Anda di halaman 1dari 10

KERANGKA ACUAN

LOMBA CIPTA MENU PMBA KADER POSYANDU

I. PENDAHULUAN
Peningkatan kecerdasan, produktifitas dan Sumber Daya Manusia
(SDM) dimulai dengan pembangunan pada masa kanak-kanak. Dalam
keseluruhan siklus hidup manusia, masa balita (usia bawah lima tahun)
merupakan masa yang paling menentukan dalam pembangunan manusia
yang handal, karena merupakan masa yang paling kritis terutama ditinjau
dari aspek pertumbuhan dan perkembangannya. Ironisnya tidak semua
pihak menyadari bahwa tumbuh dan berkembangnya generasi muda ini
dimulai dari keluarga.
Kebijakan pemerintah dalam meningkatkan mutu sumber daya
manusia adalah dengan pendekatan paradigma sehat. Untuk dapat
meningkatkan visi Indonesia Sehat 2025 ditetapkan misi pembangunan
kesehatan yaitu memelihara dan meningkatkan upaya kesehatan yang
bermutu, merata dan terjangkau.
Peningkatan status gizi anak balita merupakan program unggulan kedua
dalam pembangunan Indonesia Sehat 2025. Selanjutnya biaya intervensi
gizi masyarakat yang berpengaruh positif pada peningkatan kulaitas
sumber daya manusia harus dipandang sebagai biaya intervensi.
Gizi individu merupakan faktor yang amat penting karena merupakan
zat yang esensial bagi pertumbuhan dan perkembangan manusia
sepanjang hidupnya. Periode yang paling menentukan kualitas SDM
adalah sampai usia di bawah lima tahun. Pemberian makanan pada bayi
dan anak balita sangat penting diperhatikan untuk menjamin tumbuh
kembang anak yang optimal.. Kualitas dan kuantitas makanan yang
rendah dan penyakit infeksi dapat menurunkan status gizi anak balita.
Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam
pelaksanaan kegiatan PMBA oleh karena itu UPTD Puskesmas Setabelan
melaksanakan kegiatan Lomba Cipta Menu PMBA dalam rangka kegiatan
Kampanye Sadar Gizi di wilayah kerja puskesmas Setabelan

II. TUJUAN
1. Evaluasi kegiatan Pelatihan PMBA bagi Kader Posyandu
2. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan Kader Posyandu dalam
penyususunan menu PMBA
3. Memasyarakatkan program penyuluhan Sadar Gizi di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Setabelan

III. WAKTU & TEMPAT


Hari : Sabtu
Tanggal : 19 November 2016
Waktu : 08.30 – 13.00
Tempat : Aula UPTD Puskesmas Setabelan
Jl. P. Lumban Tobing No.10 Surakarta
IV. PESERTA
Kader : 36 orang
Petugas : 6 orang
+
Jumlah : 42 orang

V. NARASUMBER
1. Agus Subagyo, SST, M.Kes.
2. Ruli Sudaryanto, SST Gz

VI. MATERI
 Lomba Cipta Menu PMBA

VII. SUMBER BIAYA


Dana operasional BOK 2016 UPTD Puskesmas Setabelan

VIII. PENUTUP
Diharapkan dengan diadakannya kegiatan Lomba Cipta Menu PMBA ini
dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya
memperhatikan pemberian makan pada bayi dan anak balita untuk
menjamin pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal.
Koordinator Program

