Anda di halaman 1dari 30

PROPOSAL DIKLAT GIZI

PELATIHAN PENGISIAN KMS PADA KADER POSYANDU PUSKESMAS


KEDUNGMUNDU SEMARANG

Disusun Oleh:

1. Gigih Waspodo Errin Leswarno P1337431218005

2. Alfiyatul Musabikhah P1337431218012

3. Nihayatuz Zein P1337431218020

4. Nanda Fadhilah Nurul Fajri P1337431218023

5. Salma Sekar Madani P1337431218037

SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA SEMESTER 6

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG

Jalan Wolter Monginsidi Nomor 115, Pedurungan Tengah, Pedurungan,


Semarang.Telp/fax : 024-6710378

Website : www.poltekkes-smg.ac.id email : @poltekkes-smg.ac.id

TAHUN AJARAN 2020/2021


A. LATAR BELAKANG
Masa balita merupakan masa yang memerlukan perhatian khusus, karena pada masa
ini terjadi masa pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Masa ini juga termasuk
masa yang rawan terhadap penyakit, sehingga pemantauan pertumbuhan balita sangat
penting. Pos pelayanan terpadu (posyandu) merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan
yang diselenggarakan oleh masyarakat untuk masyarakat dengan dukungan teknis dari
petugas Kesehatan (Evita, Mursyid and Siswati, 2016).Pelayanan gizi adalah salah satu
kegiatan posyandu yang selalu dilakukan setiap bulan sekali. Pelayanan gizi di Posyandu
dilakukan oleh kader yang bentuk pelayanannya meliputi penimbangan berat badan,
pengisian KMS, deteksi dini gangguan pertumbuhan, penyuluhan gizi, pemberian PMT,
pemberian vitamin A (Rahmawati et al., 2019).
Kader adalah tenaga sukarela yang dipilih oleh dan dari masyarakat yang bertugas di
masyarakat. Kegiatan gizi di posyandu merupakan salah satu kegiatan utama dan umumnya
menjadi prioritas dalam pelaksanaan kegiatan Posyandu. Peran aktif kader kesehatan di
pelayanan gizi sangat penting untuk meningkatkan kualitas dan status gizi masyarakat
terutama kesehatan ibu dan anak. Aktif tidaknya kader tersebut tergantung dari pengetahuan
kader Posyandu Kader posyandu merupakan health provider yang berada di dekat kegiatan
sasaran posyandu, tatap muka kader lebih sering daripada petugas kesehatan lainnya
(Rahmawati et al., 2019). Peran kader dalam penyelenggaraan Posyandu sangat besar karena
selain sebagai pemberi informasi kesehatan kepada masyarakat juga sebagai penggerak
masyarakat untuk datang ke Posyandu dan melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat
(Rahmawati et al., 2019).
Kartu Menuju Sehat (KMS) adalah kartu yang memuat kurva pertumbuhan normal
anak berdasarkan indeks antropometri berat badan menurut umur (Rahayu, Dharmawan and
Nugroho, 2018). Dalam KMS terdapat jalur-jalur berwarna yang menunjukkan derajat
kesehatan balita. Anak sehat (KKPo) digambarkan dengan jalur berat badan berwarna hijau.
Data yang didapat ditempatkan pada jalur KMS, bila jatuh didalam jalur hijau berarti berat
badan balita baik dan kondisi kesehatan gizinya juga baik, sedangkan bila garis grafik
menurun keluar dari jalur hijau, berarti ada gangguan pertumbuhan dan kesehatan balita. Dan
apabila kurva pertumbuhan balita naik terus dan keluar dari jalur hijau ke sebelah atas, hal ini
menunjukkan bahwa makanan yang dikonsumsi balita melebihi apa yang harus diperlukan
oleh tubuh yang sehat dan normal (Rahayu, Dharmawan and Nugroho, 2018). KMS sebagai
bahan penunjang atau sarana komunikasi bagi petugas kesehatan untuk menentukan jenis
tindakan yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan dan gizi balita, untuk mempertahankan,
meningkatkan, dan memulihkan kesehatannya (Nursalam, 2010)
Standar pemantauan pertumbuhan balita merupakan syarat atau patokan yang harus
diikuti untuk menjamin terselenggaranya pemantauan pertumbuhan dan penjaringan balita
bawah garis merah (BGM) serta gizi buruk. Standar pemantauan pertumbuhan berguna
sebagai pedoman pelaksanaan pemantauan pertumbuhan untuk menjamin kualitas
pemantauan pertumbuhan dan penentuan status gizi (Evita, Mursyid and Siswati, 2016)
Terkait dengan tenaga pengelola posyandu yaitu kader, kami menggali kebutuhan
pelatihan terhadap permasalahan atau kurangnya kemampuan pada kader sehingga
permasalahan yang terjadi dapat menjadi bahan perhatian. Salah satu indikator pelatihan, 29%
dari 32 orang kader yang mengisi kuesioner mengatakan bahwa pelatihan sangat diperlukan
oleh kader adalah adanya pelatihan pengisian KMS/KIA.
Pendidikan dan Pelatihan (diklat) adalah suatu kegiatan yang disengaja dan terencana
yang diprogramkan dan dikembangkan untuk memberikan bekal pengetahuan dan
pengalaman. Diklat diselenggarakan agar setelah mengikuti diklat peserta yang sebelumnya
tidak tahu menjadi tahu; yang sebelumnya kurang responsif dan bertanggung jawab pada
pekerjaannya menjadi lebih responsif dan bertanggung jawab, dan mempunyai sikap positif
dalam bekerja; yang sebelumnya bermalas-malasan menjadi rajin, kreatif, mau bekerjasama
dan inovatif dalam perilaku kerjanya (Nurhajati and Bachri, 2018).
Kemampuan kader dalam memberikan pelayanan kesehatan khususnya melakukan
pencatatan KMS sangat mempengaruhi identifikasi status gizi balita. Apabila kemampuan
kader dalam memberikan pelayanan kesehatan khususnya melakukan pencatatan KMS masih
rendah, maka akan berdampak identifikasi status gizi balita dan mempengaruhi penyuluhan
yang diberikan kepada balita sesuai dengan data KMS yang ada, hal ini akan mengakibatkan
salah penafsiran apakah balita dalam keadaan gizi kurang atau tidak. Lemahnya penguasaan
dan keterampilan akan menyebabkan pelaporan yang yang tidak akurat dalam penyusunan
perencanaan program kesehatan selanjutnya (Nursalam, 2010).

Maka dari itu pentingnya pelatihan bagi kader untuk meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan kader dalam mengisi KMS agar tidak terjadi kesalahan dalam pencatatan. dan
gizi sesuai dengan hasil penimbangan. Salah satu manfaat dengan adanya kader yang terlatih
adalah Posyandu akan berjalan secara teratur dan baik, agar mudah mendeteksi kemungkinan
terjadinya masalah gizi buruk pada balita. Jika kasus gizi buruk ini segera teratasi dan diikuti
oleh penanganan yang baik oleh tenaga kesehatan, maka diharapkan kasus kekurangan gizi
berat pada anak-anak balita di akan dapat terhindarkan

Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan pemantauan perkembangan anak balita di


posyandu puskesmas Kedungmundu, kami menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
pengisian KMS bagi Ibu Kader Posyandu Puskesmas Kedungmundu

B. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS

1. TUJUAN UMUM

Pada akhir pelatihan dan Pendidikan pengisian KMS, diharapkan kader mampu
memahami dan mengisi KMS sesuai dengan Permenkes RI No. 55/Menkes/Per/I/2010

2. TUJUAN KHUSUS
● Setelah mengikuti diklat, kader posyandu dapat menjelaskan kembali
penjelasan umum KMS Balita sesuai dengan Permenkes RI No.
155/Menkes/Per/I/2010
● Setelah mengikuti diklat, kader posyandu dapat melakukan langkah-langkah
pengisian KMS Balita sesuai Permenkes RI No. 155/Menkes/Per/I/2010
● Setelah mengikuti diklat, kader posyandu dapat menginterpretasikan tindak
lanjut hasil penimbangan sesuai dengan Permenkes RI No.
155/Menkes/Per/I/2010

C. RBPP

I. Tujuan Kurikuler Umum

Setelah mengikuti pelatihan peserta mampu memahami, melakukan langkah-langkah


pengisian Kartu Menuju Sehat (KMS), dan menginterpretasikan hasil pengukuran
dengan benar sesuai dengan Permenkes Republik Indonesia No.
155/Menkes/Per/I/2010

II. Tujuan Kurikuler Khusus


Setelah mengikuti pelatihan, peserta pelatihan mampu :

1. Memahami KMS balita sesuai Permenkes Republik Indonesia No.


155/Menkes/Per/I/2010
2. Melakukan Langkah-Langkah Pengisian KMS sesuai dengan Permenkes
Republik Indonesia No. 155/Menkes/Per/I/2010
3. Menginterpretasikan hasil pengukuran penimbangan sesuai dengan Permenkes
Republik Indonesia No. 155/Menkes/Per/I/2010

III. Identifikasi dan Analisis Kompetensi

Peran kader dalam pelaksanaan posyandu adalah sebagai penggerak pelaksanaan


program posyandu. Kompetensi yang dimiliki oleh seorang kader posyandu yaitu :

