Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di dalam tubuh manusia terdapat tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu
hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar andrenal, pankreas, dan kelenjar
gonad (ovarium atau testis). Ovarium mempunyai fungsi gamettogenik penting yang
diintegrasikan dengan aktifitas hormonalnya. Pada wanita, gonad relatif tenang selama
masa pertumbuhan dan maturasi yang cepat. Pada pubertas, ovarium memulai suatu
periode 30-40 tahun fungsi siklus yang disebut siklus haid karena masa perdarahan
teratur yang merupakan manifestasinya yang jelas.
Mekanismenya yang bertanggung jawab bagi mulai kerja fungsi ovarium pada masa
pubertas dianggap berasal dari saraf, karena gonad yang tidak matang dapat dirangsang
oleh gonadotropin yang sudah ada didalam hipotalamus dan karena hipofise berespon
terhadap hormon penglepas gonadotropin hipotalamus, pusat maturasi seperti amgadala,
didalam otak, melepaskan penghambat sel eminensia mendiana hipotalamus,yang
memungkinkan untuk menghasilkan hormon penglepas gonadotropin (gonadotropin –
releasing hormone, GnRH) Pada pulsasi dengan frekuensi dan amplitudo yang tepat,
yang merangsang pelepasan hormon penglepasan hormon perangsang folikel
(folliclestimulating hormone, FSH) dan luteinizing hormone (LH).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian hormon gonad?
2. Bagaimana anatomi dan fisiologi dari hormon gonad?
3. Apa fungsi dan bagaimana mekanisme kerja hormon gonad?
4. Apa saja dampak kelebihan dan kekurangan hormon gonad?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian hormon gonad.
2. Untuk mengetahui anatomi dan fisiologi dari hormon gonad.
3. Untuk mengetahui fungsi dan mekanisme kerja hormon gonad.
4. Untuk mengetahui dampak kelebihan dan kekurangan hormon gonad.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

1
2.1 Pengertian Kelenjar Gonad
Kelenjar kelamin (kelenjar gonad) adalah kelenjar endokrin yang memproduksi
dan mengeluarkan steroid yang mengatur pembangunan tubuh dan mengendalikan
karakteristik seksual sekunder. Gonad adalah organ yang memproduksi sel kelamin.
Padapria gonadnya adalah testis dan pada wanita gonadnya adalah ovarium. Secara
umum,kelenjar kelamin (kelenjar gonad) pada laki-laki dan perempuan sangat
berbeda baik darisegi struktur fisiologis, kandungan dan jumlah hormon yang
dikandungannya.
Gonad (hormon kelamin) merupakan kelenjar endokrin yang dipengaruhi oleh
gonadotropin hormon (GtH) yang disekresikan kelenjar pituitari. Hipofisis
menghasilkan 2 jenis gonadotropin yang mengatur fungsi alat reproduksi yaitu
hormon pemacu folikel(FSH=folicle stimulating hormone dan LH (lutenizing
hormone). Pada setiap spesiestertentu hipofisis penting selama kehamilan,
sedangkan umumnya kehamilan dapat berjalan tanpa hipofisis.

2.2 Anatomi dan Fisiologi Kelenjar Gonad


a.) Ovarium
Ovarium berbentuk memanjang, terletak dibawah atau disamping gelembung gas
yang terkadang berjumlah sepasang. Ovarium bergantung pada bagian atas rongga
tubuh dengan perantaran cheovaria. Ukuran dan perkembangannya dalam tubuh
manusia bervariasi sesuai dengan tingkat kematangannya. Warnanya pun berbeda-beda.
Sebagian besar berwarna keputih-putihan pada waktu lebih muda dan berubah menjadi
kekuningkuningan pada waktu matang. Seperti halnya testis, ovarium juga berfungsi
sebagai organ endokrin dan organ reproduksi. Sebagai organ endokrin, ovarium
menghasilkan hormone estrogen dan progesteron. Sebagai organ reproduksi, ovarium
menghasilkan ovum (sel telur) setiap bulannya pada masa ovulasi untuk selanjutnya
siap untuk dibuahi sperma.

