Oleh:
M. WISNO (202391112)
Pembimbing :
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk dapat menyelesaikan laporan akhir profesi Ners tentang
“PENERAPAN TERAPI SPRITUAL EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE
PADA PASIEN APENDIK”. Adapun penulisan ini dibuat sebagai ketentuan yang
ada untuk menyelesaikan perkuliahan Program Studi profesi Ners STIKES
Baiturahim Jambi tahun 2024
Laporan ini dapat diselesaikan berkat bimbingan, arahan serta masukan
oleh staf dosen stikes Baiturahim serta dukungan dari semua pihak yang
merupakan sumber referensi tersusunnya laporan ini. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ns. Dasuki, M.Kep selaku ketua Program Studi Profesi Ners HarapanIbu jambi
2. Ns. Maulani, M.kep selaku pembimbing
3. Rekan-rekan seperjuangan Mahasiswa/i Program Studi Profesi Ners
HarapanIbu jambi yang selalu memberi semangat dan dukungan dalam
poembuatan tugas ini
Penulis mengharapkan agar tugas ini dapat diselesaikan dengan hasil yang
memuaskan dan ditempuh dengan daya upaya semaksimal mungkin. Namun tidak
mustahil masih terdapat kekurangan dan kesalahan baik dari segi penulisan,
penyajian, maupun penyampaian. Oleh karena itu, kritik dan saran serta komentar
yang bersifat membangun yang disertai dengan arahan dan bimbingan sangat
kami harapkan sebagai bahan masukan dan evaluasi demi kesempurnaan
pembuatan tugas di masa yang akan datang.
Demikianlah Laporan akhir profesi ini kami susun semoga dapat berguna
dan bermanfaat bagi semua pihak. Amin.
3.1 Pengkajian
3..1.1 Identuitas Pasien
Nama Klien : Ny. R
Umur : 73 tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Status marital : Menikah
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Melayu/ Indonesia
Penanggung Jawab
Nama : Ny. R
Alamat Rumah : Rambutan Masam RT.10
Hubungan dengan klien : Anak
3.1.2 Keluhan utama
Klien datang kerumah sakit dengan keluahn kepala pusing seperti tertusuk
sejak 5 hari yang lalu, dengan durasi tidak menentu dan hilang timbul
3.1.3 Riwayat kesehatan
1. Riwayat kesehatan sekarang
Untuk memperoleh pengkajian yang lengkap tentang nyeri klien, perawat
dapat menggunakan metode PQRST :
- Provoking incident: hal yang menjadi faktor presipitasi nyeri adalah
jika beraktivitas
- Quality of pain: rasa nyeri yang dirasakan seperti tertusuk
- Region, nyeri tidak menjalar atau menyebar
- Severity (scale) of pain: nyeri yang dirasakan klien secara subjektif
antara 6-7 menggunanakan skala numerik
- Time: nyeri berlangsung tidak menentu
4. Kepala
Bentuk kepala simetris, warna rambut hitam dan pecah-pecah, kulit
kepala bersih, benjolan tidak ada, klien mengeluh nyeri/pusing
5. Mata/Penglihatan
Ketajaman penglihatan baik, dengan visus 5/6. Alis simetris, konjungtiva
ananemis tidak ada peradangan, sklera an ikterik, pupil bulat, anisokor,
reaksi terhadap cahaya miosis refleks pupil normal. Lapang pandang
normal, tidak ada keluhan penglihatan dan klien tidak menggunakan alat
bantu penglihatan
6. Hidung/Penciuman
Hidung klien simetris, ukuran sedang, sttruktur dalam merah muda dan
fungsi penciuman normal adanya pendarahan atau mimisan sedikit
7. Telinga/Pendengaran
Telinga simetris kiri dan kanan warna sawo matang, tidak ada lesi dan
gangguan pendengaran. Fungsi pendengaran dengan tes rinne dan weber
normal, nyeri (-) dan klien tidak menggunakan alat bantu pendengaran
8. Mulut/Pengecapan
Bibir merah kecoklatan dan simetris, kelembapan kurang dan bibir klien
kering, lesi tidak ada. Gigi bersih, gigi lengkap dan klien tidak memakai
gigi palsu fungsi menguyah dan mengecap baik, reflek menelan baik dan
tidak ada keluhan dalam menelan
9. Leher
Tidak ada pembesaran KGB, pembesaran leher dan kelenjar tiroid (-),
kaku kuduk tidak ada, kesulitan menelan (-)
10. Dada
I : Bentuk simetris, pernapasan dalam dengan RR 20x/menit
P : Tactil fremitus seimbang kiri dan kanan
P : Sonor
A: Vesikuler, whezing (-), ronchi (-)
11. Kardiovaskuler
I : Iktus cordis tidak terlihat
P : Iktus cordis teraba pada ICS ke 5, Nadi 98x/menit, TD 160/100
mmHg
P : Redup
A: BJ I dan II normal (Lup dup), tidak ada bunyi mur-mur dan gallop
12. Abdomen/pencernaan
I : Tampak ada benjolan pada perut bagian kanan
A: Bising usus 22x/menit
P : Nyeri tekan (+) pada kuadran kanan bawah dan daerah lumbar, nyeri
lepas (+)
P : Tympani
13. Muskulo skeletal
Kekuatan otot normal, klien tampak lelah dan lemah, kaku sendi tidak
ada, tidak terjadi atropi dan tidak ada trauma/lesi. Nyeri sendi (-), tidak
ada kecacatan, kekuatan ekstremitas atas dan bawah menurun.
Tonus otot : 5555 5555
5555 5555
14. Genitourinaria
Tidak ada ganguggan dalam fungsi berkemih
15. Neurologi
Tingkat kesadaran klien composmentis dengan GCS 15 (E4 V5 M6),
daya ingat baik, serta orientasi klien terhadap tempat, orang dan waktu
baik. Ganggan motorik/lumpuh tidak ada, kejang (-), dan sedikit adanya
tremor karena frekuensi makan klien yang menurun. Fungsi syaraf
kranial normal tidak ada gangguan pada nervus 1-12.
16. Sensasi terhadap rangsangan
Klien dapat berespon terhadap rasa nyeri, suhu dan sensasi rabaan
17. Integumen /Kulit
Warna kulit klien sawo matang, tekstur kulit agak keriput dan turgor
serta kelembapan kulit menurun. Suhu teraba normal, tidak ada lesi dan
edema, keadaan kuku pendek dan bersih
3.1.8 Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium Tanggal 16-6-2023
Hb : 12,9
Ht : 39,0
PLT : 262
WBC : 7,06
2. Terapi
Therapi Injeksi
- IVFD RL 20 tetes/menit
- Omeprazole 40 mg/24 Jam
- Tramadol 100mg/12 Jam
Therapi oral:
- Racikan 3x1 tab (diazepam, gabapentim, ibuprofen, Paracetamol)
- Amlodipine 1x10 mg
- Candesartan 1x8 mg
1. The Eight Joint National Commitee. Evidence based guideline for the
management of high blood pressure in adults-Report from the panel members
appointed to the eight joint national commitee. 2014.
2. ESH and ESC. 2013. ESH/ESC Guidelines For the Management Of Arterial
Hypertension. Journal Of hypertension 2013, vol 31, 1281-1357.
3. Harrison’s Principles of Internal Medicine 16 th Edition page 1653. The
McGraw – Hill Companies. 2005
4. Mohammad Yogiantoro. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam: Hipertensi
Esensial. Perhipunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia.