ABSTRAK
Kejahatan seksual yang diatur dalam undang–undang diantaranya adalah perkosaaan dan pencabulan. Peranan
seorang dokter dalam pengumpulan bukti salama pemeriksaan medis forensik memiliki hubungan langsung
dengan keberhasilan penuntutan kasus. Selain itu, seorang dokter dituntut untuk dapat menetukan adanya tanda-
tanda persetubuhan, adanya tanda-tanda kekerasan, serta memperkirakan umur korban berdasarkan keilmuan
yang dimilikinya.
Waktu persetubuhan dapat ditentukan berdasarkan tanda-tanda persetubuhan baik secara langsung ataupun tidak
langsung. Waktu pencabulan lewat anus dapat itentukan berdasarkan temuan-temuan yang didapat akibat
kekerasan seksual melalui penetrasi dubur dapat berupa kelainan akut atau kronis
Kata Kunci: Persetubuhan dan Pencabulan