Anda di halaman 1dari 16

PROYEK EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN

KAMPUS MERDEKA STUDI INDEPENDEN RUANGGURU


Yang diampu oleh:
Dr. Dedi Kuswandi, M.Pd
Dr. Deka Dyah Utami, M.Pd.

ANGGOTA KELOMPOK :

Defita Aning Puspitasari NIM 200121601278

Melingga Nabilla Hidayat NIM 200121601266

Yosela Ananda Kusuma NIM 200121601213

DEPARTEMEN TEKNOLOGI PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Program Pendidikan Kampus Merdeka adalah program yang dicanangkan oleh
pemerintah Indonesia untuk memberikan akses pendidikan yang lebih luas dan terintegrasi
bagi mahasiswa di seluruh Indonesia. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan
relevansi pendidikan, sehingga dapat menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi yang
lebih baik dalam menghadapi tantangan global.
Studi Independen merupakan salah satu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka
yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa agar dapat belajar dan
mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan selama satu sampai dengan
dua semester, namun tetap diakui sebagai bagian dari perkuliahan. Dengan mengikuti
program studi independen, mahasiswa akan mendapatkan Sertifikat Kampus Merdeka serta
berbagai keuntungan lain seperti pembelajaran yang relevan berupa ilmu praktis dan
sertifikasi yang sesuai kebutuhan industri, kesempatan untuk masuk ke dalam jalur karir yang
diinginkan, serta kreativitas tanpa batas.
Salah satu komponen dari Program Pendidikan Kampus Merdeka adalah Study
Independen, yang merupakan sebuah program belajar mandiri yang diberikan kepada
mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan mereka dalam memilih dan mengelola
sumber belajar secara mandiri. Program ini dilaksanakan melalui platform online yang
disediakan oleh Ruangguru. Melalui program Studi Independen, Ruangguru menyediakan
kesempatan bagi mahasiswa untuk meningkatkan kompetensi melalui proses pembelajaran
yang praktis dan mendalam. Pada program Studi Independen Ruangguru bersama Kampus
Merdeka, materi ajar yang akan diberikan kepada mahasiswa akan disusun oleh tim ahli
pengembangan konten dari Ruangguru bersama para instruktur berpengalaman dan didukung
oleh teknologi canggih untuk mempermudah proses pembelajaran.
Proyek evaluasi Program Pendidikan Kampus Merdeka Study Independen Ruangguru
dilakukan untuk mengevaluasi efektivitas dan keberhasilan program ini dalam meningkatkan
kemampuan belajar mandiri mahasiswa. Evaluasi ini juga dilakukan untuk mengetahui
kelebihan dan kekurangan dari program ini serta memberikan rekomendasi untuk perbaikan di
masa depan.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah evaluasi Program Pendidikan Kampus Merdeka Studi
Independen Ruangguru adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana efektivitas pelaksanaan Program Pendidikan Kampus Merdeka Studi
Independen Ruangguru?
2. Bagaimana respons dan pengalaman pengguna (mahasiswa) terhadap Program
Pendidikan Kampus Merdeka Studi Independen Ruangguru?

C. Tujuan Evaluasi
Tujuan evaluasi Program Pendidikan Kampus Merdeka Studi Independen Ruangguru
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengevaluasi efektivitas program dalam meningkatkan kemampuan belajar
mandiri mahasiswa.
2. Untuk mengetahui respons dan pengalaman pengguna (mahasiswa) terhadap
program.

D. Manfaat Evaluasi
Evaluasi Program Pendidikan Kampus Merdeka Study Independen Ruangguru
memiliki beberapa manfaat, di antaranya:
1. Meningkatkan efektivitas program yang dapat membantu identifikasi kelemahan
program dan memberikan rekomendasi perbaikan sehingga program dapat
ditingkatkan dan menjadi lebih efektif dalam mencapai tujuannya.
2. Meningkatkan kualitas program dengan mengidentifikasinya dan memberikan
rekomendasi untuk meningkatkan kualitas program yang dapat mempengaruhi
keberhasilan program.
3. Hasil evaluasi dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi pengambil
keputusan, baik itu pihak kampus maupun pemerintah, dalam menentukan kebijakan
yang berkaitan dengan program pendidikan dan belajar mandiri.
BAB II
METODE EVALUASI

