada awal
perkembangannya. Seorang laki-laki yang memiliki testosteron yang rendah atau
mengalami mutasi pada reseptor testosteron akan mengembangkan penampilan
perempuan atau intermediet. Orang dengan perkembangan seksual intermediet atau
ambigu, dinamakan interseks.
1. Ketertarikan dan Preferensi Anak Perempuan Penderita CAH
Individu dengan gen perempuan dan menderita CAH atau kondisi serupa, sering
kali dibesarkan sebagai anak perempuan. Akan tetapi, otak mereka telah
terpapar kadar testosteron lebih tinggi selama periode pranatal dan postnatal
dari pada anak perempuan lain nya. Sebagai contoh, dibandingkan dengan
remaja putri normal, remaja putri penderita CAH lebih banyak membaca majalah
olahraga daripada majalah remaja perempuan dan majalah glamor.
2. Ferninisasi Testikular
Beberapa individu tertentu yang memiliki kromosom XY, memiliki tampilan
kelamin wanita. Kondisi tersebut dikenal dengan ketidaksensitifan androgen atau
feminisasi testikular. Individu tersebut menghasilkan androgen dalam kadar yang
normal, akan tetapi mereka kekurangan reseptor androgen yang berfungai untuk
mengaktivasi gen di dalam inti sel. Kondisi tersebut berlangsung dengan
tingkat yang bervariasi, sehingga kisaran efek anatominya mulai dari ukuran penis
yang lebih kecil dari ratarata hingga tampilan kelamin yang menyerupai wanita
normal.
Banyak anak perempuan penderita CAH dan kondisi
lain yang terkait, terlahir dengan penampilan sedikit
termaskulinisasi, tetapi sebagian lagi memiliki
G. Isu-Isu penampilan yang sulit dibedakan antara pria
dan wanita. Dimulai sekitar tahun 1950-an, para
Terkait dokter menyarankan semua individu interseks
dibesarkan sebagai anak perempuan. Alasannya,
Penentuan karena lebih mudah untuk mengurangu ukuran
klitoris yang membesar daripada menambah
Gender dan ukurannya sehingga menyamai ukuran penis rata-
Pembesaran rata. Jika dianggap perlu, dokter bedah dapat
membuat vagina buatan atau memperpanjang
Anak vagina yang pendek. Dokter dan psikolog berasumsi
jika seorang anak yang secara konsisten dibesarkan
sebagai anak perempuan akan menerima identitas
tersebut secara penuh.
Berikut adalah beberapa rekomendasi
membersarkan anak CAH

1. Benar-benar jujur dengan orang interseks dan keluarganya, dan tidak melakukan
apapun tanpa persetujuan dari mereka.
2. Mengidentifikasi anak sebagai laki-laki atau perempuan berdasarkan
penampilan eksternal terutama yang dominan.
3. Rawat anak tersebut sekonsisten mungkin dan bersiap dengan kemungkinan
orientasi seksual kearah laki-laki, perempuan, keduanya atau lainnya.
4. Jangan melakukan operasi untuk mengurangi penis yang ambigu (tidak jelas) /
klitoris menjadi ukuran klitoris normal.
H. Orientasi Seksual
Peneliti telah mengidentifikasikan beberapa faktor yang mempengaruhi
dalam genetik dan lingkungan sebelum lahir bagi pria homoseksual.
Apakah pengaruh gen? Studi pada kembar monozygotic dengan dizygotic.
Keturunan dari pihak ibu atau ayah juga berpengaruh. Faktor prenatal yang
berpengaruh adalah jumlah saudara laki-laki, stress dan alkohol saat
kehamilan.
Bagaimana dengan anatomi otak mereka? Pada heteroseksual female
ditemukan hemisfer kiri dan kanan sama besar, koneksi di amigdala kiri
lebih luas. Anterior commissure lebih besar. Pada heteroseksual
maleditemukan hemisfer kanan lebih besar. Koneksi di amigdala kanan
lebih luas.
• TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai