Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

NUTRISI PASIEN POST OPERASI

OLEH

NOVRI ARDIYANSA

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG


JURUSAN KEPERAWATAN TANJUNGKARANG
PRODI PROFESI NERS KEPERAWATAN
BANDAR LAMPUNG
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Diit nutrisi pasien Post Op


Sub Pokok Bahasan : Kebutuhan nutrisi pasien Post Op
Sasaran : Pasien dan keluarga pasien Ruang Operasi Rumah
Sakit Sumoharjo
Hari / tanggal : Sabtu, 05 Oktober 2019
Waktu : 30 menit
Tempat : Di Ruang Persiapan Kamar Operasi
RSUS
Pemateri : Novri Ardiyansa

I. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan penyuluhan pasien dan keluarga mampu mengetahui
kebutuhan nutrisi pasca operasi.

II. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit, pasien dan keluarga dapat
:
1. Menyebutkan pengertian nutrisi
2. Menyebutkan tujuan pemenuhan nutrisi
3. Menyebutkan nutrisi yang baik untuk pasien post op

III. Materi
Materi penyuluhan terlampir :
1. Pengertian nutrisi
2. Tujuan diit post op
3. Jenis makanan yang harus diperhatikan untuk penyembuhan luka
4. Syarat diit
5. Tahapan diit pasca bedah
6. Tips perawatan pascaoperasi
7. Contoh diit pada macam-macam tindakan pembedahan
IV. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
V. Media
1. Leaflet

KEGIATAN PENYULUHAN
No Komunikator Komunikan waktu
Pre Interaksi
1. Memberi salam dan memperkenalkan Menjawab salam 5 menit
diri Mendengarkan
Menjelaskan tujuan penyuluhan dan
tema penyuluhan
Isi
3. Menjelaskan materi penyuluhan Mendengarkan 10 menit
mengenai:
a. Pengertian nutrisi
b. Tujuan diit post op
c. Jenis makanan yang harus
diperhatikan untuk penyembuhan luka
d. Syarat diit
e. Tahapan diit pasca bedah
f. Tips perawatan pascaoperasi
g. Contoh diit pada macam-macam
tindakan pembedahan
Evaluasi
4. Menanyakan kepada peserta tentang Menjawab pertanyaan 10 menit
materi yang telah diberikan
Pertanyaan:
a. Sebutkan pengertian nutrisi!
b. Sebutkan tujuan pemberian nutrisi!
c. Sebutkan jenis nurtisi yang baik bagi
pasien post op!
d. Apa saja syarat diit pasca operasi?
e. Bagaimana tips perawatan pasca
operasi?
5. Memberi kesimpulan dari materi yang Mendengarkan
telah di sampaikan

Penutup
6. Mengucapkan terimakasih atas peran Mendengarkan 5 menit
serta peserta
7. Mengucapkan salam penutup Menjawab salam
LAMPIRAN MATERI
NUTRISI POST OP

A. PENGERTIAN
Nutrisi adalah makanan yang mengandung cukup nilai gizi dan tenaga
untuk perkembangan, dan pemeliharaan kesehatan secara optimal. (Indah,
2013).
Diet Pasca-operasi adalah makanan yang diberikan kepada pasien
setelah menjalani pembedahan. Pengaturan makanan sesudah pembedahan
tergantung pada macam pembedahan dan jenis penyakit penyerta. (Heri,
2013).