1. Mampu memahami pengelolaan posyandu


2. Mampu memahami tugas-tugas kader dalam penyelenggaraan posyandu
3. Mampu memahami masalah kesehatan pada sasaran posyandu
4. Mampu menggerakkan masyarakat
5. Mampu melakukan lima langkah kegiatan posyandu dan kegiatan
pengembangannya
6. Mampu melakukan penyuluhan
7. Mampu melaksanakan pencatatan dan pelaporan posyandu
8. Mampu menyusun rencana tindak lanjut

IV. Identifikasi dan Analisis Materi

Kartu Menuju Sehat (KMS) adalah kartu yang memuat kurva pertumbuhan normal
anak berdasarkan indeks antropometri berat badan menurut umur. Pada setiap hari
buka Posyandu, kader diharapkan dapat mengisi KMS dalam buku KIA seluruh anak
yang datang dan ditimbang. KMS ini menjadi penting karena merupakan salah satu
alat pemantau pertumbuhan anak. Selain mampu mengisi, kader diharapkan juga
mampu membaca atau menilai grafik yang terbuat dari hasil penimbangan anak setiap
bulan sehingga ia dapat memberikan penilaian apakah anak bertumbuh dengan baik
atau kurang baik. Jika anak bertumbuh baik. Berikan pujian kepada Ibu serta ingatkan
untuk menimbang anaknya di Posyandu pada bulan berikutnya. Bila pertumbuhan
anak kurang baik, perlu dirujuk kepada petugas kesehatan. Untuk itu, kader perlu
memperhatikan cara mengisi dan membaca KMS yang benar agar pengambilan
keputusan agar tidak salah.

Cara mengisi KMS:

1) Pada balita yang baru pertama kali ditimbang, perhatikan isian “Nama Ibu”
dan “Nama Anak” pada sampul depan buku KIA. Jika masih kosong, isilah
nama ibu dan nama anak dengan jelas. Tambahkan nama panggilan/nama kecil
jika ada.
2) Perhatikan juga halaman iv buku KIA, apakah “Nomor Registrasi”, “Nomor
Urut” dan “Identitas Keluarga” sudah terisi dengan lengkap. Jika belum,
bantulah ibu/keluarga balita untuk mengisinya.
3) Pilihlah KMS untuk laki-laki berwarna biru (halaman 49—50 buku KIA).
Pilihlah KMS Untuk perempuan berwarna merah muda (halaman 51—52
Buku KIA).
4) Isilah nama anak dan nama Posyandu pada bagian atas halaman KMS.
5) Isilah bulan lahir anak pada kolom “Bulan Penimbangan” di bawah umur 0
(nol) bulan. Contoh: Aida lahir pada tanggal 17 Februari 2008. Tulis “Februari
‘08” di bawah umur 0 bulan.
6) Tulis semua kolom bulan berikutnya secara berurutan.
7) Tulis berat badan anak pada kolom ”BB (kg)” di bawah kolom “Bulan
penimbangan”.
8) Tentukan letak titik hasil penimbangan berat badan pada KMS dengan cara
menghubungkan garis mendatar berat badan dan garis tegak umur pada grafik
KMS. Lalu buat titik yang mudah terlihat.
9) Hubungkan titik berat badan bulan ini dengan bulan lalu dalam bentuk garis
lurus. Catatan: Jika anak bulan lalu tidak ditimbang maka garis pertumbuhan
tidak dapat dihubungkan.
10) Catat setiap kejadian kesakitan yang dialami anak pada bulan saat anak
ditimbang di atas titik hasil penimbangan yang telah ditentukan.
11) Isi kolom pemberian “ASI Eksklusif” dengan tanda
centang (√) bila pada bulan tersebut bayi masih diberi
ASI saja, tanpa makanan dan minuman lain. Bila diberi
makanan lain selain ASI, bulan tersebut dan bulan
berikutnya diisi dengan tanda strip (–). l
V. Metode, Media, Estimasi Waktu, dan Evaluasi
a. Metode

Metode yang digunakan pada pelaksanaan diklat ini yaitu Ceramah dan
Praktek berupa studi kasus pengisian KMS dan interpretasi hasil (yang
nantinya dikirim melalui google formulir sekaligus untuk evaluasi)

b. Media

Media yang digunakan sebagai pendukung dalam pelaksanaan diklat yaitu


Aplikasi Zoom Meeting, Power Point, Lembar Kartu Menuju Sehat (KMS)

c. Estimasi Waktu

Waktu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan diklat ini yaitu 90 menit, dengan
rincian 45 menit setiap materi

d. Evaluasi

Evaluasi yang digunakan pada pelaksanaan diklat yaitu dengan post test yang
diberikan oleh panitia diklat kepada peserta diklat

VI. Struktur Program dan Diagram Alur Proses Pembelajaran

Struktur Program

No Materi Waktu (JPL)

