Anda di halaman 1dari 46

Gambaran Umum

BAYI BERAT LAHIR


RENDAH
(BBLR)

Dr.dr. I Ketut Surya Negara, SpOG(K),MARS


Pendahuluan
 Di Indonesia Angka Kematian Bayi (AKB) masih tinggi, sekitar
56% kematian terjadi pada periode yang sangat dini yaitu di
masa neonatal.
 Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007,
AKB masih 34/1.000 kelahiran hidup, angka kematian neonatal
sebesar 19/ 1000 kelahiran hidup.
 jumlah kelahiran BBLR secara nasional adalah 11,5%
(Riskesdas 2007).
 Sebagian besar BBLR <2000 gram meninggal pada masa
neonatus
Pendahuluan
 BBLR sampai saat ini masih merupakan masalah di
Indonesia, karena merupakan penyebab kesakitan
dan kematian pada masa neonatal. Menurut SKRT
2001, 29% kematian neonatal karena BBLR
 Masalah yang sering timbul sebagai penyulit BBLR
adalah Hipotermia, Hipoglikemia, Hiperbilirubinemia,
Infeksi atau sepsis dan gangguan minum
BATASAN
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang
lahir dengan berat < 2500 gram tanpa
memandang masa gestasi (berat lahir adalah
berat bayi yang ditimbang dalam 1 jam setelah
lahir).
 Persalinan kurang bulan / prematur
 Bayi lahir pada umur kehamilan antara 28
minggu sampai 36 minggu.
 Bayi lahir kecil untuk masa kehamilan
 Bayi lahir kecil untuk masa kehamilannya karena
ada hambatan pertumbuhan saat dalam
kandungan (Janin tumbuh lambat).
FAKTOR PREDISPOSISI
 Faktor ibu
 Umur, jumlah paritas, penyakit kehamilan, gizi
kurang atau malnutrisi, trauma, kelelahan,
merokok, kehamilan yang tak diinginkan.
 Faktor plasenta
 penyakit vaskuler, kehamilan ganda,
 Faktor janin
 kelainan bawaan, infeksi
Perlu Mendapat Perhatian Oleh Karena
BBLR ;
 75% dari kematian neonatal
 50% dari kematian bayi
 Rentan terhadap kurang gizi
 Rentan terhadap infeksi
 Gangguan perkembangan syaraf
(neurodevelopmental delay)
EPIDEMIOLOGI BBLR
 15% dari seluruh kelahiran di dunia dengan batasan
3,3%-38% dan lebih sering terjadi di negara-negara
berkembang atau sosio-ekonomi rendah
 90% kejadian BBLR didapatkan di negara berkembang
dan angka kematiannya 35 kali lebih tinggi
 Secara nasional berdasarkan analisa lanjut SDKI,
angka BBLR sekitar 7,5%
Mengapa BBLR Bermasalah?
Bayi “Normal“: Kelompok bayi baru lahir yang terbukti
paling sedikit mempunyai morbiditas, mortalitas dan
kemudiannya tumbuh kembang baik.

Ciri Bayi Baru Lahir “Normal“ adalah:


1. Gestasi 37 s.d. 41 minggu (penuh)
2. Berat lahir > 2.500 s.d. 4.000 gram
Mengapa BBLR Bermasalah?
Bayi-bayi yang bukan kelompok bayi “normal”
mempunyai kemungkinan morbiditas dan
mortalitas lebih besar.

WHO:
Dari kematian periode neonatal, 70% terjadi pada BBLR
Sampai umur 1 tahun, kematian BBLR adalah 20x bayi “normal”
Bayi Yang Termasuk Dalam
Kategori BBLR
Kriteria BBLR tanpa memandang usia gestasi
BBLR : berat lahir kurang 2.500 g
BBLSR : berat lahir 1.000 – 1.500 g
BBLASR : berat lahir < 1.000 g