Estrogen dan progesteron akan mempengaruhi perkembangan seks


sekunder,menyiapkan endometrium untuk menerima hasil konsepsi serta
mempertahankan proses laktasi. Estrogen dibentuk di sel-sel granulosa folikel dan sel
lutein korpus luteum. Progesteron juga dibentuk di sel lutein korpus luteum.
b.) Testis

2
Manusia mempunyai sepasang testis yang terdapat dalam skrotum. Testis (gonad
jantan) berbentuk memanjang dan menggantung pada bagian atas rongga tubuh dengan
perantaraan mesorkium. Pada Chonduricthyes testis yang satu lebih besar dari testis
yang lain. Testis tersusun dari folikel-folikel tempat spermatozoa berkembang. Ukuran
gonad dapat mencapai 12% atau lebih dari bobot tubuhnya. Kebanyakan testis berwarna
dan halus pada sikuroisea testisnya tegak.
Testis terdiri atas ribuan saluran (tubulus) sperma. Dinding tubuh tubulus sperma
tersebut dilapisi oleh sel gersmital primitif yang mengalami kekhususan disebut
spermatogonium. Ukuran testis pada orang dewasa adalah 4 x 3 x 2,5 cm, dengan
volume 15 ± 25 ml berbentuk avoid. Kedua buah testis terbungkus oleh jarin gan tunika
albuginea yang melekat pada testis.Di luar tunika albuginea terdapat tunika vagainalis
yang terdiri atas lapisan viseralis dan parietalis serta tunika dortos.
Testis mempunyai dua fungsi yaitu sebagai organ endokrin dan organ reproduksi.
Menghasilkan hormon testosteron dan estradiol dibawah pengaruh LH. Testosteron
diperlukan untuk mempertahankan spermatogenesis, sedangkan FSH diperlukan untuk
memulai dan mempertahankan spermatogenesis. Estrogen mempunyai efek menurunkan
konsentrasi testosteron melalui umpan balik negatif terhadap FSH sementara kadar
testosteron dan estradiol menjadi umpan balik negatif terhadap LH. Fungsi testis
sebagai organ reproduksi berlangsung di tubulus seminiferus. Efek testosteron pada
fetus merangsang diferensiasi dan perkembangan genital ke arah pria. Pada masa
pubertas hormon ini akan merangsang perkembangan tanda-tanda seks sekunder seperti
perkembangan bentuk tubuh, pertumbuhan dan perkembangan alat genital, distribusi
rambut tubuh, pembesaran laring dan penebalan pita suara serta perkembangan sifat
agresif. Sebagai hormonanabolik, akan merangsang pertumbuhan dan penutupan epifise
tulang.

Testis merupakan gonad pria dan fungsi primernya adalah produksi spermatozoa dan
testosteron. Spermatozoa diproduksi didalam tubulus seminiferus dan testosterone
disintesis di dalam sel Leydig. Pada manusia, kedua testis terletak dalam skrotum,
dengan panjang sekitar 5 cm dan diameter sekitar 2-3 cm. Testis berada dalam selubung
kapsul jaringan ikat yang disebut tunika albuginea, dan terdiri dari sejumlah tubulus
seminiferous kontortus. Pada setiap testis, tubulus-tubulus menyatu menjadi rete testis,

