PENELITIAN
MAKALAH
Oleh:
ANDINI LESTARI MASNUR NIM: 80200222028
IBRAHIM NIM: 8020222033
Dosen Pemandu:
PROGRAM PASCASARJANA
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuh
ii
80200222028
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................3
C. Tujuan..........................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................4
B. Instrumen Penelitian.................................................................................11
A. Kesimpulan.................................................................................................15
B. Saran...........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Data (datum) artinya sesuatu yang diketahui. Sekarang diartikan sebagai
informasi yang diterimanya tentang suatu kenyataan atau fenomena empiris,
wujudnya dapat merupakan seperangkat ukuran (kuantitatif, berupa angka-angka)
atau berupa ungakapan kata-kata (verbalize) atau kualitatif. Keberadaannya dapat
dilisankan dan ada yang tercatat. Jika langsung dari sumbernya (tentang diri
sumber data) disebut primer. Jika adanya telah disusun, dikembangkan, dan diolah
kemudian tercatat disebut data sekunder. Jadi menurut macam atau jenisnya
dibedakan dalam data primer dan data sekunder. Data sekunder terdiri dari: data
sekunder internal suatu organisasi (terutama untuk penelitian terapan dan studi
kasus); data sekunder eksternal yang dipublikasikan. Data primer umumnya
berupa karakteristik demografi atau sosioekonomi, sikap atau pendapat, kesadaran
atau pengetahuan, minat, motivasi, perilaku (tindakan dan penggunaan).1
Teknik Pengumpulan data merupakan cara mengumpulkan data yang
dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Pengumpulan data
dalam penelitian kualitatif perlu diperhatikan, sebab kualitas riset sangat
tergantung dari kualitas dan kelengkapan data yang telah didapatkan. Pertanyaan
yang selalu diperhatikan dalam pengumpulan data adalah apa, dimana, kapan, dan
bagaimana. Penelitian kualitatif biasanya bertumpu pada trianggulasi data yang
diperoleh dari tiga metode yaitu interview, participant observation, dan analisis
dokumen (document record) (Marshall, & Rossman, 1999).2
Pertama, interview, bertujuan untuk mencatat opini, perasaan, emosi, dan
hal lain berkaitan dengan individu yang ada dalam organisasi. Interview dilakukan
agar peneliti memperoleh data yang lebih banyak sehingga peneliti dapat
memahami situasi/kondisi sosial dan budaya melalui bahasa dan ekspresi pihak
yang diinterview dan dapat melakukan klarifikasi atas hal-hal yang tidak diketahui
1
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Kencana, 2012), hlm. 137.
2
Muhammad Rijal Fadli, Memahami desain metode penelitian kualittaif, (Humanika,
Vol. 21. No. 1. (2021), hlm. 40.
1
2
2003). Lebih lanjut Mukadis, Dasna, dan Ibnu (2003) menjelaskan, data yang
diperoleh melalui suatu penelitian harus valid (sahih) dan terpercaya (reliabel).5
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana teknik pengumpulan data Penelitian Kualitatif?
2. Bagaimana penyusunan Intrumen Penelitian Kualitatif
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui teknik pengumpulan data Penelitian Kualitatif.
2. Untuk mengetahui penyusunan Intrumen Penelitian Kualitatif.
5
Ibid, hlm. 99.
BAB II
PEMBAHASAN
6
I Made Laut Mertha Jaya, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, (Yogyakarta:
Quadrant, 2020), hlm. 149.
4
5
Data Kualitatif Ilmu-ilmu Sosial), Jurnal at-Taqaddum, Volume 8, Nomor 1, Juli 2016, hlm 26.
6
11
Opcit., hlm. 153.
8
adalah:
a) Menentukan sumber data (informan) yang akan diwawancarai.
