Anda di halaman 1dari 58

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI

BY. SUSILAWATI, S.Kp., M.Kep


SISTEM
REPRODUKSI PRIA
ORGAN DALAM ORGAN LUAR
•TESTIS •PENIS
•SALURAN PENGELUARAN •SCROTUM
•KELENJAR PELENGKAP
SISTEM REPRODUKSI PRIA

SKROTUM : kantong longgar yg membungkus dan


menopang testis u/ produksi sperma  kulit, fasia,
otot polos
∞2 kantong skrotal
∞Otot dartos

TESTIS : Organ lunak dan oval; p = 4 – 5 cm, d = ± 2,5


cm
∞Tunika Albuginea
∞Tunika Seminiferus : Tempat berlangsungnya spermatogenesis.
sel – sel batang, sel sertoli, sel leydig (sekresi androgen)
SEL LEYDIG
SEL LEYDIG

1 Lumen of convoluted part of the seminiferous tubules, 2


spermatids, 3 spermatocytes, 4 spermatogonia, 5 Sertoli cell, 6
myofibroblasts, 7 Leydig cells, 8 capillaries
Proses perkembangan spermatogonia menjadi spermatozoa dan berlangsung sekitar ± 64 hari
1. Spermatogonia proliferasi  spermatosit primer
2. Spermatosit primer  2 spermatosit sekunder  4 spermatid
3. Maturasi spermatosit  spermatozoa

SPERMA: p =60 µm ,kepala (nukleus+akrosom enzim u/ menembus ovum), badan


(memproduksi ATP u/ pergerakan), flagellum (motilitas)
• Pembentukan Sperma
(spermatogenesis) Terjadi di
dalam testis.
• Spermatogonium bersifat diploid
dan selalu membelah diri secara
metosis sehingga berjumlah
banyak.
• Sebagian spermatogonium
membesar menjadi spermatosit
primer.
• Spermatosit primer terus
membelah diri secara meiosis
membentuk spermatosis
sekunder.
• Spermatosit sekunder membelah
diri kembali secara meiosis
menjadi spermatid.
• Spermatid berdiferensiasi
menjadi sperma
• Tiap-tiap sperma memiliki jumlah
kromosom setengah dari jumlah
kromosom spermatogonium
• Menyokong dan memberi nutrisi dalam proses maturasi sperma
• Sekresi protein pengikat androgen  stimulasi spermatogenesis
• Sekresi antigen H-Y  proses diferensiasi testis
Duktus pd saluran reproduksi laki2 :
1. Sperma  lumen tubulus seminiferus  tubulus rekti  rete
testis  duktus eferen
2. Epididmis  menyimpan sperma  melakukan fertilisasi
3. Duktus Deferen  P.D, limfatik, saraf, kremaster, jar.ikat
4. Duktus Ejakulator
5. Uretra  prostatik, membranosa, penis
KELENJAR AKSESORIS
• Vesikel seminalis  Memberi nutrisi dan
melindungi sperma
• Kelenjar prostat  sekresi cairan 
menetralisir aciditas vagina
• Kelenjar bulbouretral (Cowper)  sekresi cairan
basa untuk melumasi dan melindungi semen
PENIS
 Prepusium, corona
 Badan penis : corpus cavernosum, corpus spongiosum, tunika
albuginea
 Ereksi : Stimulus parasimpatis  vasodilatasi arteriol  distensi
sinusoid corpus cavernosum  detumesensi
 Ejakulasi : Impuls simpatis  kontraksi duktus testis, epididimis,
d. deferen
impuls parasimpatis  kontraksi otot bulbokavernosum
Kontraksi vesikel seminalis, prostat, kelenjar bulbouretral 
sekresi sperma
SEMEN
Volume = 1-10 ml, ± 3 ml mengandung 50 – 120 juta sperma/ml
pH 6,8 – 8,8

Prostaglandin, enzim proteolitik, inhibitor enzim, vitamin, hormon


steroid, gonadotropin

Usia: 24-72 jam


HORMON PADA PRIA

TESTOSTERON
•Disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat
diantara tubulus seminiferus. Hormon ini penting
dalam pembelahan meiosis I

