Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPER-

AWATAN
DENGAN DIAGNOSA POLIOMYELITIS
DISUSUN OLEH
1. MUHAMMAD AGUS UTOMO
2. DENISSA DEWI SHAFNA BELLA
Identitas
Nama : An. Y Nama Penunggu : Nn. P
pasien
Umur : 3 Tahun 1 Bulan Umur : 40 Tahun
Jenis Ke- : Laki Laki Jenis Kelamin : Perempuan
lamin
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : Belum Sekolah Pekerjaan : Wiraswasta
Pekerjaan :Tidak Bekerja Alamat : Banjardawa, Pe-
malang
Golongan :- Hubungan den- : Ibu
Darah gan klien
Alamat : Banjardawa, Pemalang    
Diagnosa : Poliomyelitis    
Medis
• KELUHAN UTAMA
Ibu pasien menyatakan bahwa anaknya tiba-tiba merasa lemas di sekujur
tubuhnya,tungkai kanan tidak bisa digerakan, dengan gejala awal demam (Suhu 38,9
C), kemudian disertai pusing, hingga sekarang tidak mampu berdiri dan berjalan.
Imunisasi polio (-).

• RIWAYAT KESEHATAN
Riwayat Penyakit Sekarang
pasien merasa lemas di sekujur tubuhnya.

Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien pernah diberikan vaksin Hepatitis B-1 diberikan waktu 12 jam setelah lahir,
BCG diberikan saat lahir, Polio oral belum pernah diberikan

Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada riwayat penyakit keluarga
POLA AKTIVITAS SEHARI-HARI

Pola Nutrisi
Sebelum sakit : Keluarga klien mengatakan anaknya makan 3x sehari dan minum sebanyak 8x sehari
Selama sakit : nafsu makan berkurang, BB : 10 kg, TB : 80 cm.

Pola Eliminasi
Sebelum sakit : BAB normal 1X sehari, warna kulit kecoklatan, tekstur lunak, aroma terapik. BAK
normal, warna kunimg, aromatik
Selama sakit : BAB konstipasi, BAK normal, warna kuning, aromatik.

Pola Tidur dan Istirahat


Sebelum sakit : Keluarga pasien mengatakan tidur kurang lebih 10 jam pada malam hari, dan 2 jam
saat siang hari
Selama sakit : Keluarga pasien mengatakan bahwa selama sakit ini anaknya tidur kurang lebih 8 – 9
jam. Sering terbangun karena ingin BAB
Pola Aktivitas dan Latihan

a. Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4


Kemampuan melakukan ROM √
Kemampuan Mobilitas di tempat √
tidur
Kemampuan makan/minum √
Kemampuan toileting √
Kemampuan Mandi √
Kemampuan berpindah  √
Kemampuan berpakaian √

Ket. :   0 = Mandiri    


1 = Menggunakan alat bantu  
2 = dibantu orang lain
         3 = Dibantu orang lain dan alat    
4 = Tergantung Total
Pola Persepsi Sensori dan Kognitif
Sebelum sakit : Keluarga pasien mengatakan tidur kurang lebih 10 jam pada malam hari, dan 2 jam saat
siang hari
Selama sakit : Keluarga pasien mengatakan bahwa selama sakit ini anaknya tidur kurang lebih 8 – 9 jam.
Sering terbangun karena ingin BAB

Pola Peran dan Hubungan


Sebelum sakit : Keluarga mengatakan klien sangat menyukai keluarga besarnya.
Selama sakit : Keluarga klien merasa sangat sedih saat anaknya sakit dan harus dirawat di rumah sakit.

Pola Toleransi-Koping Stress


Keluarga klien selalu berfikir positif jika anaknya akan sembuh.

