Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENDIDIKAN KESEHATAN

PEMBERIAN NUTRISI POST OPERASI

Mata Kuliah : Keperawatan Medikal Bedah II

Dosen Pembimbing : Ns. Halimatusya’diah, MAN

Pembimbing Klinik : Nurintihani Purba, S.Kep., Ners

Di susun oleh :

alysha

nita

nofita

rosa

fajar

masan
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BUDI LUHUR

CIMAHI

TAHUN AKADEMIK 2022/2023


Pokok Bahasan/ Topik :

Sub Pokok Bahasan :

Hari/ Tanggal : Kamis/ 06 Oktober 2022

Waktu : 15 Menit

Tempat : Ruang Edelweis

Sasaran : Pasien dan keluarga dengan gangguan

Jumlah : 1-20 orang

1. Latar Belakang

Tingginya angka kurang gizi pada pasien yang dirawat di bagian bedah adalah karena kurangnya perhatian
terhadap status gizi pasien yang memerlukan tindakan bedah, sepsis sering terjadi setelah seminggu perawatan,
dan sangat susah ditanggulangi, sebagian besar berakhir dengan kematian (Widayanti, Effendy, dan Akhmadi,
2012). Faktor asupan nutrisi, nutrisi yang sangat diperlukan antara lain terutama protein dan kalori untuk
membantu proses penyembuhan luka adalah sekitar 1,2-2 g/kg/hari. Diet tinggi protein dan kalori harus tetap
dipertahankan selama masa penyembuhan. Pembentukan jaringan akan sangat optimal bila kebutuhan nutrisi
terutama protein terpenuhi (Moya, 2008).

2. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang pemberian nutrisi post operasi selama 30 menit, klien dan
keluarga dapat memahami secara mandiri mengenai pemberian nutrisi post operasi.

3. Tujuan Khusus
Setelah diberikan pendidikan kesehatan diharapkan pasien dan keluarga dapat:
1. Memahami pengertian pemberian nutrisi post operasi
2. Menyebutkan tujuan pemberian nutrisi post operasi
3. menyebutkan jenis pemberian nutrisi post operasi

4. Kegiatan

TAHAP KEGIATAN KEGIATAN PENGAJAR METODE MEDIA DAN ALAT PENGAJARAN


1. Membaca salam
2. Memperkenalkan diri
Pendahuluan (3 Leaflet
3. Memberikan pertanyaan CTJ
Menit)
pendahuluan tentang
pemberian nutrisi post
operasi
1. Pengertian pemberian
nutrisi post operasi
2. menyebutkan tujuan
Penyajian (7 pemberian nutrisi post Leaflet
CTJ
Menit) operasi
3. menyebutkan jenis
pemberian nutrisi post
operasi
1. Memberi pertanyaan
sebagai bahan
Penutup (5 evaluasi CTJ Leaflet
Menit) 2. Memberi penguatan DISKUSI
dan komentar dari
penjelasan yang
disampaikan

5. Media
Lefleat

6. Metode
- Ceramah
- Tanya Jawab

7. Evaluasi
 Evaluasi Struktur
1. Rencana kegiatan pendidikan kesehatan sudah direncanakan 1 hari
sebelumnya
2. Acara berlangsung sesuai dengan waktu yang direncanakan
3. Mahasiswa/kelompok dapat menyiapkan alat, materi, dan media sesuai
dengan yang diperlukan dalam pendidikan kesehatan.

 Evaluasi Proses
1. 100% dari peserta pendidikan kesehatan yang hadir dapat berperan secara
aktif
2. Selama acara berlangsung tidak ada penyimpangan dari tujuan yang telah
ditetapkan
3. Selama acara berlangsung peserta tidak meninggalkan tempat pendidikan
kesehatan.

 Evaluasi Hasil
Setelah diberikan pendidikan kesehatan diharapkan pasien dan keluarga dapat:
1. Memahami pengertian ileus obstruktif
2. Menyebutkan penyebab ileus obstruktif
3. Pencegahan konstipasi pada ileus obstruktif
4. Cara pengobatan ileus obstruktif

8. Daftar Isi
Almatsier, S., 2012, Penuntun Diet Edisi Baru, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Potter, P. A., dan Perry, A. G., 2010, Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep,
Proses, dan Praktik, EGC, Jakarta.
Putri, M., dan Sari, R., 2014, Gizi dan Terapi Diet, Farmedia, Jakarta.
Said, S., 2013, Gizi dan Penyembuhan Luka, Indonesia Academic Publishing,
Makassar.

