TESTOSTERON
•Disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat
diantara tubulus seminiferus. Hormon ini penting
dalam pembelahan meiosis I
•Fungsi testosteron:
Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan genitalia,
pendistribusian rambut, penebalan pita suara, penebalan tekstur
kulit, peningkatan aktivitas kelenjar telinga, meningkatkan masa otot
tulang, meningkatkan jumlah sel darah merah.
PENGATURAN HORMON
Labia Mayora
∞Dua lipatan kulit panjang melengkung yang menutupi lemak dan
jaringan ikat yang menyatu dengan mons pubis, bagian bawah yang
merupakan batas perineum
∞Bagian luar ditumbuhi rambut pubis dan berwarna lebih gelap, bagian
dalam licin, tebal, banyak mengandung suplai kelenjar sebase, kel.
Keringat, dan pembuluh darah serta jaringan syaraf
Labia minora
∞Lipatan kulit panjang, sempit, tidak berambut, memanjang kearah
bawah dari klitoris dan menyatu dengan fourchette
∞Banyak terdapat pembuluh darah dan kelenjar untuk melumasi vulva
∞Banyak terdapat serabut syaraf
∞Sensitif terhadap rangsangan emosi dan fisik
STRUKTUR GENITALIA EKSTERNA
Klitoris
∞Berbentuk silinder dan erektil, ukuran 6x6 mm, bagian ujung
dinamakan glans. Glans dan klitoris membesar ketika
dirangsang
∞Kelenjar serbasea sekresi smegma: substansi lemak yang
memiliki aroma khas (feromon) yang merupakan stimulus
erotis pada pria
∞Banyak terdapat syaraf sensoris, dan pembuluh darah
STRUKTUR GENITALIA EKSTERNA
Vestibulum
∞Rongga berbentuk perahu dibatasi oleh labia minora, klitoris, dan
fourchette
∞Terdapat muara vagina: muara uretra, skene, bartholini
∞Bagian dari vestibulum:
- kelenjar vestibulum minora (skene) memproduksi lendir sebagai pelumas
- himen (selaput dara) : bersifat elastis, kuat, berupa lipatan yang
sebagian menutupi introitus vagina. Biasanya berlubang sebesar ibu jari
sehingga darah haid dapat keluar
Perineum
∞Daerah muskular (fasia, ligamen, diagfragma pelvis
atas bawah) yang ditutupi kulit antara introitus
vagina dan anus
∞Meregang seiring pergerakan janin melalui jalan
lahir
STRUKTUR GENITALIA INTERNA
Vagina
∞Saluran muskulo–membranosa yang menghubungkan uterus dengan vulva
memanjang dari introitus sampai serviks
∞Panjang dinding anterior 7,5-9 cm, panjang dinding posterior 9-11 cm. Pd
dinding vagina terdapat rugae
∞Portio: bagian dari serviks yang menonjol kedalam vagina disekelilingnya
terdapat forniks anterior, posterior, lateral kanan dan kiri
∞Fungsi: Saluran keluar dari uterus untuk mengalirkan darah haid dan sekret,
untuk koitus dan jalan lahir
∞pH vagina 4-4,5 untuk proteksi terhadap mikroorganisme
STRUKTUR GENITALIA INTERNA
Serviks
∞Bagian bawah uterus (leher rahim), p = 2,5-3 cm
∞Terdiri dari jaringan ikat yang mengandung serabut elastis dan
serabut otot yang mampu meregang saat persalinan per
vagina
STRUKTUR GENITALIA INTERNA
Uterus
∞Berbentuk seperti buah pir terbalik dengan berat 60
gr. Ukuran uterus pada anak 2-3 cm, pada nullipara
6-8 cm, pada multipara 8-9 cm.
∞Terdiri dari fundus uteri, corpus uteri, dan istmus
∞Fungsi: siklus menstruasi, kehamilan, dan
persalinan
STRUKTUR GENITALIA INTERNA
Posisi uterus:
∞Anteversi: Sumbu vagina dan sumbu uterus membentuk sudut
membuka kedepan. Retroversi sumu vegina dan sumbu uterus
membentuk sudut membuka kebelakang
∞Antefleksi sumbu serviks dan sumbu korpus uterus membentuk sudut
membuka kedepan. Retrofleksi sumbu serviks dan sumbu korpus
uteri membentuk sudut membuka kebelakang.
∞Positio uterus tidak terletak tepat pada sumbu panggul, sinistra,
dekstra, antero, dan dorso porsitio
∞Torsio letak uteruk agak terputar
STRUKTUR GENITALIA INTERNA
Dinding uterus:
∞Endometrium: Banyak mengandung pembuluh dara, terdiri dari lapisan
padat, jaringan ikat berongga, lapisan basal. tebal endometrium
sebelum menstruasi 5-6 mm.