B. TUJUAN DIIT POST OP


Pengaruh operasi terhadap metabolisme post-operasi tergantung berat
ringannya operasi, keadaan gizi pasien post-operasi, dan pengaruh operasi
terhadap kemampuan pasien untuk mencerna dan mengabsorpsi zat-zat gizi.
Setelah operasi sering terjadi peningkatan ekskresi nitrogen dan
natrium yang dapat berlangsung selama 5-7 hari atau lebih pasca-operasi.
Peningkatan ekskresi kalsium terjadi setelah operasi besar, trauma kerangka
tubuh, atau setelah lama tidak bergerak (imobilisasi). Demam meningkatkan
kebutuhan energi, sedangkan luka dan perdarahan meningkatkan kebutuhan
protein, zat besi, dan vitamin C. Cairan yang hilang perlu diganti.
Karena tujuan diet post-operasi adalah untuk mengupayakan agar
status gizi pasien segera kembali normal untuk mempercepat proses
penyembuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh pasien, dengan cara
sebagai berikut :
1. Memberikan kebutuhan dasar (cairan, energi, protein)
2. Mengganti kehilangan protein, glikogen, zat besi, dan zat gizi lain
3. Memperbaiki ketidakseimbangan elektrolit dan cairan
4. Mencegah dan menghentikan perdarahan (Indah, 2013)
C. JENIS MAKANAN YANG HARUS DIPERHATIKAN UNTUK
PENYEMBUHAN LUKA
Nutrien adalah zat kimia organik dan anorganik yang ditemukan dalam
makanan dan diperoleh untuk penggunaan fungsi tubuh. Nutrient terdiri dari
beberapa , diantarannya :
1. Karbohidrat
Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon, hidrogen
dan oksigen. Karbohidrat dibagi atas :
a. Karbohidrat sederhana (gula) ; bisa berupa monosakarida (molekul
tunggal yang terdiri dari glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Juga bisa
berupa disakarida (molekul ganda), contoh sukrosa (glukosa +
fruktosa), maltosa (glukosa + glukosa), laktosa (glukosa + galaktosa).
b. Karbohidrat kompleks (amilum) adalah polisakarida karena disusun
banyak molekul glukosa.
c. Serat adalah jenis karbohidrat yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan,
tidak dapat dicerna oleh tubuh dengan sedikit atau tidak menghasilkan
kalori tetapi dapat meningkatkan volume feces.
2. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup,
terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan
(misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi
pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan
jamur). Kebutuhan karbohidrat 60-75% dari kebutuhan energi total.
3. Protein
Protein sangat penting untuk pembentukan dan pemeliharaan
jaringan tubuh. Beberapa sumber protein berkualitas tinggi adalah: ayam,
ikan, daging, babi, domba, kalkun, dan hati. Beberapa sumber protein
nabati adalah: kelompok kacang polong (misalnya buncis, kapri, dan
kedelai), kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Protein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis nutrien
ini berupa struktur nutrien kompleks yang terdiri dari asam-asam amino.
Protein akan dihidrolisis oleh enzim-enzim proteolitik. Untuk melepaskan
asam-asam amino yang kemudian akan diserap oleh usus. Fungsi protein :
a. Protein menggantikan protein yang hilang selama proses metabolisme
yang normal dan proses pengausan yang normal.
b. Protein menghasilkan jaringan baru.
c. Protein diperlukan dalam pembuatan protein-protein yang baru dengan
fungsi khusus dalam tubuh yaitu enzim, hormon dan haemoglobin.
d. Protein sebagai sumber energi.
Kebutuhan protein 10-15% atau 0,8-1,0 g/kg BB dari kebutuhan energi
total.
4. Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak
terdiri atas gabungan gliserol dengan asam-asam lemak. Kebutuhan
lemak 10-25% dari kebutuhan energi total. Fungsi lemak :
a. Sebagai sumber energi ; merupakan sumber energi yang dipadatkan
dengan memberikan 9 kal/gr.
b. Ikut serta membangun jaringan tubuh.
c. Perlindungan.
d. Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas dari tubuh.
e. Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu pengosongan lambung
dan mencegah timbul rasa lapar kembali segera setelah makan.
5. Vitamin
Vitamin adalah bahan organic yang tidak dapat dibentuk oleh
tubuh dan berfungsi sebagai katalisator proses metabolisme tubuh.
Vitamin dibagi dalam dua kelas besar yaitu vitamin larut dalam air
(vitamin C, B1, B2, B6, B12) dan vitamin yang larut dalam lemak
(vitamin A, D, E dan K).Berikut ini rincian dari beberapa vitamin dan
penting:
a. Vitamin A