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik/CI

Ns. Halimatusya’diah, MAN Nurintihani Purba, S.Kep.,Ners


9. Lampiran
DIET NUTRISI PASIEN POST OPERASI
A. DEFINISI

Nutrisi adalah makanan yang mengandung cukup nilai gizi dan tenaga untuk perkembangan dan pemeliharaan
kesehatan secara optimal. (Indah, 2013).
Diet pasca operasi adalah makanan yang diberikan kepada pasien
setelah menjalani pembedahan. Pengaturan makanan sesudah pembedahan tergantung pada jenis pembedahan
dan jenis penyakit penyerta. (Heri, 2013).
B. TUJUAN DIET POST OPERASI
Pengaruh operasi terhadap metabolisme post-operasi tergantung berat ringannya operasi, keadaan gizi pasien
post-operasi, dan pengaruh operasi terhadap kemampuan pasien untuk mencerna dan mengabsorpsi zat-zat gizi.
Setelah operasi sering terjadi peningkatan ekskresi nitrogen dan natrium yang dapat berlangsung selama 5-7 hari
atau lebih pasca-operasi. Peningkatan ekskresi kalsium terjadi setelah operasi besar, trauma kerangka tubuh, atau
setelah lama tidak bergerak (imobilisasi). Demam meningkatkan kebutuhan energi, sedangkan luka dan
perdarahan meningkatkan kebutuhan protein, zat besi, dan vitamin C. Cairan yang hilang perlu diganti.
Karena tujuan diet post-operasi adalah untuk mengupayakan agar status gizi pasien segera kembali normal
untuk membercepat Droses
penyembuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh pasien, dengan cara sebagai berikut:
1. Memberikan kebutuhan dasar (cairan, energi, protein)
2. Mengganti kehilangan protein, glikogen, zat besi, dan zat gizi lain
3. Memperbaiki ketidakseimbangan elektrolit dan cairan
4. Mencegah dan menghentikan perdarahan (Indah, 2013)

JENIS MAKANAN YANG HARUS DIPERHATIKAN UNTUK


PENYEMBUHAN LUKA
Nutrien adalah zat kimia organik dan anorganik yang ditemukan dalam makanan dan diperoleh untuk
penggunaan fungsi tubuh. Nutrien terdiri dari beberapa, diantaranya :
1. Karbohidrat
Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon, hidrogen dan oksigen. Karbohidrat dibagi atas:
Karbohidrat sederhana (gula): bisa berupa monosakarida (molekul tunggal yang terdiri dari glukosa, fruktosa,
dan galaktosa). Juga bisa berupa disakarida (molekul ganda), contoh sukrosa (glukosa + fruktosa), maltosa
(glukosa + glukosa), laktosa (glukosa galaktosa).
Karbohidrat kompleks (amilum) adalah polisakarida karena disusun banyak molekul glukosa.
C.
Serat adalah jenis karbohidrat yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, tidak dapat dicerna oleh tubuh dengan
sedikit atau tidak menghasilkan kalori tetapi dapat meningkatkan volume feses.
Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya
glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun
(misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur). Kebutuhan karbohidrat 60-75% dari kebutuhan
energi total atau sekitar ‡ ¾ porsi nasi dalam satu piring
2. Protein
Protein sangat penting untuk pembentukan dan pemeliharaan
jaringan tubuh. Beberapa sumber protein berkualitas tinggi adalah: ayam ikan, daging, babi, domba, kalkun, dan
hati. Beberapa sumber protein nabati adalah: kelompok kacang polong (misalnya buncis, kapri, dan kedelai),
kacang-kacangan, dan biji-bijian

Protein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis nutrien ini berupa struktur nutrien kompleks yang
terdiri dari asam-asam amino. Protein akan dihidrolisis oleh enzim-enzim proteolitik. Untuk melepaskan asam-
asam amino yang kemudian akan diserap oleh usus.
Fungsi protein:
a.
Protein menggantikan protein yang hilang selama proses metabolisme yang normal dan proses pengausan yang
normal.
b.
Protein menghasilkan jaringan baru.
Protein diperlukan dalam pembuatan protein-protein yang baru dengan fungsi khusus dalam tubuh yaitu enzim,
hormon dan haemoglobin.
d.
Protein sebagai sumber energi.
Kebutuhan protein 10-15% atau 0,8-1,0 g/kg BB dari kebutuhan energi total atau sekitar ‡ 1/8 bagian dari satu
porsi makan dalam satu piring terdiri dari satu butir telur ayam dan satu sendok sayur hijau (kangkung, bayam,
dan lain-lain).
Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak terdiri atas gabungan gliserol dengan
asam-asam lemak. Kebutuhan lemak 10-25% dari kebutuhan energi total.
Fungsi lemak :
Sebagai sumber energi: merupakan sumber energi yang dipadatkan dengan memberikan 9 kal/gr.
b.
Ikut serta membangun jaringan tubuh.
c. d.
Perlindungan.
Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas dari
tubuh.
Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu pengosongan lambung dan mencegah timbul rasa lapar kembali
segera setelah makan