A Materi Dasar T P PL Jml

Lima Langkah Kegiatan di Posyandu dan 1 - - 1


Kegiatan Pengembangannya

B Materi Inti

1. Pengisian KMS 1 1 - 2

2. Standar Pemantauan Pertumbuhan 1 1 - 2


Balita Berdasarkan KMS
C Materi Penunjang

1. Building Learning Commitment - 1 - 1

2. Rencana Tindak Lanjut 1 1 - 2

Pelatihan Jam Pelajaran 4 4 0 8

Keterangan :

T = Teori

P = Praktek

PL = Praktik Lapangan

1 JPL = 45 menit
VII. Garis-garis Besar Program Pembelajaran (GBPP)
Nomor : MD. 1
Materi : Lima Langkah Kegiatan di Posyandu dan Kegiatan Pengembangannya
Waktu : 1 jpl (T = 1 jpl)

ELEMEN KRITERIA INDIKATOR TOPIK/POKOK METODE ALAT WAKTU REFERENSI


KOMPETENSI UNJUK KERJA UNJUK KERJA BAHASAN BANTU

1. Menjelaskan Setelah mengikuti 1. Pengertian


lima langkah 1. Kegiatan umum materi ini, posyandu Ceramah, Zoom 45 menit 1. Departemen
kegiatan di di posyandu peserta 2. Kegiatan tanya Meeting, Kesehatan RI,
2. Kegiatan jawab Power Petunjuk Teknis
Posyandu pengembangan diharapkan umum di Point Penggunaan
2. Menjelaskan di posyandu mampu : posyandu Buku Kesehatan
kegiatan 1. Menjelaskan 3. Kegiatan Ibu dan Anak,
pengembangan lima langkah penunjang Jakarta, 2015.
yang dapat kegiatan di di posyandu 2. Kementerian
dilakukan Posyandu Kesehatan RI,
Buku Kesehatan
dalam 2. Menjelaskan
Ibu dan Anak,
penyelenggara kegiatan Jakarta, 2011.
an posyandu pengembang 3. Peraturan
an yang Menteri Dalam
dapat Negeri No. 9
dilakukan Tahun 2011
dalam tentang
Pedoman
penyelenggar
Pengintregasian
aan posyandu Layanan Sosial
Dasar di Pos
Pelayanan
Terpadu

Nomor : MI. 1
Materi : Pengisian KMS
Waktu : 2 jpl (T = 1 jpl, P = 1 jpl)

ELEMEN KRITERIA INDIKATOR TOPIK/POKOK METODE ALAT WAKTU REFERENSI


KOMPETENSI UNJUK KERJA UNJUK KERJA BAHASAN BANTU

1. Menjelaskan Setelah mengikuti 1. Pengertian


pengertian 1. Pengertian materi ini, peserta KMS Ceramah, PPT, 90 menit Permenkes Nomor
Kartu Kartu pelatihan 2. Fungsi tanya Lembar 155/Menkes/Per/I/2
Menuju jawab, KMS 010 Tentang
Menuju Sehat untuk diharapkan mampu : KMS praktek Penggunaan Kartu
Sehat untuk balita 1. Menjelaskan 3. Manfaat Menuju Sehat
balita 2. Fungsi Kartu pengertian KMS (KMS) Bagi Balita
2. Menjelaskan Menuju Kartu 4. Langkah
fungsi Kartu Sehat untuk Menuju pengisian
Menuju balita Sehat untuk KMS
3. Manfaat
Sehat untuk balita
Kartu
balita Menuju 2. Menjelaskan
3. Menjelaskan Sehat untuk fungsi Kartu
manfaat balita Menuju
Kartu 4. Langkah- Sehat untuk
Menuju langkah balita
Sehat untuk pengisian 3. Menjelaskan
Kartu
balita manfaat
Menuju
4. Menjelaskan Sehat untuk Kartu
langkah- Menuju
langkah balita Sehat untuk
pengisian balita
Kartu 4. Menjelaskan
Menuju langkah-
Sehat untuk langkah
balita pengisian
Kartu
Menuju
Sehat untuk
balita
Nomor : MI. 2
Materi : Standar Pemantauan Pertumbuhan Balita Berdasarkan KMS
Waktu : 2 jpl (T = 1 jpl, P = 1 jpl)