•Fungsi testosteron:
Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan genitalia,
pendistribusian rambut, penebalan pita suara, penebalan tekstur
kulit, peningkatan aktivitas kelenjar telinga, meningkatkan masa otot
tulang, meningkatkan jumlah sel darah merah.
PENGATURAN HORMON

Hormon Hipofisis: Gonadotropin hipofisis (FSH, LH)

• LH (Luteinizing Hormon): disekresi oleh hipofisis anterior. Hormon ini


menstimulasi sel-sel leydig untuk memproduksi testosteron.

• Follicle Stimulating Hormon : disekresi oleh hipofisis anterior. Hormon


ini menstimulasi sel-sel sertoli untuk mengubah spermatid menjadi
sperma (spermiasi)

Hipotalamus gonadotropin releasing hormon


∞ penurunan testosteron
∞ peningkatan kadar testosteron

Pubertas: Maturasi otak, penurunan sensitivitas hipotalamus  peningkatan GNRH 


spermatogenesis, produksi testosteron, karakteristik seks sekunder
SISTEM REPRODUKSI WANITA
OOGENESIS
• Oogenesis adalah proses pembentukan
sel telur di dalam ovarium.
• Di dalam ovarium terdapat Oogonium
(sel indung telur) yang bersifat diploid.
• Oogonium memperbanyak diri dengan
pembelahan mitosis menghasilkan
oosit primer, yang bersifat diploid.
• Oogenesis sudah dimulai ketika janin
berusia 5 bulan, sampai bayi berusia 6
bulan oosit primer akan membelah
secara meiosis, tetapi tidak dilanjutkan
sampai anak perempuan tadi
mengalami pubertas. Saat itu oosit
primer dalam keadaan dorman.
• Saat bayi perempuan lahir ada sekitar 1 juta oosit
primer dalam setiap ovariumnya, terjadi degenerasi
selama masa pertumbuhan sampai ketika pubertas
jumlah oosit primer tersisa sekitar 200 ribu saja.
• Saat pubertas oosit primer akan melanjutkan meiosis
I, menjadi satu oosit sekunder dan satu polosit primer
• Oosit sekunder melanjutkan meiosis II tetapi tidak
selesai sampai terjadinya ovulasi. Jika tidak terjadi
fertilisasi oosit sekunder akan berdegenerasi, jika
terjadi fertilisasi meiosis II akan dilanjutkan kembali
dengan hasil satu ootid dan satu polosit sekunder,
sedang polosit primer mebelah menjadi dua polosit
sekunder.
• Selanjutnya akan menghasilkan satu buah ootid yang
akan tumbuh menjadi ovum dan 3 buah polosit
sekunder.
• Ketika mengalami oogenesis : oosit berada
dalam suatu folikel, yang berfungsi
menyediakan sumber makanan bagi oosit.
• Folikel juga mengalami perubahan seiring
dengan peristiwa oogenesis :
 Pada tahap meiosis I folikel primer menjadi folikel
sekunder, saat terbentuk oosit sekunder, folikel
sekunder menjadi folikel tersier.
 Pada masa ovulasi folikel tersier menjadi folikel de
Graaf. Setelah oosit sekunder keluar dari folikel, folikel
de Graaf menjadi Korpus Luteum. Jika tidak terjadi
fertilisasi korpus luteum akan mengkerut menjadi
korpus albicans, jika terjadi fertilisasi korpus luteum
akan tetap mempertahankan diproduksinya hormon
estrogen dan progesteron.
STRUKTUR GENITALIA EKSTERNA

Mons pubis / Mons Veneris


∞ Bagian yang menonjol terdiri dari jaringan lemak subkutan, lunak dan
padat yang ditumbuhi rambut pubis
∞ Banyak mengandung kelenjar sebasea
STRUKTUR GENITALIA EKSTERNA

