Anda di halaman 1dari 12

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURYA GLOBAL

YOGYAKARTA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


ANGKATAN XXVII

RESUME KEPERAWATAN DI RUANG HEMODIALISA RSUD WONOSARI


A. Identitas Pasien
Nama : Ny. S.J.
Umur : 30 Thn
Jenis Kelamin : Perempuan
Gol. Darah :A
Alamat : Mandusari, No.169 Wonosari
Diagnosa Medis : CKD Stadium V
Tanggal Pengkajian : 14 Desember 2021

B. Riwayat HD
Keluhan Utama HD :Pasien mengatakan tidak ada keluhan utama saat
menjalani HD hari ini (14 Desember 2021). Pasien juga
mengatakan mengalami kenaikan BB yaitu 2 kg. Pasien
mengatakan beberapa kali melanggar diet makan, hanya
untuk memenuhi selera makannya, namun pasien
mengetahui efek bagi tubuhnya.
Riwayat Kesehatan Dahulu :Pasien mengatakan sebelum di diagnose penyakit
CKD, pasien mempunyai penyakit Anemia dan
Hipertensi.
BB Yang Lalu : 43 Kg BB Sekarang : 45 Kg
Sarana Hubungan Sirkulasi : Av Femoralis
Frekuensi HD : 2 kali dalam seminggu (Selasa dan Jumat)
HD Ke- : 10 kali
Lama HD : 4,5 jam
Heparinisasi : 1000 iu Continue : 500 iu/jam
UF Goal : 2500 ml
UF Rate : 500 ml/jam
Blood Pump : 250 ml/jam
Dialisat : Bikarbonat Condaktifiti 14 , temperature : 37
Keluhan Selama HD :Pasien mengatakan tidak ada keluhan selama
melakukan HD (14 Desember 2021)
Tranfusi Terakhir :-

C. Pemeriksaan Fisik (Focus)


KU Kesadaran composmentis
Vital Sign Pre HD
TD :160/110 mmHg
Post HD
TD : 180/111 mmHg
Kepala Tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat benjolan, bentuk kepala oval, kulit
kepala bersih tidak ada ketombe, tidak terdapat lesi, kepala simetris.
Rambut Rambut tampak bersih, rapi, tidak ada kotoran rambut, warna rambut hitam
Wajah Bentuk wajah simteris,tidak tampak memar, tidak ada lesi, tidak ada nyeri
tekan tidak tampak moonface
Mata Mata simetris, konjungtiva anemis, tidak tampak menggunakan alat bantu
penglihatan, sklera tidak ikterik, tidak ada edema
Leher Tidak tampak pembesaran kelenjar limfa, tidak ada pembesaran kelenjar
tyroid, tidak ada nyeri tekan.
Paru-paru Inspeksi :pengembangan dada simetris, frekuensi nafas normal, RR:
20 x/menit tidak ada lesi,
Perkusi : suara perkusi terdengar sonor
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak teraba benjolan, taktil premitus
normal, gerakan dada posterior kanan dan kiri sama.
Auskultasi : suara nafas vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan
Jantung Paplasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : redup
Auskultasi : Bunyi jantung normal (lup-dup)
Abdomen Inspeksi : tidak terdapat benjolan, tidak ada lesi, perut tidak tampak
membesar
Auskultasi : terdengar bising usus 15 x / menit
Perkusi : suara perkusi terdengar timpani
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
Integumen Kulit terlihat kering,warna kulit sawo matang, akral teraba dingin.
Ekstremitas Atas : Tidak ada edema pada ekstremitas kiri dan kanan pasien
Bawah : Tidak terdapat edema pada ekstremitas kiri dan kanan
Nutrisi Makanan :
Jenis makanan : Nasi, sambel dan lauk pauk lainnya.
Frekuensi : 1-2 kali sehari ( 3-4 sendok setiap makan)
Minuman : ±11 gelas air putih perhari
Eliminasi BAB :
1-2 kali / hari, Fases lembek, berwarna kuning, bau khas fases
BAK : Pasien mengatakan masih bisa BAK namun hanya menetes dalam
sehari 2x.

Aktivitas Selama sakit dan melakukan hemodialisa pasien tidak dapat melakukan
aktivitas berat seperti sebelumnya karena pasien merasakan lemas dan
asupan minumnya dibatasi.

D. Hasil Pemeriksaan Laboratorium (Tanggal: 6 Desember 2021)


No. Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan
1. Hemoglobin Lk 14-18
7,4 gr%
Pr 12-16
2. Trombosit 245.000 150.000-450.000 /μL

E. Terapi (Tanggal: 6 Desember 2021)


No Nama Obat Dosis Rute Fungsi
.
1. Amplodipin 10 mg Oral
2. CaCO3 (Calcium 500 mg Oral Kalsium karbonat adalah obat
Bicarbonat) untuk mengatasi gejala asam
lambung berlebih,
seperti heartburn atau nyeri ulu
hati. Selain itu, obat ini juga bisa
digunakan dalam pengobatan
tingginya kadar fosfat pada
gagal ginjal dan untuk mencegah
serta mengobati kekurangan
kalsium.

3. Candesartan 8 mg Oral Candesartan adalah obat yang


digunakan untuk mengobati
tekanan darah tinggi (hipertensi)
pada orang dewasa maupun
anak-anak. Obat Candesartan
adalah obat yang termasuk
dalam kelas obat angiotensin
receptor blockers (ARBs). Obat
tersebut bekerja dengan cara
memblokir reseptor angiotensin,
yang melemaskan pembuluh
darah sehingga darah dapat
mengalir lebih mudah.
4. Furesemide 40 mg oral Furosemide adalah obat
golongan diuretik yang
bermanfaat untuk mengeluarkan
kelebihan cairan dari dalam
tubuh melalui urine. Obat ini
sering digunakan untuk
mengatasi edema (penumpukan
cairan di dalam tubuh) atau
hipertensi (tekanan darah
tinggi).
5. Folic Acid 1 mg oral Folic acid atau asam folat adalah
bentuk sintetis dari vitamin B.
Asam folat digunakan untuk
mencegah dan mengobati
kekurangan folat (defisiensi
folat) dan kadar homosistein
(hiperhomosisteinemia) dalam
darah yang tinggi.
DATA FOKUS

Nama Pasien : Ny. S.T Dx. Medis : CKD Stadium V

No. RM : 68323xx Ruang : Hemodialisa

No Tgl/jam Data Subjektif (DS) Data Objektif (DO)


.
1. 14 Desember 2021 1. Pasien mengatakan sudah melakukan cuci darah rutin 1. BB kemarin : 43Kg BB sekarang : 45kg
selama 3 bulan berjalan 2. pasien terapasang selang hemodialisa pada av
2. Pasien mengatakan masih bisa BAK namun hanya femoralis
menetes, dalam sehari 2x. 3. TD awal : 160/110mmHg
3. Pasien mengatakan minum ±10 gelas dalam sehari ±500 TD akhir : 180/111 mmHg
ml per hari N : 80 x/menit S : 36,3oC RR : 20 x/ menit
4. Pasien mengatakan berat badan naik 2 kg 4. Hasil Pemeriksaan Laboratorium (06-12-2021) :
5. Pasien mengatakan beberapa kali melanggar diet HB : 7.4
makan, hanya untuk memenuhi selera makannya (buah
pisang dan papaya) , namun pasien mengetahui efek
bagi tubuhnya, penyebabnya sendiri karena kurangnya
motivasi.
ANALISA DATA