A. Model Evaluasi
Ada banyak model evaluasi yang dikembangkan oleh para ahli yang dapat digunakan
dalam mengevaluasi program pembelajaran. Salah satu model tersebut adalah evaluasi model
CIPP (Contex, Input, Prosess and Product) pertama kali ditawarkan oleh Stufflebeam. Dalam
evaluasi Program Pendidikan Kampus Merdeka Studi Independen Ruangguru, kami
menggunakan Model CIPP yang dapat memberikan pemahaman yang komprehensif tentang
program atau kebijakan yang sedang dievaluasi karena mencakup semua aspek dari mulai
perencanaan hingga implementasi dan hasil akhir. Model ini dapat membantu evaluasi untuk
memahami faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi keberhasilan program atau kebijakan,
sumber daya yang tersedia untuk program atau kebijakan, bagaimana program atau kebijakan
diimplementasikan, serta dampak program atau kebijakan pada target populasi. Sehingga,
model CIPP dapat membantu meningkatkan kualitas program atau kebijakan dengan
mengidentifikasi kelemahan dan memberikan rekomendasi perbaikan.
Model ini mencakup empat dimensi evaluasi, yaitu konteks, input, proses, dan
produk.
1. Dimensi Konteks (Context): Evaluasi dimensi konteks bertujuan untuk mengevaluasi
faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi keberhasilan program atau
kebijakan. Evaluasi konteks meliputi pengumpulan informasi tentang kondisi sosial,
politik, ekonomi, dan budaya di mana program diimplementasikan.
2. Dimensi Input (Input): Evaluasi dimensi input bertujuan untuk mengevaluasi sumber
daya yang tersedia untuk program atau kebijakan. Evaluasi input meliputi
pengumpulan informasi tentang perencanaan program, sumber daya manusia,
keuangan, dan sumber daya lain yang diperlukan untuk menjalankan program.
3. Dimensi Proses (Process): Evaluasi dimensi proses bertujuan untuk mengevaluasi
bagaimana program atau kebijakan diimplementasikan. Evaluasi proses meliputi
pengumpulan informasi tentang metode pengimplementasian program, pelaksanaan
program, serta pengukuran dan pengendalian program.
4. Dimensi Produk (Product): Evaluasi dimensi produk bertujuan untuk mengevaluasi
hasil akhir dari program atau kebijakan. Evaluasi produk meliputi pengumpulan
informasi tentang dampak program atau kebijakan pada target populasi, termasuk
perubahan dalam pengetahuan, sikap, dan perilaku.

B. Populasi dan Sampel


Populasi merupakan subjek atau objek yang memiliki kualitas dan karakteristik
tertentu dan berada dalam wilayah generalisasi yang ditetapkan oleh peneliti yang kemudian
ditarik kesimpulannya, sedangkan sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2013). Populasi dalam penelitian ini adalah
peserta yang mengikuti Program Pendidikan Kampus Merdeka Studi Independen Ruangguru.
Pemilihan sampel ditentukan dengan menggunakan teknik purpossive sampling, yaitu
teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2013). Sampel dalam
penelitian ini adalah mentor yang membimbing dan memantau Program Pendidikan Kampus
Merdeka Studi Independen di Ruangguru.

C. Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang digunakan dalam laporan ini berupa pemberian
kuisioner. Dimana kuisioner-kuisiner tersebut berisi pernyataan dan pernyataan yang
berkaitan dengan kegiatan pada Program Pendidikan Kampus Merdeka Studi Independen di
Ruangguru. Pernyataan-pernyataan tersebut dibuat berdasarkan model evaluasi yang
digunakan yaitu CIPP. Kuisioner yang dibuat memiliki pernyataan tertutup, artinya subjek
hanya diminta untuk memilih diantara satu set pilihan yang telah peneliti tentukan (Silalahi,
2010). Pemberian kuisioner dilakukan secara langsung kepada responden, dimana responden
diminta untuk mengisi kuisioner dengan memberikan jawaban yang paling sesuai dengan
dirinya.

