Anda di halaman 1dari 1

Tatalaksana Plasenta Adesiva dengan Teknik Turniket:

Sebuah Laporan Kasus


I Nyoman Suetri Tapayana, I Wayan Artana Putra

SMF Obstetri dan Ginekologi


Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
RSUP Sanglah Denpasar

Abstrak
Latar belakang: Insidensi plasenta adesiva semakin lama semakin meningkat,
dan menyebabkan 7-10% kematian ibu di dunia. Namun hingga saat ini belum
ada standar baku mengenai penatalaksanaan plasenta adesiva antepartum
maupun intrapartum. Teknik turniket adalah salah satu yang memiliki banyak
keuntungan dibanding teknik lainnya, terutama dalam aspek mengurangi
perdarahan selama operasi.
Kasus: Seorang wanita 24 tahun G4P2A1 yang didiagnosis memiliki plasenta
previa dengan plasenta adesiva mengalami perdarahan antepartum saat usia
kandungan 29 minggu. Pemeriksaan ultrasonografi preoperatif menunjukan
adanya plasenta anterior menutupi seluruh ostium uteri interna dengan lakuna
derajat III, hilangnya area hipoekoik retroplasenta, penonjolan ke arah vesika
urinaria dan peningkatan vaskularisasi serta bridging vessel. Saat fetal scanning
didapatkan dengan pelebaran aorta yang dicurigai suatu kelainan jantung janin.
Kemudian seksio sesarea dan histerektomi dilakukan pada usia kehamilan 38
minggu dengan teknik turniket menggunakan kateter urin dengan plasenta in
situ. Total perdarahan selama pembedahan adalah 1000cc. Diagnosis plasenta
perkreta kemudian dikonfirmasi melalui evaluasi patologi anatomi. Lahir bayi
perempuan, 2620 gram dengan Tetralogy of Fallot. Paska tindakan, ibu dan bayi
kemudian dirawat di unit perawatan intensif dan pulang beberapa hari
kemudian tanpa komplikasi berarti.
Pembahasan: Tatalaksana plasenta adesiva bersifat personal dengan
pertimbangan kondisi ibu dan janin. Fungsi reproduksi, waktu terminasi, teknik
pembedahan serta manajemen komplikasi mendapat perhatian khusus.
Perdarahan masif merupakan komplikasi yang paling ditakuti dari plasenta
adesiva. Teknik turniket merupakan salah satu metode pembedahan untuk
meminimalisir perdarahan yang sederhana, murah, dan terbukti efektif dalam
tatalaksana plasenta adesiva. Pada prosedur histerektomi dengan teknik ini
perlu memperhatikan kedalaman invasi plasenta yang dapat mencapai organ
sekitar sehingga tidak menimbulkan komplikasi lebih lanjut.
Kesimpulan: Penanganan plasenta adesiva bersifat individual, dan melibatkan
tim multidisiplin yang dimulai sejak antepartum hingga postoperatif. Prinsip
pembedahan mengutamakan perdarahan seminimal mungkin. Pada kasus ini,
teknik turniket terbukti efektif dalam mengurangi perdarahan.

Kata kunci: plasenta adesiva, plasenta perkreta, teknik turniket

Anda mungkin juga menyukai