Anda di halaman 1dari 5

NAMA: YUNI ASRI MUSTIKA

STANDART OPERASIONAL PELAKSANAAN


KOMPRES
PROSEDUR KOMPRES

Pengertian kompres
Kompres adalah metode pemeliharaan suhu tubuh dengan menggunakan cairan atau alat yang
dapat menimbulkan hangat atau dingin pada bagian tubuh yang memerlukan.
Jenis kompres :

1. kompres panas
2. kompres dingin

Tujuan pemberian kompres


a. kompres panas
v     memperlancar sirkulasi darah
v     mengurangi rasa sakit
v     memberi rasa hangat, nyaman, dan tenang pada klien
v     merangsang peristatik usus
b. Kompres dingin
v     menurunkan suhu tubuh
v     mencegah peradangan meluas
v     mengurangi kongesti
v     mengurangi perdarahan setempat
v     mengurangi rasa sakit pada daerah setempat

Indikasi pemberian kompres


a. Kompres panas
v     klien yang kedinginan(suhu tubuh yang rendah)
v     klien dengan perut kembung
v     klien yang punya penyakit peradangan, seperti radang persendian
v     sepasme otot
v     adanya abses, hematoma
b. Kompres dingin
v     klien dengan suhu tubuh yang tinggi
v     klien dengan batuk dan muntah darah
v     pascatonsilektomi
v     radang, memar

Prosedur pelaksanaan
Cara pemberian kompres panas
1. kompres panas basah

1. Persiapan alat :
v     kom berisi air hangat sesuai kebutuhan (40-46c)
v     bak seteril berisi dua buah kasa beberapa potong dengan ukuran yang sesuai
v     kasa perban atau kain segitiga
v     pengalas
v     sarung tangan bersih di tempatnya
v     bengkok dua buah (satu kosong, satu berisi larutan Lysol 3%)
v     waslap 4 buah/tergantung kebutuhan
v     pinset anatomi 2 buah
v     korentang

2. Prosedur
v     dekatkan alat-alat kedekat klien
v     perhatikan privacy klien
v     cuci tangan
v     atur posisi klien yang nyaman
v     pasang pengalas dibawah daerah yang akan dikompres
v     kenakan sarung tangan lalu buka balutan perban bila diperban. Kemudian, buang bekas
balutan ke dalam bengkok kosong
v     ambil beberapa potong kasa dengan pinset dari bak seteril, lalu masukkan ke dalam kom
yang berisi cairan hangat.
v     kemudian ambil kasa tersebut, lalu bentangkan dan letakkan pada area yang akan dikompres
v     bila klien menoleransi kompres hangat tersebut, lalu ditutup/dilapisi dengan kasa kering.
selanjutnya dibalut dengan kasa perban atau kain segitiga
v     lakukan prasat ini selama 15-30 menit atau sesuai program dengan anti balutan kompres tiap
5 menit
v     lepaskan sarung tangan
v     atur kembali posisi klien dengan posisi yang nyaman
v     bereskan semua alat-alat untuk disimpan kembali
v     cuci tangan
v     dokumentasikan tindakan ini beserta responnya
Hal yang perlu diperhatikan:
1. kain kasa harus diganti pada waktunya dan suhu kompres di pertahankan tetap hangat
2. cairan jangan terlalu panas, hindarkan agar kulit jangan sampai kulit terbakar
3. kain kompres harus lebih besar dari pada area yang akan dikompres
4. untuk kompres hangat pada luka terbuka, peralatan harus steril. Pada luka tertutup seperti
memar atau bengkak, peralatan tidak perlu steril karena yang penting bersih.
5. kompres panas kering menggunakan buli-buli panas

1. persipan alat :
v     buli-buli panas dan sarungnya
v     termos berisi air panas
v     termomerter air panas
v     lap kerja

1. prosedur :
v     persiapan alat
v     cuci tangan
v     lakukan pemasangan telebih dahulu pada buli-buli panas dengan cara : mengisi buli-buli
dengan air panas, kencangkan penutupnya kemudian membalik posisi buli-buli berulang-ulang,
lalu kosongkan isinya. Siapkan dan ukur air yang di inginkan (50-60ºc)
v     isi buli-buli dengan air panas sebanyak kurang lebih setengah bagian dari buli-buli tesebut.
Lalu keluarkan udaranya dengan cara :

 letakkan atau tidurkan buli-buli di atas meja atau tempat datar.


 Bagian atas buli-buli di lipat sampai kelihatan permukaan air di leher buli-buli
 Kemudian penutup  buli-buli di tutup dengan rapat/benar

v     Periks apakah buli-buli bocor atau tidak lalu keringkn dengan lap kerja dan masukkan ke
dalam sarung buli-buli
v     Bawa buli-buli tersebut ke dekat klien
v     Letakkan atau pasang buli-buli pada area yang memerlukan
v     Kaji secara teratur kondisi klien untuk mengetaui kelainan yang timbul akibat pemberian
kompres dengan buli-buli panas, seperti kemerahan, ketidak nyamanan, kebocoran, dsb.
v     Ganti buli-buli panas setelah 30 menit di pasang dengn air anas lagi, sesuai yang di
kehendaki
v     Bereskan alat alat bila sudah selesai
v     Cuci tangan
v     Dokumentasikan
Hal-hal yang perilu di perhatikan :
v     buli-buli panas tidak boleh diberikan pada klien pendarahan
v     pemakaian buli-buli panas ada bagian bdomen, tutup buli-buli mengarah ke atas atau ke
samping
v     pada bagian kaki, tutup buli-buli mengarah ke bawah atau ke samping
v     buli-buli harus di periksa dulu atau tidak cicin karet pada penutupnya

2. cara pemberian kompres dingin

1. kompres dingin basah dengan larutan obat anti septic


1. persiapan alat :

v     mangkok bertutup steril


v     bak steril berisi pinset steril anatomi 2 buah, beberap kain kasa sesuai keutuhan
v     cairan nti septic berupa PK 1:4000, revanol 1:1000 sampai 1:3000 dst kebutuhan, larutan
betadin
v     pembalut bila perlu
v     perlak dan pengalas
v     sampiran bila perlu

1. prosedur pelaksanaan :
v     dekatkan alat ke dekat klien
v     pasang sampiran
v     cuci tangan
v     pasang perlak pada area yang akan di kompres
v     mengocok obat atau larutan bila terdapat endapan
v     tuangkan cairan kedalam mangok steril
v     masukkan beberapa potong kasa kedalam mangkok tersebut
v     peras kain kasa trsbt dg menggunkan pingset
v     bentangkan kain kasa dan letakkan kasa di atas area yang dikompres dan di balut
v     rapikan posisi klien
v     bereskan alat-alat setelah selesai tindakan
v     cuci tangan
v     dokumentasikn
Hal yang perhatikan
v     kain kasa harus sering dibasai agar tetap basah
v     pada luka bakar kotorkasa di ganti tiap 1-2 jam
v     perhatikan kulit setempat/sekitarnya. Bila terjadi iritasi segera laporkan
v     pada malam hari agar kelembapan kompres bertahan lama, tutupi dengan kapas sublimat

Anda mungkin juga menyukai