ELEMEN KRITERIA INDIKATOR TOPIK/POKOK METODE ALAT WAKTU REFERENSI


KOMPETENSI UNJUK KERJA UNJUK KERJA BAHASAN BANTU

1. Melakukan Setelah mengikuti 1. Pengertian 1. Permenkes


penjaringan 1. Penjaringan materi ini, peserta BGM Ceramah, PPT, 90 menit
balita BGM diharapkan mampu praktek, Lembar Republik
balita Bawah 2. Pengertian
2. Penjaringan tanya KMS, Indonesia No.
Garis Merah balita gizi : gizi buruk jawab tabel Z
2. Melakukan buruk 1. Melakukan 3. Kriteria Score 155/Menkes/
penjaringan 3. Pemantauan penjaringan balita gizi Per/I/2010
balita gizi status gizi balita Bawah buruk
balita tentang
buruk Garis Merah 4. Klasifikasi
3. Memantau berdasarkan 2. Melakukan status gizi Penggunaan
penimbanga
status gizi penjaringan balita Kartu Menuju
n
balita 4. Pengkajian balita gizi
Sehat Bagi
berdasarkan perkembang buruk
hasil an balita 3. Memantau Balita
penimbangan berdasarkan status gizi
4. Mengkaji penimbanga balita
perkembanga n berdasarkan
n balita hasil
berdasarkan penimbangan
hasil 4. Mengkaji
penimbangan perkembangan
balita
berdasarkan
hasil
penimbangan
VIII. Materi Penunjang

Materi : RTL (Rencana Tindak Lanjut)

TPU TPK POKOK BAHASAN/ METODE MEDIA DAN REFERENSI


SUB POKOK ALAT BANTU
BAHASAN

1. Pengertian dan
Setelah mengikuti Setelah mengikuti materi ini, manfaat RTL 1. Curah 1. PPT
materi ini, peserta peserta dapat 2. Asa dan aspek aspek pendapat
mampu menyusun 2. Lembar
rencana tindak 1. Menyebutkan pengertian RTL 2. Penugasan penugasan
lanjut dan manfaat RTL 3. Ciri-ciri RTL yang
baik
2. Menyebutkan asa dan 4. Komponen-komponen
aspek aspek RTL RTL
3. Menyebutkan ciri-ciri 5. Penyusunan RTL
RTL yang baik

4. Menyebutkan komponen
komponen RTL

5. Menyusun RTL

D. BLC
Judul Materi : Building Learning Commitment

Waktu : 45 menit

Tujuan Materi : setelah mengikuti materi Building Learning Commitment, peserta mampu membangun komitmen belajar

ELEMEN KRITERIA INDIKATOR TOPIK/POKOK METODE ALAT WAKTU REFERENSI


KOMPETENSI UNJUK KERJA UNJUK KERJA BAHASAN BANTU

1. Menjelaskan 1. Tujuan dan 1. Tujuan dan


tujuan BLC kegiatan BLC Setelah mengikuti kegiatan dalam Diskusi PPT 45 menit Kurikulum
dan kegiatan 2. Perkenalan materi ini peserta BLC Pelatihan Bagi
mampu : Pelatih
dalam BLC 3. Harapan, 1. Menjelaskan 2. Perkenalan Pengelola
2. Mengenal kekuatiran, tujuan BLC dan 3. Harapan, Komunikasi
antar peserta kesepakatan kegiatan dalam kekuatiran, Perubahan
dengan pelatih peserta kesepakatan Perilaku dalam
BLC
3. Menyampaikan 4. Ice Breaking peserta Pemberdayaan
2. Mengenal antar keluarga di
harapan, peserta dengan 4. Ice Breaking
puskesmas
kekuatiran, pelatih
kesepakatan 3. Menyampaikan
masing masing harapan,
peserta kekuatiran,
4. Memperoleh kesepakatan
kesepakatan masing masing
antara pelatih peserta
dan peserta 4. Memperoleh
mengenai : kesepakatan
harapan yang antara pelatih
ingin dicapai, dan peserta
kekhawatiran, mengenai :
norma kelas, harapan yang
komitmen. ingin dicapai,
kekhawatiran,
norma kelas,
komitmen.

Ice Breaking

1. Senam tangan
senam tangan gerakan 5-0
link video : https://youtu.be/F_q6QyUSIHM

2. Peregangan
diputarkan musik dan video untuk peregangan seluruh peserta mengikuti gerakan peregangan
link video : https://youtu.be/tCbK3nhMy0U
E. LAMPIRAN FORMULIR PENYUSUNAN RTL

NAMA :
POSYANDU :
NAMA KETUA KADER :

N KEGIATA TUJUAN OUTPU TAHAPAN WAKT STAKEHO BUKTI


O N T KEGIATAN U LDER FISIK

1 Mengajarka Kader Kader 1. melaporka 2 1. ketua Dokumentas


n pengisian lain dapat dapat n tentang minggu kader i kegiatan
KMS ke melakuka menginte RTL 2. Ahli Gizi
kader lain n rpretasika 2. melaksana Puskesma
pengisian n hasil kan s Kedung
KMS pengisian sosialisasi Mundu
KMS pengisian
KMS
3. mengintepr
etasikan
hasil kms

Mengetahui Narasumber Semarang, 2021

Peserta,

F. DIAGRAM PROSES PEMBELAJARAN


F. PESERTA
1) Kriteria Peserta

1. Kader Posyandu Puskesmas Kedungmundu


2. Masing-masing posyandu mengirimkan perwakilan 1 kader untuk mengikuti
diklat pengisian KMS
3. Kader Posyandu Puskesmas Kedungmundu yang belum pernah mendapatkan
diklat pengisian KM

2) Jumlah Peserta

Jumlah peserta pelatihan kader Posyandu 98 orang

G. FASILITAS/ PELATIH

§ Pelatihan dilaksanakan dengan metode zoom meet.

