Anda di halaman 1dari 19

Perspektif Evolusioner

Sudut pandang evolusioner/sosiobiologis yang di ajukan oleh


E. O. Wilson (1975) mencakup prilaku sosial berdasarkan
evolusioner dan biologis.

Sudut pandang ini , berfokus untuk melihat lebih jauh lagi


prilaku terhadap fungsinya dalam mendukung kelompok atau
spesies untuk dapat bertahan hidup. Sudut pandang ini juga
dipengaruhi oleh teori evolusi darwin.
• Menurut darwin, semua spesies hewan telah
berkembang melalui berbagai proses yang
berkaitan dengan yang paling bisa beradaptasi
dialah yang dapat bertahan hidup (survivel of
the fittest) dan seleksi alam (natural selection).

• Dengan kata lain, individu yang dapat mudah


beradaptasi dengan lingkungan akan lebih
bertahan untuk hidup sedangkan yang kurang
beradaptasi justru akan lebih sulit untuk dapat
bertahan hidup alias punah.
• Psikologi Evolusioner (evolutionary psychology)
menerapkan berbagai prinsip darwin pada prilaku
individual. Menurut teori ini, manusia secara tidak
sadar berjuang tidak hanya untuk kehidupan
pribadinya, melainkan melestarikan warisan genetik
mereka.

• Psikolog perkembangan evolusioner juga berusaha


mengidentifikasi perilaku-perilaku yang adaptif pada
usia yang berbeda-beda, misalnya bayi sangat
membutuhkan dekat dengan orang tuanya, sedangkan
anak yang mulai dewasa akan lebih suka dibiarkan
mengekplorasi, agar dapat lebih mandiri.
• John Bowlby, menerapkan prinsip-prinsip
etologi pada perkembangan manusia, ia
memandang Kelekatan/kedekatan bayi pada
pengasuhnya adalah sebagai prilaku yang
berkembang untuk mendukung kelangsungan
hidupnya kelak.
Permulaan Biologis Kehidupan
Kehidupan baru mulai dengan bersatunya sel seks pria dan sel
seks wanita.

Sel-sel seks pria, spermatozoa diproduksi dalam gonad (alat-alat


reproduksi) pria yaitu testes, sedangkan sel-sel seks wanita,
ovum diproduksi dalam gonad wanita yaitu indung telur
(ovarium).

Sel-sel seks pria dan wanita mengandung kromosom, yang mana


setiap selnya memiliki 23 kromosom dan masing-masing
kromosom mengandung gen yaitu pembawa keturunan.
Gen adalah partikel yang ditemukan dalam kombinasi
dengan gen-gen lain dalam bentuk menyerupai benang
di dalam kromosom.

Semua sel-sel seks pria dan wanita mengalami tahap


permulaan perkembangan. Sel-sel seks pria melalui
dua tahap yaitu pematangan dan pembuahan,
sedangkan sel-sel seks wanita melalui tiga tahap yaitu
pematangan, ovulasi dan pembuahan.
Beberapa kondisi penting saat kehamilan yang mempengaruhi
perkembangan individual selanjutnya, yang mana peranan
masing-masing kondisi akan menjelaskan mengapa saat hamil
merupakan periode yang paling penting dalam rentang
kehidupan :
1. Sifat Bawaan
Peristiwa penting pertama pada saat kehamilan menentukan
sifat bawaan individu yang baru diciptakan.
Penentuan sifat bawaan mempengaruhi perkembangan
selanjutnya dalam dua hal :
a) faktor keturunan membatasi sejauh mana indivdu dapat
berkembang;
b) sifat bawaan sepenuhnya merupakan masalah kebetulan.
2. Jenis Kelamin
• Jenis kelamin (sex) bergantung pada jenis spermatozoon yang
menyatu dengan ovum.

• Dua jenis spermatozoa matang diproduksi dalam jumlah yang sama


yaitu 22 pasang kromosom ditambah satu kromosom X dan 22
pasang kromosom ditambah satu kromosom Y, sedangan ovum
yang matang hanya mengandung kromosom X.

• Kromosom X dan Y merupakan kromosom penentu jenis kelamin,


yang mana apabila ovum dibuahi oleh spermatozoon pembawa
kromosom Y maka akan terjadi anak laki-laki sebaliknya bila dibuahi
oleh spermatozoon pembawa kromosom X maka akan terjadi anak
perempuan.
3. Jumlah Anak
• Apabila ovum yang matang dibuahi oleh satu
spermatozoon hasilnya adalah 1 anak, tetapi apabila terjadi
telur yang dibuahi (zygote) membelah menjadi dua bagian
atau lebih yang terpisah selama tahap-tahap permulaan
pembelahan sel, maka akan menghasilkan kembar identik
(uniovular).

• Sedangkan apabila dua ovum atau lebih dibebaskan


sekaligus dan dibuahi oleh spermatozoa yang berlainan
maka akan menghasilkan kembar nonidentik (biovular
atau fraternal).
4. Posisi Urutan Anak
• Beberapa tokoh menjelaskan pengaruh posisi urutan terhadap
individu adalah : “kedudukan sso dalam keluarga sangat
mempengaruhi bagaimana sso menghadapi masyarakat dan
dunia, sebagian besar perkembangan anak bergantung pada
interaksi dengan saudara-saudaranya….”

• Pengaruh jangka panjang dari posisi urutan anak : beberapa


penelitian terhadap anak-anak yang lebih besar, remaja dan
orang dewasa dari berbagai posisi urutan menunjukan betapa
posisi urutan dapat menjadi faktor yang kuat dalam menentukan
jenis penyesuaian pribadi dan penyesuaian sosial yang harus
dilakukan individu sepanjang rentang kehidupannya.
Beberapa Karakteristik Yang Dipengaruhi
Hereditas & Lingkungan

• Traits Psikologis
• Physical Health
• Intelegensi
• Kepribadian & Psikopatologi
Perkembangan PreNatal
Bahaya Selama Periode Pranatal

1. Bahaya Fisik
• Ada beberapa kondisi yang mempengaruhi bahaya fisik.
Pertama, saat terjadinya atau disebut saat konsepsi. Kedua,
bila kondisinya lebih kuat dari kondisi normal.
• Beberapa hal yang dicurigai dapat mempengaruhi
perkembangan.
a. Malnutrisi ibu, dapat merusak perkembangan normal,
terutama otak janin
b. Usia ibu. Wanita yang lebih tua dilaporkan cenderung
mempunyai bayi yang lebih kecil dan mengalami banyak
komplikasi
c. Kelahiran kembar
2. Bahaya Psikologis
Bahaya psikologis dapat menimbulkan akibat yang
tetap pada perkembangan dan dapat tetap ada pada
pascanatal  baby blues

Tiga bahaya psikologis yang penting: Kepercayaan


tradisional, tekanan yang dialami Ibu dan sikap-sikap
yang kurang menyenangkan dipihak orang-orang
yang berarti.
• Papalia, Olds, dan Feldman (2009) membagi
perkembangan manusia menjadi beberapa tahap, yakni:
- Masa prenatal Masa bayi
- Toddler (lahir-3 tahun)
- Anak-anak awal (3-6 tahun)
- Anak-anak pertengahan (6-11 tahun)
- Remaja /adolescence (11-20 tahun)
- Young adulthood (20-40 tahun)
- Middle adulthood (40-65 tahun)
- Late adulthood (65 tahun ke atas)

Anda mungkin juga menyukai