Anda di halaman 1dari 41

KARYA TULIS ILMIAH

PENERAPAN PROSEDUR DUKUNGAN


SPIRITUAL PADA PASIEN DENGAN
GANGGUAN RASA AMAN PSIKOLOGIS
ANSIETAS AKIBAT STROKE

VERENA RIBKA SEPTIANA


3 REGULER A
BAB I

PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Ansietas adalah Riskesdas 2018 Hal ini


kondisi emosi menunjukkan Kecemasan menunjukkan
dan pengalaman Kecemasan prevalensi dapat dialami kecemasan
subyektif dapat timbul ganggunan pasien stroke perlu
individu karena mental karena pasien penanganan
terhadap objek bahaya dari emosional yang stroke yang serius.
yang tidak jelas luar maupun ditunjukkan mengalami Adapun cara
dan spesifik dari dalam dengan gejala- gangguan dalam
akibat antisipasi diri gejala depresi emosional, menangani
bahaya yang seseorang, dan kecemasan perubahan cemas
memungkinkan dan biasanya untuk usia 15 mental dan diantaranya
individu ancamannya tahun ke atas depresi karena yaitu dengan
melakukan samar-samar mencapai sekitar efek psikologis menerapkan
tindakan untuk Chrisnawati 6.1% dari terhadap kondisi prosedur
menghadapi (2019) jumlah cacat yang dukungan
ancaman penduduk dialaminya spiritual
(SDKI, 2016). Indonesia
Dukungan spiritual adalah
intervensi keperawatan dimana Pemenuhan
perawat memfasilitasi Kebutuhan Dasar
peningkatan perasaan seimbang Spiritual Pada Pasien
dan terhubung dengan kekuatan Stroke Pasca Akut
yang lebih besar (SIKI, 2018) yang diteliti oleh
Tanti Suryawantie
dkk pada tahun 2019
di RSUD dr. Slamet Sari. S. P, dalam penelitiannya
Garut. Dari hasil Pengaruh Terapi Spiritual
penelitian ini Terhadap Tingkat Kecemasan
tujuan dari dukungan didapatkan hasil Pada Keluarga Pasien Stroke di
spiritual yaitu empat tema. Dari Instalasi Rawat Inap C RSSN
membentuk empat tema ini Bukittinggi pada tahun 2019 di
mekanisme koping menunjukkan bahwa dapatkan hasil bahwa ada
adaptif terhadap suatu ada pengaruh yang pengaruh terapi spiritual
peristiwa yang bermakna antara terhadap tingkat kecemasan
dianggap mengancam pemberian terapi keluarga pasien stroke.
bagi kelangsungan dukungan spiritual
hidup klien terhadap tingkat
(Suherlan,2012) kecemasan pasien
yang mengalami
stroke
Sehingga dari dua penelitian tersebut
dapat disimpulkan bahwa terapi
dukungan spritual memiliki
pengaruh dalam menurunkan
tingkat kecemasan pada pasien yang
mengalami gangguan rasa aman
psikologis ansietas akibat stroke

Karena dampak dari terpenuhinya kebutuhan spiritual dapat menurunkan kecemasan dan depresi. Maka pasien yang
mengalami ganguan rasa aman psikologis ansietas mudah menerima kondisinya dan menjadi lebih rileks

Sehingga dengan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk


meneliti lebih lanjut tentang “Gambaran penerapan dukungan
spiritual pada pasien dengan gangguan rasa aman psikologis ansietas
akibat stroke dengan mempergunakan literatur buku-buku dan jurnal
hasil penelitian.
RUMUSAN MASALAH

Bagaimanakah deskripsi hasil analisi mendalam kajian


literatur tentang penerapan prosedur dukungan spiritual
pada pasien dengan gangguan rasa aman psikologis
ansietas akibat dari kondisi penyakitnya yaitu stroke?
TUJUAN UMUM

STUDI LITERATUR INI SECARA UMUM


BERTUJUAN UNTUK MENGGAMBARKAN
TENTANG PENERAPAN DUKUNGAN
SPIRITUAL TERHADAP PENURUNAN
INTENSITAS KECEMASAN PADA PASIEN
DENGAN GANGUAN RASA AMAN PSIKOLOGIS
ANSIETAS AKIBAT STROKE

• Memperoleh gambaran tentang gangguan rasa aman psikologis kecemasan.


• Memperoleh gambaran tentang ruang lingkup prosedur dukungan spiritual.
• Memperoleh gambaran tentang prinsip-prinsip penerapan prosedur keperawatan dukungan spiritual.
• Memperoleh gambaran tentang langkah-langkah penerapan prosedur dukungan spiritual.
• Memperoleh gambaran tentang penerapan dukungan spiritual secara komprehensif.
• Memperoleh gambaran tentang ide-ide atau inovasi setelah ditemukan gambaran dari hasil kajian.
MANFAAT PENULISAN

Pendidikan
Diharapkan penelitian ini menambah
illmu pengetahuan dan teknologi
Masyarakat
terapan dalam bidang keperawatan
Meningkatkan pengetahuan masyarakat
dalam memberikan asuhan
untuk menurunkan intensitas
keperawatan yaitu dukungan spiritual
kecemasan akibat stroke, dengan
Peneliti pada pasien dengan ansietas akibat
prosedur dukungan spiritual.
Hasil penelitian ini dapat stroke.
menjadi salah satu rujukan
bagi peneliti berikutnya,
yang akan meneliti
tentang penerapan
dukungan spiritual pada
pasien dengan ansietas
akibat stroke
BAB II

METODE KAJIAN
LITERATUR
PENGERTIAN KAJIAN LITERATUR

Kajian literatur adalah suatu penelusuran dan penelitian kepustakaan dengan membaca berbagai
buku, jurnal dan terbitan-terbitan lain yang berkaitan dengan topik penelitian, untuk menghasilkan
sesuatu tulisan berkenaan dengan satu topik atau isyu tertentu (Newman, 2011 dalam Marzali A,
2016 )

Peneliti akan melakukan Mulailah peneliti


penelusuran atau Lalu membaca berbagai menuliskan hasil dari
mencari kepustakaan kajian literatur tersebut membaca literatur ini
pada kajian literatur mulai dari buku, jurnal yaitu dengan
yang membahas dan artikel yang mengaitkannya dengan
mengenai gangguan rasa membahas mengenai teori dan mencari
aman psikologis ansietas, ansietas, kondisi persamaan serta
kondisi psikologis pasien psikologis pasien stroke perbedaan dari literatur
stroke dan dukungan dan dukungan spiritual. satu terhadap literatur
spiritual yang lain
TUJUAN KAJIAN LITERATUR

Menyediakan latar teori mengenai dukungan spiritual, kondisi psikologis


pasien stroke dan ansietas.
Mempelajari kedalaman atau keluasan penelitian yang sudah ada terkait
topik yang akan diteliti yaitu penerapan dukungan spiritual dan gangguan
rasa aman psikologis ansietas akibat stroke
Menjawab pertanyaan-pertanyaan praktis dengan pemahaman terhadap apa
yang sudah dihasilkan oleh peneliti terdahulu mengenai penerapan
dukungan spiritual dan gangguan rasa aman psikologis ansietas akibat
stroke
TEMA ATAU FOKUS KAJIAN
LITERATUR

Tema atau topik pada penelitian ini yaitu penerapan dukungan spiritual pada
pasien dengan gangguan rasa aman psikologis ansietas akibat stroke. Adapun
fokus dari penelitian ini adalah literatur yang membahas mengenai individu yang
terkena penyakit stroke dan mengalami perubahan kondisi secara psikologis
seperti kecemasan, depresi dan sebagainya.
Penerapan prosedur dukungan spiritual dalam hal ini adalah untuk mengatasi
kecemasan dan meningkatkan kondisi pasien agar menerima kondisi
penyakitnya serta pada akhinya memiliki semangat untuk sembuh dari
penyakitnya.
PETA KAJIAN LITERATUR

Peta literatur adalah sebuah ringkasan visual dari penelitian – penelitian yang
telah dilakukan oleh orang lain, peta ini khasnya dibuatkan dalam bentuk figure
(Creswell, 2003 dalam Marzali A, 2016 ).
Peta literatur memberi gambaran tentang literatur – literatur yang dipakai
dalam penelitian ini. Adapun peta kajian literatur yang dibuat dengan
mengidentifikasi sumber literatur terkait yaitu dengan menggunakan 2 buah
jurnal dan 4 buah buku teks. Barulah Dari sumber literatur ini akan dipelajari
artikel – artikel yang terkait dengan judul penelitian, selanjutnya menyusun Peta
literatur.
JENIS KAJIAN LITERATUR

3. Theoretical
1. Integrative review
review

2. Context review
2 BUAH JURNAL
4 BUAH BUKU
 Suryawantie. T, dkk
(2019) dengan judul
 The Royal Marsden
penelitian nya yaitu
Manual of Clinical
Pemenuhan kebutuhan
Nursing Procedures
dasar spiritual pada
SUMBER- (2011) yang dikarang
pasien stroke pasca akut
oleh Dougherty. L and
di ruangan cempaka SUMBER Sara Lister
RSUD dr. Slamet garut KAJIAN  Psychiatric- Mental
tahun 2019
 Sari. S. P, dalam
LITERATUR Health Nursing (2017)
oleh Videbeck. S.L,
penelitiannya dengan
 Essential for Nursing
judul Pengaruh Terapi
Practice (2019) oleh
Spiritual Terhadap
Potter et al
Tingkat Kecemasan
 Fundamental of
Pada Keluarga Pasien
Nursing (2013) oleh
Stroke di Instalasi Rawat
Potter et al
Inap C RSSN Bukittinggi
pada tahun 2019.
TEKNIK DAN INSTRUMEN KAJIAN
LITERATUR

Membuat sintesis terhadap artikel konseptual dari sumber literatur


jurnal dan buku yang telah dipilih melalui peta literatur

Melakukan sintesis terhadap topik (mengintegrasikan hasil analisis) terhadap artikel – artikel berdasarkan
kesamaan dan perbedaan masing - masing artikel dan membuat kesimpulan berdasarkan kesamaan dan
perbedaan setiap artikel tersebut dalam bentuk simpulan kolektif dari beberapa artikel yang dianalisis

Membuat matriks sintesis berupa tabel, untuk mengelompokkan dan mengklasifikasi


argument yang berbeda dari beberapa artikel dan mengombinasikan berbagai elemen
yang berbeda.
LANGKAH-LANGKAH KAJIAN
LITERATUR

Memilih dan Melacak,


Mendefinisikan ruang mengidentifikasi dan
lingkup topik dari memilih sumber –
penerapan prosedur sumber literatur
dukungan spiritual, seperti artikel, jurnal Mereview
kondisi psikologis dan buku-buku yang literatur
pasien stroke dan relevan mengenai Menulis
dengan
gangguan rasa aman dukungan spiritual review
melakukan
psikologis kecemasan dan gangguan rasa dengan
analisis dan
yang akan di review aman psikologis mengorga
sintesis
kecemasan. nisirnya
literatur
BAB III

HASIL KAJIAN LITERATUR DAN


PEMBAHASAN
Peta literatur

Adalah gambaran tentang literatur-literatur yang peneliti gunakan pada


penelitian ini. Literatur ini berasal dari penelitian sebelumnya yang terbagi
menjadi 2 pembahasan yaitu gangguan rasa aman psikologis kecemasan
dan prosedur dukungan spiritual.
Dalam 2 konsep tersebut masing—masing dibuat secara singkat dalam
bentuk skema dengan mencantumkan sumber literaturnya.

2 Konsep dasar inilah yang dikumpulkan peneliti menjadi beberapa teori


dan dimasukan kedalam sebuah matriks dalam bentuk tabel.
 Gangguan Rasa Aman Psikologis Kecemasan Pada Pasien Stroke

The Royal Marsden Manual of Clinical Nursing Procedures (2011) mengatakan bahwa kecemasan
adalah perasaan takut dan khawatir mengenai suatu ancaman nyata atau yang dianggap mengancaman
yang pada akhirnya menyebabkan kekhawatiran yang berlebihan juga ketegangan yang meningkat.

