DEFENISI
• Percabulan merupakan perbuatan yang dilakukan dengan sengaja
untuk meningkatkan nafsu seksual di luar perkawinan.
Contohnya yang dilakukan orang pacaran. Sebenarnya itu pencabulan, tapi karena
suka sama suka, ga ada laporan.
• Perkosaan merupakan persetubuhan yang terjadi antara laki – laki
terhadap wanita yang bukan isterinya, dan tanpa izin serta dengan
ancaman dan kekerasan. Kalo laki-laki pulang kerumah dalam keadaan mabuk
kemudian menyetubuhi istrinya, itu namanya bukan memperkosa tapi KDRT.
• Persetubuhan adalah penetrasi (masuknya) alat kelamin laki – laki
kedalam alat kelamin perempuan, baik secara lengkap maupun tidak
lengkap serta adanya ejakulasi maupun tidak ejakulasi.
• Perawan adalah seorang wanita yang belum pernah disetubuhi. Baik
secara lengkap maupun tidak lengkap
3
Kepentingan dari segi mediko-legal
1. Perkosaan
2. Tuntutan perceraian
3. Kasus fitnah
Perkosaan adalah istilah hukum bukan istilah medis, oleh karena itu
yang menentukan terjadi perkosaan adalah hakim (jadi yang menentukan
terjadi/ tidak perkosaan adalah domainnya atau aspek medikolegal dari penyidik/
polisi). Dokter tidak dapat menggunakan istilah perkosaan di dalam
visum, karena ia tidak dapat menentukan apakah persetubuhan
dilakukan dengan persetujuan perempuan atau dilakukan secara paksa.
Dalam kesimpulan, ga boleh nulis perkosaan tapi dokter nulisnya dalam VeR → telah
dilalui benda tumpul (bisa jari atau penis) atau telah terjadi persetubuhan (jika
dijumpai spermatozoa pada kemaluan perempuan). Kalo secara lisan ditanya, baru
dokter bisa menyatakan perkosaan atau bukan.
4
KETENTUAN HUKUM
KUHP pasal 285
Barang siapa yang dengan kekerasan atau dengan ancaman kekerasan
memaksa perempuan yang bukan istrinya bersetubuh dengan dia
karena perkosaan, dihukum dengan hukuman penjara selama – lamanya
12 tahun. Terbukti perkosaan, dihukum lagi 12 tahun
KUHP pasal 89
Yang disamakan melakukan kekerasan itu, membuat orang jadi pingsan
atau tidak berdaya lagi (lemah). Kekerasan bukan cuma dipukul, tapi juga dibikin
pingsan, dikasih minuman yang memabukkan kemudian dibawa ke hotel juga namanya
kekerasan.
7
Bukti telah terjadi persetubuhan adalah:
– Penetrasi penis ke dalam vagina
Pada perempuan yang himennya masih utuh bisa terjadi robekan
satu atau beberapa tempat. Lokasi robekan ditulis dokter dalam arah
jarum jam. (jadi ditulis robekan pada arah jam 2/ 3/ 5, robekannya robekan
lama/ baru, robekannya sampe ke dasar/ tidak) Umumnya lokasi luka di
bagian posterior. Bisa didapati tanda – tanda kekerasan di vulva
maupun vagina. Pada anak – anak sering luka sampai perineum. Bila
telah terjadi beberapa jam atau hari sebelumnya terlihat tanda
peradangan. Tanda penetrasi ini dapat ditemui pada penis pelaku
yaitu adanya epitel vagina di penis pelaku. Kalo perkosaan terjadi pada
anak, lukanya bisa sampai ke perineum.
– Adanya ejakulat laki – laki dalam liang senggama perempuan yang
diambil dengan sedotan maupun kapas lidi, merupakan tanda pasti
adanya persetubuhan. Lakukan vaginal swab! Kalo ada ejakulat, tanda pasti
persetubuhan
8
• Dewasa dalam pengertian hukum adalah diatas 21 tahun atau belum
21 tahun tetapi sudah atau pernah kawin.