∞Miometrium: tersusun atas lapisan otot polos (longitudinal, transversa,
dan oblique) yang berfungsi mengontrol kehilangan darah saat
persalinan atau abortus
∞Perimetrium: peritonium parietalis merupakan membran serosa
melapisi korpus uteri
STRUKTUR GENITALIA INTERNA
Tuba falopii
∞Memanjang kearah lateral, mengelilingi ovarium, panajang 10-12 cm,
diameter 3-8 mm
∞Bagian tuba falopii:
- Infundibulum: Bagian paling distal, terdapat fimbria yang akan
menarik ovum ke tuba dengan silia dan gerakan peristaltik
- Ampula: Bagian tuba antara isthmus dan infundibulum, bagian yang
paling panjang, tempat pertemuan antara ovum dan sperma
STRUKTUR GENITALIA INTERNA
- Isthmus: terletak proksimal terhadap ampula, bagian
tuba yang lurus dan sempit
- Pars intramural: berbentuk lumen yang berukuran
paling kecil < 1 cm
∞Fungsi: membawa ovum yang dilepaskan ovarium
ke uteri
STRUKTUR GENITALIA INTERNA
Ovarium:
∞Wanita memiliki dua ovarium, masing-masing berukuran
panjang 4 cm, tebal 1,5 cm
∞Struktur ovarium :
- Korteks
- Medula
∞Fungsi: menyelenggarakan ovulasi dan memproduksi hormon
(estrogen & progesteron)
Estrogen disekresi oleh folikel de Graaf dan
dirangsang oleh FSH.
Puting (Nipple)
Mengandung 15-20 muara duktus laktiferus dikelilingi oleh jaringan
fibromuskular
Memiliki pigmen yang lebih gelap, mengandung kelenjar sebasea
‘tuberkel montgomery’ yang menyekresi substansi lemak untuk
melumasi puting susu
Terdapat serabut otot polos yang berkontraksi untuk memudahkan bayi
menghisap
KELENJAR MAMMAE
Fungsi: laktasi
Respon terhadap siklus ovarium
Vaskularisasi meningkat, induksi perumbuhan
duktus asini, retensi air (+)
Sel-sel epitel berproliferasi, dilatasi duktus,
distensi lobulus, asini membesar sekresi
PENGATURAN HORMONAL
Fisiologis estrogen
Merangsang pertumbuhan semua organ reproduksi
Konfigurasi tubuh total
Efek metabolik
Pengaturan Suhu dan pusat vasomotorik hipotalamus
Sekresi serviks
PENGATURAN HORMONAL
Fase Menstruasi/Deskuamosa
Keluarnya darah haid disertai dengan potongan-potongan endometrium, lendir, dan serviks.
Pengeluaran hormon-hormon ovarium paling rendah, berlangsung 3-6 hari
Fase proliferasi
Periode pertumbuhan cepat hari kelima s/d ovulasi, tebal endometrium ± 3,5 mm
Dipengaruhi estrogen
Fase sekresi
Setelah ovulasi s/d 3 hari sebelum menstruasi
Tebal endometrium 4-6 mm: stratum basale, stratum spongiosum,
stratum kompaktum
Mempersiap suplai nutrisi dan perkembangan ovum, dipengaruhi oleh
progresteron
Fase prementruasi
Jika tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan menyusut, estrogen
dan progresteron menurun A.spiral spasme
Suplai darah ke endometrium fungsional berhenti nekrosis
lapisan fungsional terpisah dari lapisan basal siklus menstruasi
berulang
Fertilisasi tidak
Fase menstruasi terjadi
Berkurangnya
kadar hormon
estrogen dan
progesteron
Pasokan oksigen
berkurang
kematian sel-sel di
dinding rahim, arteri
meluruh
Perdarahan
PERUBAHAN HORMON SELAMA
MENSTRUASI
SIKLUS OVARIUM
Setiap 28 hari GnRH akan menstimulasi pertumbuhan
folikel
Hari ke-14 folikel matur atau berovulasi
Setelah ovulasikorpus luteum yang menghasilkan
estrogen dan progresteron
Setelah 2 minggu, korpus luteum akan degenerasi
estrogen dan progresteron (-)
Terjadi menstruasi
FERTILISASI
PERKEBANGAN JANIN
- Proses fertilisasi zigot membelah diri menjadi 2, 4,
8, 16 dan seterusnya
- Terjadi proses penebalan dinding rahim implantasi zigot
pada dinding rahim untuk berkembang
- Perkembangan Zigot embrio
- Terbentuk plasenta dan tali pusat sebagai penghubung
antara embrio (dilindungi oleh cairan amnion) dengan
maternal
- Usia kehamilan 4 minggu embrio membentuk mata,
tangan dan kaki
- Usia kehamilan 6 minggu embrio berukuran 1,5 cm.
Otak, mata, telinga dan jantung sudah berkembang.
tangan dan kaki beserta jari-jarinya mulai terbentuk
- Usia kehamilan 8 minggu, embrio sudah memiliki organ
lengkap berkembang menjadi janin (fetus) sampai usia
kehamilan cukup bulan
Thank you for
attention