Tanda dan gejala : Adanya palpitasi, Jantung berdetak cepat, Berkeringat,Tremor, Nafas tersengal-
sengal, dst

Patofisiologi : Pada kondisi cemas dimana individu mengalami ancaman bagi kelangsungan hidupnya,
maka tubuh individu tersebut akan berespon. Respon dari tubuh tersebut berupa saraf simpatis yang
akan melepaskan adrenalin yang bertanggung jawab atas meningkatnya detak jantung. Dan oleh karena
itu palpitasi dan tekanan darah meningkat lebih cepat, pernafasan menjadi tidak stabil, mulut menjadi
kering, dan pada daerah usus juga megalami masalah berupa konstipasi atau diare dan terjadi pula
penigkatan keringat.

Isu profil : pasien dengan gangguan rasa aman psikologis kecemasan.


Psychiatric-Mental Health Nursing (2017) menjelaskan bahwa kecemasan adalah perasaan takut/
waswas yang tidak jelas bentuknya yang merupakan respons terhadap rangsangan eksternal atau
internal yang dapat memiliki gejala perilaku, emosi, kognitif, dan fisik

Tanda dan gejala : Sulit tidur, Hipersensitivitas, Adanya Ketegangan otot, Denyut nadi menigkat, Sakit
kepala, Mulut kering dsb.

Patofisiologi : Sewaktu individu mengalami kesulitan dalam menghadapi situasi, problem, dan tujuan
hidup. Individu tersebut akan bereaksi dengan cara yang berbeda. Reaksi dari dalam tubuh itu bisa
berupa kecemasan. Kecemasan yang dialami individu ini merangsang tubuh individu tersebut untuk
mengirim pesan dari hipotalamus ke kelenjar adrenal untuk mengeluarkan adrenalin dan norepinefrin
untuk bahan bakar dan organ-organ lain (seperti liver, untuk mengubah glikogen menjadi glukosa untuk
makanan) sistem pencernaan mengurangi fungsi untuk memindahkan darah ke daerah yang
membutuhkan pertahanan. Paru-paru menyerap lebih banyak udara, dan jantung berdetak lebih cepat
dan lebih keras.

Isu profil klien : pasien dengan gangguan rasa aman psikologis kecemasan.
 Penerapan Prosedur Dukungan Spiritual

Essential for Nursing Practice (2019)

Tahap persiapan: menyiapkan diri perawat sendiri dan lingkungan

Tahap pelaksanaan: mengidentifikasi terlebih dahulu progam pelayanan keperawatan


untuk klien, memberikan salam, menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan
dilakukan, menanyakan perasaan pasien dan mendengarkan secara aktif akan
kebutuhan atau keinginan pasien, Memberi dukungan spiritual dengan mengajaknya
untuk berdoa, berdzikir atau membaca kitab suci sesuai dengan agama yang dianut
pasien, Libatkan keluarga atau orang terdekat pasien dan Berkolaborasi dengan
pemuka agama.

Tahap pendokumentasian: mendokumentasikan respon pasien setelah diberikan


tindakan prosedur dukungan spiritual
Fundamental of Nursing (2013)

Tahap persiapan: perawat menyiapkan diri perawat sendiri sebelum bertemu dengan
pasien.

Tahap pelaksanaan: mengidentifikasi terlebih dahulu pandangan klien tentang spiritual


dan Kesehatan yang diperlukan oleh klien sendiri, menganjurkan klien melakukan
kegiatan spiritual nya seperti berdoa, membaca kitab suci, dan melakukan kegiatan
agama sesuai ajaran agamanya, Ikut terlibat dalam kegiatan spiritual jika
memungkinkan, menganjurkan klien untuk melakukan hubungan baik dengan anggota
keluarganya dan mengajarkan metode relaksasi, meditasi dan imajinasi terbimbing.