3
dan membuka untuk memberi makan duktus pada epididimis. Epididimis memiliki
kepala dan ekor, bagian ekor inilah yang memberi makan pada vas deferent.
Tubulus seminiferus terdiri dari lapisan luar berupa jaringan ikat dan otot polos,
dekelilingi oleh lapisan dalam yang mengandung sel Sertoli. Tertanam dan di antara sel-
sel Sertoli terdapat sel germinal yang memproduksi spermatozoa. Spermatozoa
dilepaskan kedalam lumen tubulus dan disimpan di bagian ekor epididimis. Sel Leydig,
yang disebut juga sel interstisial, terletak diantara tubulus-tubulus seminiferus dan
mensekresi testosteron.
Kelenjar testis bentuknya seperti telur, banyaknya 2 buah menghasilkan sel mani
atau sperma dikirim melalui saluran yang terdapat dibelakangbuah pelir dan melewati
sebelah dalam, disebelah belakang saluran ini terdapat duktus deferens. Kelenjar testis
menghasilkan hormon Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone
(LH). Disamping itu testis dapat menghasilkan hormone testosteron. Hormon
testosterone ini disekresi oleh testis, sebagian besar berkaitan dengan protein plasma.
Beredar dalam darah 15-30 menit, kemudian disekresi. Testosteron dihasilkan pada anak
usia 11-14 tahun, pembentukan ini hampir seluruh kehidupan. Berkurangnya kecepatan
produksi setelah umur 40 tahun pada umur 80 tahun menghasilkan testosteron lebih
kurang 1/5 dari nilai puncak.

2.3 Fungsi dan Mekanisme Kerja Kelenjar Gonad


Gonad (hormon kelamin) merupakan kelenjar endokrin yang dipengaruhi oleh
gonadotropin hormon (GtH) yang disekresikan kelenjar pituitari. Hipofisis
menghasilkan 2 jenis gonadotropin yang mengatur fungsi alat reproduksi yaitu hormon
pemacu folikel (FSH=folicle stimulating hormone dan LH= lutenizing hormone).

Pada setiap spesies tertentu hipofisis penting selama kehamilan, sedangkan umumnya
kehamilan dapat berjalan tanpa hipofisis.
Hormon estrogen dan progesteron disekresikan oleh ovarium. Estrogen
dihasilkan oleh folikel de Graff dan dirangsang oleh hormon FSH. Hormon estrogen
berfungsi saat pembentukan kelamin sekunder wanita, seperti bahu mulai berisi,
tumbuhnya payudara, pinggul menjadi lebar, dan rambut mulai tumbuh di ketiak dan

4
kemaluan. Di samping itu, hormon estrogen juga membantu dalam pembentukan lapisan
endometrium.
Bagi wanita, hormon progesteron berfungsi menjaga penebalan endometrium,
menghambat produksi hormon FSH, dan memperlancar produksi laktogen (susu).
Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum dan dirangsang oleh LH.
FSH pada wanita menyebabkan perkembangan folikel primer menjadi folikel
graaf. Di bawah pengaruh LH, folikel yang telah berkembang mensekresi estrogen dan
progesteron. LH menyebabkan terjadinya ovulasi dan juga mempengaruhi korpus
luteum untuk mensekresi estrogen dan progesteron. Proses terakhir dikenal sebagai
aktivitas laktogenik, yang pada beberapa spesies berada dibawah pengaruh proklatin.
Sedangkan FSH pada pria berfungsi menjamin terjadinya spermatogenesis, antara lain
dengan mempertahankan fungsi tubulus seminiferus, LH merangsang sel leydig
mensekresi testoteron.
Di dalam testis terdapat sel Leydig yang menghasilkan hormone testosteron atau
androgen. Hormon testosteron sangat berpengaruh terhadap proses spermatogenesis
(proses pembentukan sperma) dan pertumbuhan sekunder pada laki-laki. Pertumbuhan
sekunder pada anak laki-laki ditandai dengan suara menjadi besar, bahu dan dada
bertambah bidang, dan tumbuh rambut pada bagian tubuh tertentu misalnya kumis,
janggut, cambang, ketiak, dan sekitar kemaluan.

2.4 Mekanisme Kerja Hormon yang Dihasilkan Kelenjar Gonad


a.) Hormon Estrogen
Hormon seks yang diproduksi oleh rahim untuk merangsang pertumbuhan organ
seks, seperti payudara dan rambut pubik mengatur siklus menstruasi. Hormon estrogen
juga menjaga kondisi kesehatan dan elastisitas dinding vagina, serta memicu produksi
cairan vagina. Mereka juga berperan menjaga tekstur dan fungsi payudara.