Pastikan subjek yang akan diwawancarai adalah orang yang mampu
memberikan informasi kepada peneliti terkait dengan penlitian yang
dilakukan
b) Menyiapkan daftar pertanyaan sebelum ke tempat penelitian untuk
wawancara
c) Mengawali dan membuka alur wawancara
d) Membuat catatan mengenai hasil wawancara yang telah dilakukan
e) Mengonfirmasikan kembali hasil wawancara yang telah dilakukan
kepada sumber data.
f) Mengidentifikasikan hasil wawancara yang telah diperoleh oleh
peneliti.
Meskipun wawancara dianggap hal yang biasa namun pada penelitian,
kegiatan ini berbeda dengan percakapan sehari-hari. Jika penelitian
mengharuskan kolega sebagai partisipan, proses wawancara tidaklah
semulus yang dibayangkan. Beberapa kendala seperti kesalahpahaman
juga dapat timbul. Diperlukan teknik tersendiri untuk mengurangi kendala
tersebut. Melakukan wawancara dengan mengikuti tahapan prosedur
merupakan hal penting agar hasil wawancara tidak mengecewakan.12
c. Teknik Pengumpulan Data Dengan Dokumen
Dokumen merupakan catatan atas suatu fenomena yang telah terjadi.
Dokumen dapat berupa tulisan, gambar, dan sebuah seseorang. Contoh dokumen
dalam bentuk tulisan adalah catatan harian, sejarah kehidupan, biografi, peraturan
dan kebijakan. Contoh dokumen dalam bentuk gambar adalah foto, sketsa,
gambar hidup dan lainnya. Sedangkan dokumen dalam bentuk karya, misalnya
patung, lukisan, film, gambar dan lainnya (Sugiyono, 2017: 476).
G.J. Renier, sejarawan dari University College London, (1997; 104)
menjelaskan istilah dokumen dalam tiga pengertian. Pertama dalam arti luas, yaitu
yang meliputi semua sumber, baik sumber tertulis maupun sumber lisan. Kedua
12
Imami Nur Rachmawati, Pengumpulan data dalam penelitian kualitatif: wawancara,
Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 11, No.1, Maret 2007, hlm. 40.
9
dalam arti sempit, yaitu yang meliputi semua sumber tertulis saja. Ketiga dalam
arti spesifik, yaitu hanya yang meliputi surat-surat resmi dan suratsurat negara,
seperti surat perjanjian, undang-undang, konsesi, hibah dan sebagainya.13
Mengapa dokumen sangat diperlukan? Dokumen sangat penting untuk
menunjang keberhasilan observasi dan wawancara. Maka, hasil penelitian tersebut
akan lebih kredibel atau akurat, sebab telah didukung oleh potret foto, catatan
kecil yang dibuat oleh peneliti. Selain itu, dokumen juga dapat mempermudah
peneliti mengolah data penelitiannya.
Dari berbagai pengertian di atas, dapat ditarik benang merah bahwa dokumen
merupakan sumber data yang digunakan untuk melengkapi penelitian, baik berupa
sumber tertulis, film, gambar (foto), dan karya-karya monumental, yang
semuanya itu memberikan informasi bagi proses penelitian.
d. Triangulasi
Triangulasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara menggabungkan teknik pengumpulan data, yaitu observasi, wawancara, dan
dokumen dari berbagai sumber data yang telah ada. Apabila peneliti telah
melakukan pengumpulan data dengan cara triangulasi, peneliti juga telah menguji
kredibilitas data dari berbagai teknik pengumpulan data yang digunakan serta
sumber data yang ada (Sugiyono, 2017: 476).
Tujuan dilakukan teknik pengumpulan data dengan cara triangulasi,
tidaklah untuk mengungkapkan kebenaran tentang suatu fenomena yang terjadi.
Akan tetapi, triangulasi dilakukan untuk meningkatkan pemahaman peneliti
terhadap data yang diperoleh, serta menguji kredibilitas dari data tersebut.14
Dalam penelitian kualitatif pengumpulan data lazimnya menggunakan
metode observasi, dokumentasi dan wawancara. Juga tidak diabaikan
kemungkinan menggunakan sumbersumber non-manusia (non-human source of
information), seperti dokumen, dan rekaman (record) yang tersedia. Pelaksanaan
pengumpulan data ini juga melibatkan berbagai aktivitas pendukung lainnya,
13
Natalina Nilamsari, Memahami studi dokumen dalam penelitian kualitatif, (Wacana
Volume XIII No.2, Juni 2014), hlm. 178.
14
I Made Laut Mertha Jaya, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, (Yogyakarta:
Quadrant, 2020), hlm. 159.
10
B. Instrumen Penelitian
1. Defenisi Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah semua alat yang digunakan untuk
mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah. Instrumen
penelitian dapat diartikan pula sebagai alat untuk mengumpulkan,
mengolah, menganalisa dan menyajikan data-data secara sistematis serta
objektif dengan tujuan memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu
hipotesis. (Nurhibatullah : 2014)
Ibnu Hadjar (1996:160) berpendapat bahwa instrumen
merupakan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan informasi
kuantitatif tentang variasi karakteristik variabel secara objektif.
Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2000:134), instrumen
pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh
peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut
menjadi sistematis dan di permudah olehnya.
Instrumen Penelitian merupakan alat bantu penelitian yang
digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data secara terarah.
Instrumen kunci penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri. Oleh
karena itu, seringkali peneliti melakukan pengujian terhadap dirinya
sendiri untuk membuktikan sejauh mana peneliti mampu memahami
bidang yang diteliti, serta kesiapan peneliti dalam melakukan penelitian
tersebut. Kemudian, untuk memperlancar suatu penelitian, peneliti
terlebih dahulu melakukan perencanaan sebelum terjun ke lapangan. Di
sana peneliti akan membuat instrument sederhana berupa daftar
kebutuhan data yang diperlukan untuk tujuan penelitian.
15
Iryana dan Risky Kawasati, Teknik Pengumpulan Data Metode Kualitatif, Sekolah
Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sorong, hlm. 1-2.
12
objek yang harus diukur. Reliabel berarti hasil pengukuran konsisten dari waktu
ke waktu. Menurut Ibnu Hadjar (1996:160), kualitas instrumen ditentukan oleh
dua kriteria utama: validitas dan reliabilitas. Validitas suatu instrumen
menurutnya menunjukkan seberapa jauh ia dapat mengukur apa yang hendak
diukur. Sedangkan reliabilitas menunjukkan tingkat konsistensi dan akurasi
hasil pengukuran.
Sumadi Suryabrata (2008:60)mengemukakan bahwa validitas instrumen
didefinisikan sebagai sejauh mana instrumen itu merekam/mengukur apa yang
dimaksudkan untuk direkam/diukur. Sedangkan reliabilitas instrumen merujuk
kepada konsistensi hasil perekaman data (pengukuran) kalau instrumen itu
digunakan oleh orang atau kelompok orang yang sama dalam waktu berlainan,
atau kalau instrumen itu digunakan oleh orang atau kelompok orang yang
berbeda dalam waktu yang sama atau dalam waktu yang berlainan.
Menurut Burhan Bungin (2005:96,97) Validitas alat ukur adalah akurasi
alat ukur terhadap yang diukur walaupun dilakukan berkali-kali dan di mana-
mana. Sedangkan reliabilitas alat ukur menurutnya adalah kesesuaian alat ukur
dengan yang diukur, sehingga alat ukur itu dapat dipercaya atau dapat
diandalkan. Misalnya, menimbang beras dengan timbangan beras,
mengukur panjang kain dengan meter, dan sebagainya.
Reliabilitas mempunyai tiga dimensi yaitu Stabilitas, Ekivalensi, dan
Konsistensi Internal (O'Sullivan & Rassel, 1995). Stabilitas mengacu pada
kemampuan instrumen untuk menghasilkan data yang sama dari waktu ke waktu
(dengan asumsi objek yang diukur tidak berubah).
Ekivalensi mengacu pada kemampuan dua atau lebih macam instrumen
yang dibuat dua atau lebih peneliti untuk mengukur satu hal yang sama.