• Perempuan yang belum cukup umur adalah perempuan dibawah 15
tahun. Menurut Undang – undang Perkawinan No. 1/1974 atau PP
No.9/1975 batas umur perempuan yang boleh menikah adalah 16
tahun.
9
Anamnesis
Saat anamnesis, lihat keadaan pasiennya. Kalo pasien mengaku diperkosa 3 hari yll
atau baru-baru ini, ada ciri-cirinya. Tapi dia datang pakai bedak, lipstik, apa mungkin
diperkosa?
Pemeriksaan umum
Vital sign umumnya meningkat semua. Kalo semua normal, apa mungkin diperkosa?
Pemeriksaan khusus
• Harus dilakukan! Suruh baring posisi litotomi, sisir rambut kemaluannya (liat ada ga
rambut kemaluan laki-laki disana, darah dll), liat hymennya.
• Ada seorang wanita yang mengaku baru saja diperkosa. Setelah dilakukan vaginal
swab, ternyata tidak dijumpai adanya ejakulat laki-laki pada wanita tsb. Tapi wanita
tsb yakin sekali dia sudah diperkosa. Dari anamnesa & pemeriksaan umum, tanda-
tandanya menunjukkan kalo dia baru diperkosa. Tapi kenapa ga ditemukan ejakulat
laki? kemungkinannya apa? Laki-lakinya koitus iteruptus (ejakulasi diluar), pakai
kondom, azoo-spermia (bisa ereksi tapi ga ada sperma), sudah vasektomi.
• Apakah laki-lakinya bisa bebas? Tidak! Bilas penisnyaa, ambil bilasannya, letakkan di
objek glass, liat dibawah mikroskop ada ga epitel vagina wanita.
10
CARA PEMERIKSAAN DGN
LATERAL TRAKSI 11
Pada bibir kecil kemaluan
bagian dalam terdapat
Selaput dara utuh
memar warna merah
Selaput dara utuh tapi sekitar hymen berwarna kemerahan, kemungkinan sudah
terjadi pencabulan tapi bukan pemerkosaan.
12
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMERIKSAAN
Perhatikan rambut kemaluan
– Bergumpal/ tidak, ada tidaknya sperma, ada tidak bercak darah/
darah kering. Tujuan pemeriksaan darah untuk mengidentifikasi darah
pelaku/korban. Pewarnaan Giemsa/Wright leukosit dapat dilihat, bila
ditemukan drumstick (female); sel pseudodecidua (darah mestruasi).
– Jika yang akan diperiksa sampel berupa bercak pada pakaian dapat
dilakukan pemeriksaan Baechi, dimana adanya sperma akan tampak
berupa sel sperma yang terjebak diantara serat pakaian (spermatozoa
melekat pada serat). Pada perabaan seperti kanji.
13
• Panjang sperma bervariasi 52 – 55 micron
• Sperma terdiri dari kepala, leher dan ekor
• Kepala terdiri dari inti yang dilapisi akrosome.
• Sperma akan mati pada suhu ruangan dalam waktu 3 jam.
• Dalam vagina sperma akan mati dalam waktu 6 – 8 jam.
• Kepala dan ekor dalam keadaan mati dapat dijumpai dalam vagina selama 7
– 10 hari sedangkan dalam cervix dan uterus 12 – 14 hari.
• Sperma dapat dijumpai dalam mulut dalam waktu 9 jam.
Oral seks bukan persetubuhan, hanya pencabulan.
• Dalam anus selama 2 hari
• Perhatikan kulit sekitar alat genital
• Perhatikan alat genitalia bagian luar
• Adanya robekan pada perineum dan muara alat kelamin merupakan bukti
yang nyata terjadi perkosaan. Biasanya robekan pada bagian posterolateral.