5
Cara kerja hormon pertama berawal dari Estradiol memasuki sel-sel bebas dan
berinteraksi dengan target sitoplasma sel reseptor. Setelah reseptor estrogen yang telah
mengikat ligan, estradiol dapat memasukkan inti dari sel target, dan mengatur
transkripsi gen, yang mengarah ke pembentukan pesan RNA (MRNA). MRNA
berinteraksi dengan ribosom untuk memproduksi protein tertentu yang
mengekspresikan efek estradiol pada sel target.
Estradiol mengikat baik untuk kedua reseptor estrogen, ERα, dan ERβ, berbeda
dengan estrogen tertentu lainnya, terutama obat yang preferentially bertindak atas salah
satu reseptor. Obat-obat ini disebut modulator reseptor estrogen selektiv/selective
estrogen receptor modulation, atau SERM. Estradiol adalah estrogen alami yang paling
ampuh.
Estrogen (alami) diproduksi terutama oleh sel-sel teka interna folikel di ovarium
secara primer, dan dalam jumlah lebih sedikit juga diproduksi di kelenjar adrenal
melalui konversi hormon androgen. Pada pria, diproduksi juga sebagian di testis.
Selama kehamilan, diproduksi juga oleh plasenta. Berfungsi stimulasi pertumbuhan dan
perkembangan (proliferasi) pada berbagai organ reproduksi wanita. Fungsi lainnya
sebagai berikut :
- Pada uterus : menyebabkan proliferasi endometrium.
- Pada serviks : menyebabkan pelunakan serviks dan pengentalan lendir serviks.
- Pada vagina : menyebabkan proliferasi epitel vagina.
- Pada payudara : menstimulasi pertumbuhan payudara.
Juga mengatur distribusi lemak tubuh.
- Pada tulang, estrogen juga menstimulasi osteoblas sehingga memicu
pertumbuhan/regenerasi tulang. Pada wanita pascamenopause, untuk pencegahan tulang
keropos/osteoporosis, dapat diberikan terapi hormon estrogen (sintetik) pengganti.

b.) Hormon Progesteron


Progestin merupakan hormon yang secara alami terutama diproduksi oleh corpus
luteum dan plasenta yang berperan dalam reproduksi dengan mempersiapkan
endometrium untuk implantasi telur dan membantu perkembangan serta berfungsinya
kelenjar mammary.

6
Di samping efek progestationalnya, progestin sintetik tertentu memiliki efek
anabolik, androgenik atau estrogenik (biasanya lemah). Progesteron merupakan
progestin alam yang paling banyak yang selain efeknya sebagai hormon juga berfungsi
sebagai prazat untuk produksi berbagai androgen, kortikosteroid dan estrogen secara
endogen.
Progesteron menyebabkan terjadinya proses perubahan sekretorik (fase sekresi)
pada endometrium uterus, yang mempersiapkan endometrium uterus berada pada
keadaan yang optimal jika terjadi implantasi.
c.) Hormon Testosteron
Testosteron tidak hanya bekerja sebagai hormon, namun juga sebagai
prohormon. Di sel target, testosteron dapat direduksi menjadi metabolitnya yang
mengalami reduksi 5α, yaitu 5α-dihidrotestosteron, dan juga diaromatisasi menjadi
estradiol. Pada jaringan yang sangat bergantung pada androgen seperti prostat,
testosteron berdifusi ke dalam sel dan dikonversi menjadi 5α-dihidrotestosteron. Ini
merupakan androgen aktif dalam kelenjar prostat. DHT berikatan dengan reseptor
androgen intranuklear yang menstimulasi transkripsi. Reseptor androgen juga dapat
berikatan dengan testosteron, dan dalam jumlah yang lebih sedikit, dengan progesteron.
Oleh karena itu, reseptor androgen dikatakan memiliki struktur yang sangat homolog
dengan reseptor progesteron, walaupun keduanya merupakan tipe reseptor yang berbeda
dalam subfamili reseptor steroid yang lebih besar. Reseptor androgen memiliki domain
pengikat hormon dan regio pengikat-DNA, yang terdiri dari dua jari zink.

