1
Menyampaikan tujuan jika ada
tentang tujuan yang kurang jelas
pokok materi
Meyampaikan
pokok pembahasan
Kontrak waktu
Jelaskan Mendengar
pengertian nutrisi
Memperhatikan
Jelaskan tujuan diit
post operasi Menjawab salam
Sebutkan jenis
makanan yang
harus diperhatikan
untuk
penyembuhan luka
Sebutkan contoh
macam-macam
menu diit post
operasi
2
Menyampaikan
kesimpulan materi
Mengakhiri
pertemuan dan
menjawab salam
1.3 Evaluasi
A. Evaluasi Struktur
a) Pasien dan keluarga bersedia diberikan pendidikan kesehatn
B. Evaluasi Proses
a) Pasien dan keluarga menyimak terhadap materi pendidikan kesehatan
b) Pasien dan keluarga yang meninggalkan tempat pendidikan kesehatan
c) Pasien dan keluarga mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan
secara benar
C. Evaluasi Hasil
a) Pasien dan keluarga mampu menjelaskan pengertian nutrisi
b) Pasien dan keluarga mampu menyebutkan tujuan pemenuhan nutrisi
c) Pasien dan keluarga mampu menyebutkan nutrisi yang baik untuk pasien post op
NUTRISI POST OP
A. PENGERTIAN
Nutrisi adalah makanan yang mengandung cukup nilai gizi dan tenaga untuk
perkembangan, dan pemeliharaan kesehatan secara optimal. (Indah, 2013).
Diet Pasca-operasi adalah makanan yang diberikan kepada pasien setelah menjalani
pembedahan. Pengaturan makanan sesudah pembedahan tergantung pada macam
pembedahan dan jenis penyakit penyerta. (Heri, 2013).
B. TUJUAN DIIT POST OP
Pengaruh operasi terhadap metabolisme post-operasi tergantung berat ringannya operasi,
keadaan gizi pasien post-operasi, dan pengaruh operasi terhadap kemampuan pasien untuk
mencerna dan mengabsorpsi zat-zat gizi.
Setelah operasi sering terjadi peningkatan ekskresi nitrogen dan natrium yang dapat
berlangsung selama 5-7 hari atau lebih pasca-operasi. Peningkatan ekskresi kalsium terjadi
3
setelah operasi besar, trauma kerangka tubuh, atau setelah lama tidak bergerak
(imobilisasi). Demam meningkatkan kebutuhan energi, sedangkan luka dan perdarahan
meningkatkan kebutuhan protein, zat besi, dan vitamin C. Cairan yang hilang perlu diganti.
Karena tujuan diet post-operasi adalah untuk mengupayakan agar status gizi pasien segera
kembali normal untuk mempercepat proses penyembuhan dan meningkatkan daya tahan
tubuh pasien, dengan cara sebagai berikut :
1. Memberikan kebutuhan dasar (cairan, energi, protein)
2. Mengganti kehilangan protein, glikogen, zat besi, dan zat gizi lain
3. Memperbaiki ketidakseimbangan elektrolit dan cairan
4. Mencegah dan menghentikan perdarahan (Indah, 2013)
Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai
bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan
glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin
pada hewan dan jamur). Kebutuhan karbohidrat 60-75% dari kebutuhan energi total.
2. Protein
4
Protein sangat penting untuk pembentukan dan pemeliharaan jaringan tubuh. Beberapa
sumber protein berkualitas tinggi adalah: ayam, ikan, daging, babi, domba, kalkun, dan
hati. Beberapa sumber protein nabati adalah: kelompok kacang polong (misalnya
buncis, kapri, dan kedelai), kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Protein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis nutrien ini berupa struktur
nutrien kompleks yang terdiri dari asam-asam amino. Protein akan dihidrolisis oleh
enzim-enzim proteolitik. Untuk melepaskan asam-asam amino yang kemudian akan
diserap oleh usus. Fungsi protein :
a. Protein menggantikan protein yang hilang selama proses metabolisme yang normal
dan proses pengausan yang normal.
b. Protein menghasilkan jaringan baru.
c. Protein diperlukan dalam pembuatan protein-protein yang baru dengan fungsi
khusus dalam tubuh yaitu enzim, hormon dan haemoglobin.
d. Protein sebagai sumber energi.
e. Kebutuhan protein 10-15% atau 0,8-1,0 g/kg BB dari kebutuhan energi total.
3. Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak terdiri atas
gabungan gliserol dengan asam-asam lemak. Kebutuhan lemak 10-25% dari
kebutuhan energi total. Fungsi lemak :
a. Sebagai sumber energi ; merupakan sumber energi yang dipadatkan dengan
memberikan 9 kal/gr.
b. Ikut serta membangun jaringan tubuh.
c. Perlindungan.
d. Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas dari tubuh.
e. Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu pengosongan lambung dan
mencegah timbul rasa lapar kembali segera setelah makan.
4. Vitamin
Vitamin adalah bahan organic yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan berfungsi
sebagai katalisator proses metabolisme tubuh.
Vitamin dibagi dalam dua kelas besar yaitu vitamin larut dalam air (vitamin C, B1, B2,
B6, B12) dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E dan K).Berikut ini
rincian dari beberapa vitamin dan penting:
5
a. Vitamin A
Vitamin ini membantu perkembangan daya lihat bayi. Juga berperan dalam proses
kerja sel tulang. Anak-anak yang kekurangan vitamin A akan menderita rabun
senja serta gangguan pertumbuhan. Mereka juga rentan terhadap infeksi. Sumber
vitamin A antara lain: telur, keju, dan hati.
b. Vitamin B-kompleks
Semua vitamin B membantu produksi energi, dan membantu terbentuknya sel-sel
otak bayi. Vitamin B1 dan niasin (salah satu anggota B-kompleks) membantu sel
tubuh menghasilkan energi. Vitamin B6 membantu tubuh melawan penyakit dan
infeksi. B12 digunakan dalam pembentukan sel darah merah. Kecukupan vitamin
B-kompleks membantu mencegah kelambatan pertumbuhan, anemia, gangguan
penglihatan, kerusakan syaraf, dan gangguan jantung. Makanan seperti misalnya
roti, padi-padian, dan hati banyak mengandung vitamin B-kompleks. Setiap
anggota vitamin B-kompleks bersumber dari makanan tertentu misalnya: B1 dari
kacang buncis dan daging babi; B12 dari daging, ikan, telur, dan susu.
c. Vitamin C
Anak-anak dapat memperoleh vitamin C dari jeruk dan berbagai sayuran. Mereka
memerlukan vitamin C untuk membentuk beberapa zat kimia dan menggerakkan
zat kimia lain (salah satu anggota grup vitamin B, misalnya) agar dapat digunakan
tubuh. Vitamin C juga membantu penyerapan zat besi. Mereka yang kekurangan
vitamin C bisa menderita kelemahan tulang, anemia, dan gangguan kesehatan
lainnya.
a. Vitamin D
Sinar matahari membantu tubuh membuat sendiri vitamin D, bahkan pada sejumlah
anak, kebutuhan vitamin ini sudah terpenuhi dengan bantuan sinar matahari.
Vitamin D sangat penting karena membantu kalsium masuk ke tulang. Inilah
sebabnya mengapa vitamin D kadang ditambahkan ke dalam susu sapi (disebut
susu yang telah “diperkaya”). Sayangnya, banyak produk susu olahan yang
digemari anak-anak justru tidak diperkaya dengan vitamin D. Keju dan
yogurt kaya kalsium tetapi tidak mengandung vitamin D. Makanan yang diperkaya
vitamin D lebih baik daripada suplemen vitamin. Anak-anak yang mengkonsumsi
diet rendah vitamin D bisa menderita ricketsia, suatu penyakit yang melemahkan
tulang atau menjadikan tulang cacat.
6
5. Mineral dan Air
Mineral merupakan unsure esensial bagi fungsi normal sebagian enzim, dan sangat
penting dalam pengendalian system cairan tubuh. Mineral merupakan konstituen
esensial pada jaringan lunak, cairan dan rangka. Rangka mengandung sebagian besar
mineral. Tubuh tidak dapat mensintesis sehingga harus disediakan lewat makanan.
Tiga fungsi mineral :
a. Konstituen tulang dan gigi ; contoh : calsium, magnesium, fosfor.
b. Pembentukan garam-garam yang larut dan mengendalikan komposisi cairan tubuh
; contoh Na, Cl (ekstraseluler), K, Mg, P (intraseluler).
c. Bahan dasar enzim dan protein.
d. Kira-kira 6% tubuh manusia dewasa terbuat dari mineral.
e. Air merupakan zat makanan paling mendasar yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.
Tubuh manusia terdiri dari atas 50%-70% air. Pada orang dewasa asupan air
berkisar antara 1200-1500cc per hari, namun dianjurkan sebanyak 1900 cc sebagai
batas optimum
Diantara makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan
air yang cukup, maka yang paling penting untuk penyembuhan luka adalah protein dan
vitamin C. (Heri, 2013).
