Anda di halaman 1dari 3

PERATURAN GUBENUR JAWA TENGAH

NOMOR 5 TAHUN 2014


TENTANG
PERUNTUKAN AIR DAN PENGELOLAAN KUALITAS AIR SUNGAI TUNTANG DI
PROVINSI JAWA TENGAH

Peraturan gubenur jawa tengah nomor 5 tahun 2014 membahas terkait peruntukan air dan
pengelolaan kualitas air sungai tuntang di provinsi jawa tengah. Peraturan ini terdiri dari 10 bab
dan 18 pasal dengan beberapa penjelasan. Peraturan ini memberikan arahan dan pedoman
kepada daerah kabupaten / kota dalam hal pemanfaatan air ,upaya pengendalian pencemaran air,
upaya pengendalian kerusakan lingkungan hidup. Dimana peraturan ini bertujuan untuk
menjaga kelestarian fungsi air dan pemuliahan kualitas air. Dan membahas segmen sungai
dimana terdiri dari 9 kelas segmen sungai adapun dari segmen itu di bagi menjadi 3 kelas mutu
air. Dimana penetapan kelas air di pertimbangkan rencana pendayagunaan air, ketersediaan air
segi kuantitas maupun kualitas dan klasifikasi mutu air dicapai dengan penetapan mutu air
sasaran dan program aksi pengendalian pencemaran air dan kerusakan lingkungan hidup.
Penetapan mutu air sasaran dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi status mutu air pada
setiap segmen sungai. Berdasarkan kondisi status mutu air di klasifikasi mutu air sasaran setiap
segmen sungai terdiri dari 2 kelas. Klasifikasi mutu air sasaran dicapai melalui pelaksanaan
program aksi pengendalian pencemaran air dan pengendalian kerusakan lingkungan hidup. Daya
tampung beban pencemaran sungai dihitung berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undang.
Daya tampung beban pencemaran dipergunakan sebagai dasar pertimbangan untuk :
a. Penetapan pembatas jenis dan jumlah usaha dan kegiatan yang diizinkan oleh gubernur
dan bupati atau walikota.
b. Penetapan pembatasan jenis,sifat, dan jumlah buang limbah yang ditimbulkan dari usaha
atau kegiatan oleh gubernur atau bupati/walikota.
c. Penetapan izin lokasi bagi usaha atau kegiatan oleh bupati/walikota.
d. Penetapan izin perlindungan dan pengolaan lingkungan hidup yang berkaitan dengan
pembuangan air limbah ke badan air oleh bupati/walikota.
e. Penetapan baku mutu air limbah oleh pemerintah daerah.
f. Penetapan kebijakan daerah dalam pengendalian pencemaran.
g. Penetapan mutu air sasaran.
h. Penyususan rencana tata ruang wilayah dan
i. Penyusunan program aksi pengendalian pencemaran air dan kerusakan lingkungan hidup.
Penghitungan daya tampung beban pencemaran sungai dilaksanakan oleh badan lingkungan
hidup sedikit 1(satu) kali dalam 5(lima) tahun. Pengelolaan kualitas air sungai dilaksanakan
melalui program aksi pengendalian pencemaran air dan kerusakan lingkungan hidup dilakukan
pada setiap segmen sungai. Program aksi pengendalian pencemaran air dan kerusakan
lingkungan hidup di laksanakan secara bertahap dan evaluasi setiap 5(lima) tahun. Hasil evaluasi
pelaksanaan program aksi pengendalian pencemaran air dan kerusakan lingkungan hidup
digunakan untuk mengetahui pencapaian mutu air sasaran dan sebagai bahan pertimbangan
penyusunan program kegiatan 5(lima) tahun berikut.
Adapun pemantawan kualitas air di lakukan oleh pemerintah daerah, dimana pemerintah
daerah melakukan pemantauan kualitas dan debit air sungai kualitas dan debit air sungai pada
titik koordinat setiap segmen sungai yang yang telah ditetapkan paling sedikit 2(dua) kali dalam
1(satu) tahun secara periodik pada musim kemarau dan musim penghujan. Pemantuan
sebagaimana untuk mengetahui kesesuaian kondisi kualitas air terhadap mutu air sasaran yang
telah di tetapkan. Dan hasil pemantauan kualitas air dan debit air sungai digunakan sebagai
dasar evaluasi pelaksanaan program aksi pengendalian pencemaran air dan kerusakan hidup.
Peraturan ini juga menjelaskan hak masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan program aksi
pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup. Adapun hak masyarakat adalah
mengetahui rencana program aksi, menikmati pertambahan nilai pemanfatan sungai tuntang atas
pelaksanaan program aksi, mengajukan keberatan atas usaha / kegiatan yang tidak mendukung
program aksi. Kewajiban masyarakat dalam melaksanakan kegiatan program aksi pengendalian
pencemaran air dan kerusakan lingkungan hidup meliputi berperan secara aktif dalam
pelaksanaan program aksi dan mematuhi ketentuan yang ditetapkan dalam izin lokasi dan izin
lingkungan. Dan peran serta masyarakat dapat dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanan,
menitoring dan evaluasi program aksi pengendalian pencemaran air dan kerusakan lingkungan
hidup. Program aksi ini ada pembinaan dan pelaksanaan pada pemerintah kabupaten / kota,
penanggulangan jawab usaha dan kegiatan, dan masyarakat. Dimana biaya dari peraturan ini di
bebankan pada anggaran pendapat dan belanja negara, anggaran pendapat dan belanja provinsi
jawa tengah, anggaran pendapatan dan belanja daerah kabupaten / kota, dan sumber dana lainya
yang sah dan tidak mengikat.

Anda mungkin juga menyukai