Melalui Perkembangan
Psikoseksual
Gangguan
Apa itu
Perilaku
Psikoseksual
Seksual
2 Cara Melihat
Perkembangan Kesimpulan
Psikoseksual
Apa itu
Psikoseksual
Kamus Merriam Webster:
1) berhubungan dengan aspek mental-kejiwaan,
emosional dan perilaku dari perkembangan
seksual;
2) berhubungan dengan sikap mental-kejiwaan
atau sikap emosional dari aktivitas seksual;
3) berhubungan dengan psikologi fisiologis dari
jenis kelamin.
• Dari kata “Psyche”: kejiwaan dan
“seksual”: berkenaan dengan kepriaan
dan kewanitaan
Psikoseksual:
Mental kejiwaan, emosi dan perilaku
seseorang sehubungan dengan kepriaan
dan kewanitaannya.
Kematangan,
Kematangan,
Perkembangan
integrasi
psikoseksual
integrasi
Gangguan
Gangguan
(disorder)
(disorder)
Parafilia atau
Gangguan Perilaku
Seksual
Parafili
a
Jenis penyimpangan
dimana orang
mendapatkan
kepuasan seksual
melalui stimulus
menyakitkan atau
dengan melukai diri
sendiri.
Bisa dilakukan sendiri
atau melibatkan orang
lain
6. Pedophilia
• Mengalami rangsangan dan kepuasan sexual
dengan melakukan kontak seksual dengan
anak-anak di bawah umur
• Pelaku biasanya adalah orang yg dikenal oleh
korban: tetangga, anggota keluarga, dsb
• Sebagian besar pelaku tidak melakukan
tindakan kekerasan selain tindakan seksual tsb
• Pelaku biasanya memungkiri bahwa ia
memaksa korban (“dia diam saja kok, pasti dia
juga menginginkannya…”)
Etiologi
• Pengalaman masa kecil:
Mengalami seksual dan pelecehan
seksual atau emosional di masa
kecil
PERSONALITY TRAITS
• Gangguan kepribadian anti-social
• Kemarahan yang terpendam akibat
rasa diri tidak berharga, minder,
tertutup, kaku, dsb. (insecure)
Pedofilia di Sekitar
Kita
Pedofilia di Sekitar
Kita
5. Sadisme Seksual
• Parafilia dimana
orang mendapatkan
kepuasan seksual
dengan
menggunakan obyek
benda mati, mis:
pakaian dalam,
stocking, sepatu dll
• Istilah “fethisisme” mulai dipakai tahun 1800an dari
kata Portugis feitico: daya Tarik obsesif
• Penderita: 90% pria
• Etiologis:
Kelainan hormon
Gratifikasi seksual masa kecil melalui benda-benda
tertentu
Pembiasaan
Alkohol dan berbagai zat adiktif yang membuat
fantasi lebih liar tanpa kendali
8. Transvestisisme
• Dorongan tak
terkendali dari
seorang laki-laki
untuk berdandan
seperti
perempuan demi
mendapatkan
kepuasan
seksual
Parafilia Lain
Telephone scatologia
• Mereka yang mendapatkan kepuasan dengan
membicarakan hal-hal cabul melalui telepon
Necrophilia
• dari bahasa Yunani:
νεκρός (nekros;
"mayat" atau "mati")
dan φιλία (philia;
"persahabatan").
• Mendapatkan
kepuasan melalui
hubungan seksual
dengan mayat
Necrophilia di sekitar kita
Necrophilia
di sekitar kita
Penyebab
• Rosman and Resnick (1989). Dari 34 kasus
necrophilia ditemukan beberapa motivasi
perilaku:
Memiliki pasangan yang tidak menolak/melawan:
68%
Reuni dengan pasangan romantis: 21%
Tertarik secara seksual pada mayat: 15%
Mengatasi perasaan terisolasi: 15%
Memenuhi rasa percaya diri dengan
mengekspresikan power pada korban yang tak
berdaya: 12%
Rosman, J. P.; Resnick, P. J. (1 June 1989). "Sexual attraction to corpses: A psychiatric review
of necrophilia" (PDF/HTML). Bulletin of the American Academy of Psychiatry and the Law.