D. Instrumen Pengumpulan Variabel


Instrumen pengumpulan variable adalah alat atau teknik yang digunakan untuk
mengumpulkan data dari responden atau objek penelitian. Instrumen ini harus dirancang dan
dikembangkan dengan baik agar data yang diperoleh dapat diandalkan dan valid. Dalam
laporan ini intrumen pengumpulan variabel yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner
adalah alat yang paling umum digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian.
Kuesioner berisi serangkaian pertanyaan tertulis yang dikirimkan kepada responden untuk
diisi. Kuesioner dapat digunakan untuk mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif.

E. Metode Analisis Data


Metode analisis data yang digunakan pada laporan Program Pendidikan Kampus
Merdeka Studi Independen di Ruangguru adalah analisis data kualitatif. Metode analisis data
kualitatif adalah proses mengidentifikasi, memahami, dan memaknai data kualitatif yang
diperoleh dari wawancara, observasi, atau dokumen. Data bisa saja dikumpulkan dalam aneka
macam cara (observasi, wawancara, intisari dokumen, pita rekaman) dan biasanya diproses
terlebih dahulu sebelum siap digunakan (melalui pencatatan, pengetikan, penyuntingan, atau
alih-tulis), tetapi analisis kualitatif tetap menggunakan kata-kata yang biasanya disusun ke
dalam teks yang diperluas, dan tidak menggunakan perhitungan matematis atau statistika
sebagai alat bantu analisis
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum
1. Identitas Bootcamp
Nama : Studi Independen Ruangguru
Bidang : Front End Engineering dan Back End Engineering
Perseroan Terbatas : PT Ruang Raya Indonesia
Alamat Offline : Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota
Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta

2. Visi, Misi, dan Tujuan Program

Studi Independen Ruangguru merupakan program belajar mandiri dari kampus


merdeka yang pasti memiliki visi, misi, tujuan yaitu sebagai berikut:
● Visi Kampus Merdeka MSIB Ruangguru adalah untuk menjadi pusat
pendidikan yang menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing
di tingkat global, dengan fokus pada pengembangan keterampilan yang
relevan dengan dunia industri dan menghasilkan inovasi yang bermanfaat
untuk masyarakat.
● Misi Kampus Merdeka MSIB Ruangguru adalah:
1. Memberikan pendidikan yang berkualitas tinggi yang
menggabungkan teori dan praktik, dan mempersiapkan lulusan untuk
sukses di lingkungan kerja global.
2. Membangun dan mempertahankan hubungan yang erat dengan
perusahaan dan organisasi industri untuk mengembangkan program
dan penelitian yang relevan dengan kebutuhan industri.
3. Mengembangkan keterampilan kepemimpinan dan kewirausahaan
pada mahasiswa agar dapat menciptakan inovasi yang bermanfaat
bagi masyarakat.
4. Menyediakan lingkungan belajar yang inklusif dan mempromosikan
keberagaman, kesetaraan, dan keadilan sosial.
5. Mendorong pengembangan dan penyebaran pengetahuan dan
teknologi melalui penelitian yang berkualitas dan kolaborasi dengan
mitra industri dan akademik.
6. Menjadi pusat pengembangan sumber daya manusia unggul di
Indonesia dan di seluruh dunia, dengan menyediakan peluang
pendidikan yang terjangkau dan dapat diakses oleh semua orang.
● Tujuan Kampus Merdeka MSIB Ruangguru :
1. Meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dengan
menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing di
tingkat global.
2. Meningkatkan relevansi pendidikan dengan kebutuhan industri dan
pasar kerja.
3. Membangun keterampilan kepemimpinan dan kewirausahaan pada
mahasiswa agar dapat menciptakan inovasi dan memimpin
perubahan dalam masyarakat.
4. Membangun hubungan yang erat dengan perusahaan dan organisasi
industri untuk mengembangkan program dan penelitian yang relevan
dengan kebutuhan industri.
5. Membangun lingkungan belajar yang inklusif dan mempromosikan
keberagaman, kesetaraan, dan keadilan sosial.
6. Mendorong pengembangan dan penyebaran pengetahuan dan
teknologi melalui penelitian yang berkualitas dan kolaborasi dengan
mitra industri dan akademik.
7. Menjadi pusat pengembangan sumber daya manusia unggul di
Indonesia dan di seluruh dunia, dengan menyediakan peluang
pendidikan yang terjangkau dan dapat diakses oleh semua orang.