• Pemeriksaan himen mempunyai arti bila didapati robek baru, bengkak,
berdarah, nyeri sentuh dan tanda inflamasi lain. Kalo ada orang yang habis
diperkosa, jangan dibuang semua pakaiannya. Walaupun beberapa tahun lagi baru
mau dilakukan pemeriksaan (DNA), masih bisa keluar hasilnya.
Bentuk – bentuk selaput dara
15
Robekan selaput dara
sampai dasar pada arah
pukul tiga sesuai dengan
arah jarum jam.
17
• Bila tidak ditemukan sperma, belum berarti tidak terjadi persetubuhan, bisa
terjadi pada pelaku yang azoospermia atau telah divasektomi. Bila tidak
dijumpai sperma pada kelamin perempuan, lakukan uji dibawah!
– Uji fosfatase asam.
Fosfatase asam dihasilkan oleh kelenjar prostat. Hasil positif: warna merah
ungu terjadi dalam waktu <30detik.
– Tes Florence(Uji choline)
Hasil positif jika terdapat kristal choline periodida yang berwarna coklat.
– Tes Barberio (Uji Spermin)
Hasil positif jika terdapat kristal spermin flavinat berwarna kuning
kehijauan.
– Tes PAN piridil-azo-naftol ( Uji zinc)
Hasil positif jika berwarna merah.
• Pemeriksaan DNA pada kasus perkosaan ditemukannya pita-pita DNA dari
benda bukti atau korban yang ternyata identik dengan pita-pita DNA
tersangka menunjukkan bahwa tersangkalah yang menjadi donor sperma
tadi.
• Ditemukannya metode penggandaan DNA secara enzimatik (metode
Polymerase Chain Reaction atau PCR) oleh kelompok Cetus, membuka lebih
banyak kemungkinan pemeriksaan DNA.
• Di Indonesia perkosaan digolongkan sebagai tindak pidana yang
hanya dilakukan oleh laki – laki (male crime) terhadap wanita yang
bukan istrinya (extra marital crime) dan persetubuhannya pun harus
bersifat intra vagina coitus.
• Jadi bila persetubuhannya dilakukan secara oral atau anal serta
dengan ancaman kekerasan maka ini tidak dapat digolongkan sebagai
perkosaan, melainkan disebut perbuatan yang mencoreng
kehormatan kesusilaan (pasal 289 KUHP).
20
Visum Et Repertum adalah keterangan (laporan) tertulis yang dibuat
oleh seorang dokter atas permintaan penyidik tentang apa yang dilihat
dan ditemukan terhadap manusia, baik hidup atau mati ataupun bagian
atau diduga bagian dari tubuh manusia berdasarkan keilmuannya untuk
kepentingan peradilan.
• Surat yang diberikan oleh polisi kepada dokter agar dilakukan visum disebut surat
permintaan visum, korbannya pun polisi yang memberikan
• Setelah diperiksa, dikeluarkanlah surat hasil pemeriksaannya. Inilah yang disebut
Visum et Repertum
• Apapun yang dilihat dan ditemukan oleh dokter harus ditulis, jadi bukan hanya
secara lisan.
• Siapa yang meminta visum? penyidik
• Dipengadilan ada yang namanya P21 (berkas lengkap) bisa diajukan ke pengadilan,
P19 (berkas kurang, mungkin visumnya kurang jelas) dikembalikan.
21
PEMBAGIAN VISUM
Visum dibagi atas 2 bagian yaitu
1. Visum orang hidup
• Visum seketika
Dipukul, lapor ke polisi. Polisi bawa surat dan korban ke RS, minta di visum.
• Visum sementara
Dijambret, tangannya luka. Surat permintaan visum dikasih oleh penyidik,
korban berobat tapi minta di opname. Visum sementara kesimpulan belum ada.
• Visum lanjutan
Pasien udah sembuh, laporan dari visum sementara keluar
• Visum kejahatan seksual
Korban perkosaan, sodomi
• Visum psikiatrik
Kebanyakan orang yang habis membunuh pura-pura gila. Makanya harus dibawa
ke RSJ dan di observasi.