17 (2): 153–163.
Zoophilia
• Istilah zoophilia
merupakan kombinasi
dari dua kata Yunani: ζῷον
(zṓion: binatang) and
φιλία (philia: cinta atau
persahabatan
• Merupakan parafilia
dimana seseorang
mendapatkan kepuasan
melalui hubungan dengan
binatang.
Dalam tradisi Yahudi dicantumkan larangan berhubungan
seksual dengan binatang beserta hukumannya:
• “Janganlah engkau berkelamin dengan binatang apapun,
sehingga engkau menjadi najis dengan binatang itu.
Seorang perempuan janganlah berdiri di depan seekor
binatang untuk berkelamin karena itu suatu perbuatan
keji”. (Im 18:23)
• “Bila seorang laki-laki berkelamin dengan seekor binatang,
pastilah ia dihukum mati, dan binatang itu pun harus kamu
bunuh juga. Bila seorang perempuan menghampiri
binatang apapun untuk berkelamin, haruslah kau bunuh
perempuan dan binatang itu; mereka pasti dihukum mati
dan darah mereka tertimpa pada mereka sendiri. (Im
20:15-16)
Konteks:
Bangsa Israel adalah bangsa yang
dikuduskan untuk Tuhan, kerena itu
mereka tidak boleh mengikuti kebiasaan
bangsa-bangsa di sekitar. (Im 18:3)
Artinya:
Persetubuhan dengan binatang telah
menjadi praktek yang ditemukan pada
bangsa-bangsa sekitar Israel pada zaman
itu.
Coprophilia
• Dari Bahasa Yunani: κόπρος,
kópros: kotoran and φιλία,
philía: cinta, persahabatan.
• Hasrat seksual yang muncul
sehubungan dengan kotoran:
1) melihat orang buang air
besar; 2) buang air besar di
atas orang lain: 3) tubuhnya
menjadi tempat buang air
besar
Klismaphilia
• Dari kata Yunani κλύσμα
("enema“) dan φιλία: cinta,
persahabatan
• Jenis paraphilia dimana
orang mendapatkan
kepuasan dengan
menggunakan enema, baik
dengan menggunakan
sendiri maupun melayani
orang lain
Urolagnia
• Dari Bahasa Yunani: ouron
– air kencing, dan lagneia:
nafsu
• Jenis paraphilia dimana
orang mendapatkan
kepuasan seksual melalui
fantasi atau perbuatan
mengencingi atau
dikencingi
Autagonistophilia
• Jenis paraphilia
dimana seseorang
hasrat seksual
seseorang
dibangkitkan dengan
mempertontonkan
diri di depan publik,
di panggung atau
live camera ketika
sedang
berhubungan
seksual
Somnophilia
• dari Bahasa Latin
"somnus“: tidur dan
Yunani: φιλία: cinta,
persahabatan.
• Jenis paraphilia dimana
hasrat seksual seseorang
dibangkitkan oleh orang
yang dalam keadaan
tidak sadar. Disebut juga
“the Sleeping Beauty
Syndrome”
Stigmatophilia
• Parafilia dimana
hasrat seksual
seseorang
dibangkitkan oleh
pasangan yang
memiliki tato atau
bekas luka pada
bagian alat-alat
kelamin
Infantilisme atau
Autonepiophilia
Merupakan regresi
psikoseksual dimana
seseorang mendapatkan
kepuasan dengan mengalami
keadaan ketika bayi
• Bentuk-bentuk perilaku:
memakai pakaian bayi:
popok, pampers atau
menggunakan dot untuk
minum, dll.
Memahami Diri
Melalui Perkembangan
Psikoseksual
2 Cara Melihat Perkembangan
Psikoseksual
Psikoanalisa
Sigmund Freud
Teori Ikatan
Emosional
John Bowlby
Memahami Diri
Melalui Perkembangan
Psikoseksual
Sigmund Freud
(1856-1939)
(1856-1939)
Pelopor Teori
Psikoanalisa
Membagi
Membagi struktur
struktur kepribadian
kepribadian
kedalam
kedalam tiga
tiga komponen:
komponen:
id,
id, ego
ego dan
dan super
super ego.
ego.
Id
Id berorientasi
berorientasi pada
pada prisip
prisip
kenikmatan,
kenikmatan, egoego berorientasi
berorientasi
pada
pada prinsip
prinsip realitas
realitas
sedangkan
sedangkan super
super ego
ego bersifat
bersifat
moralitas.
moralitas.
Sigmund Freud
Membagi Tahap
Perkembangan Psikoseksual
Menjadi 5 Fase:
1.Fase Oral
2.Fase Anal
3.Fase Faliks
4.Fase Laten
5.Fase Genital
Tiap tahap perkembangan adalah
Tugas untuk diselesaikan
Jika sukses dilewati maka akan
menghasilkan kepribadian yang
sehat
Jika terhambat atau fiksasi maka
akan ada gangguan
kepribadian/perilaku yang
terbawa pada perkembangan
selanjutnya
Fase ORAL
Fase Oral
usia 0 – 1 tahun
pusat kepuasan mulut
aktivitas makan, minum,
menyusu,
memasukan segala
sesuatu ke mulut
Fase Oral
kebutuhan makan-minum, penerimaan,
perlindungan dan rasa aman,
optimisme
fiksasi perilaku sadistik, perilaku oral
(makan, merokok, menggigit
jari, dll), pesimisme, cemburu
narsistik, penuntut, caper,
manja, kurang daya juang
Fase ANAL
Fase Anal
usia 1 – 3 tahun
pusat kepuasan anus
aktivitas BAB: menahan
atau mempermainkan BAB
kebutuhan kemandirian, kebebasan,
kemampuan untuk menentukan
perilaku sendiri
Fase Anal
fiksasi
jorok/kurang rapi,
rendah diri, sadomasokistik
Electra Complex
Oedipus Complex
Castration Anxiety
Fase Faliks kebutuhan
Persaingan yang sehat,
kebanggaan sehat atas
kemampuan diri,
identifikasi ke orang tua
sesuai gender: awal
pembentukan identitas
gender
Fiksasi
persaingan dan ambisi yang
tidak sehat karena rasa malu
atas hilangnya control,
memberontak,
penyimpangan perilaku
seksual: homoseksual,
exhibisionisme, fethishisme
Fase Laten
Fase Laten
usia 6 – 12 tahun
AMAN/KUAT
Secure attachment–
• Merasa aman
• Eksploratif
• Hidup dengan
kepercayaan
• Didukung oleh cinta yang
tulus dan konsistensi
ibu/pengasuh
menanggapi kebutuhan
anak
Model-model Ikatan Emosional
BERGANTUNG/CEMAS
Anxious/preoccupied attachment:
• tidak mempercayai bahwa ibu
akan memenuhi kebutuhan
mereka.
• bersikap acuh tak acuh terhadap
kehadiran atau ketidakhadiran
ibu mereka, tetapi ada
kecemasan di dalam diri mereka.
• Mereka tidak eksploratif dan
secara emosional menjaga jarak.
• Dikondisikan oleh Ibu yang
kurang memperhatikan
kebutuhan anak.
Model-model Ikatan Emosional
MENOLAK
Avoidant/ Dismissive Attachment
• menunjukkan campuran antara
kemarahan dan ketakberdayaan
terhadap ibu mereka.
• bertindak pasif dan merasa tidak
aman. Pengalaman telah
mengajarkan kepada mereka
bahwa mereka tidak dapat
bergantung pada ibunya.
• Dikondisikan oleh perilaku ibu
yang tidak konsisten. Kadang-
kadang ibunya responsif kadang
juga menelantarkan anaknya.
Model-model Ikatan Emosional
TAKUT
Disorganized/disoriented
attachment-
• Cenderung murung, marah,
pasif atau apatis (acuh tak
acuh).
• Dikondisikan oleh
ibu/pengasuh yang dapat
bertindak dalam kondisi
ekstrim yang berbeda-beda,
misalnya kadang sangat pasif
dan tiba-tiba agresif atau
kelihatan takut tetapi tiba-
tiba menjadi sangat
mengerikan.
