Anda di halaman 1dari 57

Faktor-faktor Seksualitas Manusia

+ Hati
1
Kromosom

7 Identitas 2
Seksual Gonad

6
Pemeliharaan
L/P 3
Hormon
Seks

5
Organ-organ
Seks
4
Organ-organ
Seks Internal
+ Otak
Eksternal
1. Kromosom

• Kromosom yang menentukan jenis seks


ialah kromosom kelamin atau genosom
yang terdiri dari: XX dan XY.

• Bila dalam inti sel terdapat XX, individu


akan lahir sebagai perempuan; dan bila
memiliki kromosom XY, individu yang lahir
ialah laki-laki
Perkembangan Fetal:
2. Gonad

• Gonad disebut juga kelenjar seks atau kelenjar


reproduksi
• Gonad yang menentukan seks ialah testis dan
ovarium.
• Bila individu memiliki testis, ia disebut laki-laki;
bila individu memiliki ovarium/indung telur, ia
disebut perempuan
• Testis menghasilkan sperma sedangkan indung
telur menghasilkan sel telur
3. Hormon

• Hormon yang menentukan jenis seks ialah


hormon-hormon hasil sekresi testis dan
ovarium, yang memainkan peranan penting
dalam mengembangkan badan laki-laki dan
perempuan sebelum lahir dan selama masa
puber.
• Hormon pada laki-laki disebut testosteron
dan pada perempuan disebut estrogen.
Estrogen dan Progesteron: hormon
wanita
 Estrogen
• Hormon seks wanita yang
memberikan kepada wanita rasa
kepuasan dan kesejahteraan.
• Hormon itu memainkan peranan
utama dalam perilaku wanita untuk
merawat dan membela miliknya.
o Karena efeknya yang memberi ketenangan, hormon
estrogen juga diberikan kepada para pria di penjara-
penjara untuk mengontrol perilaku garangnya.
o Estrogen juga membantu memori; hal ini menjelaskan
mengapa wanita sangat baik dalam mengingat tanggal-
tanggal dan perayaan-perayaan ulang tahun. Pada saat
yang sama, hormon itu juga menjelaskan mengapa begitu
banyak wanita menderita masalah memori setelah
menopause, ketika kadar estrogen mereka turun.
 Progesteron
• merupakan hormon wanita yang lain.
• hormon ini melepaskan perasaan sebagai orang tua,
merawat dan fungsinya untuk mendorong wanita
untuk dapat meunaikan tugas merawat anak dengan
sukses.
• dapat dilepaskan misalnya ketika seorang wanita
melihat seorang bayi.
Testosteron :
hormon pria
 Testosteron
• hormon agresi yang menyebabkan pria memburu dan
membunuh mangsa.
• bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup
manusia, karena itu mendorong manusia untuk
mendapatkan makanan dan melawan para penyerang.
• hormon itu juga yang membuat jenggot pria tumbuh,
menyebabkan kebotakan mendalamkan suara dan
meningkatkan kemampuan spasial.
Testosteron:
hormon pria
 Sisi negatif dari hormon testosteron bagi pria
modern ialah jika itu tidak disalurkan dalam
aktivitas fisik maka akan dapat menciptakan agresi
dan menyebabkan problem anti-sosial. Karena
testosteron menggelora melalui tubuh mereka,
anak-anak pada usia 12 – 17 tahun memasuki
golongan potensial menjadi kriminal pria.
Produksi Hormon Menurut Usia
Pada pria

 Ketika pria
mencapai usia
50 sampai 60
tahun,
tertosteron
menurun,
mereka menjadi
kurang aggresif
dan lebih
merawat.
Pada wanita

 Bagi wanita terjadi kebalikan. Setelah menopause, level


estrogen menurun dan membuat rasio testosteron lebih
tinggi dari estrogen.
 Karena itu, wanita usia 45 – 50 tahun dapat tiba-tiba
menjadi tegas dan mengandalkan diri sendiri. Sisi
negatifnya ialah bahwa mereka dapat memiliki rambut
pada wajah dan menderita stress dan stroke.
3. Organ-organ Seks Internal