Ruli Sudaryanto, SST. Gz


NIP. 19730911 200604 1 003
KERANGKA ACUAN

PERTEMUAN ORIENTASI KADER DALAM PENGUKURAN ANTROPOMETRI


DAN PENGUKURAN STATUS GIZI

TAHUN 2021

I. PENDAHULUAN
Peningkatan kecerdasan, produktifitas dan Sumber Daya Manusia
(SDM) dimulai dengan pembangunan pada masa kanak-kanak. Dalam
keseluruhan siklus hidup manusia, masa balita (usia bawah lima tahun)
merupakan masa yang paling menentukan dalam pembangunan manusia
yang handal, karena merupakan masa yang paling kritis terutama ditinjau
dari aspek pertumbuhan dan perkembangannya. Ironisnya tidak semua
pihak menyadari bahwa tumbuh dan berkembangnya generasi muda ini
dimulai dari keluarga.
Kebijakan pemerintah dalam meningkatkan mutu sumber daya
manusia adalah dengan pendekatan paradigma sehat. Untuk dapat
meningkatkan visi Indonesia Sehat 2025 ditetapkan misi pembangunan
kesehatan yaitu memelihara dan meningkatkan upaya kesehatan yang
bermutu, merata dan terjangkau.
Asupan gizi merupakan faktor yang amat penting karena merupakan
zat yang esensial bagi pertumbuhan dan perkembangan manusia
sepanjang hidupnya. Periode yang paling menentukan kualitas SDM
adalah sampai usia di bawah lima tahun. Pemberian makanan pada bayi
dan anak balita sangat penting diperhatikan untuk menjamin tumbuh
kembang anak yang optimal.. Kualitas dan kuantitas makanan yang
rendah dan penyakit infeksi dapat menurunkan status gizi anak balita.
Perkembangan dan pertumbuhan status gizi anak balita dapat diukur
dengan menggunakan antropometri.
Secara umum antropometri artinya ukuran tubuhmanusia. Ditinjau dari
sudut pandang gizi, maka antropometri gizi berhubungan dengan berbagi
macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai
tingkat umur dan tingkat gizi. Penggunaanan tropometri secara umum
digunakan untuk melihat ketidak seimbangan asupan protein dan energi.
Ketidak seimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi
jaringan tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh. Dalam
program gizi masyarakat,pemantauan status gizi anak balita
menggunakan metode antropometri. Antropometri sebagai indikator status
gizi dapat dilakukan dengan mengukur beberapa parameter,antara lain:
umur, berat badan, tinggi badan, lingkar kepala,lingkar lengan, lingkar
pinggul dan tebal lemak di bawahkulit. Beberapa indeks antropometri yang
sering digunakan yaitu berat badan menurun umur (BB/U), tinggi badan
menurut umur (TB/U) dan berat badan menurut tinggi badan (BB/TB)

Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam


pemantaun tumbuh kembang balita oleh karena itu UPT Puskesmas
Setabelan melaksanakan kegiatan Pertemuan Peningkatan Kapasitas
Kader Dalam Pencatatan Pelaporan Posyandu dan Pengukuran
Antropometri

II. TUJUAN
1. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan Kader Posyandu / Ibu
Asuh dalam melaksanakan pemantauan pengukuran antropometri
balita di posyandu
2. Meningkatkan kemampuan kader menentukan status gizi balita di
posyandu
3. Meningkatkan kemampuan kader dalam pencatatan dan pelaporan
hasil kegiatan di posyandu

III. WAKTU & TEMPAT


Hari : Senin
Tanggal : 12 April 2021
Waktu : 10.30 – 13.00
Tempat : Rumah Makan Mbok Marni
Jl. R. M. Said No. 49 Surakarta

IV. PESERTA
Kader : 42 orang kader posyandu
Petugas : 8 orang
Jumlah : 50 orang
V. NARASUMBER
1. dr. Suci Wuryanti
2. Ruli Sudaryanto, SST Gz
3. Safira Taranindita, Amd.Gz.

VI. MATERI
 Sambutan Kepala Puskesmas
 Materi Tumbuh Kembang Balita
 Metode Pengukuran Antropometri Balita
 Pencatatan dan Pelaporan Posyandu

VII. SUMBER BIAYA


Sumber dana kegiatan ini berasal dari dana BOK APBD Kota Surakarta

VIII. PENUTUP
Diharapkan dengan diadakannya kegiatan ini dapat meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan kader posyandu dalam melaksananakan
kegiatan pengukuran antropometri dan pencatatan pelaporan hasil
kegiatan di posyandu balita.

