Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

(TERM OF REFERENCE)
KELAS BALITA
PUSKESMAS KEC.KEPULAUAN SERIBU UTARA

I. PENDAHULUAN
Masa balita adalah masa yang membutuhkan perhatian lebih dari orang

tua. Perhatian harus diberikan pada pertumbuhan dan perkembangan balita,

status gizi sampai pada kebutuhan akan imunisasi. Dewasa ini orang tua dan

tenaga kesehatan sangat fokus terhadap kondisi balita (Marimbi, 2010). Anak

usia di bawah lima tahun (balita) merupakan kelompok usia yang rentan

terhadap gizi dan kesehatan. Pada masa ini daya tahan tubuh anak masih belum

kuat, sehingga mudah terkena penyakit infeksi. Selain itu, anak juga sering

mempunyai kebiasaan makan yang buruk yaitu anak sering tidak mau makan

atau nafsu makan menurun, sehingga menyebabkan status gizinya menurun dan

tumbuh kembang anak terganggu (Soetjiningsih, 1998; Pudjiadi, 2005). Masa

balita ini perkembangan kemampuan bahasa, kreativitas, kesadaran sosial dan

emosional berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan

berikutnya. Perkembangan moral serta dasardasar kepribadian juga dibentuk

pada masa ini. Pada perkembangan anak terdapat masa kritis, dimana

diperlukan rangsangan yang berguna agar potensi berkembang sehingga perlu

mendapat perhatian dari orang tua. Perkembangan psiko-sosial sangat

dipengaruhi lingkungan dan interaksi antara anak dengan orang tuanya atau

orang dewasa lainnya. Perkembangan anak akan optimal bila interaksi sosial

diusahakan sesuai kebutuhan anak pada berbagai tahap perkembangannya,

bahkan sejak bayi


II. LATAR BELAKANG

Kurangnya pengetahuan dan salah persepsi tentang kebutuhan pangan


dan nilai pangan umum dijumpai pada lapisan keluarga dan masyarakat.
Kemiskinan dan kekurangan persediaan pangan yang bergizi merupakan faktor
penting dalam masalah kurang gizi. Gangguan gizi dapat disebabkan karena
kurangnya pengetahuan tentang gizi terutama di lingkungan keluarga atau
kurangnya kemampuan untuk menerapkan informasi tersebut dalam kehidupan
sehari-hari (Suhardjo, 2002).

Gizi buruk merupakan dari proses terjadinya kekurangan gizi menahun.


Anak balita rentan untuk menjadi gizi buruk karena balita merupakan anak yang
dalam masa tumbuh kembang. Gizi buruk menyebabkan 10,9 juta kematian anak
balita di dunia setiap tahun. Secara garis besar, dalam kondisi akut, gizi buruk
bisa mengancam jiwa karena berbagai disfungsi yang dialami. Ancaman yang
timbul antara lain hipotermi (mudah kedinginan) karena jaringan lemaknya tipis,
hipoglikemi (kadar gula dalam darah dibawah kadar normal), dan kekurangan
elektrolit dan cairan tubuh. Jika fase akut tertangani tapi tidak di follow up
dengan baik yang mengakibatkan anak tidak dapat mengejar ketinggalannya
maka dalam jangka panjang kondisi ini berdampak buruk terhadap pertumbuhan
maupun perkembangannya.

Oleh karena itu kegiatan Kelas Balita ini sebagai sarana untuk
meningkatkan pengetahuan para ibu yang memiliki balita dalam Upaya
perbaikan gizi. Melalui interaksi dan sinergi (lintas sektor) mampu mewujudkan
kemandirian keluarga Indonesia dalam menjaga 1000 hari pertama kehidupan
generasi bangsa, sehingga stunting bisa kita cegah,sehingga Harapannya
derajat kesehatan meningkat

III. DASAR HUKUM


a. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 97 Tahun 2014
b. Permenkes 21 tahun 2021 tentang Pelayanan Kesehatan Kehamilan,
Melahirkan, Kontrasepsi dan Seksual
c. Permenkes No. 97 Tahun 2014 pasal 48 bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan ibu mengenai kehamilan, persalinan,
perawatan nifas, keluarga berencana, perawatan bayi baru lahir dan senam
hamil.
d. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan ,
e. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga
Kesehatan,

IV. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan ibu akan pentingnya imunisasi pada bayi.
Meningkatkan pengetahuan ibu dalam pemberian MP-ASI dan gizi seimbang
kepada Balita.

2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan Pengetahuan Ibu dalam Pemberian MP-ASI dan gizi
seimbang kepada Balita
b. Meningkatkan Kemampuan ibu dalam memantau pertumbuhan dan
melaksanakan stimulasi perkembangan Balita
c. Meningkatkan Pengetahuan Ibu tentang cara perawatan gigi Balita dan
mencuci tangan yang benar
d. Meningkatkan Pengetahuan Ibu tentang penyakit terbanyak, cara
pencegahan dan perawatan Balita

V. PELAKSANAAN
1. Metode : Ceramah, diskusi dan tanya Jawab
2. Alat : Lembar Balik Kelas Balita, Buku Pink
3. Petugas : Bidan
4. Sasaran : Balita

VI. WAKTU PELAKSANAAN


Pelaksanaan Kegiatan Kelas Balita
- PKM Kecamatan Kep.Seribu Utara: 18 dan 31 Oktober 2023.
- PKM Kelurahan Pulau Panggang :19 Oktober 2023
- PKM Kelurahan Pulau Harapan : 25 Oktober 2023

VII. LOKASI KEGIATAN


Kegiatan dilaksanakan di Wilayah Puskesmas Kecamatan Kepulauan Seribu Utara
yang terdiri dari ; Puskesmas Kec.kep.seribu utara, Puskesmas Pulau Panggang,
Puskesmas Pulau Harapan

VIII. TENAGA AHLI YANG DIBUTUHKAN


-

IX. KELUARAN YANG DIHARAPKAN

Diharapkan pelaksanaan kelas Balita ini mampu meningkatkan dan


mempraktekan cara pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) bagi balita 6-
24 bln dan makan dengan gizi seimbang bagi balita >24-59 bln dalam kehidupan
sehari-hari

X. PELAPORAN
Kegiatan dilaporkan dalam bentuk Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) yang
meliputi laporan kegiatan, daftar hadir, bukti pelaksanaan kegiatan dari kegiatan
terkait, dan dokumentasi.

XI. DASAR PELAKSANAAN


Berdasarkan DPA Puskesmas Kecamatan Kepulauan Seribu Utara tahun 2023
dengan mata anggaran 1.02.02 Program Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Balita
1.02.02.2.04 Kegiatan penyediaan layanan kesehatan untuk UKM dan UKP rujukan
tingkat Daerah Kabupaten /Kota.

Kepala Puskesmas Kecamatan


Kepulauan Seribu Utara

dr.Muhamad Nur Rahmat Ramadhan


NIP. 197908082010011016

Anda mungkin juga menyukai