Alasannya: Protein dan vitamin C sangat penting peranannya dalam proses
penyembuhan luka. Selain itu vitamin C punya peranan penting untuk mencegah
terjadinya infeksi dan perdarahan luka. (Heri, 2013)
Contoh makanan yang perlu diperhatikan untuk penyembuhan luka menurut Heri
(2013) :
1. Protein; terbagi menjadi: nabati dan hewani. Contoh nabati yaitu tempe, tahu,
kacang-kacangan dll. Contoh protein hewani, hati, telur, ayam, udang dll.
2. Vitamin C adalah kacang-kacangan, jeruk, jambu, daun papaya, bayam, tomat,
daun singkong dll
D. SYARAT DIET
Diet yang disarankan adalah :
1. Mengandung cukup energi, protein, lemak, dan zat-zat gizi
2. Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan penderita
3. Menghindari makanan yang merangsang (pedas, asam, dll)
4. Suhu makanan lebih baik bersuhu dingin
7
5. Pembagian porsi makanan sehari diberikan sesuai dengan kemampuan dan kebiasaan
makan penderita.
6. Syarat diet post-operasi adalah memberikan makanan secara bertahap mulai dari bentuk
cair, saring, lunak, dan biasa. Pemberian makanan dari tahap ke tahap tergantung pada
macam pembedahan dan keadaan pasien
8
Makanan yang diberikan berupa makanan saring ditambah susu dan biscuit. Cairan
hendaknya tidak melebihi 2000 ml sehari. Selain itu dapat memberikan makanan
parenteral bila diperlukan. Makanan yang tidak dianjurkan adalah makanan dengan
bumbu tajam dan minuman yang mengandung karbondioksida.
4. Diet Pasca-Bedah IV
Diet Pasca-Bedah IV diberikan kepada :
a. Pasien pasca bedah kecil, setelah diet pasca-bedah
b. Pasien pascabedah besar, setelah diet Pasca-Bedah III
Makanan diberikan berupa makanan lunak yang dibagi dalam 3 kali makanan lengkap
dan 1 kali makanan selingan. (Indah, 2013)
Secara umum, untuk mempercepat proses penyembuhan dan pemulihan kondisi pasien
pasca operasi, perlu kita perhatikan tips menurut Rizky (2013) di bawah ini:
1. Makan makanan bergizi, misalnya: nasi, lauk pauk, sayur, susu, buah.
2. Konsumsi makanan (lauk-pauk) berprotein tinggi, seperti: daging, ayam, ikan, telor dan
sejenisnya.
3. Minum sedikitnya 8-10 gelas per hari.
4. Usahakan cukup istirahat.
5. Mobilisasi bertahap hingga dapat beraktivitas seperti biasa. Makin cepat makin bagus.
6. Mandi seperti biasa, yakni 2 kali dalam sehari.
7. Kontrol secara teratur untuk evaluasi luka operasi dan pemeriksaan kondisi tubuh.
8. Minum obat sesuai anjuran dokter.
9
G. CONTOH DIET PADA MACAM-MACAM TINDAKAN PEMBEDAHAN
Contoh diet pada macam-macam tindakan pembedahan menurut Rizky (2013) :
1. Diet Untuk Bedah Kantung Empedu dan Kombinasi dengan Abdomino-Perineal Bedah
pada kantung empedu yang dikombinasikan dengan Abdomino-Perineal, oral feeding
biasanya diberikan di awal. Berikut adalah sebuah contoh jadwal diet yang sederhana :
a. Hari pertama (hari saat operasi): dipenuhi kebutuhan transfusi dan formula infus
yang cukup.
b. Hari kedua : ditambah sejumlah kecil cairan (teh, gelatin, dan air jahe) tanpa susu
atau jus buah.
c. Hari ketiga : cairan, termasuk susu skim dan jus buah boleh diberikan. Pemberian
makanan pembuluh darah melalui infus dilanjutkan, kecuali glukosa dalam air,
ditambah vitamin dapat digantikan dengan bagian dari larutan garam.
d. Hari keempat : sejumlah kecil campuran cairan yang mengandung tinggi protein
boleh ditambahkan. Pada hari ini 1 liter protein hidrolisat dapat dihilangkan dari
pemberian makanan bagi pembuluh darah.
e. Hari kelima : jumlah makanan boleh ditingkatkan, setidaknya 70-100 gram. Protein
harus tersedia dalam oral feeding. Pemberian vitamin secara oral sudah bisa
diberikan. Pemberian makan pembuluh darah melalui infus dapat dihentikan.
f. Hari keenam : Diet makanan biasa sudah bisa diberikan kepada pasien. Beberapa
pasien yang kantung empedunya dioperasi, mungkin lebih merasa nyaman dengan
diet rendah lemak untuk beberapa minggu atau bahkan beberapa bulan setelah
operasi.