Vitamin ini membantu perkembangan daya lihat bayi. Juga berperan
dalam proses kerja sel tulang. Anak-anak yang kekurangan vitamin A
akan menderita rabun senja serta gangguan pertumbuhan. Mereka juga
rentan terhadap infeksi. Sumber vitamin A antara lain: telur, keju, dan
hati.
b. Vitamin B-kompleks
Semua vitamin B membantu produksi energi, dan membantu
terbentuknya sel-sel otak bayi. Vitamin B1 dan niasin (salah satu
anggota B-kompleks) membantu sel tubuh menghasilkan energi.
Vitamin B6 membantu tubuh melawan penyakit dan infeksi. B12
digunakan dalam pembentukan sel darah merah. Kecukupan vitamin
B-kompleks membantu mencegah kelambatan pertumbuhan, anemia,
gangguan penglihatan, kerusakan syaraf, dan gangguan jantung.
Makanan seperti misalnya roti, padi-padian, dan hati banyak
mengandung vitamin B-kompleks. Setiap anggota vitamin B-
kompleks bersumber dari makanan tertentu misalnya: B1 dari kacang
buncis dan daging babi; B12 dari daging, ikan, telur, dan susu.
c. Vitamin C
Anak-anak dapat memperoleh vitamin C dari jeruk dan berbagai
sayuran. Mereka memerlukan vitamin C untuk membentuk beberapa
zat kimia dan menggerakkan zat kimia lain (salah satu anggota grup
vitamin B, misalnya) agar dapat digunakan tubuh. Vitamin C juga
membantu penyerapan zat besi. Mereka yang kekurangan vitamin C
bisa menderita kelemahan tulang, anemia, dan gangguan kesehatan
lainnya.
d. Vitamin D
Sinar matahari membantu tubuh membuat sendiri vitamin D, bahkan
pada sejumlah anak, kebutuhan vitamin ini sudah terpenuhi dengan
bantuan sinar matahari. Vitamin D sangat penting karena membantu
kalsium masuk ke tulang. Inilah sebabnya mengapa vitamin D kadang
ditambahkan ke dalam susu sapi (disebut susu yang telah
“diperkaya”). Sayangnya, banyak produk susu olahan yang digemari
anak-anak justru tidak diperkaya dengan vitamin D. Keju dan yogurt
kaya kalsium tetapi tidak mengandung vitamin D. Makanan yang
diperkaya vitamin D lebih baik daripada suplemen vitamin. Anak-anak
yang mengkonsumsi diet rendah vitamin D bisa menderita ricketsia,
suatu penyakit yang melemahkan tulang atau menjadikan tulang cacat.
6. Mineral dan Air
Mineral merupakan unsure esensial bagi fungsi normal sebagian enzim,
dan sangat penting dalam pengendalian system cairan tubuh. Mineral
merupakan konstituen esensial pada jaringan lunak, cairan dan rangka.
Rangka mengandung sebagian besar mineral. Tubuh tidak dapat
mensintesis sehingga harus disediakan lewat makanan. Tiga fungsi
mineral :
a. Konstituen tulang dan gigi ; contoh : calsium, magnesium, fosfor.
b. Pembentukan garam-garam yang larut dan mengendalikan komposisi
cairan tubuh ; contoh Na, Cl (ekstraseluler), K, Mg, P (intraseluler).
c. Bahan dasar enzim dan protein.
d. Kira-kira 6% tubuh manusia dewasa terbuat dari mineral.
e. Air merupakan zat makanan paling mendasar yang dibutuhkan oleh
tubuh manusia. Tubuh manusia terdiri dari atas 50%-70% air. Pada
orang dewasa asupan air berkisar antara 1200-1500cc per hari, namun
dianjurkan sebanyak 1900 cc sebagai batas optimum
Diantara makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, mineral dan air yang cukup, maka yang paling penting untuk
penyembuhan luka adalah protein dan vitamin C. (Heri, 2013).
Alasannya: Protein dan vitamin C sangat penting peranannya dalam
proses penyembuhan luka. Selain itu vitamin C punya peranan penting
untuk mencegah terjadinya infeksi dan perdarahan luka. (Heri, 2013)
Contoh makanan yang perlu diperhatikan untuk penyembuhan luka
menurut Heri (2013) :
1. Protein; terbagi menjadi: nabati dan hewani. Contoh nabati yaitu
tempe, tahu, kacang-kacangan dll. Contoh protein hewani, hati, telur,
ayam, udang dll.
2. Vitamin C adalah kacang-kacangan, jeruk, jambu, daun papaya,
bayam, tomat, daun singkong dll
D. SYARAT DIET
Diet yang disarankan adalah :
1. Mengandung cukup energi, protein, lemak, dan zat-zat gizi
2. Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan penderita
3. Menghindari makanan yang merangsang (pedas, asam, dll)
4. Suhu makanan lebih baik bersuhu dingin
5. Pembagian porsi makanan sehari diberikan sesuai dengan kemampuan
dan kebiasaan makan penderita.
6. Syarat diet post-operasi adalah memberikan makanan secara bertahap
mulai dari bentuk cair, saring, lunak, dan biasa. Pemberian makanan dari
tahap ke tahap tergantung pada macam pembedahan dan keadaan pasien

