Anda di halaman 1dari 7

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 P-Process Secara Umum


Pada perencanaan program komunikasi kita mengenal adanya diagram P. Dalam
P-Process kita akan melalui beberapa tahap sebelum akhirnya sebuah media
dapat terbentuk, pengembangan media dengan P-Process melalui tahapan Analisis,
Desain Strategi, Pengembangan dan Uji Coba Media, Implementasi dan Monitoring
serta Evaluasi dan Perencanaan ulang. P-Process merupakan kerangka kerja yang
digunakan sebagai panduan pengembangan startegi komunikasi dari suatu program.
P-Process digunakan untuk mengambangkan program komunikasi yang mempunyai
cangkupan luas seperti pencegahan HIV, peningkatan kontrasepsi dan topik
kesehatan lainnya.
Ada tahap-tahap yang dilalui dalam diagram P atau P-Process ini yaitu
1. Analisis
Pada tahap pertama dalam P-Process adalah analisis pada tahap ini dinilai
situasi yakni bagaimana pengaruh dari faktor determinan dan penyebab dari
masalah. Dalam analisa awal kita berusaha mencari kebutuhan target sasaran dan
prioritas mana yang akan dicapai dalam program yang akan kita kembangkan.
Tahap analisis juga menilai audience atau komunikasi, pada tahap ini kita
berusaha mencari bagaimana akses media pada target sasaran dan bagaimana
penggunaan suatu media pada sasaran sehingga dikembangkan suatu bentuk
media yang sesuai dengan kebutuhan sasaran. Pada tahap analisis komunikasi
didapatkan dari berbagai literatur bahwa remaja mempunyai akses yang besar
terhadap media audio visual.
2. Desain Strategi
Setiap program atau project komunikasi selalu memerlukan desain strategi
dengan langkah langkah yang telah ditentukan agar dapat terlaksana dengan
efektif. Dalam desain strategi ada beberapa langkah sebagai berikut :
a. Menentukan tujuan
Tujuan ditentukan dengan kaedah SMART (spesific,
measurable, apropriate, relaistic dan time bound). Pada penelitian ini
pengembangan media tidak sampai pada langkah evaluasi dan
monitoring sehingga tujuan tidak mengikuti kaedah SMART secara
penuh. Tujuan pada penelitian ini tidak terrdapat ukuran yang jelas dan
tidak mempunyai batas waktu.
b. Mengembangkan pendekatan program dan posisioning
Pada penelitian ini berusaha menperkuat hubungan-hubungan
yang termasuk dan ikut berperan dalam hal yang dimakasud.
c. Menentukan saluran
d. Menyusun rencana implementasi dan rencana evaluasi dan
monitoring.
Penelitian hanya pada pengembangan media sehingga tidak
dibuat rencana implementasi, dan rencana monitoring. Untuk evaluasi
pada media hanya dilakukan pretest pada prototype yang telah dibuat
dan dilakukan perbaikan apabila diperlukan
3. Pengembangan dan uji coba Media
Mengembangkan konsep material dan pesan harus menggabungkan ilmu