Koordinator Program

Ruli Sudaryanto, SST. Gz


NIP. 19730911 200604 1 003
KERANGKA ACUAN

PERTEMUAN PENINGKATAN KAPASITAS KADER DALAM PENCATATAN


PELAPORAN POSYANDU DAN PENGUKURAN ANTROPOMETRI

TAHUN 2020

I. PENDAHULUAN
Peningkatan kecerdasan, produktifitas dan Sumber Daya Manusia
(SDM) dimulai dengan pembangunan pada masa kanak-kanak. Dalam
keseluruhan siklus hidup manusia, masa balita (usia bawah lima tahun)
merupakan masa yang paling menentukan dalam pembangunan manusia
yang handal, karena merupakan masa yang paling kritis terutama ditinjau
dari aspek pertumbuhan dan perkembangannya. Ironisnya tidak semua
pihak menyadari bahwa tumbuh dan berkembangnya generasi muda ini
dimulai dari keluarga.
Kebijakan pemerintah dalam meningkatkan mutu sumber daya
manusia adalah dengan pendekatan paradigma sehat. Untuk dapat
meningkatkan visi Indonesia Sehat 2025 ditetapkan misi pembangunan
kesehatan yaitu memelihara dan meningkatkan upaya kesehatan yang
bermutu, merata dan terjangkau.
Asupan gizi merupakan faktor yang amat penting karena merupakan
zat yang esensial bagi pertumbuhan dan perkembangan manusia
sepanjang hidupnya. Periode yang paling menentukan kualitas SDM
adalah sampai usia di bawah lima tahun. Pemberian makanan pada bayi
dan anak balita sangat penting diperhatikan untuk menjamin tumbuh
kembang anak yang optimal.. Kualitas dan kuantitas makanan yang
rendah dan penyakit infeksi dapat menurunkan status gizi anak balita.
Perkembangan dan pertumbuhan status gizi anak balita dapat diukur
dengan menggunakan antropometri.
Secara umum antropometri artinya ukuran tubuhmanusia. Ditinjau dari
sudut pandang gizi, maka antropometri gizi berhubungan dengan berbagi
macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai
tingkat umur dan tingkat gizi. Penggunaanan tropometri secara umum
digunakan untuk melihat ketidak seimbangan asupan protein dan energi.
Ketidak seimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi
jaringan tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh. Dalam
program gizi masyarakat,pemantauan status gizi anak balita
menggunakan metode antropometri. Antropometri sebagai indikator status
gizi dapat dilakukan dengan mengukur beberapa parameter,antara lain:
umur, berat badan, tinggi badan, lingkar kepala,lingkar lengan, lingkar
pinggul dan tebal lemak di bawahkulit. Beberapa indeks antropometri yang
sering digunakan yaitu berat badan menurun umur (BB/U), tinggi badan
menurut umur (TB/U) dan berat badan menurut tinggi badan (BB/TB)

Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam


pemantaun tumbuh kembang balita oleh karena itu UPT Puskesmas
Setabelan melaksanakan kegiatan Pertemuan Peningkatan Kapasitas
Kader Dalam Pencatatan Pelaporan Posyandu dan Pengukuran
Antropometri

II. TUJUAN
4. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan Kader Posyandu / Ibu
Asuh dalam melaksanakan pemantauan pengukuran antropometri
balita di posyandu
5. Meningkatkan kemampuan kader menentukan status gizi balita di
posyandu
6. Meningkatkan kemampuan kader dalam pencatatan dan pelaporan
hasil kegiatan di posyandu

III. WAKTU & TEMPAT


Hari : Sabtu
Tanggal : 4 Juli 2020
Waktu : 09.00 – 12.00
Tempat : Aula UPTD Puskesmas Setabelan
Jl. P. Lumban Tobing No.10 Surakarta

IV. PESERTA
Kader : 22 orang kader posyandu

V. NARASUMBER
1. dr. Suci Wuryanti
2. Ruli Sudaryanto, SST Gz
3. Ifanda Panji Ramadhani, Amd.Keb.

VI. MATERI
 Sambutan Kepala Puskesmas
 Materi Tumbuh Kembang Balita
 Metode Pengukuran Antropometri Balita
 Pencatatan dan Pelaporan Posyandu
VII. SUMBER BIAYA
Sumber dana kegiatan ini berasal dari dana BOK APBD Kota Surakarta

VIII. PENUTUP
Diharapkan dengan diadakannya kegiatan ini dapat meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan kader posyandu dalam melaksananakan
kegiatan pengukuran antropometri dan pencatatan pelaporan hasil
kegiatan di posyandu balita.

Koordinator Program

Ruli Sudaryanto, SST. Gz


NIP. 19730911 200604 1 003

Anda mungkin juga menyukai