Disusun oleh:
Amarul Ilma Takatsuri (18220007)
A. Latar Belakang
Setiap manusia tentunya mempunyai naluri atau keinginan masing-
masing dalam hidupnya untuk berusaha mencapai apa yang dicita-citakan.
Untuk mencapai keinginan itu, manusia selalu berusaha dalam mencapai
kehidupan yang lebih baik. Dalam usaha inilah manusia dapat mendirikan
berbagai macam usaha yang mendapatkan kesuksesan. Dalam memenuhi
kebutuhan manusia, maka usaha dapat menimbulkan adanya kegiatan dalam
menciptakan barang dan jasa.
Kegiatan ber-usaha tersebut, dapat dirintis atau diawali dari berbagai
aspek sekecil apapun yang ada di dunia ini. Semua hal bisa dijadikan usaha
jika seseorang pandai dalam menemukan ide dan celah kreativitas. Tidak
ada batasan bagi seseorang untuk memulai usaha, siapapun yang memiliki
ide dan kreativitas dapat membuka usahanya sendiri. Salah satu golongan
orang yang jarang diketahui bisa merintis usaha di berbagai sektor lain yaitu
bidang gizi. Hal ini terjadi karena kurangnya pengetahuan tentang macam-
macam usaha yang bisa ditekuni oleh bidang gizi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Apakah maksud dari usaha?
2. Apakah maksud dari bidang gizi?
3. Bagaimanakah usaha di bidang gizi itu?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui maksud dari usaha.
2. Untuk mengetahui maksud dari bidang gizi.
3. Untuk mengetahui bagaimana usaha di bidang gizi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Usaha
Berdasarkan KBBI V (2019), usaha adalah sebuah kegiatan dengan
mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan untuk mencapai suatu maksud
atau tujuan. Usaha juga merupakan pekerjaan (perbuatan, prakarsa, ikhtiar,
dan daya upaya) untuk mencapai sesuatu. Selain itu, usaha dapat diartikan
pula sebagai kegiatan di bidang perdagangan dengan maksud mencari
untung.
Dalam definisi lain menurut Harmaizar (2009), usaha adalah melakukan
kegiatan secara tetap dan terus menerus dengan tujuan memperoleh
keuntungan, baik yang diselenggarakan oleh perorangan maupun badan
usaha yang berbentuk badan hukum atau tidak berbentuk badan hukum,
yang didirikan dan berkedudukan di suatu daerah dalam suatu negara.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa usaha adalah suatu
kegiatan yang di dalamnya mencakup kegiatan produksi dan distribusi
dengan menggunakan tenaga, pikiran dan badan untuk mencapai suatu
tujuan.
Selanjutnya, usaha yang akan ditekuni oleh sesorang tentunya perlu
dipikirkan bagaimana tahapan untuk pengembangannya, adapun tahapan-
tahapannya menurut Budiarta (2009) yaitu:
1. Memiliki ide usaha
Awal usaha seorang wirausaha berasal dari suatu ide usaha. Ide
usaha yang dimiliki seorang wirausaha dapat berasal dari berbagai
sumber.
2. Penyaringan ide atau konsep usaha
Penyaringan ide-ide usaha akan dilakukan melalui suatu aktifitas
penilaian kelayakan ide usaha secara formal maupun informal.
3. Pengembangan rencana usaha (business plan)
Proyeksi laba-rugi merupakan akhir dari berbagai komponen
perencanaan bisnis yaitu perencanaan bisnis yang bersifat operasional.
4. Implementasi rencana usaha dan pengendalian usaha
Dalam hal ini, seorang pengusaha akan mengerahkan berbagai
sumber daya yang dibutuhkan seperti modal, material, dan tenaga kerja
untuk menjalnkan kegiatan usaha.
B. Bidang Gizi
Istilah gizi atau ilmu gizi dikenal di Indonesia pada tahun 1950-an,
sebagai terjemahan dari kata Inggris ”nutrition”. Kata gizi sendiri berasal dari
kata “ghidza” yang dalam bahasa Arab berarti makanan. Ilmu gizi disebut
juga sebagai ilmu pangan, zat-zat gizi dan senyawa lain yang terkandung
dalam bahan pangan. Reaksi, interaksi serta keseimbangannya yang
dihubungkan dengan kesehatan dan penyakit. Selain itu meliputi juga proses-
proses pencernaan pangan, serta penyerapan, pengangkutan, pemanfaatan
dan ekskresi zat-zat oleh organisme. Zat gizi (nutrients) adalah ikatan kimia
yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan
energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur proses-proses
kehidupan (Miharti dkk, 2013).
Ruang lingkup ilmu gizi sebagai sains menurut Miharti dkk (2013) adalah
sebagai berikut:
1. Hubungan keturunan dengan gizi.
2. Hubungan gizi dengan perkembangan otak dan perilaku.
3. Hubungan gizi dengan kemampuan bekerja dan produktivitas kerja.
4. Hubungan gizi dan daya tahan tubuh.
5. Faktor-faktor gizi yang berperan dalam pencegahan dan pengobatan
terhadap penyakit degeneratif (jantung, diabetes mellitus, hati dan
kanker).
Kelima hal tersebut masih dapat dibagi-bagi menjadi bidang yang lebih
terinci dan lebih banyak lagi serta masih dapat bertambah seiring
perkembangan zaman.
A. Kesimpulan
1. Usaha adalah suatu kegiatan yang di dalamnya mencakup kegiatan
produksi dan distribusi dengan menggunakan tenaga, pikiran dan badan
untuk mencapai suatu tujuan.
2. Kata gizi berasal dari kata “ghidza” yang dalam bahasa Arab berarti
makanan. Ilmu gizi disebut juga sebagai ilmu pangan, zat-zat gizi dan
senyawa lain yang terkandung dalam bahan pangan.
3. Usaha di bidang gizi merupakan kegiatan yang mencakup produksi dan
distribusi berupa barang dan jasa dalam bidang yang menyangkut gizi
dengan menggunakan tenaga, pikiran dan badan untuk mencapai suatu
tujuan salah satunya keuntungan yang diharapkan.
B. Saran
1. Bagi mahasiswa gizi supaya bertambah semangatnya dalam menjalani
kuliah semaksimal mungkin agar dapat bersaing dengan lulusan lainnya
dan menjadi tenaga gizi porfesional.
2. Bagi profesi gizi supaya tidak putus asa dalam mencari pekerjaan atau
usaha karena tenaga gizi bisa bekerja di banyak sektor dan bahkan
menciptakan usaha sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Harmaizar. (2009). Menangkap Peluang Usaha Edisi Kedua. Bekasi: CV. Dian
Anugerah Prakasa.
Miharti, Tantri, dkk. (2013). Ilmu Gizi 1. Jakarta: Kementerian Pendidikan Dan
Kebudayaan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.