Disusun Oleh :
1
SATUAN ACARA PENYULUHAN
III. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
IV. MEDIA
LEAFLET
V. MATERI
(Terlampir)
2
Menit Membuka kegiatan dengan Menjawab salam
mengucapkan salam.
Memperkenalkan diri Mendengarkan
Menjelaskan tujuan dari Memperhatikan
penyuluhan
Menyebutkan materi yang akan Memperhatikan
diberikan
2. 15 Pelaksanaan : Ceramah
Menit Menjelaskan tentang pengertian Memperhatikan
nutrisi
Menjelaskan tentang tujuan diet Mendengarkan
luka bakar
Menjelaskan tentang faktor-faktor Bertanya dan
yang mempengaruhi menjawab
penyembuhan luka, dan pertanyaan yang
komplikasi. diajukan
Memberi kesempatan kepada
peserta untuk bertanya.
3. 10 Evaluasi : Leaflet dan
Menit Menanyakan kepada peserta Menjawab Tanya jawab
tentang materi yang telah pertanyaan
diberikan, dan reinforcement
kepada keluarga yang dapat
menjawab pertanyaan.
4. 2 Terminasi : Ceramah
Menit Mengucapkan terimakasih atas Mendengarkan
peran serta peserta.
Mengucapkan salam penutup Menjawab salam
3
RSCM
Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan
sebelumnya
Kesiapan SAP.
Kesiapan media: Leaflet.
2. Evaluasi Proses
Sasaran antusias terhadap materi penyuluhan
Sasaran mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar
3. Evaluasi Hasil
Pasien mengetahui tentang jenis nutrisi yang diperlukan.
4
MATERI PENYULUHAN
A. PENGERTIAN
Nutrisi atau zat makanan adalah merupakan bagian dari makanan
termasuk didalamnya air, protein dan asam amino yang
membentuknya, lemak dan asam lemak, karbohidrat, mineral dan
vitamin (Reksoprodjo, 1999).
Nutrisi adalah semua makanan yang mengandung zat-zat gizi yang
dibutuhkan oleh tubuh baik untuk memepertahankan keseimbangaan
metabolisme ataupun sabagai pembangun.(www.woundpedia.com)
5
C. CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN KALORI PADA PASIEN
LUKA BAKAR
1. Penilaian Stress Metabolik
a. Luas luka bakar
b. Gula darah sewaktu
c. Nitrogen urine
2. Pemenuhan Kebutuhan Energy Total
KET (kkal) = KEB + FAKTOR STRES + AKTFITAS
Keterangan :
KET : Kebutuhan Energy Total
Besar faktor perkalian untuk faktor stress sesuai dengan luas luka
bakar :
Luas Luka Bakar (%) Faktor Stres
20 29 1.50 1.69
30 39 1.70 1.84
40 49 1.85 1.94
50 2.0
Kebutuhan Energy Untuk Aktivitas
0 % = dari kebutuhan bila tirah baring
5 % = dari kebutuhan bila dapat duduk
10 % bila bisa berdiri di sekitar tempat tidur
3. Penentuan kebutuhan basal
Persamaan Harrist- Benedict
Laki-laki:
KEB (kkal) = 665 + 13.7 BB + 5.0 TB 6.8 U
Perempun :
KEB (kkal) = 665 + 9.6 BB + 1.8 TB 4.7 U
Keterangan :
KEB : Kebutuhan Energy Basal
BB : Berat Badan (Kg)
TB : Tinggi Badan (Cm)
U : Usia (Tahun)
6
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEMBUHAN
LUKA.
1. Usia
2. Nutrisi
3. Infeksi
7
5. Hematoma
6. Benda asing
7. Iskemia
8. Diabetes
9. Keadaan Luka
10. Obat
Obat anti inflamasi (seperti steroid dan aspirin), heparin dan anti
neoplasmik mempengaruhi penyembuhan luka. Penggunaan antibiotik
yang lama dapat membuat seseorang rentan terhadap infeksi luka.
8
terhadap cedera.
E. KOMPLIKASI
Komplikasi dini
1. Infeksi
Invasi bakteri pada luka dapat terjadi pada saat trauma, selama
pembedahan atau setelah pembedahan. Gejala dari infeksi sering
muncul dalam 2 7 hari setelah pembedahan. Gejalanya berupa
infeksi termasuk adanya purulent, peningkatan drainase, nyeri,
kemerahan dan bengkak di sekeliling luka, peningkatan suhu, dan
peningkatan jumlah sel darah putih.
2. Perdarahan
9
mempertinggi resiko klien mengalami dehiscence luka. Dehiscence
luka dapat terjadi 4 5 hari setelah operasi sebelum kollagen meluas di
daerah luka. Ketika dehiscence dan eviscerasi terjadi luka harus segera
ditutup dengan balutan steril yang lebar, kompres dengan normal
saline. Klien disiapkan untuk segera dilakukan perbaikan pada daerah
luka.
Komplikasi lanjut
10
DAFTAR PUSTAKA
Sjamsuhidajat, R & Wim de Jong. 2000. Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi Revisi.
Jakarta: EGC
www.emedicine.com/plastic/TOPIC477.HTM
www.woundpedia.com
11