B. Hasil Evaluasi Dan Pembahasan


1. Peserta Program
1. Context :

Menurut survey, 80% mahasiswa program Studi Independen Ruangguru


jurusan back end engineering dan front end engineering memahami materi yang telah
diajarkan. Hal ini menunjukkan bahwa metode pengajaran yang diterapkan oleh
program studi independen ruangguru berhasil memberikan pemahaman yang efektif
kepada mahasiswa. Materi yang diajarkan antara lain, General Competence, Software
Engineering, Front End Web Development With HTML & CSS, Dasar Pemograman
Backend dan Front end, Database Management & Technology, Web Application, dan
Golang. Terdapat beberapa faktor yang dapat menjelaskan mengapa sebanyak 80%
dari mahasiswa yang mengikuti program studi independen Ruangguru telah
memahami materi yang diajarkan. Pertama, program studi independen Ruangguru
menerapkan metode pengajaran yang interaktif dan memfasilitasi mahasiswa untuk
bertanya dan berdiskusi dengan tutor dan sesama mahasiswa. Hal ini memungkinkan
mahasiswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang materi yang
diajarkan. Kedua, program studi independen Ruangguru menyediakan materi ajar
yang lengkap dan berkualitas tinggi. Materi ajar tersebut disajikan dalam bentuk
video, teks, dan gambar yang interaktif dan mudah dipahami. Selain itu, program
studi independen Ruangguru juga menyediakan berbagai latihan dan tes yang
membantu mahasiswa untuk memperkuat pemahaman mereka tentang materi yang
telah diajarkan. Ketiga, program studi independen Ruangguru memiliki tutor yang
berkualitas tinggi dan berpengalaman dalam bidang yang mereka ajarkan. Mentor
tersebut dapat memberikan bimbingan dan panduan yang spesifik untuk setiap
mahasiswa sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mereka. Hal ini memungkinkan
mahasiswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang materi yang
diajarkan.

Sosialisasi yang dilakukan oleh pihak kampus masing-masing mahasiswa


kurang cepat dan tanggap. kurangnya kecepatan dan ketanggapan dalam sosialisasi
program Kampus Merdeka dapat menjadi hambatan bagi kesuksesan program ini.
Oleh karena itu, perlu adanya tindakan konkret dari pihak kampus dan mahasiswa
untuk memperbaiki situasi ini. Pihak kampus perlu meningkatkan koordinasi dan
komunikasi dengan mahasiswa dan melibatkan dosen dan staf dalam proses
sosialisasi program Kampus Merdeka. Sedangkan mahasiswa perlu lebih terbuka dan
proaktif dalam memperoleh informasi tentang program Kampus Merdeka. Dengan
cara ini, diharapkan program Kampus Merdeka dapat berjalan dengan lebih efektif
dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi mahasiswa.

Untuk input sumber daya manusia dan keuangannya adalah kurangnya tenaga
mengajar yang menanggapi ratusan siswa di studi independen Ruangguru yang lebih
baik menambah tenaga pengajar dari mahasiswanya sendiri yang ahli untuk
mengajari teman-temannya sendiri yang belum memahami materi. Dan untuk sumber
daya keuangan ruangguru batch 1 mendapatkan bantuan biaya hidup sedangkan untuk
batch sekarang hanya kuota saya sebesar 75 ribu. Sebaiknya dapat diatasi diberi
dalam bentuk uang saja namun sekitar ratusan ribu/bulan. Karena kalau kuota kurang
menurut survey.