Labia Mayora
∞Dua lipatan kulit panjang melengkung yang menutupi lemak dan
jaringan ikat yang menyatu dengan mons pubis, bagian bawah yang
merupakan batas perineum

∞Bagian luar ditumbuhi rambut pubis dan berwarna lebih gelap, bagian
dalam licin, tebal, banyak mengandung suplai kelenjar sebase, kel.
Keringat, dan pembuluh darah serta jaringan syaraf

∞Sensitif terhadap suhu, tekanan, sentuhan


STRUKTUR GENITALIA EKSTERNA

Labia minora
∞Lipatan kulit panjang, sempit, tidak berambut, memanjang kearah
bawah dari klitoris dan menyatu dengan fourchette
∞Banyak terdapat pembuluh darah dan kelenjar untuk melumasi vulva
∞Banyak terdapat serabut syaraf
∞Sensitif terhadap rangsangan emosi dan fisik
STRUKTUR GENITALIA EKSTERNA

Klitoris
∞Berbentuk silinder dan erektil, ukuran 6x6 mm, bagian ujung
dinamakan glans. Glans dan klitoris membesar ketika
dirangsang
∞Kelenjar serbasea sekresi smegma: substansi lemak yang
memiliki aroma khas (feromon) yang merupakan stimulus
erotis pada pria
∞Banyak terdapat syaraf sensoris, dan pembuluh darah
STRUKTUR GENITALIA EKSTERNA

Vestibulum
∞Rongga berbentuk perahu dibatasi oleh labia minora, klitoris, dan
fourchette
∞Terdapat muara vagina: muara uretra, skene, bartholini
∞Bagian dari vestibulum:
- kelenjar vestibulum minora (skene) memproduksi lendir sebagai pelumas
- himen (selaput dara) : bersifat elastis, kuat, berupa lipatan yang
sebagian menutupi introitus vagina. Biasanya berlubang sebesar ibu jari
sehingga darah haid dapat keluar

Kelenjar vestibulum mayora (bartholini) menyekresi sejumlah lendir


STRUKTUR GENITALIA EKSTERNA

Perineum
∞Daerah muskular (fasia, ligamen, diagfragma pelvis
atas bawah) yang ditutupi kulit antara introitus
vagina dan anus
∞Meregang seiring pergerakan janin melalui jalan
lahir
STRUKTUR GENITALIA INTERNA
Vagina
∞Saluran muskulo–membranosa yang menghubungkan uterus dengan vulva
memanjang dari introitus sampai serviks
∞Panjang dinding anterior 7,5-9 cm, panjang dinding posterior 9-11 cm. Pd
dinding vagina terdapat rugae
∞Portio: bagian dari serviks yang menonjol kedalam vagina disekelilingnya
terdapat forniks anterior, posterior, lateral kanan dan kiri
∞Fungsi: Saluran keluar dari uterus untuk mengalirkan darah haid dan sekret,
untuk koitus dan jalan lahir
∞pH vagina 4-4,5 untuk proteksi terhadap mikroorganisme
STRUKTUR GENITALIA INTERNA

Serviks
∞Bagian bawah uterus (leher rahim), p = 2,5-3 cm
∞Terdiri dari jaringan ikat yang mengandung serabut elastis dan
serabut otot yang mampu meregang saat persalinan per
vagina
STRUKTUR GENITALIA INTERNA

Uterus
∞Berbentuk seperti buah pir terbalik dengan berat 60
gr. Ukuran uterus pada anak 2-3 cm, pada nullipara
6-8 cm, pada multipara 8-9 cm.
∞Terdiri dari fundus uteri, corpus uteri, dan istmus
∞Fungsi: siklus menstruasi, kehamilan, dan
persalinan
STRUKTUR GENITALIA INTERNA