E. TAHAPAN DIET PASCA BEDAH


1. Diet Pasca-Bedah I (DPB I)
Diet ini diberikan kepada semua pasien pascabedah :
a. Pasca-bedah kecil : setelah sadar dan rasa mual hilang
b. Pasca-bedah besar : setelah sadar dan rasa mual hilang serta ada
tanda-tanda usus mulai bekerja
Cara Memberikan Makanan :
Selama 6 jam sesudah operasi, makanan yang diberikan berupa air
putih, the manis, atau cairan lain seperti pada makanan cair jernih.
Makanan ini diberikan dalam waktu sesingkat mungkin, karena kurang
dalam semua zat gizi. Selain itu diberikan makanan parenteral sesuai
kebutuhan.
2. Diet Pasca-Bedah II (PDB II)
Diet pasca-bedah II diberikan kepada pasien pascabedah besar
saluran cerna atau sebagai perpindahan dari Diet Pasca Bedah I
Cara Memberikan Makanan :
Makanan diberikan dalam bentuk cair kental, berupa kaldu jernih, sirup,
sari buah, sup, susu, dan puding rata-rata 8-10 kali sehari selama pasien
tidak tidur. Jumlah cairan yang diberikan tergantung keadaan dan kondisi
pasien. Selain itu dapat diberikan makanan parenteral bila diperlukan.
DPB II diberikan untuk waktu sesingkat mungkin karena zat gizinya
kurang. Makanan yang tidak boleh diberikan pada diet pasca-bedah II
adalah air jeruk dan minuman yang mengandung karbondioksida.
3. Diet Pasca-Bedah III
Diet Pasca-Bedah III diberikan kepada pasien pascabedah besar
saluran cerna atau sebagai perpindahan dari diet pasca-bedah II.
Cara Memberikan Makanan :
Makanan yang diberikan berupa makanan saring ditambah susu
dan biscuit. Cairan hendaknya tidak melebihi 2000 ml sehari. Selain itu
dapat memberikan makanan parenteral bila diperlukan. Makanan yang
tidak dianjurkan adalah makanan dengan bumbu tajam dan minuman yang
mengandung karbondioksida.
4. Diet Pasca-Bedah IV
Diet Pasca-Bedah IV diberikan kepada :
a. Pasien pasca bedah kecil, setelah diet pasca-bedah
b. Pasien pascabedah besar, setelah diet Pasca-Bedah III
Cara Memberikan Makanan :
Makanan diberikan berupa makanan lunak yang dibagi dalam 3
kali makanan lengkap dan 1 kali makanan selingan. (Indah, 2013)