Antiandrogen telah disintesis dan berkompetisi dengan DHT pada lokasi


reseptornya. Antiandrogen ini dibuat berdasarkan struktur progesteron, contohnya
siproteron, siproteron asetat (CA), dan flutamin. Pada pria, CA menyebabkan atrofi
pada prostat dan pada vesikula seminalis, dan penurunan libido.

7
CA akan menghambat pertumbuhan pada remaja. Pada wanita, CA digunakan sebagai
terapi virilisasi dan hirsutisme pada pasien dengan sindrom ovarium polikistik. Inhibitor
5α-reduktase finasterid juga efektif.
d.) Gonadotropin Releasing Hormone
GNRH merupakan hormon yang diproduksi oleh hipotalamus diotak. GNRH
akan merangsang pelepasan FSH (folikl stimulating hormone) di hipofisis. Bila kadar
estrogen tinggi, maka estrogen akan memberikan umpanbalik ke hipotalamus sehingga
kadar GNRH akan menjadi rendah, begitupun sebaliknya.
e.) FSH (Folikel Stimulating Hormone) dan LH (Luteinizing Hormone)
Kedua hormon ini dinamakan gonadotropoin hormon yang diproduksi oleh
hipofisis akibat rangsangan dari GNRH. FSH akan menyebabkan pematangan dari
folikel. Dari folikel yang matang akan dikeluarkan ovum. Kemudian folikel ini akan
menjadi korpus luteum dan dipertahankan untuk waktu tertentu oleh LH.
f.) HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)
Mulai diproduksi sejak usia kehamilan 3-4 minggu oleh jaringan trofoblas
(plasenta). Kadarnya makin meningkat sampai dengan kehamilan 10-12 minggu
(sampai sekitar 100.000 mU/ml), kemudian turun pada trimester kedua (sekitar 1000
mU/ml), kemudian naik kembali sampai akhir trimester ketiga (sekitar 10.000 mU/ml).
Berfungsi meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum dan
produksi hormon-hormon steroid terutama pada masa-masa kehamilan awal. Mungkin
juga memiliki fungsi imunologik.
Deteksi HCG pada darah atau urine dapat dijadikan sebagai tanda kemungkinan
adanya kehamilan (tes Galli Mainini, tes Pack, dsb).

2.5 Dampak Kelebihan atau Kekurangan Hormon


a.) Hormon Estrogen
1. Dampak Kelebihan Estrogen bisa menyebabkan lain :
- Kista pada payudara

8
- Kelelahan
- Sakit kepala
- Mood swing
2. Dampak kurangnya hormon estrogen adalah :
- Meningkatnya risiko Osteoporosis ( patah tulang )
- Meningkatnya risiko penyakit jantung koroner
- Meningkatnya risiko dimensia ( linglung )
- Meningkatnya risiko kanker usus besar
- Meningkatnya risiko stroke dan katarak
b.) Hormon Progesteron
1. Dampak kelebihan hormon progesterone antara lain :
- Pasien tampak kelelahan
- Kehilangan gairahseksual
- Ketidakstabilan emosi
- Kembung dan nafsu makan berkurang
- Siklus menstruasi tidak teratur
2. Dampak kekurangan Progesteron
Kekurangan progesteron dapat menyebabka atau memperburuk suatu tubuh
seseorang antara lain :
c.) Hormon Testosteron
Rendahnya kadar hormon ini menyebabkan seseorang mengalami kelelahan
kronis, gangguan ereksi, depresi dan postur tubuh yang kurang tegap maupun
berkurangnya kemampuan atletik.
Kekurangan testosteron dalam jumlah yang besar dapat menyebabkan turunnya
gairah seks, dan kelebihan testosteron dapat meningkatkan gairah seks, baik pada pria
maupun wanita.

Namun, kadar testosteron tidak begitu mempengaruhi daya tarik dan gairah seks saat
mereka berada pada batas rata-rata. Gairah seks cenderung dipengaruhi oleh perangsang
dari luar (gambar, suara, sentuhan) daripada oleh variasi hormon seks, kecuali dalam
beberapa kasus langka. Pada pria, terlalu sedikit testosteron dapat menyebabkan sulit

9
mendapat atau menjaga ereksi, namun tidak jelas apakah kekurangan testosteron
mempengaruhi fungsi seksual wanita selain menurunkan gairah.
Setelah sekitar usia 40, kadar testosteron mulai menurun sekitar satu persen per
tahun. Penurunan ini pada awalnya hampir tidak terlihat. Tapi seiring tahuntahun
berlalu, Anda akan mulai mendapat ekstra beberapa kilo yang tidak diinginkan,
mengalami kehilangan otot, dan pada usia 60 bahkan ada risiko impotensi dan penyakit
tulang rapuh (osteoporosis). Pada pria yang lebih muda kadar testosteron rendah dapat
disebabkan oleh masalah kesehatan mendasar
seperti kerusakan testis, gangguan kelenjar hipofisis atau bahkan dari efek samping obat
resep.
2.6 Jenis-Jenis Penghambat Gonad
Penghambat gonad merupakan suatu senyawa atau jenis obat yang digunakan
untuk menghambat hormon kelamin.meliputi:
1.) Anti Estrogen
Antiestrogen adalah senyawa yang mampu meniadakan sebagian atau seluruh
kerja dari estrogen. Adapun jenis antiestrogen meliputi:
a.) Klonifen
Klonifen suatu antiestrogen bersifat antagonis murni pada semua jaringan. Pada
jaringan klonifen terikat pada ligand/dinding tockhet akan menghambat aktifitas
glikoprotein dari beberapa penelitian telah terbukti bahwa klonifen dapat meningkatkan
amplitido sekresi LH dan FSH tanpa mempengaruhi sekresinya yang umumnya bersifat
pulsatif. Ini menandakan bahwa klonifen bekerja pada hipofisis anterior untuk
menghambat umpan balik terhadap sekresi gonadotropin. Karena preparat ini di
indikasikan untuk infertilitas wanita. Pada pria pernah di gunakan juga tetapi,
penggunaan klinik untuk infertilitas pria masih membutuhkan banyak uji klinik.

Pemberian klonifen sitrat oral akan segera di absorbsi pada saluran cerna,
metabolismenya di hepar masa paruhnya panjang serkitar 5-7 hari.
Dosis untuk infertilitas wanita adalah 1-2 kali 50 mg di mulai pada hari ke 5
perdarahan haid selama 7 hari.

10
Efek samping yang sering timbul pada pemakaian jangka panjang kista ovarium,
rasa kembung, mual, muntah, gangguan penglihatan, dan sakit kepala.
Efek samping akan menghilang bila pemakaian di hentikan. Efek samping yang
timbul pada pria yaitu mual, sakit kepala, gangguan penglihatan, dan gangguan tubulus
seminiferus.
Mekanisme kerja Klomifen yaitu menyebabkan bertambahnya pembebasan hormon
GnRH dengan mempengaruhi umpan balik estrogen pada hipotalamus dan hipofisis
akibat blokade reseptor sehingga LH/FSH yang dibutuhkan untuk menstimulasi
pematangan ovarium tinggi terus. Nama dagang: Profertil, Provula, Ofertil,dll.
b.) Tamoksifen
Preparat ini merupakan golongan trifeniletilen yang berasal dari inti stilden seperti
dietil stilbestrol. Tamoksifen berefek anti – estogenik di kelenjar mamae dan agonis
estrogen ditulan dan endometrium. Tamoksifen mengantagonis estrogen di reseptor
jaringan. Pada wanita premenopause yang sehat dapat menurunkan kadar prolaktin
mungkin karena meniadakan efek hambatan estrogen terhadap prolaktin di hipofisis.
Di klinik di gunakan sebagai terapi ajupan kanker mamae stadiuym awal atau lanjut.
Efek samping antara lain mual, trombosis, dan dapat meningkatkan resiko kanker
endometrium.
Tamoksifen berpengaruh pada Pertumbuhan payudara normal dirangsang oleh
estrogen,sehingga pada kanker payudara. Peningkatan/penurunan estrogen dapat
memicu terjadinya kanker payudara. Mekanisme kerja Tamoksifen (Obat Antiestrogen)
adalah bersaing untuk mengikat reseptor estrogen dan digunakan untuk pengobatan
kanker payudara yang telah lanjut pada wanita pasca menopause, Indikasi : pengobatan
kanker payudara.