dan seni, selain berdasarkan pada hasil tahap analisis dan desain strategi juga
diperlukan kretifitas untuk membangkitkan emosi yang mampu memotivasi
sasaran.
a. Pengembangan
b. Test
Konsep yang telah terbentuk akan diujicobakan berupa pretest
kepada ahli media promosi kesehatan dan juga perwakilan dari khal;ayak
Berdasarkan rencana evaluasi yang kita buat pada tahap 2 maka
kita lakukan pemeriksaan hasil yang telah didapat selama pelaksanaan
program sehingga program tetap berjalan seuai rencana. Hasil dari
monitoring tersebut dilakukan koreksi pada pertengahan program untuk
mendapatkan peningkatan hasil.
5. Evaluasi dan perencanaan ulang
Evaluasi dilakukan untuk mengukur seberapa bagus capaian tujuan oleh
program. Hal ini dapat untuk menjelaskan apakah program ini berjalan secara efektif
atau tidak. Hasil evaluasi digunakan untuk perencanaan program selanjutnya.
a. Perhitungkan hasil dan dampak
Evaluasi yang telah dilakukan dapat melihat perubahan apa yang
terjadi pada masyarakat.
b. Menyebarkan hasil
Hasil yang telah diperoleh disebarkan kepada pemangku kebijakan
mengenai hal yang bersangkutan. Pada penyebaran hasil juga disebarkan
kebutuhan yang lain yang bisa dikembangkan maupun program yang
sekiranya perlu dikembangkan pada masa mendatang
c. Revisi atau desain ulang program
Hasil dari evaluasi akan menunjukkan kelemahan dari program
sehingga untuk pelaksanaan program selanjutnya akan dilakukan revisi pada
kelemahan program. Revisi bisa dilakukan pada materi, proses atau strategi
dan aktivitas yang telah dilakukan sehingga program yang dikembangkan
selanjutnya dapat lebih efektif dan mencapai tujuan secara optimal.
2.2 Penyusunan Pesan
Pernyataan pesan (message brief) merupakan dokumen yang dikembangkan
oleh tim komunikasi dan disampaikan pada para ahli di sebuah biro iklan, biro humas,
para penulis dan perancang kreatif atau organisasi lain, atau kepada orang2 yang
terlibat dalam kegiatan pengembangan pesan. Pernyataan pesan ini dipakai sebagai
landasan pemikiran untuk mengembangkan konsep-konsep kreatif. Tim perencana
komunikasi kesehatan membuat garis besar mengenai pesan apa yang ingin
disampaikan sedangkan para ahli kreatif yang akan menentukan eksekusi
pelaksanaannya , bagaimana pesan-pesan itu dirancang. Semakin jelas pernyataan
pesannya semakin besar kemungkinan keefektifitasan pesan.
Agar bisa berkomunikasi secara efektif dengan khalayak, tim komunikasi
perlu merancang pesan-pesan yang sesuai strategi, relevan, dapat menarik perhatian,
mudah diingat, dan dapat memotivasi.
1. Rancangan Pesan
Rancangan pesan merupakan elemen pada semua saluran komunikasi ,
aktifitas-aktifitas berbasis masyarakat dan media massa. Makin tinggi

intensitas pesan memperkuat satu sama lain melalaui saluran komunikasi yang
berbeda, makin tinggi kemungkinan efektifitas danmpak pesan tersebut.
Pembuat pesan komunikasi kesehatan yang strategis harus membuat pesan
utama yang konsisten dan relevan yaitu sesuai untuk diterapkan pada semua
saluran dan media komunikasi yang digunakan karena hal tersebut akan
menambah keefektifan keseluruhan strategi komunikasi yang digunakan. Para
perencana mengidentifikasi poin-poin kunci pada setiap pesan yang
dikomunikasikan pada khalayak apapun saluran dan media yang
digunakannya.
2. Garis Besar Pernyataan Pesan
Message brief/pernyataan pesan dinyatakan sebagai cara untuk
memperoleh ;pemahaman mengenai khalayak,dan pemahaman tersebut
merupakan salah satu konsep kunci dalam merancang pesan-pesan yang
sesuai dengan khalayak. Garis besar perancangan pesan dibuat untuk
memperooolehhh dokumen sederhana yang menjabarkan pesan apa yang
sebaiknya disampaiakn dan dilakukan. Pesan yang akan disampaiakn
memiliki dua bagian utama yaitu komponen strategis dan komponen
pengembangan pesan.
Untuk komponen strategis disimpulkan berdasarkan pekerjaan yang
telah diselesaikan yaitu mengenai pernyataan tujuan yaitu tujuan yang harus
dicapai oleh pesan-pesan yang dibuat, deskripsi khalayak yaitu mengetahui
siapa khalayak sasarannya, tujuan yaitu perubahan perilaku yang seperti apa
yang diharapkan, serta positioning dan identitas jangka panjang.
Sedangkan untuk komponen pengembangan pesan yaitu mengenai
pesan itu sen diri. Langkah-langkah penyusunan pesan meliputi:
A. Mengidentifikasikan fakta kunci
Penentuan tema sentral bagi strategi komunikasi dipakai sebagai
pijakan untuk melengkapi sebuah pernyataan pesan untuk setiap
komponen strategi, dan memastikan agar seluruh pesan dapat saling
mendukung satu sama lain. Mengidentifikasi fakta kunci sangat penting
untuk mengembangkan sebuah pesan yang disusun dengan baik untuk
suatu komponen strategi tettentu.
Perencana komunikasi strategis mencari factor utama/fakta terpenting
mengenaa masalah/situasi kesehatan yang jika dikenali dalam upaya
komunikasi akan mengarah pada perubahan perilaku yang diharapkan, hal
ini menjadi kunci dalam penyampaian pesan karena pesan akan efektif
jika ditujukan/fokus pada satu masalah saja. Fakta kunci ini bisa berupa
peluang atau hambatan. Proses pemilihan fakta kunci mendorong para
perencana pesan melihat sejauh mana relevansi dan nilai penting pesan
yang membuat pesan trsebut bernilai.
Identifikasi fakta kunci didasarkan pada informasi yang dikumpulkan
dalam analisa situasi. Hal ini akan mempertajam pemahaman mengenai
masalah dan bagaimana cara/peluang-peluang untuk menyelesaikannya.
Fakta kunci dapat mengusulkan perlunya:
a. Menghapuskan masalah yang dihadapi klien terhadap produk/ ide
b. Memperbaiaki persepsi yang salah/tidak lengkap yang kemungkinan

dimiliki khalayak
c. Menekankan/memperluas manfaat yang ditawarkan program
d. Memperkuat alas an penggunaan produk/memberikan suatu cara yang
tidak terduga untuk menggunakan produk/jasa
e. Mengisi kekosongan
B. Mengidentifikasi janji
Langkah kedua ini adalah mengidentifikasi manfaat program bagi
anggota khalayak sasaran yang akan mendorong mereka untuk mengubah
perilaku. Tujuannya yaitu memilih janji paling persuasive yaitu janji
yang dinilai paling menarik dan mampu membujuk khalayak primer. Janji
adalah keuntungan nyata yang akan dipahami khalayak setelah menerima
pesan.janji harus berfungsi membedakan pesan dari komunikasi mengenai
produk, pelayanan, atau perilaku lain.
Janji adalah manfaat khusus bagi khalayak yang diinginkan oleh ahli
komunikasi kesehatan agar diasosiasikan khalayak pada tujuan atau
perubahan perilaku. Janji merupakan manfaat bagi klien yabg daya
tariknya biasanya berdasarkan emosi, serta konsisten dengan atribut
produk,jasa dan/perilaku.. meskipun suatu produk, pelayanan atau perilaku
bisa member lebih dari satu manfaat penting kiranya untuk menyoroti satu
manfaat tunggal saja karena jika khalayak menerima janji dengan lebih
dari satu manfaat tunggal akan membingungkan mereka dan mengurangi
dampak yang ingin dicapai oleh pesan tersebut
C. Menetapkan dukungan
Menetapakan dukungan artinya menenetukan pernyataan pendukung
yang merangkum alasan mengapa kon sumen mesti mempercayai janji
tersebut, berdasarkan riset yang telah dianalisis guna memahami pesan apa
yang dianggap credible/dipercayai masyarakat atau khalayak. Dalam
pernyataan pesan, pernyataan dukungan merangkum alasan mengapa janji
tersebut bermanfaat bagi khalayak dan mengapa janji tersebut dapat
mengatasi berbagai hambatan dalam penggunaan produk/pelayanan/adopsi
perilaku.
D. Menggambarkan persaingan pesan
Ada banyak factor yang mungkin menjadi penghalang khalayak untuk
bertindak atau berperilaku sesuai dengan pesan yang disampaikan
sekalipun khalayak memahami, tahu, dan termotivasi oleh pesan tersebut,
misalnya adalah norma social. Contoh dari hal ini adalah sikap seorang
individu yang berisiko tertular HIV/AIDS yang ingin sekali memeriksakan
dirinya namun hal tersdebut urung ia lakukan karena ia takut diintimidasi
olewh lingkungan dan orang-orang disekitarnya jika hasil tes
menunjukkan hasil positif HIV/AIDS.
Seseorang trersebut bertingkah laku seperti itu tentu ada alasannya,
yaitu ia mungkin tidak ingin statusnya sebagai ODHA tidak diketahui
masyarakat agar reputasinya tetap terjaga di masyarakat. Jadi alasanalasan dari sikap seperti ini penting sekali untuk dipahami ketika
menyusun pesan-pesan baru.
Persaingan pesan ini juga bisa muncul dalam bentukn lain yang lebih