Tahap pendokumentasian: mendokumentasikan reaksi klien setelah dilakukan tindakan


dukungan spiritual dan mendokumentasikan bagaimana klien menjalin hubungan dengan
kelurganya
Prinsip - Prinsip Penerapan Prosedur Dukungan
Spiritual

Prinsip-prinsip pada prosedur dukungan spiritual dari


masing- masing sumber memiliki pendapatnya masing-
masing.

Antar sumber satu dengan yang lainnya memiliki prinsip


standar, etis, keselamatan pasien, tumbuh kembang, dan
teknik/skill yang berbeda-beda
 Perbedaan dan Persamaaan Dari Kajian Literatur

PERBEDAAN PERSAMAAN

Pada buku Fundamental of Nursing (2013) tidak dijelaskan


bahwa dalam tahap pelaksanaan prosedur dukungan
Pada buku \ The Royal
spiritual harus memberikan salam dan menjelaskaan
Marsden Manual of
terlebih dahulu tujuan dari tindakan yang akan diberikan,
Clinical Nursing
hal ini berbeda dengan buku Essential for Nursing Practice
Procedures (2011) dan
(2019) yang didalamnya menerapkan perawat untuk
buku Psychiatric-Mental
memberikan salam dan menjelaskan tujuan dari tindakan
Health Nursing (2017)
yang akan dilakukan.
yang memiliki kemiripan
mulai dari persamaan
Pada buku Essential for Nursing Practice (2019) tidak
definisi, tanda dan gejala
menjelaskan bahwa pada prosedur ini diperlukan juga cuci
dari kecemasan dan juga
tangan sebelum melakukan tindakan prosedur dukungan
patofisiologi dari
spiritual sedangkan pada buku Fundamental of Nursing
kecemasan.
(2013) menjelaskan bahwa perawat harus mencuci tangan
terlebih dahulu sebelum melakukan tindakan prosedur
dukungan spiritual ke klien
Pada buku Essential for Nursing Practice (2019)
dan buku Fundamental of Nursing (2013) yang
dimana kedua buku ini menyarankan perawat
dalam memberikan dukungan spiritual
Pada buku kajian
menggunakan komunikasi terapeutik dan
Essential for Nursing
dalam tahap pendokumentasian menyarankan
Practice (2019) dan buku
perawat untuk mendokumentasikan respon
Fundamental of Nursing
klien ketika sudah diberikan terapi dukungan
(2013) yang dimana dari
spiritual ini. Dengan harapan setelah dilakukan
kedua buku ini sama
terapi dukungan spiritual kecemasan klien
sama menyarankan
berkurang.
perawat untuk
Hal ini sejalan pula dengan penelitian
menyiapkan diri terlebih
terdahulu yaitu pada penelitian yang dilakukan
dahulu sebelum bertemu
oleh Suryawantie, dkk (2019) dan Sari.Y.P
dengan pasien.
(2019) yang dimana dalam dua jurnal ini
keduanya menyarankan perawat untuk
melakukan prosedur dukungan spiritual ini
Pada buku Essential for
Nursing Practice (2019) dan
Pada buku Essential for Nursing
buku Fundamental of Nursing
Practice (2019) dan buku
(2013) yaitu sama-sama
Fundamental of Nursing (2013)
terdapat prinsi etis
yang dimana kedua buku ini
Beneficience (kebaikan) dan
sama-sama mengatakan
prinsip keselamatan pasien,
prosedur dukungan spiritual ini
hal ini menjadi bukti jelas
bisa dilakukan kapan saja dan
bahwa prosedur dukungan
tidak ditentukan berapa lama
spiritual ini sangat bagus dan
waktu yang dibutuhkan untuk
efektif untuk diberikan pada
melakukan prosedur ini.
pasien dengan ansietas akibat
stroke.
 Hubungan Pada Kajian Literatur

Sehingga dari persamaan yang didapatkan dari sumber-


sumber yang peneliti pakai di dapatkan hubungan atau
kesenjangan yaitu bahwa penerapan prosedur dukungan
spiritual sangat efektif digunakan pada pasien yang
mengalami kecemasan akibat dari kondisi penyakit yaitu
stroke.
 KETERBATASAN KAJIAN LITERATUR

Keterbatasan pengetahuan dan referensi mengenai penelitian sudi literatur, kurang/jarangnya penelitian yang
menggunakan metode ini membuat peneliti sedikit kesulitan untuk menyusun penelitian ini karena tidak ada contoh yang
bisa dijadikan bahan acuan peneliti untuk menyusun karya tulis ilmiah ini.

Keterbatasan dalam mencari buku kajian untuk memenuhi tabel 3.3 dan 3.4 yang berisi tentang penerapan prosedur dan
prinsip penerapan prosedur dukungan spiritual yang dimana prosedur ini dijadikan judul penelitian oleh peneliti.
Kurangnya buku yang membahas mengenai penerapan prosedur ini sehingga hanya ada 2 buku saja yang peneliti
dapatkan.

Keterbatasan lain ditemukan pada saat mencari buku yang membahas mengenai gangguan kecemasan untuk memenuhi
matriks tabel 3.2 peneliti hanya mendapatkan 2 buku saja.

Keterbatasan terakhir yaitu soal waktu dari yang ditetapkan menurut peneliti waktu yang dibutuhkan untuk melakukan
penelitian ini sangatlah kurang, karena dari referensi yang peneliti baca penelitian dengan studi literatur dibutuhkan
waktu sekurang-kurangnya 2 bulan.
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN


KESIMPULAN

• Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam menyusun literatur ini peneliti menggunakan peta literatur
yang berisi gambaran dari gangguan kebutuhan dasar masusia yaitu kecemasan dan asuhan
keperawatan kecemasan pada pasien stroke.
• Yang dimana jika di tarik garis peta literatur ini menunjukkan perlunya penelitian lebih lanjut
mengenai penerapan prosedur dukungan spiritual pada pasien dengan ansietas akibat stroke.
• Dikarenakan pasien stroke mengalami perubahan pada perilakunya. Perubahan perilaku
diataranya: anxiety, rasa marah, frustasi, perasaan takut, apatis, kehilangan motivasi, rasa sedih,
dsb.
• Salah satu cara mengatasi perubahan perilaku (ansietas) tersebut yaitu dengan memberikan terapi
non farmakologi yaitu prosedur dukungan spiritual. Dukungan spiritual sendiri adalah kegiatan
untuk menyiapkan pasien secara rohani.
• Berdasarkan penelitian sebelumnya sangat jelas digambarkan bahwa prosedur
dukungan spiritual ini efektif dapat menurunkan tingkat kecemasan dan
depresi. Pada prosedur ini tidak ditetapkan berapa lama waktu yang diperlukan
dan kapan saja waktu yang tepat untuk melakukan prosedur ini.
• Dalam pelaksanaan prosedur ini perlu juga menerapkan prinsip standar, etis,
keselamatan pasien, tumbuh kembang dan teknik/skill, karena prinsip-prinsip
ini dapat menjadi landasan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan.
Sehingga, baik perawat dan klien dilindungi dan dijauhkan dari hal-hal yang
tidak diinginkan.
• Persamaan prinsip pada buku kajian ini bisa digunakan dan disatukan sebagai
langkah-langkah dari penerapan prosedur dukungan spiritual. Sehingga
nantinya gambaran dari penerapan prosedur dukungan spiritual ini dapat
digunakan untuk perawatan klien seoptimal mungkin.
SARAN

Diharapkan dengan adanya hasil kajian ini dapat


menjadi acuan untuk pelayanan Kesehatan
menerapkan Standar Operasional Prosedur tentang
penerapan prosedur dukungan spiritual pada pasien
dengan ansietas akibat stroke yang dirumuskan
berdasarkan bukti jurnal dan buku – buku dan
perawat dapat menerapkan prosedur dukungan
spiritual ini dalam intervensi asuhan keperawatan
pada pasien stroke.
Diharapkan pula penelitian ini dapat menjadi bahan
acuan dari penelitian berikutnya.
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai