DI RUANGAN AMARILIS
RSUD WONOSARI
Disusun Oleh :
A. Rancangan Bermain
Metode : Demonstrasi dan Bermain bersama
1) Anak diberi penjelasan tentang prosedur pelaksanaan terapi bermain yang
meliputi waktu kegiatan, cara membuat, serta hal-hal lain yang terkait dengan
program terapi bermain.
2) Diawal permainan, anak diperkenalkan dengan puzzle, lalu diberikan penjelasan
mengenai cara bermain puzzle.
3) Setelah itu dengan panduan leader, anak diminta untuk mengamati terlebih dahulu
gambar yang ada di dalam puzzle, memencar kepingan puzzle, menyusun kembali
kepingan puzzle sesuai gambar semula dengan benar.
4) Fasilitator mendampingi dan mengarahkan anak selama bermain puzzle
berlangsung.
5) Ibu dapat berperan sebagai fasilitator, tetapi tidak boleh ikut terlibat
dalam kegiatan membentuk mainan.
6) Setelah waktu yang ditentukan untuk terapi bermain habis, anak dipersilahkan
untuk berhenti, dan diberikan pujian atas keterlibatan anak selama terapi bermain
berlangsung.
7) Observer melakukan pengamatan dan memberikan evaluasi terhadap perilaku
anak dan proses jalannya terapi bermain.
8) Setelah anak selesai menyusun puzzle, anak diharapkan untuk bercerita tentang
gambar yang ada di dalam puzzle sesuai dengan imajinasi anak.
9) Pada akhir kegiatan diberikan pengumuman hasil bangun terbaik dan memberikan
bangun tersebut sebagai reward.
10) Kemudian fasilitator mengembalikan hasil karya mereka dan memberikan pujian
kepada semua peserta sebagai reward
B. Rancangan Pelaksanaan
: Orangtua
: Peserta
: Observer, Fasilitator
: Leader, Co Leader
I. Hambatan
(terlampir)
J. Penilaian Terapi Bermain
(terlampir)
K. Materi konsep Bermain
(terlampir)
L. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
1) Kesiapan media dan tempat
2) Penyelenggaraan terapi bermain dilakukan di Ruang Amarilis RSUD Wonosari
3) Pengorganisasian penyelenggaraan terapi bermain dilakukan sebelum terapi
bermain dilaksanakan.
2. Evaluasi proses
1) Leader dapat memimpin jalannya permainan, dilakukan dengan tertib dan teratur
2) Co. Leader dapat membantu tugas Leader dengan baik
3) Fasilitator dapat memfasilitasi dan memotivasi anak dalam permainan
4) 100 % anak dapat mengikuti permainan secara aktif dari awal sampai akhir
3. Evaluasi Hasil
1) Peserta memahami permainan yang telah dimainkan.
2) Anak telah belajar memecahkan masalah melalui eksplorasi alat mainannya
3) Anak dapat mengembangkan hubungan social, komunikasi dan belajar untuk
sabar dan saling menghargai.
4) Anak merasa terlepas dari ketegangan dan stress selama hospitalisasi, anak dapat
mengalihkan rasa sakitnya pada permainannya (distraksi dan relaksasi)
5) Anak dapat berintraksi dengan perawat.
LAMPIRAN