Disusun Oleh:
Maka dari itu pentingnya pelatihan bagi kader untuk meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan kader dalam mengisi KMS agar tidak terjadi kesalahan dalam pencatatan. dan
gizi sesuai dengan hasil penimbangan. Salah satu manfaat dengan adanya kader yang terlatih
adalah Posyandu akan berjalan secara teratur dan baik, agar mudah mendeteksi kemungkinan
terjadinya masalah gizi buruk pada balita. Jika kasus gizi buruk ini segera teratasi dan diikuti
oleh penanganan yang baik oleh tenaga kesehatan, maka diharapkan kasus kekurangan gizi
berat pada anak-anak balita di akan dapat terhindarkan
1. TUJUAN UMUM
Pada akhir pelatihan dan Pendidikan pengisian KMS, diharapkan kader mampu
memahami dan mengisi KMS sesuai dengan Permenkes RI No. 55/Menkes/Per/I/2010
2. TUJUAN KHUSUS
● Setelah mengikuti diklat, kader posyandu dapat menjelaskan kembali
penjelasan umum KMS Balita sesuai dengan Permenkes RI No.
155/Menkes/Per/I/2010
● Setelah mengikuti diklat, kader posyandu dapat melakukan langkah-langkah
pengisian KMS Balita sesuai Permenkes RI No. 155/Menkes/Per/I/2010
● Setelah mengikuti diklat, kader posyandu dapat menginterpretasikan tindak
lanjut hasil penimbangan sesuai dengan Permenkes RI No.
155/Menkes/Per/I/2010
C. RBPP
Kartu Menuju Sehat (KMS) adalah kartu yang memuat kurva pertumbuhan normal
anak berdasarkan indeks antropometri berat badan menurut umur. Pada setiap hari
buka Posyandu, kader diharapkan dapat mengisi KMS dalam buku KIA seluruh anak
yang datang dan ditimbang. KMS ini menjadi penting karena merupakan salah satu
alat pemantau pertumbuhan anak. Selain mampu mengisi, kader diharapkan juga
mampu membaca atau menilai grafik yang terbuat dari hasil penimbangan anak setiap
bulan sehingga ia dapat memberikan penilaian apakah anak bertumbuh dengan baik
atau kurang baik. Jika anak bertumbuh baik. Berikan pujian kepada Ibu serta ingatkan
untuk menimbang anaknya di Posyandu pada bulan berikutnya. Bila pertumbuhan
anak kurang baik, perlu dirujuk kepada petugas kesehatan. Untuk itu, kader perlu
memperhatikan cara mengisi dan membaca KMS yang benar agar pengambilan
keputusan agar tidak salah.
1) Pada balita yang baru pertama kali ditimbang, perhatikan isian “Nama Ibu”
dan “Nama Anak” pada sampul depan buku KIA. Jika masih kosong, isilah
nama ibu dan nama anak dengan jelas. Tambahkan nama panggilan/nama kecil
jika ada.
2) Perhatikan juga halaman iv buku KIA, apakah “Nomor Registrasi”, “Nomor
Urut” dan “Identitas Keluarga” sudah terisi dengan lengkap. Jika belum,
bantulah ibu/keluarga balita untuk mengisinya.
3) Pilihlah KMS untuk laki-laki berwarna biru (halaman 49—50 buku KIA).
Pilihlah KMS Untuk perempuan berwarna merah muda (halaman 51—52
Buku KIA).
4) Isilah nama anak dan nama Posyandu pada bagian atas halaman KMS.
5) Isilah bulan lahir anak pada kolom “Bulan Penimbangan” di bawah umur 0
(nol) bulan. Contoh: Aida lahir pada tanggal 17 Februari 2008. Tulis “Februari
‘08” di bawah umur 0 bulan.
6) Tulis semua kolom bulan berikutnya secara berurutan.
7) Tulis berat badan anak pada kolom ”BB (kg)” di bawah kolom “Bulan
penimbangan”.