Pengaruh Ikatan Emosional Bayi
Pada Relasi Masa Dewasa
Ikatan Emosional Aman/Kuat
Relasi yang aman dengan pengasuh
menjadi fondasi untuk membangun relasi
dengan dunia luar berhubungan dengan
banyak orang;
Merasa aman dan terhubung, membiarkan
dirinya dan orang lain bergaul dengan
bebas;
Mudah memberi dan meminta dukungan
dari dan kepada partner atau yang lain;
Dalam relasi cenderung jujur, terbuka,
apa adanya, melihat semua orang setara.
Relasi independen tapi
saling menyayangi.
Pengaruh Ikatan Emosional Bayi Pada Relasi Masa Dewasa
• Anna: Anxious/cemas
• Akar di masa kecil: ditinggalkan orang tua, diacukan saudari/Elsa
• Ia terus mencari Elsa untuk berelasi tetapi selalu kecewa dan
terluka
• Terus mencari cinta, begitu cepat jatuh cinta dan begitu
bergantung ketika ada yang mencintai
• Relasi tidak aman karena ada ekspektasi: takut ditolak atau
ditelantarkan
• Tipe ini meremehkan perhatian orang walaupun diberikan
dengan tulus
Tentang Bowlby Sendiri
Edward John Mostyn Bowlby CBE, MA
(Cantab), BChir, MD, MRCP, FRCP,
FRCPsych, Hon ScD;
Lahir dari pasangan Anthony (dokter
bedah) dan Mary;
Ayah ibu yang kurang akur dan tinggal
terpisah, Bobly hanya sekali-sekali
bertemu ibunya;
Bowlby dan kelima saudaranya
dibesarkan oleh pengasuh (nanny)
bernama Minnie;
Pada usia 4 tahun, Minnie pergi
meninggalkan keluarganya. Bowlby
menyebutnya sebagai kehilangan seorang
ibu dan menjadi peristwa traumatis
untuknya;
Tentang Bowlby Sendiri
Kehilangan figur ibu ini
berkontribusi dalam penemuan
teori attachment (ikatan
emosional);
Pada usia 7 tahun Perang Dunia II
dimulai dimana ayahnya terlibat
sehingga harus meninggalkan
Bolwby dan saudara-saudarinya
dan hanya bertemua dua kali
setahun;
Pada usia 10 tahun ia belajar di
boarding school (sekolah khusus
dengan asrama).
Model Ikatan Emosional
Bowlby Pada Masa Dewasa
Awalnya: Anxious/Avoidant
Pengalaman Penyembuhan
Akhirnya: Secure
Ikatan emosional yang paling ideal ialah ikatan
emosional aman atau secure attachment. Dengan
segala karakteristik positifnya, jenis ikatan
menandakan integrasi dan membebaskan dalam
relasi. Kabar baiknya ialah bahwa setiap orang
diberikan potensi untuk dapat mengalami ikatan
emosional ini dengan syarat pengenalan diri
tentang ikatan emosional yang terbentuk dalam
diri dan menempuh proses penyembuhan.
2 dimensi seksualitas
manusia
Menurut Freud, seksualitas manusia selalu memiliki dua
dimensi:
• Dimensi genital. Dorongan utama dalam perkembangan
psikoseksual
• Dimensi afektif-sosial. Berkembang karena supresi
seksual genital masa laten, dan menuju kematangan
pada masa puberitas.
• Freud lebih menekankan unsur genital dari
perkembangan psikoseksual
Bwolby seorang Freudian
Perbedaan dengan Freud:
Bowlby menekankan
kemampuan manusia
untuk menentukan dirinya
sendiri melalui proses
pembelajaran daripada
menjadi “korban”
dorongan-dorongan
instingtifnya.
• Namun kedua sudut pandang terhadap
perkembangan psikoseksual ini tetap dapat
membantu untuk pengolahan seksualitas kita.
• Kita diperkaya untuk melihat dimensi-dimensi
pengalaman di masa lalu yang mungkin telah
berkontribusi pada kematangan seksual kita
ataupun sebaliknya menjadi pemicu bagi
terhambatnya kematangan psikoseksualitas kita.