Pola Nilai dan Keyakinan


Keluarga mengatakan menganut agama Islam dan selalu sholat 5 waktu.
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Umum (KU) : Sedang
Kesadaran : Composmentis
Pemeriksaan Vital Sign :
Tekanan Darah : 100/90 mmhg
Nadi : 88 kali/menit
Suhu : 38,9º C
RR : 20 kali/menit
TB : 80 CM
BB : 10 Kg
Sp O2 : 98%
Pemeriksaan Wajah
Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
Hidung : Simetris dan posisi nasal septum berada di garis tengah
Mulut : Keadaan lidah An.Y simetris dan berada pada garis tengah dan berwarna
merah pudar.
Telinga : Simetris dan kembali setelah dilipat.

Pemeriksaan Kepala dan Leher


Bentuk kepala mesochepal, tidak terdapat pembesaran klenjar thyroid dan kelenjar limfe.

Pemeriksaan Thoraxs/Dada
Paru
Inspeksi : dada tampak simetris
Perkusi : sonor seluruh lapang paru
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Auskultasi : tidak terdapat bunyi napas tambahan..
Jantung
Inspeksi : IC tak tampak
Perkusi : pekak
Palpasi : IC teraba pada mid clavucula interkosta 4-5
Auskultasi : BJ I & II lup dup

Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : bentuk simetris
Perkusi : tympani
Auskultasi : bising usus hyperaktif
Palpasi : tidak ada nyeri tekan

Pemeriksaan Genetalia dan Rektal


Tidak ada kelainan

Pemeriksaan Ekstrimitas/Muskuloskeletal
Ekstremitas Atas : tidak ada kelainan
Ekstremitas Bawah : tungkai kanan mengalami kelumpuhan, pasien tidak mampu berdiri dan berjalan, kaki kiri
klien nampak bengkok

Pemeriksaan Kulit/Integumen
Tidak terdapat lesi, tidak terdapat nyeri tekan, tugor kulit kering, dan temperatur kulit hangat.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN HASIL FLAG SATUAN NILAI NORMAL
HEMATOLOGI
Hemoglobin 14.1   g/dL 13.0-18.0
Hematokrit 41   % 40-54
Lekosit 7.9   ribu/ul 4.0-12.0
Trombosit 156   ribu/ul 150-450
Eritrosit 4.98   juta/ul 4.0-5.50
ELEKTROLIT DARAH
Natrium 138.8   mmol/l 135.0-148.0
Kalium 3.83   mmol/l 3.50-5.50
Klorida 104.0   mmol/l 98.0-108.0
SERO-IMUNOLOGI
Rapid Ag SARS Cov-2 Negatif   - Negatif

MIKROSKOP
Bakteri Positif     Negatif
ANALISA DATA

DATA FOKUS MASALAH ETIOLOGI


DS :
Hipertermia Proses Penyakit
Ibu pasien mengatakan anaknya pusing
DO : (D.0130)
Suhu tubuh 38,9ºC
Kulit terasa hangat
TTV
Nadi : 88 kali/menit
Suhu : 38.9º C
RR : 20 kali/menit
TD : 100/90 mmhg
SpO2 : 98%
ANALISA DATA
DATA FOKUS MASALAH ETIOLOGI
DS :
Defisit Nutrisi Ketidakmampuan
Ibu pasien mengatakan nafsu makan anak menurun
Ibu pasien mengatakan berat badan pasien menurun 5Kg (D.0019) menelan makanan
DO :
Bising usus hyperaktif
Otot menelan lemah
TTV
Nadi : 88 kali/menit
Suhu : 38.9º C
RR : 20 kali/menit
TD : 100/90 mmhg
SpO2 : 98%
BB : 10 Kg
TB : 80 Cm
IMT : 15.6
ANALISA DATA
DATA FOKUS MASALAH ETIOLOGI
DS : Gangguan Gangguan
Ibu pasien mengatakan badan pasien lemas disekujur
Mobilitas Fisik muskuloskeletal
tubuhnya, tungkai kanan sulit digerakkan
DO : (D.0054)
Gerakan terbatas
Fisik lemah
TTV
Nadi : 88 kali/menit
Suhu : 38.9º C
RR : 20 kali/menit
TD : 100/90 mmhg
SpO2 : 98%
DIAGNOSA
• Hipertermia b.d. proses penyakit d.d. suhu
tubuh diatas nilai normal (D.0130)
• Defisit nutrisi b.d. ketidakmampuan menelan
makanan d.d. otot menelan lemah (D.0019)
• Gangguan mobilitas fisik b.d gangguan musku-
loskeletal d.d. tungkai kanan sulit digerakkan
(D.0054)
INTERVENSI
DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI
KEPER-
AWATAN
Hipertermia b.d. Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Hipertermia (I.15506)
proses penyakit 2x24 jam diharapkan termoregulasi mem-
d.d. suhu tubuh baik dengan kriteria hasil : Observasi
diatas nilai nor-  Monitor TTV
mal (D.0130)  Suhu tubuh dari 2 cukup memburuk
ke 4 cukup membaik Terapeutik
 