Bila usia gestasi dipertimbangkan, BBLR terdiri dari


1.BBLR dengan usia gestasi < 37 minggu (NKB)
2.BBLR dengan usia gestasi > 37 minggu (KMK)
Perbedaan BBLR Dengan Gestasi > 37
Minggu
Bayi BBLR simetris Bayi BBLR tidak simetris
 Kekurangan nutrisi trimester 2,3
 Kekurangan nutrisi awal hamil
 Gangguan vaskularisasi ibu,
 Genetik, cacat bawaan, TORCH
peny jantung, sosioekonomi, ibu
muda, pendek, perokok, dsb
BBLR < 37 minggu dan > 37 minggu
Penentuan Status BBLR Dalam Kurva
Pertumbuhan
 Kurva pertumbuhan janin
Lubchenko, 1966
Pediatrix, 2001
 Patokan BB yang
seharusnya pada umur
kehamilan tertentu
 Kriteria BMK, SMK, KMK
 BB < presentil ke 10 
Kecil Masa kehamilan
(KMK)/ Pertumbuhan Janin
Terhambat
PENYEBAB BBLR
BBLR < 37 minggu BBLR > 37 minggu
 30 -40% penyebabnya (?)  Variasi Normal 10%
 70% berkaitan dg KPD  Kelainan kromosom 10%
 Kondisi ibu :  Infeksi 5%
• kelainan bentuk uterus
 Kelainan uterus 1%
• kelainan plasenta: letak
rendah  Defek plasenta/tali pst 2%
• penyakit kronik: anemi, DM  Penyakit vaskular ibu 3 %
• infeksi : ISK, HIV  Obat2, rokok 5%
• terpapar pada rokok, zat  Lain2 32%
addiktif
 Kondisi janin : kembar dll
MASALAH PADA BBLR
BBLR < 37 minggu BBLR > 37 minggu
Asfiksi Asfiksi
Gangguan Pernafasan Gangguan Pernafasan
Thermoregulasi Thermoregulasi
Sistem Syaraf Polisitemi
Nutrisi, Metabolisme Nutrisi, Metabolisme
Ginjal, Darah, Kekebalan Kekebalan
ASFIKSIA
 BBLR < 37 minggu :
Otot pernafasan lemah,
tarikan nafas kurang kuat
dada sukar mengembang
 VTP

 BBLR > 37 minggu


Hipoksi intrauterin, apnu,
hipotoni  VTP
GANGGUAN
PERNAPASAN
 BBLR < 37 minggu:
Surfaktan << alveoli
“lekat”,  O2 headbox,
CPAP,ventilator

 BBLR > 37 minggu:


Aspirasi mekonium,
Pneumonia  O2 headbox,
CPAP,ventilator
THERMOREGULASI
SEMUA BBLR
Permukaan tubuh besar,
lemak coklat sedikit, lemak
subkutan tipis

Infant warmer
Inkubator
Metode kangguru
NUTRIS
I
BBLR < 37 minggu:
Defisiensi enzym, motilitas usus <<
, refleks isap <<
BBLR > 37 minggu:
Hipoksi sal.cerna, motilitas usus <<,
keperluan kalori >>

ASI eksklusif
Monitor motilitas usus
Waspada EKN
METABOLISM
E
SEMUA BBLR
Hipoglikemi, hipokalsemi
Hiperbilirubinemi

Monitor, koreksi bila perlu


fototherapi
POLISITEMIA
Hipoksi kronik  produksi
eritrosit ↑↑
Microthrombi  cedera
cerebral

Monitor, cairan,
obat2an,”partial exchange”
KEKEBALA
N
Akibat malnutrisi &
infeksi intrauterin
Imunoglobulin <<,
neutropeni

Infeksi nosokomial
Masalah lain
 Neurologi : apnu, perdarahan intrakranial
 Ginjal : edema, gangguan elektrolit
 Jantung : PDA
 Hematologi : Anemia, gangguan pembekuan
 Kekebalan : rentan pada infeksi
 Psikologis : karena ortu sangat melindungi, menjadi
anak yang kurang mandiri
 Inteligensia?
Bagaimana Perawatan BBLR ?
Prinsip perawatan :
1. Mengupayakan dan
mempertahankan nafas spontan
2. Mencegah kedinginan (hipotermia)
3. Pemberian ASI
4. Cegah infeksi
Mencegah Hipotermi
 Segera mengeringkan bayi
 membungkus bayi
 Tunda memandikan bayi
 Metoda Kanguru
 Inkubator
Cegah Infeksi
 Cuci tangan
 Pemberian ASI eksklusif
 Immunisasi
Makanan BBLR
 Pada prinsipnya ASI ibu ybs.
Pemberian bisa dengan cara:
- selang sonde
- sendok, spuit
- gelas
Untuk bayi prematur atau yang belum mampu
mengisap dan menelan hari pertama diberi Infus
glukosa 10%
Dimana Sebaiknya BBLR Lahir ?
 Sebelum lahir rujuk ke fasilitas yang memadai
 Cegah kedinginan merupakan prioritas utama
 Ada tenaga yang terampil untuk melakukan resusitasi
Indikasi Untuk Merujuk BBLR Ke RS
 Beratnya <1800 gram
 UK<34 minggu
 Bayi tidak bisa minum
 Neonatus sakit
Tanda Bahaya
(Deteksi Dini Dan Merujuk)
 Letargi, tak mau minum
 hipotermia
 tachypnea, merintih, gasping, apnea
 kejang, pandangan kosong
 kembung
 Perdarahan, kuning sampai telapak tangan dan kaki
Hal Yang Perlu Diperhatikan
Waktu Merujuk
 Bayi tetap hangat
 Perhatikan fungsi vital
 Bersama ibu
 Ada surat rujukan
PENCEGAHAN BBLR
 Tingkatkan status gizi remaja dan wanita
hamil
 Pemberian mikronutrien (Fe, Zn,)
 ANC teratur
Bagaimana Penanganan BBLR
Agar Effektif ?