tradisisonal yaitu munculnya alternative pilihan lain yang tersedia bagi


khalayak yang juga menawarkan sesuatu yang sejenis dengan apa yanag
kita sampaikan. Tantangannya adalah bagaimana kita mampuy
menerjemahkan keunggulan relative menjadi keunggulan mutlak.
E. Mengembangkan pernyataan utama berkesan menarik dan
mampu bertahan lama, yang diharapkan akan ditangkap
khalayak usai mendengar atau menyaksikan pesan
Suatu kesan utama yang bertahan lama diharapkan hadir melalui
suatu pesan, artinya pesan tersebut menimbulkan suatu kesan yang akan
diingat orang detelah mendengar atau menyaksikan pesan tersebut baik
secara tersurat maupun tersirat, baik verbal maupun nonverbal. Hal ini meliputi pikiran,
perasaan, dan sikap khalayak terhadap
produk/pelayanan/perilaku yang ditawarkan pesan. Dalam pesan yang
beragam, perlu sekali dibentuk satu kesan tunggal yang menciptakan
pernyataan pesan yang kuat yang mampu menyampaiakn identitas,
membentuk gambaran di benak khalayak, dan membantu membangun
identitas jangka panjang produk/pelayanan/perilaku.
1. Menjabarkan profil pengguna yang diinginkan
Langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi
karakter kepribadian penting yang diasosiasikan khalayak atau lebih
mudahnya setiap pesan mampu menggambarkan pengguna dengan
penggunaan produk, layanan atau perubahan perilaku
2. Mengidentifikasi poin-poin pesan kunci
Setelah melewati tahp-tahap diatas maka saatnya untyuk
mengidentifikasi pesan-pesan kunci yang akan disampaikan pada
khalayak melalui semua pesan dan saluran komunikasi melalui
beragam cara. Pesan kunci bisa berupa tema utama, atau bisa
digunakan secara khusus sebagai slogan iklan atau pesan penyuluhan
atau bisa dikembangkan menjadi program berbasis masyarakat. Semua
pesan harus mengandung informasi inti yang sama
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menciptakan komunikasai yang efektif saat
mengembangkan pesan menurut Williams (1992):
1. Command attention atau membangkitkan perhatian khalayak
2. Cater to the heart and head mempengaruhi emosi dan pikiran khalayak
3. Clarify the message atau memperjelas pesan yang ingin disampaikan
4. Communicate a benefit atau menyampaikan manfaat yang akan diterima
khalayak jika memilih dan/ mengikuti produk, layanana atau perilaku yang
diinginkan oleh pesan
5. Create trust atau menciptakan kepercayaan pada khalayak
6. Convey a consistent message atau menyampaikan pesan yang konsisten
7. Call for action atau mengajak khalayak untuk mulai bertindak
2.3 Saluran dan Alat Bantu
Langkah langkah yang harus dilakukan dalam menentukan saluran dan alat
bantu untuk menyampaikan pesan yaitu :
Langkah 1 : Memilih Saluran saluran yang paling mungkin menjangkau
khalayak sasaran :

Mengevaluasi strategi terbaik untuk memadukan saluran


Mengevaluasi kemampuan setiap saluran dalam menjangkau khalayak
dengan biaya seefisien mungkin.
Memilih saluran utama dan saluran pendukung, dengan alasan masing
masing.
Langkah 2 : Menentukan Alat Bantu
Langkah 3 : Memadukan pesan, saluran, dan alat bantu.
LANGKAH 1
Memilih Saluran saluran yang paling mungkin menjangkau khalayak
sasaran
Para ahli komunikasi mendefinisikan saluran komunikasi sebagai cara
pengiriman pesan yang memungkinkan terjadinya pertukaran pesan antara
pengirim dan penerima.
Jenis jenis saluaran komunikasi antara lain :
a. Saluran Komunikasi Interpersonal ( KIP )
Mencakup komunikasi antar individu ( orang per orang ), seperti
komunikasi antara penyedia jasa kesehatan dengan kliennya, antara
poasangan suami istri, atau antar rekan sebaya.
b. Saluran berbasis masyarakat
Menjangkau komunitas tertentu ( sekelompok orang dalam wilayah
geografis tertentu, seperti desa atau tetangga, atau suatu kelompok
berdasarkan minat, atau karakteristik yang sama, seperti kelompok etnis
atau kelompok berdasarkan status pekerjaaan yang sama ). Bentuk
bentuk komunikasi komunitas antara lain :
- Media berbasis komunitas, seperti harian local, stasiun radio lokal,
papan pengumuman, dan poster poster.
- Kegiatan berbasis komunitas, seperti kegiatan kesehatan drama
rakyat,konser, pertemuan atau rapat umum, dan parade.
- Pergerakan/mobilisasi komunitas, dimana komunitas berpartisipasi
menentukan serta melakukan suatu tindakan sebagai bentuk
kepedulian bersama.
c. Saluran media massa
Dapat menjangkau khalayak luas dalam waktu singkat, mencakup
media :
- Televisi
- Surat kaba
- Iklan luar ruang/iklan berjalan
- Internet
- Radio
- Majalah
- Direct Mail

Anda mungkin juga menyukai