Anda di halaman 1dari 23

PENGANTAR EKONOMI MAKRO

KELOMPOK 4
Assalamualaikum Wr. Wb

Perkenalkan Kami Dari Kelompok 4 Akan Mempresentasikan Tentang


Perekonomian Tertutup
Konsumsi
Investasi
Keseimbangan Pendapatan Nasional
Kebijakan Pemerintah

Mari Kita Simak Bersama sama 


Susunan Kelompok 4

Aura Cahyani 66200004


Fajar Sidik 66200033
Ikhwan Septiawan 66200022
Luthfi Maulana Shidiq 66201029
Moch Nizar Ansori 66201027
Sri Paryanti Astuti 66201000
Yani Permata Sari 66201024
Yupita Sri Lena S 66201007
Perekonomian Tertutup

Perekonomian tertutup artinya tidak mengenal hubungan luar negeri, sehingga tidak ada kegiatan ekspor-impor. Perekonomian sederhana tidak mengenal keterlibatan pemerintah dalam kegiatan  perekonomian. Jadi, perekonomian
tertutup sederhana adalah perekonomian yang melibatkan  deal pelaku, yaitu rumah tangga dan perusahaan (swasta).

Dalam perekonomian, sektor swasta merupakan satu-satunya produsen barang dan jasa, dan proses produksi dilaksanakan dengan menggunakan faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh rumah tangga. Faktor produksi tersebut
antara lain, tanah, tenaga kerja, modal dan entrepreneurship (kewirausahaan). Penghasilan yang diperoleh rumah tangga dari menjual faktor-faktor produksi terdiri dari sewa (pendapatan dari tanah), bunga (pendapatan dari   kapital),
upah (pendapatan dan tenaga kerja) dan profit (pendapatan dari entrepreneurship). Kemudian, rumah tangga diasumsikan merupakan satu-satunya pembeli barang dan jasa yang dihasilkan oleh swasta.
Closed economy atau ekonomi tertutup yaitu sebuah perekonomian tanpa kontak dengan negara lain. Ini terutama adalah bentuk ekonomi yang hanya ada dalam model teoritis, karena hampir tidak mungkin
di hari ini. Hampir semua negara memiliki interaksi dengan dunia luar, setidaknya dalam hal perdagangan barang dan jasa.

Contoh Negara dengan ekonomi tertutup


Saat ini, tidak ada negara yang menganut perekonomian tertutup sepenuhnya. Namun, ada beberapa negara yang mungkin masih membatasi interaksi dengan dunia luar. Contohnya adalah Korea Utara.
Negara ini masih memiliki kontak perdagangan dengan negara lain, namun, cenderung sangat terbatas untuk hal-hal seperti investasi asing.

Perdagangan barang dan jasa mungkin dibatasi oleh fasilitas transportasi yang buruk, atau kebijakan pemerintah. Hambatan perdagangan seperti tarif dan kuota adalah salah satu bentuk pembatasan dengan
dunia luar. 
Alasan penerapan ekonomi tertutup

Ekonomi yang benar-benar terbuka menghadapi risiko menjadi terlalu bergantung pada impor. Juga,
produsen dalam negeri mungkin menderita karena mereka tidak dapat bersaing dengan harga
internasional yang rendah. Oleh karena itu, pemerintah menggunakan kontrol seperti tarif, subsidi,
dan kuota untuk mendukung perusahaan domestik.

Meskipun ekonomi tertutup jarang terjadi, pemerintah dapat menutup industri tertentu dari
persaingan internasional. Beberapa negara penghasil minyak memiliki sejarah yang melarang
perusahaan minyak asing melakukan bisnis di dalam perbatasan mereka.
Perekonomian tertutup artinya tidak mengenal hubungan luar negeri, sehingga tidak ada kegiatan
ekspor-impor. Perekonomian sederhana tidak mengenal keterlibatan pemerintah dalam kegiatan
 perekonomian. Jadi, perekonomian tertutup sederhana adalah perekonomian yang melibatkan  deal
pelaku, yaitu rumah tangga dan perusahaan (swasta). Perekonomian sederhana tidak mengenal
keterlibatan pemerintah dalam kegiatan  perekonomian.
Konsumsi

Konsumsi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan ekonomi yang dilakukan manusia

Manusia selalu membeli semua kebutuhannya baik barang maupun jasa.

Diambil dari buku Pengantar Teori Ekonomi (2000) karya Suherman Rosyidi, pengertian konsumsi adalah penggunaan barang dan jasa yang secara langsung akan memenuhi kebutuhan manusia.

Konsumsi atau pengeluaran konsumsi pribadi adalah pengeluaran oleh rumah tangga atas barang dan jasa.