Nama Pasien : Ny. S Dx. Medis : CKD Stadium V

No. RM : 00447xxx Ruang : Hemodialisa

No. Tgl / Jam Symptom Etiologi Problem Prioritas


1. Data Subjektif : Gangguan Hipervolemia I
14 Desember 1. Pasien mengatakan berat badan naik 2 kg mekanisme (D.0022)
2. Pasien mengatakan masih bisa BAK namun hanya Regulasi (D.0022)
2021
menetes, dalam sehari 2x.
12.20 WIB
Data Objektif :
3. Hasil Pemeriksaan Laboratorium (06-12-2021) :
HB : 7.4
4. BB kemarin : 43Kg BB sekarang : 45kg
2 Data Subjektif : Ketidakadekuatan Ketidakpatuhan II
. 14 Desember 1. Pasien mengatakan beberapa kali melanggar diet pemahaman (D.0114)
(kurang motivasi)
2021 makan, hanya untuk memenuhi selera makannya (D.0114)
12.30 WIB (buah pisang dan papaya) , namun pasien
mengetahui efek bagi tubuhnya, penyebabnya
sendiri karena kurangnya motivasi.
Data Objektif :
-
DIAGNOSA KEPERAWATAN

No. Tanggal/Jam Diagnosa Keperawatan Pripritas


1. 14 Desember 2021/7.
Hipervolemi berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi (D.0022) I
(12.30)
2. Ketidakpatuhan berhubungan dengan Ketidakadekuatan pemahaman
14 Desember 2021/7
(kurang motivasi) (D.0114) II
(12.30)
INTERVENSI

Nama Pasien : Ny. S.J Dx. Medis : CKD Stadium V

No. RM : 68323xx Ruang : Hemodialisa

Standar Diagnosis
Tanggal/Ja Standar Intervensi Keperawatan
No Keperawatan Standar Luaran Keperawatan Indonesia TTD
m Indonesia
Indonesia
1. 14 Desember Kelebihan volume Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x Managemen Hemodialisa
2021 cairan b.d gangguan 5 jam diharapkan kelebihan volume cairan dapat (L.03112)
12.30 WIB mekanisme regulasi berkurang dengan kriteria hasil : 1. Observasi :
(D.0022) Status Cairan (L.030228) : - Identifikasi tanda gejala
Indikator Skala Awal Skala Akhir serta kebutuhan hemodialisa
Berat Badan Skala 1 Skala 3 - Identifikasi kesiapan
(meningkat) (sedang) hemodialysis (TTV,BB
kering, kelebihan cairan)
Keterangan : 2. Terapeutik :
1 = meningkat (BB 45 kg) - Siapkan alat hemodialysis
2 = cukup meningkat (BB 44 kg) - Lakukan prosedur dialysis
3 = sedang (BB 42 Kg) dengan prinsip aseptic
4 = cukup menurun (BB 40 Kg) - Atur filtrasi sesuai
5 = menurun (BB <40Kg) kebutuhan penarikan
kelebihan cairan
Indikator Skala Awal Skala Akhir 3. Edukasi :
Kadar Hb Skala 1 Skala 3 - Jelaskan tentang prosedur
(memburuk) (sedang) hemodialysis
Keterangan : - Ajarkan pembatasan cairan,
1 = memburuk (Hb : <7 gr%) penanganan insomnia.
2 = cukup memburuk (Hb : 8 gr%)
3 = sedang (Hb : 10 gr%) 4. Kolaborasi :
4 = cukup membaik (Hb : 11 gr%) Kolaborasi pemberian heparin
5 = membaik (Hb: 12-16 gr%) pada Blood line, sesuai
indikasi.

2. 14 Ketidakpatuhan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x Dukungan Pengambilan