F. TIPS PERAWATAN PASCAOPERASI


Tata cara pelaksanaan untuk memenuhi nutrisi yang perlu diperhatikan untuk
penyembuhan luka menurut Rizky (2013) :
1. Tingkatkan konsumsi makanan yang mengandung protein dan vitamin C.
2. Bila mual :
a. Makannlah dengan porsi sedikit tapi sering
b. Sajikan ketika masih hangat
c. Sebelum makan, minum air hangat
d. Hindari makanan dengan berbumbu tajam
Secara umum, untuk mempercepat proses penyembuhan dan
pemulihan kondisi pasien pasca operasi, perlu kita perhatikan tips
menurut Rizky (2013) di bawah ini:
1. Makan makanan bergizi, misalnya: nasi, lauk pauk, sayur, susu, buah.
2. Konsumsi makanan (lauk-pauk) berprotein tinggi, seperti: daging,
ayam, ikan, telor dan sejenisnya.
3. Minum sedikitnya 8-10 gelas per hari.
4. Usahakan cukup istirahat.
5. Mobilisasi bertahap hingga dapat beraktivitas seperti biasa. Makin
cepat makin bagus.
6. Mandi seperti biasa, yakni 2 kali dalam sehari.
7. Kontrol secara teratur untuk evaluasi luka operasi dan pemeriksaan
kondisi tubuh.
8. Minum obat sesuai anjuran dokter.

