Jawaban
1. Cara dalam membuat anggaran humas yang efektif:
1) Utamakan Pengeluaran Wajib
Biaya wajib adalah biaya yang harus dibayar setiap bulan. Kalian dapat mengindentifikasi
biaya wajib karena jumlahnya tetap, meskipun beberapa seperti tagihan listrik atau air
dapat bervariasi dari bulan ke bulan. Jika dirimu memiliki kewajiban untuk membayar
hutang, itu juga harus dimasukkan dalam pengeluaran wajib.
2) Mengidentifikasi Pengeluaran Diskresi
Mengindentifikasi pengeluaran diskresi, ini adalah hal-hal yang dapat dilakukan tanpa
sering memilih untuk menghabiskan uang. Itu adalah keinginan dan bukan merupakan
kebutuhan misalnya seperti hiburan, penggunaan TV kabel, perawatan pribadi dan
lainnya. 3) Pikirkan Alokasi Keuangan
Setelah dirimu memasukkan semua kategori pengeluaran, sekarang saatnya untuk
memikirkan nominal yang diperlukan setiap kategori. Tuliskan apa yang menurutmu
harus atau akan dibelanjakan di setiap kategori dalam sebulan. 4) Bandingkan Biaya
Estimasi dengan Biaya Sebenarnya
Sekarang, kembali pada riwayat pengeluaran. Bandingkan nominal dalam beberapa
kategori. Membandingkan estimasi dengan biaya yang sebenarnya harus dibayarkan perlu
dilakukan. Ini untuk menghindari adanya kekurangan biaya atau adanya sisa uang yang
dapat disisihkan untuk menabung.
5) Tetapkan Batasan Pengeluaran dengan Penghasilan
Setelah mengetahui berapa banyak pengeluaran setiap bulan dibandingkan dengan apa
yang akan dibelajakan, inilah saatnya untuk menetapkan batasan pengeluaran. Mulailah
dengan menganggarkan biaya wajib lalu kurangi dari penghasilanmu. Jumlah yang tersisa
adalah yang dapat dianggarkan untuk pengeluaran pilihan atau tujuan untuk menabung.
Apa yang dianggarkan untuk pengeluaran tidak boleh lebih dari penghasilanmu, jika
tidak, dirimu akan kesulitan atau bahkan mungkin akan berhutang.
2. Alasan perlu adanya media Dalam implementasi kegiatan manajemen humas adalah
Humas yang sukses akan sangat tergantung pada komunikasi yang efektif dengan
berbagai audiens atau publik, dan Membantu mempromosikan dan meningkatkan
pemasaran suatu produk dan jasa, Menjalin komunikasi berkesinambungan,
Meningkatkan kepercayaan public, baik internal maupun eksternal, dan Meningkatkan
citra baik perusahaan/ organisasi. (Nina, 2014 : 7)
3. Berikut ini Jenis-Jenis Evaluasi:
Menurut Waktu Pelaksanaan evaluasi dibagi menjadi 2 jenis yaitu :
a. Evaluasi Formatif ialah evaluasi yang dijalankan saat pelaksanaan dan fokus pada
program prioritas melalui perbaikan tujuan pelaksanaan. Hasil evaluasi ini biasanya
meliputi permasalahan dalam pelaksanaan.
b. Summatif yaitu evaluasi yang diterapkan saat pelaksanaan dan fokus terhadap suatu
program prioritas telah usai dilakukan. Evaluasi ini juga memiliki tujuan dalam
penilaian hasil pelaksanaan. Hasil evaluasi summatif ini meliputi pencapaian prioritas
dari pelaksanaan/kegiatan prioritas.
berdasarkan Tujuannya maka evaluasi dibagai menjadi 4 jenis diantaranya :
a. Evaluasi Formulasi yaitu evaluasi yang dapat dilakukan dengan mengkaji kembali
formulasi apakah formulasi terkait dengan penyusunan kebijakan maupun kegiatan
telah disusun dengan metode yang sesuai.
b. Jenis Evaluasi Proses ialah evaluasi yang bisa dilakukan untuk mengetahui apakah
kegiatan prioritas sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.
c. Kegiatan Evaluasi Biaya adalah evaluasi yang ditujukan untuk mengetahui apakah
biaya prioritas dalam rangka pencapaian tujuan telah ditetapkan.
d. Evaluasi Dampak merupakan suatu evaluasi yang dapat mengkaji terkait pengaruh
dan kebermanfaatan yang diberikan dari program prioritas yang telah disepakati
sebelumnya.
Adapun sebuah manfaat terlaksananya evaluasi diantaranya yaitu : Mendapatkan sebuah
pemahaman yang lebih baik dari hasil pembelajaran yang sudah terlaksana, Menjadikan
salah satu keputusan tentang pelaksanaan maupun hasil pembelajaran, memberikan
kualitas yang bagus bagi proses pembelajaran kedepannya. Dalam hal ini, evaluasi ini
dapat berfungsi untuk mengukur tingkat keberhasilan suatu program, termasuk metode
yang dipakai, penggunaan sarana, dan pencapaian tujuan.
Kemudian dari pendapat saya sendiri manfaat dari evaluasi adalah Proses evaluasi dalam
manajemen kehumasan sangatlah penting, karena dalam tahap evaluasi, praktisi
kehumasan dapat mengetahui kemungkinan kejadian yang tidak diharapkan (adverse
event) yang mungkin terjadi, sehingga praktisi kehumasan dapat memprediksi
kemungkinan terjadinya kejadian yang tidak diharapkan (adverse event).
4. Ada empat langkah dan proses yang lazim dilakukan humas dalam melaksanakan
kegiatannya (Cutlip, dkk, Ibid., 1982, h 169). Adapun keempat kegiatan tersebut adalah:
1. Fact Finding and Feedback (Riset Penemuan Fakta) contohnya riset yang di lakukan
lapangan atau hal-hal yang berkaitan dengan opini, sikap, dan reaksi publik dengan
kebijaksanaan pihak organisasi atau perusahaan yang bersangkutan. Setelah
menemukan fakta di lapangan, maka data, fakta, dan informasi tersebut dievaluasi
untuk dapat dijadikan pedoman pengambilan keputusan berikutnya.
Pada tahapan ini yang paling diperlukan adalah kepekaan humas dalam mendengarkan
dan menemukan fakta yang berhubungan dengan kepentingan perusahaan atau organisasi.
Tahap ini juga dinamakan tahapan analisis situasi.
Evaluation
Evaluasi merupakan tahap penilaian hasil dari riset awal hingga perencanaan program,
serta keefektifan dari proses manajemen dan bentuk komunikasi yang digunakan.
Tahapan ini dikatakan sebagai tahap penafsiran hasil kerja.
Kemudian, mengukur keefektifan proses secara keseluruhan. Pada tahap ini, ia pun
dituntut untuk teliti dan seksama demi keakuratan data dan fakta yang telah ada.