Desember berhubungan dengan 5 jam diharapkan ketidakpatuhan dapat berkurang Keputusan (I. 09265) :
2021 Ketidakadekuatan dengan kriteria hasil : 1. Observasi :
pemahaman (kurang - Identifikasi persepsi mengenai
12.30 WIB Tingkat Kepatuhan (L.12110) :
motivasi) (D.0114) masalah dan informasi yang
Indikator Skala Awal Skala Akhir memicu konflik
Perilaku Skala 3 (sedang) Skala 5 2. Terapeutik :
menjalankan (membaik) - Fasilitasi mengklarifikasi nilai
anjuran dan harapan yang membantu
membuat pilihan
Keterangan : - Diskusikan kelebihan dan
1 = memburuk (pasien tidak merespon diskusi kekurangan dari setiap solusi
- Fasilitasi melihat situasi secara
tentang ketidakpatuhan diet makanan dengan
realistic
baik) - Motivasi mengungkapkan
2 = cukup memburuk (pasien hanya tujuan perawatan yang
mendengarkan informasi tentang diet makanan diharapkan.
baik bagi tubuh yang diberikan tanpa ada - Hormati hak pasien untuk
feedback) menerima atau menolak
3 = sedang (pasien mendengarkan informasi informasi
- Fasilitasi hubungan antara
tentang ketidakpatuhan diet makanan yang
pasien, kaluarga, dan tenaga
diberikan dan memberikan feedback tentang apa kesehatan lainnya.
yang di jalankan) 3. Edukasi :
4 = cukup membaik (pasien mulai menyadari dan - Informasikan alternative solusi
mengakui ketidakpatuhan diet makanan yang secara jelas
- Berikan informasi yang
dilakukan diminta pasien.
5 = membaik (pasien mau berusaha menjalankan 4. Kolaborasi :
kembali diet makanan agar respon tubuhnya tetap - Kolaborasi dengan tenaga
kesehatan lain dalam
baik)
menfasilitasi pengambilan
keputusan.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Nama Pasien : Ny. S.J Dx. Medis : CKD Stadium V

No. RM : 68323xx Ruang : Hemodialisa

No Diagnosa Tgl Jam Implementasi Evaluasi hasil


Keperawatan
1. Kelebihan 14 (12.15) 1. Menyiapkan dan memasang S :
volume cairan Desem - Pasien mengatakan BB berkurang 1 kg setelah HD 44
(setting) alat hemodialisis
b.d gangguan ber Kg
2021 (12.20) 2. Memonitor tekanan darah pasien - Pasien mengatakan makan dan minum pasien dipantau
mekanisme
dengan baik oleh keluarga
regulasi (12.25) 3. Membantu mengatur filtrasi
O : Tidak terdapat edema pada kedua kaki pasien
(D.0022) sesuai kebutuhan penarikan 0 0
0 0
kelebihan cairan.
- TD : 180/111 mmHg
(12.26) 4. Mengkaji adanya edema - BB post HD 44 kg
- UFG: 2500 ml
(16.00) 5. Memonitor perubahan berat
- UFR : 500 ml
badan pasien sebelum dan setelah - Waktu : 4,5 Jam
- BC : -
dialisis
A : Masalah teratasi
Indikator Skala Awal Skala Akhir
Berat badan Skala 1 Skala 3 (sedang)
(meningkat)
P : Lanjutkan Intervensi di HD berikutnya
- Monitor tanda-tanda vital pasien
- Monitor perubahan berat badan pasien sebelum dan setelah
dialysis

2. Ketidakpatuha 14 (13.21) 1) mengidentifikasi persepsi pasien S : pasien mau berusaha menjalankan kembali diet makanan
n berhubungan Desem mengenai diet makanan agar respon tubuhnya tetap baik
dengan ber 2) memasilitasi melihat situasi
Ketidakadekua 2021 secara realistic (mengenai .O : pasien terlihat lebih rileks setelah sesi bincang-bincang
tan dampak negative dan positif dari A : Masalah teratasi
pemahaman diet makanan) Indikator Skala Awal Skala Akhir
(13.21)
(kurang 3) menghormati hak pasien untuk Perilaku Skala 3 (sedang) Skala 5
motivasi) menerima atau menolak informasi menjalankan (membaik)
(D.0114)
(13.25) anjuran
4) menginformasikan alternative
solusi secara jelas (yaitu dengan
melatih kesabaran dalam P : Hentikan Intervensi
menjalani diet makanan agar
respon tubuh dapat lebih baik dari
waktu ke waktu)

Anda mungkin juga menyukai