G. CONTOH DIET PADA MACAM-MACAM TINDAKAN


PEMBEDAHAN
Contoh diet pada macam-macam tindakan pembedahan menurut Rizky
(2013) :
1. Diet Untuk Bedah Kantung Empedu dan Kombinasi dengan
Abdomino-Perineal Bedah pada kantung empedu yang dikombinasikan
dengan Abdomino-Perineal, oral feeding biasanya diberikan di awal.
Berikut adalah sebuah contoh jadwal diet yang sederhana :
a. Hari pertama (hari saat operasi): dipenuhi kebutuhan transfusi dan
formula infus yang cukup.
b. Hari kedua : ditambah sejumlah kecil cairan (teh, gelatin, dan air
jahe) tanpa susu atau jus buah.
c. Hari ketiga : cairan, termasuk susu skim dan jus buah boleh
diberikan. Pemberian makanan pembuluh darah melalui infus
dilanjutkan, kecuali glukosa dalam air, ditambah vitamin dapat
digantikan dengan bagian dari larutan garam.
d. Hari keempat : sejumlah kecil campuran cairan yang mengandung
tinggi protein boleh ditambahkan. Pada hari ini 1 liter protein
hidrolisat dapat dihilangkan dari pemberian makanan bagi
pembuluh darah.
e. Hari kelima : jumlah makanan boleh ditingkatkan, setidaknya 70-
100 gram. Protein harus tersedia dalam oral feeding. Pemberian
vitamin secara oral sudah bisa diberikan. Pemberian makan
pembuluh darah melalui infus dapat dihentikan.
f. Hari keenam : Diet makanan biasa sudah bisa diberikan kepada
pasien. Beberapa pasien yang kantung empedunya dioperasi,
mungkin lebih merasa nyaman dengan diet rendah lemak untuk
beberapa minggu atau bahkan beberapa bulan setelah operasi.
2. Diet Pasca Operasi Anus/Dubur
Operasi dubur hampir sama dengan hemorrhoidectomy, pemberian
makan biasanya dilakukan dalam waktu 24 jam atau sesegera mungkin,
bergantung pada anastesi yang telah diatur. Pengaturan pasca operasi
beragam. Beberapa pembedah lebih suka memberi diet rendah serat,
dengan sisa yang terbatas untuk mengurangi pergerakan isi perut. Hal lain
yang diperbolehkan diet normal dan menambah defekasi yang dibantu
dengan minyak mineral. Penggunaan jangka panjang minyak mineral
dapat mengurangi karena menganggu penyerapan beberapa mineral dan
vitamin.
3. Diet Pasca Operasi Umum
Diet yang ditentukan untuk pasien yang mempunyai riwayat bedah
tulang atau gigi, atau yang telah mengalami kecelakaan kecil, dapat diberi
lebih dulu program diet yang lebih cepat dibandingkan dengan program
diet pasca operasi gastrointestinal. Secara bertahap, pasien dapat
mengkonsumsi diet berupa cairan penuh pada hari kedua setelah operasi,
diet makanan lunak pada hari ketiga, dan diet makanan biasa pada hari
keempat. Kondisi pasien menentukan diet yang akan dikonsumsi. Yang
perlu diperhatikan adalah diet tersebut harus dapat memenuhi kebutuhan
kalori dan protein. Vitamin secara bertahap diberikan sebagai suplemen.
4. Diet Pasca Operasi Mulut dan atau Esofagus
Setelah operasi mulut atau esofagus, pemberian makanan secara
parenteral yang biasanya diberikan pada pasien di awal, dengan pemberian
makan dengan menggunakan tabung. Sejak pasien tinggal di rumah sakit
untuk jangka waktu yang cukup lama, yang paling utama adalah formula
diet yang akan diberikan harus memenuhi kebutuhan semua zat gizi.
Kebutuhan cairan dapat dipenuhi secara oral, jenisnya dapat diperoleh
dengan mengencerkan makanan padat, seperti kentang, daging cincang,
sayuran dan buah dengan cara diblender atau disaring dan ditambahkan
cairan.
5. Diet Pasca Patah Tulang dan Trauma Lainnya
Pasien yang patah tulang memerlukan peningkatan pemecahan protein
dalam pemberian asupan gizi yang baik bagi individu, yang dapat diperburuk
kondisinya hingga menjadi tidak dapat bergerak, hanya mampu beraktivitas
di atas kasur saja. Kehilangan protein (kehilangan nitrogen) dibarengi dengan
kehilangan kalium, fosfor dan sulfur. Perkembangan osteoporosis bertepatan
dengan kehilangan kalsium yang dapat menyebabkan si penderita tidak dapat
bergerak.
Pengaturan diet patah tulang: Protein, kalori dan semua zat gizi yang
dibutuhkan diperoleh dalam jumlah bebas. Dibutuhkan sekitar 50 gram
protein ditambah 3000 kalori kalori non protein. Pemindahan cairan dan
elektrolit juga dibutuhkan. Jika pasien tidak mampu makan tetapi
membutuhkan sejumlah makanan yang tinggi protein dan tinggi kalori, maka
minuman bisa diberikan diantara waktu makan.
Penyembuhan patah tulang yang kurang baik ketika jaringan telah habis.
Protein bebas dalam diet menyokong kalsium dalam tulang dan membentuk
tulang yang baik.
DAFTAR PUSTAKA

http://cakmoki86.wordpress.com/2007/08/11/makan-bergizi-pasca-
operasi/, diakses pada 13Juni 2015 jam 08.00 WIB
https://nursingwindra.wordpress.com/2012/03/29/diet-pre-dan-post-
operasi/, diakses pada 15 Juni 2015 jam 10.00 WIB
http://tutorialkuliah.onsugar.com/Diet-Pasca-operasi-13748043, diakses pada 15
Juni 2015 jam 17.00 WIB
http://www.detikhealth.com/read/2010/10/02/110327/1453718/763/makan-
sebelum-operasi-dapat-mempercepat-masa-pemulihan, diakses pada 15
Juni 2015 jam 17.00 WIB
http://www.smallcrab.com/makanan-dan-gizi/617-jenis-makanan-untuk-
diet, diakses pada 15 Juni 2015 jam 17.00 WIB

Anda mungkin juga menyukai