§ Pelatih merupakan seorang yang berkompeten di bidangnya, oleh karena itu dalam
pelatihan ini mendatangkan seorang narasumber yaitu Kepala Ahli Gizi Puskesmas
Kedungmundu dan dibantu oleh panitia.

§ Dalam melaksanakan pelatihan, seorang pelatih melaksanakan tugas sebagai berikut :

1. Pelatih mempersiapkan peserta untuk siap mengikuti proses pembelajaran

2. Pelatih menjelaskan tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada


setiap materi

3. Pelatih dapat mengawali proses pembelajaran dengan:

a. Penggalian pengalaman peserta

b. Penjelasan singkat tentang seluruh materi

c. Penugasan dalam bentuk individu atau kelompok

d. Praktik

4. Setelah semua materi disampaikan, pelatih dan atau peserta dapat memberikan
umpan balik terhadap isi keseluruhan materi yang diberikan

5. Sebelum pemberian materi berakhir, pelatih dan peserta dapat membuat


rangkuman dan atau pembulatan.
H. PEMBIAYAAN

RANCANGAN ANGGARAN DANA DIKLAT


A. Pemasukan

1. Anggaran Iuran Kelas Rp 1.150.000,- Rp 1.150.000,-

46 anak x 25.000

TOTAL Rp 1.150.000,-

B. Pengeluaran

NO KEGUNAAN RINCIAN TOTAL BIAYA

1. Kesekretariatan Rp 100.000,-

2. Fee Pemateri 2 pemateri @400.000 Rp 800.000,-

3.. Doorprize Pulsa Rp 960.000,-

@10.000 x 96 peserta

4. Pelatihan Kit KMS Rp 960.000,-

@10.000 x 96 peserta

3. Lain-lain Rp 90.000,-

TOTAL Rp 2.910.000,-
I. SUSUNAN KEPANITIAAN
1. Ketua : Alfiyatul
2. Wakil ketua : Salma
3. Sekertaris : Afinsa, Alvi, Nurul
4. Bendahara : Sari, Cahya, Dhea, Errin
5. Sie Acara : Hilda, Maya, Tama, Zein
6. Sie Dokumentasi : Shafira, Evan, Dinda, Irma
7. Sie Perlengkapan : Arga, Ratri, Salsa, Alfia
8. Sie Hubungan Masyarakat : Lulu, Bella OM, Difa

J. SUSUNAN ACARA

No Waktu Alokasi Kegiatan Penanggung


Waktu Jawab/Pengisi

1 08.00-08.10 10’ Pembukaan MC

Menyanyikan Lagu Panitia


“Indonesia Raya”

2 08.10-08.15 5’ Sambutan Ketua Panitia Ketua Panitia

3 08.15-08.20 5’ Sambutan Ketua Prodi Susi Tursilowati


Gizi Polkesmar dan SKM, MScPh
Pembukaan Diklat
secara simbolik

4 08.20-09.50 50’ Penyampaian Materi Dien Hasana, SKM,


MKes

5 09.50-10.30 40’ Diskusi dan Tanya Moderator


Jawab

6 10.30-10.40 10’ Pembagian Hadiah MC

7 10.50 Penutupan Panitia

K. RENCANA EVALUASI
1. Evaluasi Terhadap Peserta Pelatihan
● Penjajagan awal melalui pre test
● Pemahaman peserta terhadap materi yang diberikan melalui post test
2. Evaluasi Terhadap Pelatih
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui kemampuan fasilitator/pelatih dalam
menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkanyang
dapat dipahami dan diserap peserta
3. Evaluasi Terhadap Penyelenggaran Pelatihan
Evaluasi dilakukan terhadap pelaksanaan pelatihan. Peserta diberikan kuesioner
mengenai seberapa puas peserta terhadap pelaksanaan pelatihan

L. LAMPIRAN EVALUASI

1. Pre Test dan Post Test terhadap Peserta


Petunjuk Pengisian:
● Tuliskan identitas diri
● Bacalah pertanyaan / pernyataan dengan teliti sebelum menjawab
● Pilih salah satu jawaban dengan cara mengklik opsi jawaban yang anda
anggap paling benar dan tepat
● Waktu untuk mengerjakan 15 menit
● Setelah selesai klik submit untuk mengumpulkan jawaban. Kesempatan
untuk mengisi pre test ini hanya 1 kali
1. Apa pengertian dan kegunaan KMS?
a. Kartu yang memuat data penimbangan anak dari lahir hingga
usia 2 tahun pada posyandu setiap bulan
b. Kartu untuk pendaftaran posyandu dan harus selalu dibawa
c. Kartu yang memuat data pertumbuhan dan perkembangan anak
dicatat sejak lahir hingga berusia 5 tahun
d. Kartu yang berisi data pola makan dan asi eksklusif balita
2. Pengisian KMS pada pelaksanaan Posyandu Balita dilakukan di meja?
a. Meja 5
b. Meja 6
c. Meja 4
d. Meja 3
3. Kegiatan pembacaan data KMS dan menjelaskan kepada ibu memgenai
keadaan anak berdasarkan catatan berat badan di grafik KMS
dilakukan pada meja ke….
a. Meja 5
b. Meja 6
c. Meja 4
d. Meja 3
4. Seorang balita melakukan penimbangan di posyandu pada Bulan Maret
2021 dengam grafik pada KMS masih termasuk pada pita hijau.
Namun, hasil penimbangannya memiliki hasil yang sama dengan
penimbangan pada Bulan Februari 2021. Apakah kategori yang
dituliskan kader pada buku KMS?
a. Naik
b. Tidak Naik
c. Stabil
d. Aman
5. Di bawah ini langkah pengisian KMS dengan benar adalah
(1) Cantumkan tanggal, bulan, tahun lahir balita pada kolom nol
(2) Cantumkan bulan penimbangan sesuau dengan hasil setiap kali
balita ditimbang
(3) Tentukan letak titik hasil oenimbangan berat badan pada KMS
dengan cara menghubungkan garis mendatar berat badan dan
garis tegak lurus
(4) Pada balita yang baru pertama kali ditimbang, isilah nama,
nomor pendaftaran, dan identitas balita pada KMS
Manakah urutann pengisian KMS yang paling tepat?
a. 4-3-2-1
b. 4-1-3-2
c. 4-1-2-3
d. 4-2-1-3

2. Evaluasi Terhadap Fasilitator dan Pelaksanaan Pelatihan

Sangat Tidak Setuju Sangat


No Pernyataan Tidak Setuju Setuju
Setuju

Isi Materi:
Materi terorganisasi dengan baik dan
1 mudah dimengerti

Materi sangat relevan dan telah sesuai


2 dengan yang saya harapkan

Materi sudah mencukupi bagi saya untuk


3 mampu melakukan pengisian KMS
dengan benar

Dengan materi ini akan memudahkan


4 saya memberikan pemahaman kepada
kader lain atau orang tua balita tentang
intrepetasi data KMS

Diskusi/tanya-jawab sangat membantu


5. meningkatkan pemahaman peserta

Penyampaian/Pemaparan Materi

Pemateri sangat memahami materi yang


1 dipresentasikan

Pemateri memberikan jawaban terhadap


2 pertanyaan peserta dengan baik

Pemateri mempresentasikan isi materi


3 dengan baik; mudah dimengerti dan
diimplementasikan

Pelaksanaan Pelatihan

Jalannya acara dimulai tepat waktu dan


1 selesai tepat waktu

Alokasi untuk penyampaian materi


2 mencukupi

Alokasi waktu untuk diskusi mencukupi


3 untuk menambah / memperkuat
pemahaman saya

Pelatihan ini bermanfaat bagi Peserta


4. Webinar

Apakah Anda tertarik untuk mengikuti


5. acara pelatihan yang akan kami ❏ Tertarik
❏ Tidak Tertarik
selenggarakan lagi di lain waktu dengan
topik yang berbeda?

Kritik dan Saran


6. (Boleh diisi saran kegiatan kepelatihan
yang diperlukan)

M. LAMPIRAN KRITERIA UNJUK KERJA

ACUAN STANDAR KOMPETENSI KERJA DAN SILABUS DIKLAT

KODE : KMS.01PMK23.001.1

JUDUL : Pengisian Kartu Menuju Sehat (KMS)

DESKRIPSI : Kegiatan berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja


yang dibutuhkan dalam melakukan pengisian KMS lalu menginterpretasikan hasilnya sebagai
usaha dalam pemantauan pertumbuhan dan penentuan status gizi balita.