2. Visum orang mati di bagian forensik 22
Visum Et repertum terdiri dari 5 bagian yang tetap, yaitu :
1. Projustisia
Ditulis dibagian kiri atas yang berarti “Demi keadilan”. Berfungsi sebagai pengganti
materai. Jadi kalo sudah ditulis projustisia, tidak perlu pakai materai lagi.
2. Pendahuluan
Berisi nama dokter, nama penyidik, NRP, tujuan dilakukan pemeriksaan, nama
korban, dll
3. Pemberitaan apa yang dilihat dokter
1. Pemeriksaan luar
2. Pemeriksaan dalam
3. Ringkasan hasil pemeriksaan luar dan dalam
4. Kesimpulan
Setelah dilakukan pemeriksaan, disimpulkan apakah derajatnya ringan/ sedang/
berat
5. Penutup
Tanda tangan dokter TIDAK termasuk bagian dr VeR, tp boleh ditulis
23
VISUM Et Repertum kasus perlukaan
• Pada korban yang diduga korban tindak pidana, pencatatan harus
lengkap dan jelas sehingga dapat digunakan untuk pembuatan visum
et repertum.
• Berdasarkan ketentuan dalam KUHP derajat luka dapat dibagi 3 yaitu
ringan, sedang dan berat
• KUHP pasal 352
– Penganiayaan ringan adalah penganiayaan yang tidak
menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan jabatan
atau pekerjaan
24
• KUHP pasal 90
Luka berat yaitu :
1. Jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan akan
sembuh sama sekali.
2. Yang menimbulkan bahaya maut
3. Yang menyebabkan seseorang terus menerus tidak mampu untuk
menjalankan tugas jabatan atau pekerjaan pencarian.
4. Yang menyebabkan kehilangan salah satu panca indera.
5. Yang menimbulkan cacat berat
6. Yang mengakibatkan terjadinya keadaan lumpuh
7. Terganggunya daya pikir selama empat minggu atau lebih
8. Gugur atau matinya kandungan seorang perempuan
Kalo seorang model, ada luka di pipi, dijahit, ada sikatrik sedikit. Ini termasuk ringan
atau berat? Berat, karena mengganggu pekerjaan.
Tapi kalo ini terjadi pada tukang becak, termasuk ringan.
Visum Et Repertum Jenazah
• Jenazah yang akan dimintakan visum et repertumnya harus diberi
label yang memuat identitas mayat, dilak dengan diberi cap jabatan
lalu diikatkan pada ibu jari atau bagian tubuh lainnya.
• Pada surat permintaan visum et repertum harus jelas tertulis jenis
pemeriksaan yang diminta (Pemeriksaan luar atau pemeriksaan luar
dalam)
• Bila pemeriksaan autopsi yang diinginkan, maka penyidik wajib
memberitahukan kepada keluarga korban dan menerangkan maksud
dan tujuannya pemeriksaan. Dijelaskan dalam KUHAP pasal 134 yang
mengatakan, Bila buka jenazah tidak mungkin lagi diindarkan, penyidik wajib
memberi tahu keluarga korban
• Pemeriksaan dilakukan dengan teliti dan sistematis serta dicatat
secara rinci.
26
KOMPETENSI
• Setiap dokter harus dapat memberikan pelayanan kedokteran forensik
dimanapun bertugas. Makanya setiap ditemukan luka lecet, luka robek, harus
ditulis dalam rekam medis, ada luka dimana. Biasanya pasien datang dengan luka
robek, berobat, diobati dokternya, dijahit, tapi dokternya males nulis di rekam
medik. Seminggu kemudian pasien dateng lagi, minta tulis visumnya. Tapi dokternya
udah keburu lupa.
• Dalam ketentuan hukum KUHAP dijelaskan bahwa pemeriksaan kedokteran
forensik dilakukan oleh dokter spesialis forensik atau oleh dokter (umum
atau spesialis lainnya).