2. Diet Pasca Operasi Anus/Dubur
Operasi dubur hampir sama dengan hemorrhoidectomy, pemberian makan biasanya
dilakukan dalam waktu 24 jam atau sesegera mungkin, bergantung pada anastesi yang
telah diatur. Pengaturan pasca operasi beragam. Beberapa pembedah lebih suka
memberi diet rendah serat, dengan sisa yang terbatas untuk mengurangi pergerakan isi
perut. Hal lain yang diperbolehkan diet normal dan menambah defekasi yang dibantu
dengan minyak mineral. Penggunaan jangka panjang minyak mineral dapat mengurangi
karena menganggu penyerapan beberapa mineral dan vitamin.
3. Diet Pasca Operasi Umum
Diet yang ditentukan untuk pasien yang mempunyai riwayat bedah tulang atau gigi,
atau yang telah mengalami kecelakaan kecil, dapat diberi lebih dulu program diet yang
10
lebih cepat dibandingkan dengan program diet pasca operasi gastrointestinal. Secara
bertahap, pasien dapat mengkonsumsi diet berupa cairan penuh pada hari kedua setelah
operasi, diet makanan lunak pada hari ketiga, dan diet makanan biasa pada hari
keempat. Kondisi pasien menentukan diet yang akan dikonsumsi. Yang perlu
diperhatikan adalah diet tersebut harus dapat memenuhi kebutuhan kalori dan protein.
Vitamin secara bertahap diberikan sebagai suplemen.
4. Diet Pasca Operasi Mulut dan atau Esofagus
Setelah operasi mulut atau esofagus, pemberian makanan secara parenteral yang
biasanya diberikan pada pasien di awal, dengan pemberian makan dengan
menggunakan tabung. Sejak pasien tinggal di rumah sakit untuk jangka waktu yang
cukup lama, yang paling utama adalah formula diet yang akan diberikan harus
memenuhi kebutuhan semua zat gizi. Kebutuhan cairan dapat dipenuhi secara oral,
jenisnya dapat diperoleh dengan mengencerkan makanan padat, seperti kentang, daging
cincang, sayuran dan buah dengan cara diblender atau disaring dan ditambahkan cairan.
5. Diet Pasca Patah Tulang dan Trauma Lainnya
Pasien yang patah tulang memerlukan peningkatan pemecahan protein dalam
pemberian asupan gizi yang baik bagi individu, yang dapat diperburuk kondisinya
hingga menjadi tidak dapat bergerak, hanya mampu beraktivitas di atas kasur saja.
Kehilangan protein (kehilangan nitrogen) dibarengi dengan kehilangan kalium, fosfor
dan sulfur. Perkembangan osteoporosis bertepatan dengan kehilangan kalsium yang
dapat menyebabkan si penderita tidak dapat bergerak.
Pengaturan diet patah tulang: Protein, kalori dan semua zat gizi yang dibutuhkan
diperoleh dalam jumlah bebas. Dibutuhkan sekitar 50 gram protein ditambah 3000
kalori kalori non protein. Pemindahan cairan dan elektrolit juga dibutuhkan. Jika pasien
tidak mampu makan tetapi membutuhkan sejumlah makanan yang tinggi protein dan
tinggi kalori, maka minuman bisa diberikan diantara waktu makan.
Penyembuhan patah tulang yang kurang baik ketika jaringan telah habis. Protein bebas
dalam diet menyokong kalsium dalam tulang dan membentuk tulang yang baik.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://www.detikhealth.com/read/2010/10/02/110327/1453718/763/makan-sebelum-operasi-
dapat-mempercepat-masa-pemulihan, diakses pada 15 Juni 2015 jam 17.00 WIB
12
LAPORAN PENDAHULUAN
13
1.2 Masalah Keperawatan
Kurang pengetahuan pada Masyarakat Desa Gedong Air mengenai perilaku
hidup bersih dan sehat berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah kesehatan.
1.3 Tujuan
A. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan 20 menit, diharapkan pasien dan keluarga mampu
memahami dan mengerti tentang nutrisi post operasi
B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 20 menit tentang nutrisi post operasi,
diharapkan pasien dan keluarga mampu:
1. Menyebutkan pengertian nutrisi
2. Menyebutkan tujuan pemenuhan nutrisi
3. Menyebutkan nutrisi yang baik untuk pasien post op
14
C. Evaluasi Hasil
1. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan pengertian nutrisi
2. Pasien dan keluarga mampu menyebutkan tujuan pemenuhan nutrisi
3. Pasien dan keluarga mampu menyebutkan nutrisi yang baik untuk pasien post
op
15