8) Tentukan letak titik hasil penimbangan berat badan pada KMS dengan cara
menghubungkan garis mendatar berat badan dan garis tegak umur pada grafik
KMS. Lalu buat titik yang mudah terlihat.
9) Hubungkan titik berat badan bulan ini dengan bulan lalu dalam bentuk garis
lurus. Catatan: Jika anak bulan lalu tidak ditimbang maka garis pertumbuhan
tidak dapat dihubungkan.
10) Catat setiap kejadian kesakitan yang dialami anak pada bulan saat anak
ditimbang di atas titik hasil penimbangan yang telah ditentukan.
11) Isi kolom pemberian “ASI Eksklusif” dengan tanda
centang (√) bila pada bulan tersebut bayi masih diberi
ASI saja, tanpa makanan dan minuman lain. Bila diberi
makanan lain selain ASI, bulan tersebut dan bulan
berikutnya diisi dengan tanda strip (–). l
V. Metode, Media, Estimasi Waktu, dan Evaluasi
a. Metode
Metode yang digunakan pada pelaksanaan diklat ini yaitu Ceramah dan
Praktek berupa studi kasus pengisian KMS dan interpretasi hasil (yang
nantinya dikirim melalui google formulir sekaligus untuk evaluasi)
b. Media
c. Estimasi Waktu
Waktu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan diklat ini yaitu 90 menit, dengan
rincian 45 menit setiap materi
d. Evaluasi
Evaluasi yang digunakan pada pelaksanaan diklat yaitu dengan post test yang
diberikan oleh panitia diklat kepada peserta diklat
Struktur Program
B Materi Inti
1. Pengisian KMS 1 1 - 2
Keterangan :
T = Teori
P = Praktek
PL = Praktik Lapangan
1 JPL = 45 menit
VII. Garis-garis Besar Program Pembelajaran (GBPP)
Nomor : MD. 1
Materi : Lima Langkah Kegiatan di Posyandu dan Kegiatan Pengembangannya
Waktu : 1 jpl (T = 1 jpl)
Nomor : MI. 1
Materi : Pengisian KMS
Waktu : 2 jpl (T = 1 jpl, P = 1 jpl)
1. Pengertian dan
Setelah mengikuti Setelah mengikuti materi ini, manfaat RTL 1. Curah 1. PPT
materi ini, peserta peserta dapat 2. Asa dan aspek aspek pendapat
mampu menyusun 2. Lembar
rencana tindak 1. Menyebutkan pengertian RTL 2. Penugasan penugasan
lanjut dan manfaat RTL 3. Ciri-ciri RTL yang
baik
2. Menyebutkan asa dan 4. Komponen-komponen
aspek aspek RTL RTL
3. Menyebutkan ciri-ciri 5. Penyusunan RTL
RTL yang baik
4. Menyebutkan komponen
komponen RTL
5. Menyusun RTL
D. BLC
Judul Materi : Building Learning Commitment
Waktu : 45 menit
Tujuan Materi : setelah mengikuti materi Building Learning Commitment, peserta mampu membangun komitmen belajar
Ice Breaking
1. Senam tangan
senam tangan gerakan 5-0
link video : https://youtu.be/F_q6QyUSIHM
2. Peregangan
diputarkan musik dan video untuk peregangan seluruh peserta mengikuti gerakan peregangan
link video : https://youtu.be/tCbK3nhMy0U
E. LAMPIRAN FORMULIR PENYUSUNAN RTL
NAMA :
POSYANDU :
NAMA KETUA KADER :
Peserta,
2) Jumlah Peserta
G. FASILITAS/ PELATIH
§ Pelatih merupakan seorang yang berkompeten di bidangnya, oleh karena itu dalam
pelatihan ini mendatangkan seorang narasumber yaitu Kepala Ahli Gizi Puskesmas
Kedungmundu dan dibantu oleh panitia.