Konsumsi merupakan pembelanjaan barang dan jasa oleh rumah tangga. Barang tersebut meliputi pembelanjaan rumah tangga pada barang yang tahan lama, misalnya meja, kursi, motor, dan lainnya.
Tujuan kegiatan konsumsi

Terdapat beberapa tujuan konsumsi yang dilakukan oleh manusia, di antaranya:

Memanfaatkan nilai guna barang


Dalam memanfaatkan nilai guna barang terbagi menjadi dua, yaitu:

1. Barang sekaligus, barang yang nilai gunanya habis sekaligus. Misalnya makan dan minuman.

2. Barang secara bertahap, nilai gunakan akan berkurang secara bertahap. Misalnya meja, mobil,
motor, dan lainnya. Pemenuhan kebutuhan jasmani dan rohani Kegiatan konsumsi yang dilakukan
tentunya untuk memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani. Misalnya makan atau minum, olahraga,
dan lainnya. Untuk kebutuhan rohani seperti ibadah, hiburan, rekreasi, dan lainnya.

Pemenuhan kebutuhan jasmani dan rohani

Kegiatan konsumsi yang dilakukan tentunya untuk memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani.
Misalnya makan atau minum, olahraga, dan lainnya. Untuk kebutuhan rohani seperti ibadah,
hiburan, rekreasi, dan lainnya.
Ciri-ciri kegiatan konsumsi

Ciri-ciri konsumsi terbagi menjadi beberapa, yaitu:

1. Kegiatan dilakukan secara langsung untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan hidup manusia.

2. Produk yang dikonsumsi memiliki nilai manfaat bagi manusia.

3. Produk barang dan jasa yang digunakan dapat berkurang atau habis.

4. Produk yang dikonsumsi merupakan barang ekonomi yang didapat dengan melakukan pembelian.
Faktor Tingkat Konsumsi masyarakat

Dalam buku Pengantar Ekonomi Makro (1998) karya Suparmoko, terdapat beberapa variabel yang
memengaruhi konsumsi selain dari pendapata, yaitu:

Selera
Konsumsi masing-masing induvidu berbeda meski memiliki umur dan pendapatan yang sama. Hal
ini karena adanya perbedaan selera pada tiap indisvidu.

Faktor sosial dan ekonomi


Faktor ini misalnya umur, pendidikan, dan keadaan keluarga juga memiliki pengaruh terhadap
pengeluaran konsumsi. Pendapatan akan tinggi pada kelompok umur muda dan mencapai puncaknya
pada umur pertengahan dan akhirnya turun pada umur tua.

Kekayaan
Kekayaan secara eksplisit maupun implisit sering dimasukkan dalam fungsi agregat sebagai faktor
yang menentukan konsumsi. Hasil bersih dari suatu kekayaan merupakan faktor penting dalam
menentukan konsumsi.
Tingkat pendidikan
Pendidikan sangat memengaruhi pola pikir seseorang dalam melakukan kegiatan konsumsi. Semakin
tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka semakin tinggi konsumsinya.

Harga barang dan jasa


Harga barang dan jasa dapat memengaruhi tingkat konsumsi seseorang. Semakin tinggi harga barang
dan jasa, maka tingkat konsumsi semakin rendah. Hal tersebut berlaku sebaliknya.

Tingkat bunga
Ahli ekonomi klasik menganggap bahwa konsumsi merupakan fungsi dari tingkat bunga. Khususnya
mereka percaya bahwa tingkat bunga mendorong tabungan dan mengurangi konsumsi.
Investasi

Investasi adalah upaya penanaman modal untuk mendapatkan keuntungan di kemudian hari.
Modal bisa berupa uang atau sumber daya yang lain. Dengan berinvestasi, orang berharap bisa
mendapatkan manfaat di masa mendatang.

Sekolah dan kuliah, misalnya, dapat dianggap sebagai investasi karena Anda menginvestasikan
waktu Anda (sumber daya) dengan harapan mendapatkan gelar dan pekerjaan yang baik setelah
lulus (manfaat masa depan). Dalam pengertian finansial, investasi adalah ketika seseorang
menyimpan uang dalam aset keuangan, seperti saham atau obligasi, dengan harapan akan
menerima lebih banyak uang di kemudian hari.
Jenis Investasi 

Investasi dapat digolongkan menjadi dua jenis berdasarkan jangka waktunya. Penggolongan
tersebut membuat investasi dibedakan menjadi investasi jangka pendek dan investasi jangka
panjang. Berikut ini adalah penjelasan mengenai masing-masing jenis investasi.
Investasi Jangka Pendek
Investasi jangka pendek memungkinkan Anda sebagai investor mendapatkan keuntungan
dalam kurun waktu satu tahun hingga tiga tahun. Dengan begitu, Anda bisa memperoleh
keuntungan dengan lebih cepat. Meskipun begitu, investasi jangka pendek memberikan return
yang lebih kecil.