Posisi uterus:
∞Anteversi: Sumbu vagina dan sumbu uterus membentuk sudut
membuka kedepan. Retroversi sumu vegina dan sumbu uterus
membentuk sudut membuka kebelakang
∞Antefleksi sumbu serviks dan sumbu korpus uterus membentuk sudut
membuka kedepan. Retrofleksi sumbu serviks dan sumbu korpus
uteri membentuk sudut membuka kebelakang.
∞Positio uterus tidak terletak tepat pada sumbu panggul, sinistra,
dekstra, antero, dan dorso porsitio
∞Torsio letak uteruk agak terputar
STRUKTUR GENITALIA INTERNA

Dinding uterus:
∞Endometrium: Banyak mengandung pembuluh dara, terdiri dari lapisan
padat, jaringan ikat berongga, lapisan basal. tebal endometrium
sebelum menstruasi 5-6 mm.
∞Miometrium: tersusun atas lapisan otot polos (longitudinal, transversa,
dan oblique) yang berfungsi mengontrol kehilangan darah saat
persalinan atau abortus
∞Perimetrium: peritonium parietalis merupakan membran serosa
melapisi korpus uteri
STRUKTUR GENITALIA INTERNA

Tuba falopii
∞Memanjang kearah lateral, mengelilingi ovarium, panajang 10-12 cm,
diameter 3-8 mm
∞Bagian tuba falopii:
- Infundibulum: Bagian paling distal, terdapat fimbria yang akan
menarik ovum ke tuba dengan silia dan gerakan peristaltik
- Ampula: Bagian tuba antara isthmus dan infundibulum, bagian yang
paling panjang, tempat pertemuan antara ovum dan sperma
STRUKTUR GENITALIA INTERNA
- Isthmus: terletak proksimal terhadap ampula, bagian
tuba yang lurus dan sempit
- Pars intramural: berbentuk lumen yang berukuran
paling kecil < 1 cm
∞Fungsi: membawa ovum yang dilepaskan ovarium
ke uteri
STRUKTUR GENITALIA INTERNA

Ovarium:
∞Wanita memiliki dua ovarium, masing-masing berukuran
panjang 4 cm, tebal 1,5 cm
∞Struktur ovarium :
- Korteks
- Medula
∞Fungsi: menyelenggarakan ovulasi dan memproduksi hormon
(estrogen & progesteron)
 Estrogen disekresi oleh folikel de Graaf dan
dirangsang oleh FSH.

 Estrogen berfungsi untuk menimbulkan dan


mempertahankan tanda-tanda kelamin
sekunder pada wanita.

 Progesteron disekresi oleh Korpus Luteum dan


dirangsang oleh LH. Progesteron berfungsi
mempersiapkan dinding uterus agar dapat
menerima ovum yang sudah dibuahi.
KELENJAR MAMMAE

Terletak diantara tulang iga kedua dan keenam


Dua pertiga bagian payudara terletak diatas M.pektoralis mayor,
antara sternum dan garis aksilaris tengah
Spertiga bagian bawah terletak diantara M.serratus anterior
Payudara terdiri dari jaringan kelenjar perenkim, jaringan
penunjang, lemak dan jaringan ikat fibrosa stroma
Payudara tersusun atas 15-20 lobus  lobulus cluster asini yang
merupakan bagian terminal kelenjar seperti kantong yang
mengosongkan isi melalui duktus berupa lumen yang sempit
KELENJAR MAMMAE

Asini terdiri dari sel-sel epitel yang mensekresi kolostrum


dan air susu. Terdapat miooepitelium yang berkontraksi
untuk mengeluarkan susu
Setelah duktus terisi akan berdilatasi  sinus laktiferus
yang berfungsi sebagai reservoir susu
Payudara ditopang oleh ligamentum suspensori fibrosa
cooper
KELENJAR MAMMAE

Puting (Nipple)
 Mengandung 15-20 muara duktus laktiferus dikelilingi oleh jaringan
fibromuskular
 Memiliki pigmen yang lebih gelap, mengandung kelenjar sebasea
‘tuberkel montgomery’ yang menyekresi substansi lemak untuk
melumasi puting susu
 Terdapat serabut otot polos yang berkontraksi untuk memudahkan bayi
menghisap
KELENJAR MAMMAE