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI

1.1. Mengetahui KMS berdasarkan jenis kelamin


1. Pengisian Kartu
balita (warna biru dan merah muda)
Menuju Sehat (KMS)
1.2. Menyebutkan bagian-bagian KMS
1.3. Mengisikan KMS sesuai dengan petunjuk
yang diberikan
1.4. Praktek dilakukan untuk menentukan
kesalahan saat mengisi KMS
1.5. Mengidentifikasi kesalahan dan menentukan
tindakan perbaikan yang diperlukan

2.1. Tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian


2. Standar
pertumbuhan balita
pemantauan
2.2. Beberapa klasifikasi penilaian
pertumbuhan balita
2.3. Mengidentifikasi kesalahan interpretasi
berdasarkan KMS
hasil
2.4. Menentukan Tindakan perbaikan

BATASAN VARIABEL

1. Konteks Variabel

1.1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 155/Menkes/Per


I/2010

2. Peralatan dan perlengkapan

2.1. Peralatan

2.1.1. Lembar KMS

2.1.2. Tabel interpretasi hasil

2.2. Perlengkapan

2.2.1. Alat Tulis

3. Peraturan yang diperlukan

3.1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 155/Menkes/Per


I/2010

4. Norma dan Standar

4.1. Langkah pengisian sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks penilaian

1.1. Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi aspek


pengetahuan tentang tujuan dan teori pengisian KMS, keterampilan dalam
menginterpretasikan hasil

1.2. Penilaian dilakukan dengan test pre/post test, dan praktek pengisian KMS laki-
laki dan wanita
1.3. Pengevaluasian peningkatan skor yang didapatkan peserta dan perhitungan rata-
rata nilai pre/post test

1.4. Apabila dilakukan dan benar mendapat poin 5

1.5. Apabila dilakukan namun salah mendapat poin 3

1.6. Apabila tidak dilakukan akan mendapat poin 0

2. Persyaratan kompetensi

2.1. (Tidak ada)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan

3.1. Pengetahuan

3.1.1. Teori lima Langkah kegiatan di posyandu dan kegiatan


pengembangannya

3.1.2. Teori pengisian KMS

3.1.3. Teori standar pemantauan pertumbuhan balita berdasarkan Peraturan


Menteri Kesehatan

3.2. Ketrampilan

3.2.1. Mencetak lembar KMS yang telah diberikan sebelum hari H

3.2.2. Keterampilan dalam mengisi KMS sesuai data balita

3.2.3. Ketrampilan menetapkan hasil dari pengisian KMS

3.2.4. Mendokumentasikan hasil

3.2.5. Komunikasi antar kelompok

4. Sikap kerja yang diperlukan

4.1. Disiplin dalam mengikuti Langkah-langkah pengisian KMS

4.2. Teliti dalam melakukan telaah interpretasi hasil pengisian KMS

4.3. Cermat dalam mendokumentasikan hasil uji coba

5. Aspek kritis

5.1. Prosedur kerja pengisian KMS disepakati oleh peserta sesuai dengan kebijakan
pemerintah
N. SERTIFIKASI

Penentuan angka kredit pelatihan dilaksanakan berdasarkan lamanya waktu pelatihan dalam
satuan pembelajaran efektif, dimana peserta yang mengikuti pelatihan selama 30 jam
pelajaran akan memperoleh angka kredit sebanyak 1 (satu). Setelah selesai mengikuti
pelatihan peserta diberikan sertifikat pelatihan yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh
Kepala Puskesmas Kedungmundu Semarang, dengan ketentuan kehadiran dalam mengikuti
pelatihan minimal 90%

O. DAFTAR PUSTAKA

Evita, D., Mursyid, A. and Siswati, T. (2016) ‘Pelatihan meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan kader puskesmas dalam penerapan standar pemantauan pertumbuhan
balita di Kota Bitung’, Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of
Nutrition and Dietetics), 1(1), p. 15. doi: 10.21927/ijnd.2013.1(1).15-21.

Nurhajati, W. A. and Bachri, B. S. (2018) ‘Pengembangan Kurikulum Diklat (Pendidikan


dan Pelatihan) Berbasis Kompetensi dalam Membangun Profesionalisme dan
Kompetensi Pegawai Negeri Sipil (PNS)’, Jurnal Pendidikan (Teori dan Praktik),
2(2), p. 156. doi: 10.26740/jp.v2n2.p156-164.

Nursalam, Agustina Dinna, Ketut Alit A, Ni. (2010) Training Pengisian Kartu Menuju
Sehat (KMS) Merubah Perilaku Kader Posyandu Balita, Jurnal Ners Vol.5. No 1, pp
70-78

Rahayu, A. P., Dharmawan, Y. and Nugroho, D. (2018) ‘Hubungan Karakteristik Ibu


Balita Dengan Pemanfaatan Data Kartu Menuju Sehat (Kms) Dalam Buku Kia
(Studi Kasus Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang Tahun 2016)’, Jurnal
Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 6(1), pp. 103–109.

Rahmawati, R. et al. (2019) ‘Penyuluhan Dan Pelatihan Kader Posyandu Sebagai Upaya
Peningkatan Wawasan Pelayanan Gizi Bagi Masyarakat’, JMM (Jurnal Masyarakat
Mandiri), 2(1), p. 29. doi: 10.31764/jmm.v2i1.1334.

Anda mungkin juga menyukai