• Organ seks internal yang menentukan


jenis seks bagi laki-laki terdiri dari:
saluran mani (vas deverens), kandung
mani (vesicular seminalis) dan kelenjar
prostat.
• Bagi wanita organ-organ tersebut
adalah: indung telur, saluran telur, rahim
(uterus) dan vagina.
2
3

1
3
2

4
3. Organ-organ Seks Eksternal

• Organ-organ seks eksternal yang


menentukan jenis seks bagi pria
ialah penis dan skrotum
• Bagi perempuan adalah klitoris,
bibir kemaluan kecil dan bibir
kemaluan besar.
1

2
1

3
6. Pemeliharaan Seks

• Bagaimana seorang anak laki-laki


dan perempuan dididik dan
dibesarkan sebagai seorang laki-laki
dan perempuan.
Identitas Gender
Unsur ini berkaitan dengan bagaimana
seseorang mengidentifikasi diri sebagai pria
atau wanita berdasarkan faktor-faktor internal
(fisik, psikologis) dan faktor lingkungan.
Karakteristik Seksual

Karakteristik PRIMER

Karakteristik SEKUNDER

Karakteristik TERSIER
Karakter Seksual Primer
Merupakan ciri-ciri fisik yang menunjukkan seksualitas
seseorang yang terbentuk sejak dikandung sampai pada
kelahiran

Tahap-tahap Pembentukan:
• Fertilisasi (atau disebut juga pembuahan, konsepsi, singami) adalah
peleburan dua gamet yang dapat berupa nukleus atau sel-sel bernukleus
untuk membentuk sel tunggal (zigot) atau peleburan nukleus.
• Zigot (Zigot adalah sel yang terbentuk sebagai hasil bersatunya dua sel
kelamin (sel ovum dan sel sperma) yang telah masak.
• Embrio (hasil pembelahan zigot menjadi multisel)
• Fetus (atau janin, perkembangan dari embrio sampai kelahiran)
Karakter Seksual Sekunder

Merupakan ciri-ciri fisik seksual yang berkembang


semenjak seorang menginjak masa puber,
selanjutnya menampakkan perbedaan anatomis
antara pria dan wanita.
Karakter Seksual Tersier
• Merupakan kualitas-kualitas psikologis dan sosial sebagai
ciri-ciri maskulinitas dan feminitas yang terbentuk
berdasarkan ketentuan kultural;

• Muncul sebagai hasil interpretasi terhadap peristiwa-


peristiwa seksual biologis;

• Misalnya peristiwa menstruasi yang dialami wanita setiap


bulan (sebagai peristiwa alamiah tubuh) dilihat sebagai
keterbatasan dan kelemahan wanita. Wanita kemudian
diberikan pekerjaan yang lebih ringan secara fisik dan
dalam lingkup rumah.
Karakter Seksual Tersier
• Keseluruhan interpretasi terhadap peristiwa seksual itu
melahirkan sikap, sifat, standar moral dan peran-peran
seksualitas dalam suatu budaya.

• Ternyata setiap budaya memiliki interpretasi yang berbeda-


beda terhadap seksualitas manusia yang juga melahirkan
sikap, sifat, standar moral dan peran seksualitas yang
berbeda-beda dalam setiap budaya. Tidak hanya bercoral
patriarchal.
Karakter Seksual Tersier

• Pada tahun 1935, antropolog Amerika,


Mengadakan penelitian terhadap suku-suku
di Papua New Guinea dan menemukan tiga
pola interpretasi terhadap seksualitas
manusia.
Karakter Seksual Tersier

1. Suku Arapesh
• Pria dan wanita
memainkan tingkah
laku feminin;
• Pria dan wanita
cenderung tidak
agresif;
• Pria dan wanita
kooperatif dan
responsif terhadap
kebutuhan satu sama
lain;
Karakter Seksual Tersier

1. Suku Arapesh
• Pria dan wanita
sama-sama
mengidealkan
pasangan yang
lemah lembut;
• Selama masa
pacaran baik pria
maupun wanita
tidak agresif dan
saling menjaga
satu sama lain.
Karakter Seksual Tersier

2. Suku Mandugumor
• Pria dan wanita memainkan tingkah
laku maskulin;
• Pria dan wanita cenderung keras dan
agresif, menghindari sikap pasrah dan
menyerah;
• Pria dan wanita sama-sama
mengidealkan pasangan yang
revolusioner dan agresif;
• Hubungan cinta agresif, panas dan
penuh gairah.
Karakter Seksual Tersier