Fungsi: laktasi
Respon terhadap siklus ovarium
 Vaskularisasi meningkat, induksi perumbuhan
duktus asini, retensi air (+)
 Sel-sel epitel berproliferasi, dilatasi duktus,
distensi lobulus, asini membesar  sekresi
PENGATURAN HORMONAL
Fisiologis estrogen
Merangsang pertumbuhan semua organ reproduksi
Konfigurasi tubuh total
Efek metabolik
Pengaturan Suhu dan pusat vasomotorik hipotalamus
Sekresi serviks
PENGATURAN HORMONAL

Efek fisiologi progresteron:


Merangsang pertumbuhan endometrium uterus
Merangsang pertumbuhan dan diferensiasi sel-sel
alveolar kelenjar mammae
Meningkatkan viskositas mukus serviks
Peningkatan suhu tubuh basal
MENSTRUASI
MENSTRUASI
 Menarche: periode menstruasi pertama
 Menstruasi: pendarahan periodik/bulanan pada uterus yang dimulai 14 hari setelah
ovulasi terjadi jika bagian endometrium uterus luruh dan dikeluarkan melalui vagina
 Berlangsung 3-6 hari atau 2-8 hari, rentang siklus 24-35 hari (rata-rata 28 hari)
 Rata-rata darah yang keluar selama menstruasi 80 ml
FASE MENSTRUASI

 Fase Menstruasi/Deskuamosa
Keluarnya darah haid disertai dengan potongan-potongan endometrium, lendir, dan serviks.
Pengeluaran hormon-hormon ovarium paling rendah, berlangsung 3-6 hari

 Fase proliferasi
Periode pertumbuhan cepat hari kelima s/d ovulasi, tebal endometrium ± 3,5 mm
Dipengaruhi estrogen
 Fase sekresi
Setelah ovulasi s/d 3 hari sebelum menstruasi
Tebal endometrium 4-6 mm: stratum basale, stratum spongiosum,
stratum kompaktum
Mempersiap suplai nutrisi dan perkembangan ovum, dipengaruhi oleh
progresteron

 Fase prementruasi
Jika tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan menyusut, estrogen
dan progresteron menurun  A.spiral spasme
Suplai darah ke endometrium fungsional berhenti  nekrosis 
lapisan fungsional terpisah dari lapisan basal  siklus menstruasi
berulang
Fertilisasi tidak
Fase menstruasi terjadi

Berkurangnya
kadar hormon
estrogen dan
progesteron

Pasokan oksigen
berkurang 
kematian sel-sel di
dinding rahim, arteri
meluruh

Perdarahan
PERUBAHAN HORMON SELAMA
MENSTRUASI
SIKLUS OVARIUM
Setiap 28 hari GnRH akan menstimulasi pertumbuhan
folikel
Hari ke-14 folikel matur atau berovulasi
Setelah ovulasikorpus luteum yang menghasilkan
estrogen dan progresteron
Setelah 2 minggu, korpus luteum akan degenerasi 
estrogen dan progresteron (-)
Terjadi menstruasi
FERTILISASI
PERKEBANGAN JANIN
- Proses fertilisasi  zigot  membelah diri menjadi 2, 4,
8, 16 dan seterusnya
- Terjadi proses penebalan dinding rahim  implantasi zigot
pada dinding rahim untuk berkembang
- Perkembangan Zigot  embrio
- Terbentuk plasenta dan tali pusat sebagai penghubung
antara embrio (dilindungi oleh cairan amnion) dengan
maternal
- Usia kehamilan 4 minggu  embrio membentuk mata,
tangan dan kaki
- Usia kehamilan 6 minggu  embrio berukuran 1,5 cm. 
Otak, mata, telinga dan jantung sudah berkembang. 
tangan dan kaki beserta jari-jarinya mulai terbentuk
- Usia kehamilan 8 minggu,  embrio sudah memiliki organ
lengkap  berkembang menjadi janin (fetus) sampai usia
kehamilan cukup bulan
Thank you for
attention

Anda mungkin juga menyukai