d. Praktik
4. Setelah semua materi disampaikan, pelatih dan atau peserta dapat memberikan
umpan balik terhadap isi keseluruhan materi yang diberikan
46 anak x 25.000
TOTAL Rp 1.150.000,-
B. Pengeluaran
1. Kesekretariatan Rp 100.000,-
@10.000 x 96 peserta
@10.000 x 96 peserta
3. Lain-lain Rp 90.000,-
TOTAL Rp 2.910.000,-
I. SUSUNAN KEPANITIAAN
1. Ketua : Alfiyatul
2. Wakil ketua : Salma
3. Sekertaris : Afinsa, Alvi, Nurul
4. Bendahara : Sari, Cahya, Dhea, Errin
5. Sie Acara : Hilda, Maya, Tama, Zein
6. Sie Dokumentasi : Shafira, Evan, Dinda, Irma
7. Sie Perlengkapan : Arga, Ratri, Salsa, Alfia
8. Sie Hubungan Masyarakat : Lulu, Bella OM, Difa
J. SUSUNAN ACARA
K. RENCANA EVALUASI
1. Evaluasi Terhadap Peserta Pelatihan
● Penjajagan awal melalui pre test
● Pemahaman peserta terhadap materi yang diberikan melalui post test
2. Evaluasi Terhadap Pelatih
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui kemampuan fasilitator/pelatih dalam
menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkanyang
dapat dipahami dan diserap peserta
3. Evaluasi Terhadap Penyelenggaran Pelatihan
Evaluasi dilakukan terhadap pelaksanaan pelatihan. Peserta diberikan kuesioner
mengenai seberapa puas peserta terhadap pelaksanaan pelatihan
L. LAMPIRAN EVALUASI
Isi Materi:
Materi terorganisasi dengan baik dan
1 mudah dimengerti
Penyampaian/Pemaparan Materi
Pelaksanaan Pelatihan
KODE : KMS.01PMK23.001.1
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
2.1. Peralatan
2.2. Perlengkapan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.2. Penilaian dilakukan dengan test pre/post test, dan praktek pengisian KMS laki-
laki dan wanita
1.3. Pengevaluasian peningkatan skor yang didapatkan peserta dan perhitungan rata-
rata nilai pre/post test
2. Persyaratan kompetensi
3.1. Pengetahuan
3.2. Ketrampilan
5. Aspek kritis
5.1. Prosedur kerja pengisian KMS disepakati oleh peserta sesuai dengan kebijakan
pemerintah
N. SERTIFIKASI
Penentuan angka kredit pelatihan dilaksanakan berdasarkan lamanya waktu pelatihan dalam
satuan pembelajaran efektif, dimana peserta yang mengikuti pelatihan selama 30 jam
pelajaran akan memperoleh angka kredit sebanyak 1 (satu). Setelah selesai mengikuti
pelatihan peserta diberikan sertifikat pelatihan yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh
Kepala Puskesmas Kedungmundu Semarang, dengan ketentuan kehadiran dalam mengikuti
pelatihan minimal 90%
O. DAFTAR PUSTAKA
Evita, D., Mursyid, A. and Siswati, T. (2016) ‘Pelatihan meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan kader puskesmas dalam penerapan standar pemantauan pertumbuhan
balita di Kota Bitung’, Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of
Nutrition and Dietetics), 1(1), p. 15. doi: 10.21927/ijnd.2013.1(1).15-21.
Nursalam, Agustina Dinna, Ketut Alit A, Ni. (2010) Training Pengisian Kartu Menuju
Sehat (KMS) Merubah Perilaku Kader Posyandu Balita, Jurnal Ners Vol.5. No 1, pp
70-78
Rahmawati, R. et al. (2019) ‘Penyuluhan Dan Pelatihan Kader Posyandu Sebagai Upaya
Peningkatan Wawasan Pelayanan Gizi Bagi Masyarakat’, JMM (Jurnal Masyarakat
Mandiri), 2(1), p. 29. doi: 10.31764/jmm.v2i1.1334.