3. Suku Tchambuli
• Pembagian yang jelas
mengenai peran pria dan
wanita dalam masyarakat;
• Wanita lebih dominan dan
mengurus rumah tangga
sedangkan pria secara
emosional sangat
tergantung pada wanita
Karakter Seksual Tersier
3. Suku Tchambuli
• Nampak dalam tarian
dimana wanita memakai
topeng pria dan berperan
sebagai pria dan pria
memakai topeng wanita dan
berperan sebagai wanita.
• Pria menjadi kepala keluarga
dan pemilik atas istri tetapi
pengambil inisiatif dan
pemegang kekuasaan actual
iala wanita.
Identitas Seksual

Apa Itu Identitas Mengapa Sangat


Kata Gereja
Seksual? Penting?

4 Unsur Penentu
Perbandingan Identitas
Seksual
Identitas Seksual

• Kesadaran dan penerimaan jenis


seks pada seorang laki-laki atau
perempuan akan identitas
seksualnya, sehingga dapat
berperan sebagai pria dan
wanita dalam masyarakat.
Mengapa Identitas Seksual Penting Untuk Dikenali?

• Karena seksualitas pada akhirnya menyangkut seluruh


keberadaan seseorang
• Karena berhubungan dengan dasar perkembangan hidup
seseorang, yakni penerimaan diri. Penerimaan diri hanya
dapat terjadi jika ada pengenalan diri.
“Penolakan diri merupakan musuh terbesar
dari kehidupan rohani karena berlawanan
dengan suara suci yang memanggil kita
“Yang Terkasih”. Menjadi “Yang Terkasih”
berdiri di atas kebenaran dasar tentang
keberadaan kita” — Henri J.M. Nouwen
Kata Gereja Tentang Identitas Seksual
4 Unsur Penentu Identitas Seksual

Identitas Gender:
Cronological Sex: berkaitan identifikasi diri sebagai
pria/wanita berdasarkan faktor-faktor
Berkaitan dengan fisik-biologis internal (fisik, psikologis) dan faktor
lingkungan.

Identitas Seksual

Peran Sosial Gender:


Peran yang diharapkan masyarakat
Orientasi Seksual:
kepada pria dan wanita, konstruksi Berkaitan dengan minat
social, stereotype
erotis seseorang
Orientasi Seksual
Orientasi Monoseksual Orientasi Poliseksual Orientasi Aseksual

Heteroseksual Biseksual Transeksual

Aseksual
Questioning
Homoseksual Queer

Lesbian Intersex
Ally
Gay Panseksua
l
L - lesbian:
seorang
perempuan
yang tertarik
secara seksual
dengan
perempuan lain
(sesama jenis).
G - gay:
pria yang tertarik
secara seksual
dengan sesama
pria (sesame
jenis).
B - bisexual: orang
tertarik secara
seksual baik
kepada sesama
jenis maupun
dengan lain jenis
Transeksual
adalah istilah yang sudah
ketinggalan zaman dari
komunitas psikologis dan
medis untuk menyebut
seseorang yang telah
melakukan operasi
penggantian kelamin.
T - transgender:
orang yang memiliki
identitas gender atau
ekspresi gender yang
berbeda dengan
karakter seks
primernya
Q-
Questioning:
orang yang
masih mencari
atau meng
eksplorasi
identitas
seksualnya.
Q - queer:
Merupakan istilah “payung” untuk
menyebut mereka yang non-
heteroseksual ataupun cisgender
(cisgender berlawanan dengan
transgender). Istilah ini menandung
kebencian dan diskriminasi
terhadap orientasi seksual lain,
selain heteroseksual.
I - intersex:
Orang yang lahir dengan
sejumlah kombinasi gonad,
hormon dan organ seksual
yang bercampur antara
laki-laki dan perempuan
sehingga jenis kelaminnya
tidak dapat ditentukan.
P - pansexual:
orang yang ketertarikan
seksualnya bukan
berdasarkan gender dan bisa
mengkategorikan diri ke
gender atau identitas
seksual apa pun.

Anda mungkin juga menyukai