Investasi Jangka Panjang


Berbeda dengan investasi jangka pendek, investasi jangka panjang membutuhkan waktu yang
lebih lama agar Anda bisa menikmati hasilnya. Anda bisa mendapatkan keuntungan dalam
waktu tiga tahun, lima tahun, atau belasan hingga puluhan waktu yang akan datang.
Manfaat Investasi

Meraih Financial Freedom


Meningkatkan Kekayaan dan Nilai Aset
Melindungi Kondisi Finansial dari Inflasi
Memenuhi Kebutuhan yang Memerlukan Biaya Besar
Keseimbangan Pendapatan Nasional

Keseimbangan pendapatan nasional atau pada istilahnya Equilibrium National Income


adalah suatu keinginan masyarakat untuk melakukan pengeluaran perbelanjaan atau
pengeluaran untuk membeli barang dan jasa, misalnya konsumsi pemerintah, perusahaan
yang melakukan investasi, serta kegiatan ekspor dan impor. Contoh-contoh tersebut sama
halnya dengan penawaran barang dan jasa atau keinginan pemerintah, pengusaha, dan
masyarakat untuk menghasilkan barang dan jasa yang meliputi aggregate supply.

Pendapatan nasional merupakan rata-rata pendapatan yang diterima oleh seluruh sektor
rumah tangga pada suatu negara dari penerahan berbagai faktor produksi dalam suatu
periode tertentu atau selama satu tahun. Untuk dapat mengukur lajunya tingkat
pembangunan dan perkembangan kesejahteraan masyarakat dari suatu negara dari waktu ke
waktu maka suatu negara haruslah menghitung pendapatan nasionalnya sebagai indikator
lajunya pembangunan negara.
 
Untuk menghitung jumlah atau nilai dari pendapatan nasional, maka ada 3 metode
perhitungan yang dapat digunakan dalam menghitung nilai pendapatan nasional. 3 metode
perhitungan pendapatan nasional tersebut adalah metode pendekatan produksi, metode
pendekatan pengeluaran, dan metode pendekatan pemasukan. Masing-masing perhitungan
memang berbeda. Untuk lebih jelasnya, kami akan membahasnya satu persatu metode
perhitungan untuk menghitung jumlah atau nilai pendapatan nasional.

1. Metode Pendekatan Produksi


2. Metode Pendekatan Pendapatan
3. Metode Pendekatan Pengeluaran
Dalam perekonomian tersebut, barang dan jasa akan diperjualbelikan dari yang sudah
diproduksi di dalam negeri yaitu berupa pendapatan nasional dan yang di impor dari
negara-negara lain. Dengan demikian dalam perekonomian terbuka penawaran agregat
terdiri dari pendapatan nasional di tambah dengan impor.
Kebijakan Pemerintah

Ketika pembahasan perekonomian tertutup tanpa kebijakan pemerinatah besarnya multiplier


perekonomian 1/(1-b), bagaimana multiplier setelah masuknya pemerintah dalam sistem
ekonomi (perekonomian 3 sektor)? Seperti telah diuraikan pada bagian sebelumnya masuknya
unsure pemerintah menimbulkan dampak pada dua sisi yaitu dari sisi pengeluaran berupa
pengeluaran pemerintah (government expenditerc) dan sisi penerimaan berupa pajak (tax).

Jika pajak tetap dalam multiplierperekonomian, maka besaran multiplier dapat diterangkan


dengan menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut:
1.      Fungsi konsumsi adalah C x a+bYd
2.      Besar pajak tetap adalah T = Tx
3.      Fungsi Investasi adalah autonomous (I = Io)
4.      Fungsi pengeluaran pemerintah adalahautonomous (G = Go)
Kebaikan lain penambahan pengeluaran pemerintah apabila dibandingkan dengan pengurangan
pajak sebagai alat kebijakan fiskal adalah pertambahan pengeluaran pemerintah dalam
menggalakan kegiatan ekonomi adalah lebih cepat dari efek pengurangan pajak. Pengambilan
keputusan untuk menambah pengeluaran pemerintah.

Sedangkan pajak itu hampir semuanya mempunyai sifat meningkatkan biaya produksi dan
harga jual pada barang dan juga dikenakan secara langsung pada pendapatannya bukan pada
harga barang. Dengan demikian kemampuan pajak dalam mempertahankan tingkat
kesejahteraan perekonomian masyarakat belum dikatakan lebih baik jika dibandingkan dengan
zakat.
SEKIAN PRESENTASI DARI KELOMPOK 4
MOHON MAAF BILA ADA SALAH KATA ATAU PENULISAN

TERIMA KASIH

WASSALAMUALAIKUM WR.WB

Anda mungkin juga menyukai