Konsep Pelayanan Perinatologi:


Koordinasi antar pelaksana pelayanan perinatologi supaya
mencapai hasil yang maksimal
Konsep Pelayanan Perinatologi
 Agar pelayanan berkualitas tinggi, diperlukan organisasi
yang secara komprehensif melibatkan seluruh pendukung
dan profesional dibidang kesehatan.
 Regionalisasi: semua RS, Puskesmas, dokter, bidan yang
memberikan asuhan perinatal ibu & bayi dalam suatu
wilayah (region) sebaiknya mengkoordinasikan
pelayanannya berdasarkan kebutuhan masyarakat dan
sarana yang ada di wilayah tersebut.
Konsep Pelayanan Perinatologi
 Siapa yang menjadi Koordinator?
 DinKes? DepKes? IDAI? POGI? IBI?
 Suatu unit yang memberikan pelayanan Perinatologi
ditentukan tingkat pelayanannya
 Bila pasien memerlukan tingkat pelayanan lebih tinggi
harus segera dirujuk ke unit yang sesuai.
 Setelah melalui masa kritis, dikembalikan ke unit
pengirim
Rawat Gabung Untuk Bayi Sehat
 Pelayanan Rawat Gabung
• bayi dirawat bersama ibu, selama 24 jam
• perawatan ibu: dokter kebidanan/bidan/DUM
• perawatan bayi: dokter anak/Bidan/Perawat/DUM
 Kriteria bayi dirawat gabung
1. cara lahir: spontan, SC, VE, Su
2. nilai apgar: > 7, menit ke 5 (bayi bugar)
3. berat badan lahir 2.500 – 4.000 gr
4. masa gestasi 37 - 41 minggu
5. ibu sehat
Cegah Infeksi Nosokomial Dg Hygiene
Tangan
Tingkat Pelayanan Perawatan
Neonatus
Tingkat I Sarana
• Semua kondisi yg perlu • SDM : DUM, Bidan,
pengawasan sementara (< 24 Perawat (1:6-8 by),Ahli
jam) SC, VE, SU manajemen laktasi
• Pasca asfiksi ringan • Box bayi
• NKB 36 - 37 mg dg suhu
• Lampu pemanas
stabil, latihan menyusu/
• Suction portabel
metode kanguru
• Fototherapi bayi sehat • Fototherapi
• Sebelum pulang • Bila mungkin ada ruang
khusus bayi prematur
Tingkat Pelayanan Perawatan Neonatus
Tingkat II A Sarana
• NKB 34 – 36 mg stabil, baru • SDM : SpA, DUM, Perawat/
belajar minum : menyusu/ perawat perina 1:4 bayi
sonde/sendok • Ahli manajemen laktasi
• Bayi sering muntah • Inkubator
• Penyakit kronik (CLD) • Tabung O2
• Fototherapi dg masalah lain • Oxymeter
(dehidrasi, minum per sonde) • Fototherapi
• Kelainan kongenital ringan: • Sarana pemberian IV
T21, celah bibir (infusion pump/syringe pump)
Tingkat Pelayanan Perawatan Neonatus
Tingkat II B Sarana
• Baru keluar dari NICU, msh • SDM: siap 24 jam
perlu monitor/obsevasi SpA perinatologi/SpA
• Memerlukan O2< 60%, CPAP Perawat /Perinatologi 1:3 bayi
• Asfiksi sedang, bayi ibu DM, Ahli manajemen laktasi
serangan apnu, kejang • Inkubator lengkap dengan O2,
• Hipothermi, GED, Sepsis suction, monitor resp/cv
• NKB 32 – 35 mg yang stabil/ • CPAP
BBL > 1.500 g • Infusion/syringe pump
• Bayi-bayi yg dipuasakan/EKN • Lab: AGD, dx, darah rutin,
• Transfusi tukar elektrolit, transfusi,
radiologi/USG tersedia 24 jam
Perawatan TK II B

Perawatan Tk II A
Tingkat Pelayanan Perawatan Neonatus
Tingkat III Sarana
• Perawatan intensif Neonatus • SDM: siap 24 jam
(NICU), semua bayi yang SpAK/Spa Perinatologi,
perlu monitor/obsevasi ketat Perawat Perina/ NICU 1: 1-2
• Memerlukan O2 > 60% bayi Residen, Ahli laktasi
• CPAP, Ventilator • Inkubator lengkap dg O2,
• NKB < 32 mg, berat < 1500 g suction, monitor resp/cv
• Asfiksi berat, syok, sering • CPAP/Ventilator
apnu/kejang, gangguan • Infusion/syringe pump
pendarahan • Lab: AGD, dx, darah rutin,
• Memerlukan laparotomi / elektrolit, transfusi,
thorakotomi radiologi/USG tersedia 24 jam
www.sanglahhospitalbali.com

Anda mungkin juga menyukai