28
DASAR HUKUM
KUHAP PASAL 133
1. Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang
korban baik luka, keracunan ataupun mati yang diduga karena
peristiwa yang merupakan tindak pidana, ia berwenang mengajukan
permintaan keterangan ahli kepada ahli kedokteran kehakiman atau
dokter atau ahli lainnya. Kalo di puskesmas A, dokter yg bertugas sedang tdk
ada ditempat, penyidik boleh meminta bantuan ke dokter di puskesmas B.
Maksudnya boleh minta visum sama dokter dimana saja, walaupun tidak satu
daerah.
2. Permintaan keterangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dilakukan secara tertulis, yang didalam surat itu ditegaskan untuk
pemeriksaan luka atau pemeriksaan mayat atau pemeriksaan bedah
mayat.
29
KUHAP pasal 6
1. Penyidik adalah pejabat Polisi Negara Republik Indonesia.
2. Pejabat pegawai negeri sipil tertentu yang diberi wewenang khusus
oleh undang-undang. (polisi air, polisi kereta api, polisi bandara. PolPP ga bisa
mengeluarkan surat permintaan visum
30
KUHAP pasal 184
Alat bukti yang sah adalah
1. Keterangan saksi : Orang yg melihat kejadian
2. Keterangan ahli : Dokter forensik (orang yang melakukan pemeriksaan)
dipanggil ke pengadilan
3. Surat : Visum et Repertum
4. Petunjuk : Apa yang didapatkan polisi di TKP
5. Ket. terdakwa : Kalo terdakwa mau mengakui keadaan sebenarnya
VISUM ET REPERTUM
PRO-YUSTITIA
Berhubung dengan surat Saudara …..……., pangkat, ……. NRP ……………., Nomor Polisi ………,
tertanggal ………….., maka saya yang bertanda tangan dibawah ini dokter Indra Syakti
Nasution, Sp.F, dokter pada Bagian Instalasi Kedokteran Forensik Rumah Sakit
Muhammadiyah Palembang menerangkan bahwa pada tanggal ……… bulan januari tahun
dua ribu dua belas pukul …………. menit Waktu Indonesia Bagian Barat telah melakukan
pemeriksaan terhadap korban dengan nomor rekam medis ……… yang berdasarkan surat
tersebut.
Nama : Selis Suwalya
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 21 tahun
Kewarganegaraan: Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : ………….
32
Alamat : ………….
• Pada pemeriksaan ditemukan :
• Korban datang dalam keadaan sadar.
• Pada korban dilakukan pemeriksaan:
– Pemeriksaan Fisik : Tekanan darah seratus dua puluh per delapan
puluh milimeter air raksa, denyut nadi ……….. kali per menit,
pernapasan ……………. per menit
– Pada kedua lubang hidung, mulut dan kedua lubang telinga tidak
keluar darah.
– Ditemukan luka-luka pada tubuh:
• Luka lecet pada leher kiri berukuran panjang lima koma lima sentimeter,
lebar nol koma tiga sentimeter, jarak dari garis tengah tubuh enam
sentimeter.
• Dijumpai tiga luka lecet pada lengan bawah kanan bagian luar, luka pertama
berukuran panjang satu sentimeter, lebar nol koma dua sentimeter, jarak
dari pergelangan tangan enam sentimeter. Luka kedua berukuran panjang
satu sentimeter, lebar nol koma dua sentimeter, jarak dari pergelangan
tangan tiga koma lima sentimeter. Luka ketiga berukuran panjang satu koma
lima sentimeter, lebar nol koma lima sentimeter, jarak dari pergelangan
33
tangan dua sentimeter.
KESIMPULAN
Luka-luka tersebut diatas disebabkan kekerasan benda tumpul. Luka
tersebut di atas tidak dapat mendatangkan bahaya maut atau halangan
dalam melakukan pekerjaan.
PENUTUP
Demikianlah visum et repertum ini dibuat dengan sejujur-jujurnya
berdasarkan sumpah jabatan sesuai dengan lembaga Negara tahun
1937 nomor 350 untuk digunakan bilamana perlu.
34