Proses studi independen ruangguru Program kampus merdeka Studi


Independen Ruangguru sampai sekarang masih dilaksanakan, namanya Ruangguru
Bootcamp Batch 4 X Kampus Merdeka. Mahasiswa menghadapi beberapa tantangan
selama pelaksanaan program berjalan antara lain, tidak bisa memanajemen waktu
dengan baik, studi independen dilaksanakan secara daring menjadi kurang memahami
materinya, contoh materi kurang, deadline terlalu singkat, dan lain-lain. Kegiatan
yang dilakukan yaitu, townhall, quiz, gmeet mingguan, exercise, final project, review
materi, mentoring, dan coaching.
Product studi independen ruangguru Mahasiswa setelah mengikuti program
menjadi lebih mengerti mengenai dunia programer, menguasai beberapa software,
dapat menyelesaikan masalah dalam program, relasi, ilmu baru, membuat website,
dan aplikasi. Hasil survey menyatakan program ini efektif dalam membantu
mahasiswa dalam mencapai tujuannya. Dan produk yang dihasilkan mahasiswa
sebagian besar berhasil.
Berikut data mahasiswa Studi Independen yang kami peroleh :
https://docs.google.com/spreadsheets/d/
1m0yTkHVnBfKHtDeVnUys3JIS31M3-8Ad44UB78c6xPw/edit?
resourcekey#gid=1561089601
2. Mentor

Berdasarkan wawancara online yang dilakukan oleh salah satu peserta


Program Pendidikan Kampus Merdeka Studi Independen di Ruangguru dengan
mentor yaitu Kak Muhammad Jaysy Ansharulloh sebagai Mentor-Back End
Engiinering. Beliau mengatakan bahwa Situasi lingkungan belajar di RuangGuru
sudah sesuai dengan tujuan program, lalu untuk kebutuhan pelaksaan program juga
sudah cukup sesuai dengan apa yang dibutuhkan baik peserta maupun mentor. Untuk
faktor yang mempengaruhi pelaksanaan program adalah: siswa, manajemen, dan alat
yang digunakan.

Pada sarana dan prasarana sudah cukup memadai, namun kekurangan dari
program ini menurut beliau waktu yang terkesan buru-buru sehingga belum
sepenuhnya yakin atas hasil yang didapat. Selain itu untuk kelebihan program ini
adalah peserta berlatih untuk use case yang erat kaitannya dengan kejadian-kejadian
yang terjadi ketika seseorang berinteraksi dengan sistem.

Keterlibatan peserta dalam semua kegiatan yang diadakan sudah cukup aktif,
namun dalam mengerjakan penugasan masih belum sesuai dengan tujuan dan
rencana. Hambatan yang dirasakan sebagai mentor seperti beberapa peserta yang sulit
untuk dihubungi dan membutuhkan tenaga ekstra untuk peserta yang tertinggal
materi.

Cara mentor dalam mengevaluasi kinerja setiap peserta dengan melalui


checkpoint submission, kehadiran dan keaktifan peserta. Dan menurut Kak Jaysy
program tersebut sudah cukup sesuai dengan apa yang sudah direncanakan walaupun
perlu beberapa evaluasi kedepannya.

Berikut wawancara kepada mentor yang kami lakukan :


BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil observasi diatas dapat disimpulkan secara umum bahwa program
studi independen ini dapat dilanjutkan dengan revisi pada poin-poin berikut ……
karena :

secara khusus:
1. Mahasiswa
a. Menurut survey, sebanyak 80% dari mahasiswa yang mengikuti program
studi independen Ruangguru telah memahami materi yang diajarkan
menunjukkan bahwa program studi independen Ruangguru berhasil.
b. Mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan dalam bidang IT, softskill
untuk berkomunikasi dengan lebih baik, hardskill yang lebih terarah dalam
belajarnya, golang, frontend, coding, membuat website yang cantik, membuat
aplikasi, dan keterampilan manajemen waktu selama mengikuti program
Studi Independen.
c. Mahasiswa menghadapi beberapa tantangan selama pelaksanaan program
berjalan antara lain, tidak bisa memanajemen waktu dengan baik, studi
independen dilaksanakan secara daring menjadi kurang memahami
materinya, contoh materi kurang, deadline terlalu singkat, dan lain-lain.Dan
membutuhkan tenaga mengajar yang banyak, karena lamanya jawaban yang
mereka dapatkan.

