Kursi
Poster/leaflet/brosur
Rak
Ringlight
Smartphone
Prasarana:
Ruang poli rokok Puskesmas Kampus
Tenaga
Petugas promkes : sebagai salah narasumber talkshow, membantu menyosialisasikan
poster promosi kegiatan talkshow
Petugas kestrad : mengajarkan teknik akupresur ke pasien poli rokok
Petugas poli umum/lansia : melakukan screening pasien
Petugas poli rokok : melakukan pelayanan pasien rokok
PROSES
Melakukan koordinasi dengan kepala puskesmas untuk membahas rencana
kegiatan dan meminta persetujuan
Melakukan koordinasi dengan petugas promkes, kestrad, poli umum/lansia dan
poli rokok
Menyiapkan materi penyuluhan
Menentukan narasumber, yaitu: penulis, salah satu staf promkes, salah satu
Melakukan talkshow
OUTPUT
Masyarakat Kelurahan Lorok Pakjo mengikuti talkshow
“Keren Ga Harus Merokok” via instagram live
OUTCOME
Meningkatnya jumlah views pada talkshow “Keren Ga Harus Merokok”
via instagram live dibanding talkshow sebelumnya
Adanya feedback dari audience mengenai materi talkshow ataupun
mengenai poli rokok puskesmas kampus sebagai upaya meningkatkan
kunjungan poli rokok Puskesmas Kampus
Terciptanya program yang dapat memperkuat usaha pencegahan perilaku
merokok pada masyarakat Kelurahan Lorok Pakjo
PELAKSANAAN
Pelaksanaan talkshow via instagram live akan dilaksanakan
pada Puskesmas Kampus pada bulan September 2020.
2. Perokok Aktif
Rokok aktif adalah asap rokok yang berasal dari hisapan
perokok atau asap utama pada rokok yang dihisap (mainstream)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA
1. Pengaruh Orang Tua
2. Pengaruh Teman
3. Pengaruh Kepribadian
4. Pengaruh Iklan
BAHAYA MEROKOK
Nikotin
Nikotin merupakan bahan kimia berminyak yang tidak berwarna
dan merupakan racun paling keras.
Karbon Monoksida (CO)
Zat ini sejenis cairan kental berwarna coklat tua atau hitam yang
diperoleh dengan cara distilasi dari kayu atau arang. Tar ini juga
didapat dari getah tembakau. Bilamana zat-zat itu dihisap waktu
merokok akan mengakibatkan kanker paru-paru.
Timah Hitam (Pb)
Bila seseorang menghisap satu bungkus rokok perhari berarti
menghasilkan 10 mikrogram, sedangkan batas bahaya kadar Pb dalam
tubuh adalah 20 mikrogram/hari.
Amoniak
Amoniak merupakan gas yang tidak berwarna yang terdiri dari
nitrogen dan hidrogen. Zat ini tajam baunya dan sangat merangsang.
Hidrogen sianida
sejenis gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak memiliki rasa.
Zat ini merupakan zat yang paling ringan, mudah terbakar dan sangat
efisien untuk menghalangi pernapasan dan merusak saluran
pernapasan.
Nitrous Oxide
Nitrous oxide merupakan sejenis gas yang tidak berwarna, dan bila terhisap
dapat menyebabkan hilangnya pertimbangan dan menyebabkan rasa sakit.
Nitrous oxide ini adalah zat yang pada mulanya dapat digunakan sebagai
anastesia (zat pembius) waktu diadakan operasi.
Fenol
Fenol adalah campuran dari kristal yang dihasilkan dari distilasi beberapa
zat organik seperti kayu dan arang, serta diperoleh dari tar arang. Zat ini beracun
dan membahayakan karena fenol ini terikat ke protein dan menghalangi
aktivitas enzim.
Hidrogen sulfide
Hidrogen sulfida adalah sejenis gas yang beracun yang mudah terbakar dengan
bau yang keras. Zat ini menghalangi oksidasi enzim (zat besi yang berisi
pigmen).
Penyakit utama yang disebabkan oleh merokok diantaranya
: Penyakit jantung koroner, lesi serebrovaskular, Aneurisma
aorta, Obstruksi jalan nafas kronik, Kanker (bibir, mulut,
faring, esofagus, perut, pankreas, laring, paru-paru, serviks,
ginjal, kanduung kemuh), Sudden Infant Death Syndrome,
Infant Respiratory Distress Syndrome, berat badan lahir
rendah.
PENCEGAHAN MEROKOK
Menaikkan bea cukai tembakau
Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bahaya
menggunakan tembakau dan terpapar tembakau.
Kurangi reklame dan promosi produk tembakau dan
mendorong perkembangan reklame anti tembakau.
Meningkatkan kewaspadaan dari kenyataan bahwa
kebanyakan masyarakat tidak menggunakan produk
tembakau.
Memperbaiki pelaksanaan hukum yang mengakses kaum
muda.
Mempromosikan media yang memberitakan tentan
bahaya tembakau.
TEKNIK BERHENTI MEROKOK
Keinginan untuk terus merokok disebabkan karena kuatnya
ketergantungan terhadap nikotin. Dibutuhkan kemauan
yang kuat untuk berhenti merokok di samping dukungan
lingkungan dan bantuan medik.
Di tahun 2017, sebanyak 46% keluarga dengan anggota keluarga yang merokok.
Pada tahun 2018, sebanyak 47% keluarga dengan anggota keluarga yang
merokok.
Pada tahun 2019, sebanyak 46% keluarga dengan anggota keluarga yang
merokok.
Pada tahun 2020, sebanyak 59,86% keluarga dengan anggota keluarga yang
merokok.
Target Nasional PISPK untuk indikator tersebut adalah 70% keluarga dengan
anggota keluarga tidak merokok.
WAKTU DAN TEMPAT PROJECT
Kegiatan talkshow ini dilakukan di Poli Rokok Puskesmas
Kampus pada bulan September 2020.
HASIL
Kegiatan talkshow ini diadakan pada tanggal 26 September
2020 pukul 10.00-11.00 WIB di Poli Rokok Puskesmas
Kampus Palembang.
Narasumber:
dr. Humairoh Okba Vekos Putri (Penulis)