Vitamin
Vitamin adalah bahan organik yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan berfungsi sebagai katalisator proses
metabolisme tubuh.
Vitamin dibagi dalam dua kelas besar yaitu vitamin larut dalam air (vitamin C, B1, B2, B6, B12) dan vitamin
yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E dan K).
Berikut ini rincian dari beberapa vitamin dan penting:
Vitamin A
Vitamin ini membantu perkembangan daya lihat bayi. Juga berperan dalam proses kerja sel tulang. Anak-anak
yang kekurangan vitamin A akan menderita rabun senja serta gangguan pertumbuhan Mereka juga rentan
terhadap infeksi. Sumber vitamin A antara lain: susu, telur, hati ayam, dan hati sapi.
b.
Vitamin B-kompleks
Semua vitamin B membantu produksi energi, dan membantu terbentuknya sel-sel otak bayi. Vitamin B1 dan
niasin (salah satu anggota B-kompleks) membantu sel tubuh menghasilkan energi.
Vitamin B6 membantu tubuh melawan penyakit dan infeksi. B12 digunakan dalam pembentukan sel darah
merah. Kecukupan vitamin
B-kompleks membantu mencegah kelambatan
pertumbuhan, anemia, gangguan penglihatan, kerusakan syaraf, dan gangguan jantung. Makanan seperti
misalnya roti, padi-padian, dan hati banyak mengandung vitamin B-kompleks. Setiap anggota vitamin B-
kompleks bersumber dari makanan tertentu misalnya: B1 dari kacang buncis; B12 dari daging, ikan, telur, dan
susu.
C.
Vitamin C
Anak-anak dapat memperoleh vitamin C dari jeruk dan berbagai sayuran. Mereka memerlukan vitamin C untuk
membentuk beberapa zat kimia dan menggerakkan zat kimia lain (salah satu anggota grup vitamin B, misalnya)
agar dapat digunakan tubuh.
manusia. Tubuh manusia terdiri dari atas 50-70% air. Orang dewasa asupan air berkisar antara 1200-1500cc per
hari, namun dianjurkan sebanyak 1900 cc sebagai batas optimum.
Diantara makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air yang cukup, maka
yang paling penting untuk penyembuhan luka adalah protein dan vitamin C. (Heri, 2013).
Alasannya adalah karena Protein dan vitamin C sangat penting peranannya dalam proses penyembuhan luka.
Selain itu vitamin C punya peranan penting untuk mencegah terjadinya infeksi dan perdarahan luka. (Heri, 2013)
Contoh makanan yang perlu diperhatikan untuk penyembuhan luka menurut Heri (2013):
Protein; terbagi menjadi: nabati dan hewani. Contoh nabati yaitu tempe, tahu, kacang-kacangan dan lain-lain.
Contoh protein hewani, hati, telur, ayam, udang dan lain-lain.
2)
Vitamin C adalah kacang-kacangan, jeruk, jambu, daun papaya, bayam, tomat, daun singkong dan lain-lain.
D. SYARAT DIET
Berikut ini adalah syarat-syarat diet yang disarankan pada pasien paska operasi yaitu:
1. Mengandung cukup energi, protein, lemak, dan zat-zat gizi
2. Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan penderita
3. Menghindari makanan yang merangsang (pedas, asam, dan lain-lain)
Suhu makanan lebih baik bersuhu dingin
Pembagian porsi makanan sehari diberikan sesuai dengan kemampuan dan kebiasaan makan penderita.
6. Syarat diet post-operasi adalah memberikan makanan secara bertahap mulai dari bentuk cair, saring, lunak, dan
biasa. Pemberian makanan dari tahap ke tahap tergantung pada macam pembedahan dan keadaan pasien.
TIPS PERAWATAN PASCA OPERASI
Tata cara pelaksanaan untuk memenuhi nutrisi yang perlu diperhatikan untuk penyembuhan luka menurut Rizky
(2013):
1. Tingkatkan konsumsi makanan yang mengandung protein dan vitamin C.
2. Bila mual:
d.
Makanlah dengan porsi sedikit tapi sering
b.
Sajikan ketika masih hangat
Sebelum makan, minum air hangat
d.
Hindari makanan dengan berbumbu tajam
Secara umum untuk mempercepat proses penyembuhan dan pemulihan kondisi pasien pasca operasi, perlu kita
perhatikan tips menurut Rizky (2013) di bawah 1n1:
Makan makanan bergizi, misalnya: nasi, lauk pauk, sayur, susu, buah.
2. Konsumsi makanan (lauk-pauk) berprotein tinggi, seperti: daging, ayam, ikan, telor dan sejenisnya.
3. Minum sedikitnya 8-10 gelas per hari.
Usahakan cukup istirahat.
5. Mobilisasi bertahap hingga dapat beraktivitas seperti biasa. Makin cepat
6.
7.
makin bagus.
Mandi seperti biasa, yakni 2 kali dalam sehari.
Kontrol secara teratur untuk evaluasi luka operasi dan pemeriksaan kondisi tubuh.
8. Minum obat sesuai anjuran dokter.

Anda mungkin juga menyukai