2. Mentor
Pada sarana dan prasarana sudah cukup memadai, namun kekurangan
dari program ini menurut beliau waktu yang terkesan buru-buru sehingga
belum sepenuhnya yakin atas hasil yang didapat. Dan menurut Kak Jaysy
program tersebut sudah cukup sesuai dengan apa yang sudah direncanakan
walaupun perlu beberapa evaluasi kedepannya.

Dari kesimpulan diatas dapat disimpulkan bahwa program studi


independen ini dapat dilanjutkan dengan revisi memanfaatkan link gdrive,
youtube, website, dan aplikasi untuk mengirimkan materi secara detail dan
dapat diakses secara mandiri oleh mahasiswa.
B. Saran
Dengan memperhatikan kesimpulan diatas, maka beberapa saran yang
ditemukan antara lain:
1. Penyediaan sumber daya yang memadai
Program Kampus Merdeka perlu memastikan bahwa terdapat dana yang
cukup untuk menjalankan program dan menyediakan sumber daya lain.
Dalam hal ini, saran kami dari teknologi pendidikan yaitu untuk
meningkatkan efisiensi karena kurangnya tenaga mengajar adalah
memanfaatkan teknologi pendidikan seperti youtube, website, link gdrive,
rekaman tutorial coding secara detail yang dapat diakses secara mandiri oleh
mahasiswa.
2. Peningkatan kualitas pengajaran
Program Kampus Merdeka dapat melakukan evaluasi terhadap pengajaran
yang diberikan untuk memastikan bahwa materi yang disampaikan telah
sesuai dengan kebutuhan mahasiswa dan mudah dipahami. Selain itu,
program Kampus Merdeka juga perlu menyediakan fasilitas bantuan belajar
seperti tutor atau mentor dari teman seangkatan yang sudah ahli dapat
membantu mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi.
3. Penyesuaian waktu belajar
Program Kampus Merdeka dapat mempertimbangkan penyesuaian waktu
belajar yang lebih fleksibel sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Sebagai
contoh, program Kampus Merdeka dapat menyediakan waktu belajar di luar
jam kuliah atau memperpanjang waktu belajar secara online.
DAFTAR RUJUKAN

Nurjannah, S., Laksana, K., & Wijaya, Y. A. (2020). Evaluasi Program Magang
Mahasiswa pada Program Kampus Merdeka dengan Model CIPP. Jurnal Pendidikan Ekonomi
dan Bisnis, 8(1), 1-13.

Setyawan, H., & Winarno, H. (2021). Evaluasi Pelaksanaan Program Studi Independen
Mahasiswa dengan Menggunakan Model CIPP pada Program Kampus Merdeka di
Universitas XYZ. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa, 9(1), 11-20.

Putra, A. D. (2021). Evaluasi Pelaksanaan Program Studi Independen Mahasiswa Universitas


XYZ dengan Menggunakan Model CIPP. Jurnal Evaluasi Pendidikan, 4(1), 78-87.

Asyhar, R. (2021). Evaluasi Program Magang Mahasiswa pada Program Kampus Merdeka
dengan Menggunakan Model CIPP di Universitas ABC. Jurnal Ilmu Manajemen dan Bisnis,
8(2), 122-132.

Sumarsono, W., & Kusumawardani, R. A. (2020). Evaluasi Pelaksanaan Program Studi


Independen Mahasiswa Menggunakan Model CIPP pada Program Kampus Merdeka. Jurnal
Ilmu Pendidikan, 6(2), 163-171.

Rosida, E., & Hidayatullah, F. (2021). Evaluasi Program Magang Mahasiswa dengan Model
CIPP pada Program Kampus Merdeka. Jurnal Manajemen dan Bisnis, 18(1), 62-73.

Anda mungkin juga menyukai