c.) Raloksifen
Raloksifen merupakan hormon nonsteroid yang bekerja sebagai agonis dan
antagonis. Variasi efek ini di duga karena adanya variasi reseptor estrogen dan
jumlahnya di jaringan yang berbeda bersifat antagonis estrogen di jaringan uterus dan

11
kelenjar mamae karena adanya rantai samping. Efek samping penggunaan obat ini,
gangguan saluran cerna, hipersensifitas,
dan gangguan reaksi kulit.
2.) Antiprogestin
Fungsi progestin adalah dalam perkembangan sekresi endometrium, sehingga
dapat menampung implantasi embrio yang baru terbentuk. Dan fungsi untuk
mengurangi kontraksi. Macam-macam antiprogestin;
a.) Miferiston
Miferiston adalah salah satu obat antiprogesti (antagonis progestin) dengan aktivitas
agonis parsial. Kegunaan miferiston untuk kontrasepsi sebulan sekali selama fase
pertengahan luteal siklus haid jika progesteron normal tinggi. Dan digunakan pada
abortus tidak lengkap sehingga jika diberikan pada awal kehamilan menyebabkan
abortus.
Selain itu efek samping miferiston adalah perdarahan uterus dan abortus tak lengkap
sehingga diberikan misoprostol oral setelah pemberian dosis tunggal oral mifepriston,
efektif mengakhiri kehamilan.
Mekanisme kerja Miferiston adalah memblokir reseptor progestin sehingga
progestin tidak dapat melaksanakan fungsinya dalam perkembangan endometrium dan
mengurangi kontraksi uterus. Jadi Miferiston dapat menghambat perkambangan
endometrium dan meningkatkan kontraksi uterus.
3.) Antiandrogen
Antiandrogen menghambat kerja hormonal laki-Laki dengan mempengaruhi
sintesa androgen atau menghambat reseptornya.misalnya, pada dosis tinggi, antifungal,
ketokonazol menghambat beberapa enzim sitokrom P-450 yang terlibat dalam sintesa
steroid.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpualan

12
Gonad (hormon kelamin) merupakan kelenjar endokrin yang dipengaruhi oleh
gonadotropin hormon (GtH) yang disekresikan kelenjar pituitari .Hipofisis mengsilkan
2 jenis gonadotropin yang mengatur fungsi alat reproduksi yaitu hormon pemacu folikel
(FSH=folicle stimulating hormone dan LH= lutenizing hormone). Hormon adalah zat
aktif yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin, yang masuk ke dalam peredaran darah
untuk mempengaruhi jaringan target secara spesifik. Hormon-Hormon Gonad
diantaranya adalah estrogen, progesteron (pada wanita), dan androgen (pada pria) dll.

3.2 Saran
Dengan melalui makalah ini kami selaku penyusun mengharapkan khususnya
semua mahasiswa keperawatan dapat mengetahui serta memahami apa itu Hormon-
Hormon serta Penghambat Gonad.

DAFTAR PUTSAKA

Ahmad. 2003. Kamus Lengkap Kedokteran Edisi Revisi. Gita Media Press : Surabaya.
Candra, Aditya. 2011. Anatomi dan Fisiologi. Diktat : Banda Aceh

13
Ganong, William F. 2008. Fisiologi Kedokteran. EGC: Jakarta
Iriantokus. 2004. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia. Yrama Widya: Bandung
Linda J. Heffner dan Danny J. 2008. At a Glance Sitem Reproduksi. EGC : Jakarta
Syaiffuddin. 2011. Fisiologi Tubuh Manusia. Salemba Medika : Jakarta

14

14

Anda mungkin juga menyukai