Anda di halaman 1dari 3

RONDE KEPERAWATAN

Nama : Tn.N
Umur : 57 Tahun
No. Mr : 00.59.34.36
Masuk RS : 26 April 2019
Ruang : Anggrek

Keluhan Utama : Nyeri Mata


Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke RS. Abdul Moeloek provinsi lampung pada tanggal 26 April 2019 pukul 11.20
WIB di poli mata . Kemudian pada pukul 13.30 WIB pasien masuk ke ruang rawat inap anggrek .
Pada saat dilakukan pengkajian pukul 15.30 pasien mengatakan bahwa pasien rujukan dari RS
Handayani. Pasien mengatakan pasien memiliki riwayat DM dan kemudian penglihatan kabur,
berwarna merah, berair, bengkak ± 1 bulan yang lalu bengkaknya semakin hari semakin membesar
dan mata sebelah kiri nya juga mengalami penurunan tajam penglihatan. Pasien mengeluh nyeri
pada daerah mata sebelah kanan dan menyebar sampai ke seluruh kepala . Nyeri yang dirasakan
pasien seperti tertusuk-tusuk, nyeri juga dirasakan hilang timbul , nyeri bertambah berat saat posisi
pasien bangun dari tempat tidur atau ketika berdiri dan berkurang jika pasien telentang. Skala nyeri
5 . TTV : TD : 130/80 mmhg
N : 82 x/m
RR: 22 x/m
S : 360 C
Visus mata : 1/ tak terhingga
Pemeriksaan penunjang :
Jadwal pemeriksaan CT Scan Pada tanggal 27 April 2019

Terapi yang sudah diberikan


Ofraxon 1gr/ 12 jam
Metronidazole fls/ 8 jam
Natrium diclofenak 3x1
Vigamox ED 1x/ 1 jam
Timol ED 4 2x/ 1 jam

Analisa data yang kami temukan yang kemuingkinan masih ada dipasien :
DS :
 Pasien mengeluh nyeri pada daerah mata sebelah kanan dan menyebar sampai ke seluruh
kepala .
 Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan pasien seperti tertusuk-tusuk,
 Pasien mengatakan nyeri dirasakan hilang timbul ,
 Pasien mengatakan nyeri bertambah pasien bangun dari tempat tidur atau ketika berdiri
 Skala nyeri 5 .
 Pasien mengeluh matanya merah dan berair .
DO :
 TTV
TD : 130/80 mmhg
N : 82 x/m
RR: 22 x/m
S : 36 0 C
 Pasien tampak meringis menahan nyeri
 Mata kiri pasien bengkak , dan berair
 Sklera berwarna merah
 Visus mata 1/tak terhingga

Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan tekanan intra okuli
Intervensi
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi dan frekuensi nyeri
R/ untuk mengetahui sejauh mana kualitas nyeri

2. Pantau TTV
R/ untuk mengetahui Keadaan umum pasien

3. Lakukan pemeriksaan fisik mata


R/ untuk mengetahui keadaan mata
4. Tanyakan kepada pasien upaya apa saja yang telah dilakukan untuk mengurangi nyeri
R/ agar lebih menghargai yang pasien lakukan dan dapat menentukan tindakan yang tepat

5. Berikan posisi semi fowler


R/ posisi yang nyaman dapat membuat pasien melupakan nyeri nya

6. Anjurkan teknik relaksasi nafas dalam


R/ untuk mengalihkan nyeri pasien

7. Modifikasi lingkungan, atur pencahayaan


R/ cahaya berlebihan dapat menimbulkan rasa sakit bagi pasien

8. Edukasi cara merawat kebersihan dan kesehatan mata


R/ Memperkecil penyebaran infeksi pada mata

9. Kolaborasi pemberian analgetik jika diperlukan


R/ analgetik dapat menunjukan laju bradikardin dan prostaglandin ke talamus

Anda mungkin juga menyukai