 Suhu kulit dari 2 cukup memburuk  Sediakan lingkungan yang dingin
  ke 4 cukup membaik
Edukasi
 Pucat dari 2 cukup menurun ke 4
cukup meningkat  Anjurkan tirah baring

Kolaborasi

 Kolaborasi pemberian cairan dan terapi


DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI
KEPER-
AWATAN
Defisit nutrisi Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Nutrisi (I.03119)
b.d. ketidak- 2x24 jam diharapkan status nutrisi mem- Observasi
mampuan baik dengan kriteria hasil : • Identifikasi status nutrisi
menelan • Kekuatan otot menelan dari 2 cukup • Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
makanan d.d. menurun ke 4 cukup meningkat • Monitor berat badan
otot menelan • Berat badan dari 2 cukup memburuk ke • Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastrik
lemah (D.0019) 4 cukup membaik Terapeutik
  • IMT dari 3 sedang ke 4 cukup mem- • Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu
baik • Hentikan pemberian makan melaui selang nasogastrik
  • Bising usus dari 2 cukup memburuk ke jika asupan oral dapat ditoleransi
4 cukup membaik Edukasi
• Anjurkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
• Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah
kalori dan jenis nutrien yang dibutuhkan, jika perlu
DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI
KEPER-
AWATAN
Gangguan mobil- Setelah dilakukan tindakan keperawatan Dukungan Ambulasi (I.06171)
itas fisik b.d 3x24 jam diharapkan gerakan fisik Observasi
gangguan musku- meningkat dengan kriteria hasil : • Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
loskeletal d.d. • Pergerakan extremitas dari 1 menurun Terapeutik
tungkai kanan ke 3 sedang • Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam
sulit digerakkan • Kelemahan fisik dari 2 cukup meningkatkan ambulasi
(D.0054) meningkat ke 4 cukup menurun Edukasi
  • Anjurkan ambulasi sederhana yang harus dilakukan

 
IMPLEMENTASI HARI KE-1
TGL/ NO. DX IMPLEMENTASI RESPON KLIEN
JAM
16/2/202 1 Observasi TTV S : Pasien mengatakan kepalanya pus-
2/08.00 ing
O : pasien tampak lemah
TTV
T = 38.00C
N = 80x per menit
RR = 21 x per menit
TD = 101/90 mmHg

08.30 • Menyediakan lingkungan yang din- S : pasien mengatakan nyaman dengan


gin posisi yang diberikan dan mengatakan
• Menganjurkan tirah baring lebih rileks setelah di injeksi obat
• Kolaborasi pemberian cairan dan O : pasien tampak lebih nyaman dan
terapi rileks
TGL/ NO. DX IMPLEMENTASI RESPON KLIEN
JAM
09.15 2 • Mengidentifikasi alergi dan intoler- S : ibu pasien mengatakan anaknya sulit
ansi makanan  menelan makanan dan mengalami penu-
• Memonitor berat badan runan berat badan sebanyak 5 kg
O : klien tampak kurus dan lemah