Misalnya, dua peneliti mengukur penggunaan listrik di suatu aula. Dua peneliti
ini menggunakan dua instrumen yang berbeda. Tetapi jika temuan kedua peneliti
ini sama, maka instrumen mereka memilki sifat "ekivalen".
Konsistensi internal tercapai jika semua item dalam instrumen mengukur
satu hal yang sama. Jika terdapat 10 pertanyaan tentang motivasi, maka ke 10
pertanyaan itu mengukur hal yang sama (motivasi).
15
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Teknik pengumpulan data merupakan suatu cara yang digunakan oleh
peneliti dalam memperoleh data penelitian. Dengan adanya teknik
pengumpulan data, peneliti data memperoleh data dengan karakteristik yang
telah ditetapkan oleh peneliti. Teknik pengumpulan data dalam penelitian
kualitatif adalah pengumpulan data yang dilakukan secara natural setting
(kondisi yang alamiah). Sumber data primer dan teknik pengumpulan data
lebih banyak pada observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Instrumen penelitian merupakan salah satu aspek penting dalam sebuah
penelitian. Instrumen penelitian berfungsi sebagai alat bagi seorang peneliti
dalam melakukan pengumpulan data penelitiannya. Penggunaan kualitas
instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data yang tepat dapat
mempengaruhi kualitas hasil penelitian itu sendiri. Terdapat perbedaan pada
penggunaan instrumen penelitian dalam penelitian kuantitatif dan penelitian
kualitatif. Penelitian kuantitatif, kualitas instrumen penelitian berkenaan
dengan validitas, reliabilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data
berkenaan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data.
Sedangkan dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen penelitian
atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai
instrumen juga harus “divalidasi” seberapa jauh peneliti kualitatif siap
melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke lapangan
B. SARAN
Penyusunan makalah ini, penulis berpedoman pada beberapa buku dan
jurnal yang dijadikan referensi. Penulis menyadari makalah ini masih jauh
dari sempurna, maka dari itu kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca yang budiman sangat diharapkan demi mendukung kesempurnaan
isi maupun tekhnik penulisan dalam makalah ini.
16
DAFTAR PUSTAKA
Nurhibatullah. 2014.
https://nurhibatullah.blogspot.com/2014/05/makalah-tentang-instrumen-
penelitian.html. Diakses pada tanggal 16 Desember 2022.
Hasyim Hasanah, Teknik-Teknik Observasi (Sebuah Alternatif
Metode Pengumpulan Data Kualitatif Ilmu-ilmu Sosial), Jurnal at-
Taqaddum, Volume 8, Nomor 1, Juli 2016.
Ibnu Hadjar. 1996. Dasar-dasar Metodologi Penelitian
Kwantitatif dalam Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Iskandar. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial
(Kuantitatif dan Kualitatif). Jakarta: Gaung Persada Press.
M. Burhan Bungin. 2005.Metodologi Penelitian Kuantitatif :
Komunikasi, ekonomi, dan kebij akan p ublik serta ilmu-ilmu sosial
lainnya. Jakarta: Prenada Media.
Muhammad Rijal Fadli, Memahami desain metode penelitian
kualittaif, Humanika, Vol. 21. No. 1. (2021).
Suharsimi Arikunto. 2000. Manajemen Penelitian. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sumadi Suryabrata. 2008.Metodologi Penelitian. Jakarta:
RajaGrafindo Persada.
I Made Laut Merta Jaya.2020. Metode Penelitian Kuantitatif dan
Kualitatif teori, penerapan dan Riset nyata. Jakarta : Anaka Hebat
Indonesia.
Imami Nur Rachmawati, Pengumpulan data dalam penelitian
kualitatif: wawancara, Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 11,
No.1, Maret 2007
Iryana dan Risky Kawasati, Teknik Pengumpulan Data Metode
Kualitatif, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian, Jakarta: Kencana, 2012.
Natalina Nilamsari, Memahami studi dokumen dalam penelitian
kualitatif, (Wacana Volume XIII No.2, Juni 2014
17
18