09.20 • Mengidentifikasi perlunya penggunaan se- S : ibu pasien bersedia anaknya dipasangkan
lang nasogastrik selang NGT
O : klien terpasang NGT
09.30 • Menganjurkan diet yang diprogramkan S : ibu pasien bersedia bahwa pasien diberikan
• Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menen- susu dari rs
tukan jumlah kalori dan jenis nutrien yang O : klien diberikan diet TKTP melalui sonde
dibutuhkan, jika perlu
TGL/ NO. DX IMPLEMENTASI RESPON KLIEN
JAM
10.00 3 • Mengidentifikasi adanya nyeri S : ibu klien mengatakan bahwa klien
atau keluhan fisik lainnya tampak lemah
O : klien tampak lemah dan sulit meng-
gerakan ekstremitas
13.00 • Memberikan obat injeksi intravena S : ibu klien bersedian klien di injeksi
obat
O : pasien kooperatif
13.25 • Melibatkan keluarga untuk mem- S : keluarga klien mengatakan bersedia
bantu pasien dalam meningkatkan membantu aktivitas pasien
ambulasi O : keluarga pasien membantu aktivitas
• Menganjurkan ambulasi sederhana pasien
yang harus dilakukan
IMPLEMENTASI HARI KE-2
TGL/ NO. DX IMPLEMENTASI RESPON KLIEN
JAM
17/2/202 1 Observasi TTV S : Pasien mengatakan pusing berku-
2/08.00 rang
O : pasien tampak lemah
TTV
T = 37.50C
N = 88x per menit
RR = 20 x per menit
TD = 110/90 mmHg

08.15 • Mengedukasi klien untuk memper- S : pasien mengatakan nyaman dengan


banyak minum air posisi yang diberikan dan mengatakan
• Menganjurkan tirah baring lebih rileks setelah di injeksi obat
• Kolaborasi pemberian cairan dan O : pasien tampak lebih nyaman dan
terapi rileks
TGL/ NO. DX IMPLEMENTASI RESPON KLIEN
JAM
08.30 2 • Melakukan oral hygiene S : ibu klien bersedia klien dibersihkan
area mulutnya
O : klien kooperatif

08.45 • Memberikan nutrisi melalui NGT S : ibu pasien bersedia bahwa pasien
diberikan nutrisi melalui sonde
O : klien diberikan diet TKTP melalui
sonde
13.00 3 • Memberikan obat injeksi intravena S : ibu klien bersedian klien di injeksi obat
O : pasien kooperatif

13.20 • Menganjurkan ambulasi sederhana S : ibu pasien bersedia bahwa klien mener-
yang harus dilakukan ima teknik progresif dari perawat
O :klien tampak kooperatif tetapi belum
bisa menggerakan extremitas
EVALUASI
TGL/JAM NO. DX EVALUASI
Selasa, 15 Febru- 1 S : pasien mengatakan kepala terasa pusing dan badan lemas
ari 2022   O : pasien demam tinggi
  A : masalah hipertermi belum teratasi
  P : lanjutkan intervensi
   
  S : ibu klien mengatakan bhawa klien lemas, mendapatkan diet TKTP, ibu klien
2 mengatakan bahwa selama sakit klien mengalami penurunan berat badan sebanyak
  5 kg
  O : klien diberikan nutrisi diet TKTP melalui NGT ,klien tampak lemas dan kurus
  A : masalah defisit nutrisi belum teratasi
  P : lanjutkan intervensi
   
  S : ibu klien mengatakan bahwa klien lemas
  O : klien lemah dan tidak bisa menggerakan exstremitas
3 A : masalah gangguan mobilitas belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
TGL/JAM NO. DX EVALUASI
Rabu, 17 Febru- 1 S : ibu pasien mengatakan klien masih lemah
ari 2022   O : demam berkurang
  A : masalah hipertermi belum teratasi
  P : lanjutkan intervensi
   
  S : ibu klien mengatakan bhawa klien masih lemah, klien masih mendapatkan diet
2 TKTP
  O : klien diberikan nutrisi diet TKTPmelalui NGT
  A : masalah defisit nutrisi belum teratasi
  P : lanjutkan intervensi
   
 
 
  S : klien sudah diberikan tekni latihan otot progresif
3 O : klien kooperatif tetapi belum bisa menggerakan extremitas
A : masalah gangguan mobilitas belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai