Anda di halaman 1dari 45

Suci Rahmani Nurita, SST.,M.

Keb
Dosen Prodi Kebidanan
STIKes Baiturrahim Jambi
OUTLINE
• Perubahan Payudara Selama Kehamilan
• Fisiologi Plasenta
• Payudara adalah kelenjar yang terletak di
bawah kulit, diatas otot dada dan
fungsinya memproduksi air susu untuk
nutrisi bayi.
Tahap-tahap perkembangan payudara
• Kehidupan intrauterin
• Saat lahir
• Masa pubertas
• Masa mampu hamil (Subur)
• Kehamilan
• Minggu ke-6 ke-8 kehamilan
• Minggu 12
• Setelah 16 minggu
• Masa (periode)
Gambar Perkembangan Payudara
Perkembangan Payudara Sebelum Hamil
• Tahap 1 (kurang dari 10 tahun)
Pada periode ini anak berkembang di semua bidang, namun perkembangan payudara belum terlihat.
Hanya areola kecoklatan di mana suatu hari nanti payudara dan puting berkembang sepenuhnya.
• Tahap 2 (usia 8-13)
Dalam tahap ini kuncup payudara kecil berkembang dalam persiapan untuk pertumbuhan saluran.
• Tahap 3 (12-14 tahun)
Pada tahap ini kuncup payudara mulai besar. Mungkin akan timbul rasa sakit atau ketidaknyamanan.
• Tahap 4 (12-15 tahun)
Pada tahap perkembangan payudara membentuk gundukan dan secara bertahap memperbesar,
muncul garis-garis merah muda di payudara, ini hanya tanda sementara dan akan memudar seiring
dengan waktu. Rasa yang tidak nyaman ini akan berlalu dalam waktu sekitar satu tahun atau lebih.
• Tahap 5 (14-18)
Ini adalah tahap terakhir di mana payudara menjadi matang dan menjadi bulat penuh. seorang
wanita telah menyadari perkiraan payudara dan ukuran bra yang kemungkinan akan dipakai selama
hidupnya. Akan ada faktor yang akan mengubah ini, ukuran payudara akan meningkat dengan
adanya kehamilan dan berat badan. Selain itu jika wanita muda yang kelebihan berat badan, maka
penurunan berat badan yang dramatis tentu saja akan mengurangi jumlah lemak di payudara dan
ukuran bra akan berkurang.
Kebanyakan wanita mengalami nyeri payudara siklus setiap bulan karena fluktuasi hormon seperti
estrogen dan progesteron. Sedangkan hormon estrogen naik sekitar pertengahan siklus menstruasi
dan menyebabkan pembesaran saluran payudara, hormon progesteron meningkat pada paruh
kedua siklus menstruasi dan merangsang pertumbuhan kelenjar payudara. Hal ini membuat
payudara lebih rentan terhadap rasa sakit sebelum siklus menstruasi. Namun, ini tidak harus
menjadi penyebab kekhawatiran karena merupakan fenomena fisiologis sepenuhnya
Anatomi Payudara Ibu Hamil
 Cauda axillaris
 Areola : bagian kehitaman ditengah
badan mammae.
 Papilla mammae :
Bagian yang menonjol di puncak
payudara di pusat areola mammae
setinggi iga ke-4.
 Alveoli
unit terkecil yang memproduksi ASi, terdiri
dari sel aciner, jaringan lemak, sel plasma,
sel otot polos dan pembuluh darah.
 Lobulus
Kumpulan dari beberapa alveolus,
tiap payudara 15 – 20 lobus.
 Ductulus
Saluran kecil yang menyalurkan ASI dari
Alveolus.
 Ductus lectifer
Kumpulan beberapa duktulus.
Perubahan Payudara Selama Hamil
 Bertambah besar, tegang, berat
 Bertambah  esterogen (duktus &kelenjar mammae >>),
progesteron (stimulasi alveolar& b’pgrh dlm prtumbuhan
payudara).
 Somatomamotropin payudara menegang, pembesaran
putting, kolostrum

 Hipertrofi kelenjar alveoli Teraba noduli-noduli

 Pembesaran payudara >>  striae


Perubahan Payudara Selama Hamil
• Akibat pengaruh hormon estrogen maka dapat memacu
perkembangan duktus (saluran) air susu pada payudara.
• hormon progesterone menambah sel-sel asinus pada payudara.
• Hormon laktogenik plasenta (diantaranya somatomammotropin)
menyebabkan hipertrofi dan pertambahan sel-sel asinus payudara,
serta meningkatkan produksi zat-zat kasein, laktoalbumin,
laktoglobulin, sel-sel lemak, kolostrum.
• Pada ibu hamil payudara membesar dan tegang, terjadi
hiperpigmentasi kulit serta hipertrofi kelenjar Montgomery,
terutama daerah areola dan papilla akibat pengaruh melanofor,
puting susu membesar dan menonjol. Hypertropi kelenjar sabasea
(lemak) muncul pada aeola mamae disebut tuberkel

• Awal kehamilan terdapat pertumbuhan dan percabangan
yang cepat pada bagian terminal lobulus yang rudimenter.

•Vaskularitas meningkat dengan cepat. Wanita yang hamil


sering merasakan perubahan ini sebagai perasaan kesemutan
atau ketegangan pada payudara. sesaat setelah konsepsi dan
berlangsung selama trimester pertama.

•Sekitar kehamilan minggu ke-8, mulai terjadi diferensiasi


alveolar yang sesungguhnya.
Pada trimester ketiga sekresi yang kaya imunoglobulin
tampak memenuhi alveolus.
The Placenta and Fetal Membranes
ORGANISASI PLASENTA
• “Plasenta adalah
situs utama nutrisi
dan pertukaran gas
antara ibu dan janin.
• organ fetomaternal
yang memiliki dua
komponen:
• Bagian janin yang
berkembang dari
kantung chorionic
• Bagian ibu yang
berasal dari
endometrium
Vili Korionik
• Vilus korionik dapat dikenali sejak
hari ke 12
• Khorda mesenkimal yang berasal
dari mesoderm ekstraembrional
menginvasi kolom trofoblas yang
padat  Vilus sekunser
• Sejak dimulainya angiogenesis
dalam inti mesenkimal  Vili
tersier
• Sekitar hari 17, pemb darah janin
telah berfungsi, sirkulasi plasenta
terbentuk
• Sirkulasi menjadi sempurna saat
pemb darah embrionik terhubung
dengan pemb korionik
• Pada mola hidatiformis: kegagalan
ekstrim angiogenesis akibatnya
kurangnya sirkulasi
• Vili diselubungi oleh
lapisan luar
sinsitium dan lap
dalam sitotrofoblas
(sel langhans)
• Proliferasi
sitotrofoblas pada
ujung vilus
menghasilkan
kolom sel trifiblastik
yang membentuk
vilus penambat
(Anchoring vilus)
• Plasenta hemokorial dapat
dibagi menjadi hemodikorial
dan hemomonokorial
• Dikorial: nyata pada TM I, tdd
lap sitotrofoblas di bagian
dalam disertai lamina
basalnya, yang ditutupi lap
sinsitiotrofoblas
• Monokorial: pada kehamilan
lanjut, lap sitotrofoblas di bag
dalam tidak lagi kontinyu, dan
saat aterm hanya tersisa
beberapa sel yang tersebar
• Perubahan ini menghasilkan
sawar hemokorial yang lebih
sempit sehingga membantu
pengangkutan nutrien dan
oksigen ke janin
PERKEMBANGAN KORION DAN DESIDUA
• Seiring berkembang dan
meluasnya blastokista beserta
sekelilingnya ke dalam desidua,
salah satu kutub akan membesar
keluar menuju rongga rahim
• Satu kutub akan membentuk
plasenta dari trofoblas vilus dan
sitotrofoblas penambat
• Vili korionik yang berkontak
dengan desidua basalis
berproliferasi membentuk korion
frondosum komponen janin
plasenta
• Seiring perkembangan kehamilan,
suplai darah yang menghadap
rongga endometrium menjadi
terbatas . Karena itu, vilus yang
berkontak dengan desidua
kapsularis berhenti bertumbuh
dan berdegenari  menjadi
membran janin yang avaskular 
chorion laeve
• Korion : Sitotrofoblas
dan mesenkim
mesodermal
• Hingga bulan ke 3,
chorion laeve akan
dipisahkan dari amnion
oleh rongga eksoselom.
Setelahnya chorion laeve
dan amnion akan saling
menempel dan
membentuk
amniokorion yang
avaskular
• Amniokorion: transfer
molekul dan aktivitas
metabolik, komunikasi
janin-maternal
Pengaturan Maternal terhadap Invasi
trofoblas dan Pertumbuhan Vaskular
• Sel natural killer desidual (dNK)
tidak memiliki fungsi sitotoksik
(berbeda dengan sel NK pada
sebelum hamil)
• Hal ini penting karena dapat
mencegah sel mengenali dan
merusak sel janin
• dNK dapat menarik dan memacu
invasi trofoblas ke desidua dan
meningkatkan pertumbuhan
vaskular, mengekspresikan IL8 dan
protein 10 yang dapat menginduksi
interferon meningkatkan invasi
trofoblas menuju arteri spiralis
• dNK: menghasilkan faktor
proangiogenik: VEGF,
PIGFmeningkatkan pertumbuhan
vaskular dalam desidua
• Trofoblas menyekresi kemokin yang
menarik dNK ke lapisan tempat
bertemunya jaringan janin-maternal
Invasi trofoblas ke endometrium
• Kemampuan invasi trofoblas muncul akibat
kemampuan menyekresi enxim proteolitik
yang mampu mencerna matriks ekstrasel serta
mengaktifkan proteinase yang sudah ada
dalam endometrium
• Trofoblas menghasilkan aktivator plasminogen
tipe urokinasemengubah plasminogen
menjadi plasmin  mendegradasi protein
matriks invasi trofoblas
• Trofoblas menyekresi faktor pertumbuhan mirip insulin II
meningkatkan invasi
• Sel desidua menghasilkan protein pengikat faktor
pertumbuhan mirip insulin 4
• Derajat invasi trofoblas ditentukan oleh pengaturan degradasi
matriks serta faktor-faktor yang menyebabkan migrasi
trofoblas
• Sitotrofoblas menghasilkan proteinase untuk degradasi
matriks ekstrasel desidua; integrin memungkinkan perlekatan
itu; L selectin dan ligan karbohidrat dalam sitotrofoblas
membentuk dan memelihara kolom2 sel; fibronektin janin
mengamankan trofoblas (“lem trofoblas”)
Invasi arteri spiralis
Trofoblas endovaskular
memasuki lumen arteriae
spirales dan awalnya
membentuk sumbat
seluler menghancurkan
endotelium vaskuler
dengan mekanisme
apoptosis dan menginvasi
serta memodifikasi tunika
media pemb darah
Selanjutnya arteriae
spirales akan menunjang
pembentukan kembali
endotelium
• Perkembangan pembuluh uteroplasenta berlangsung dalam 2
tahap:
a) Sebelum 12 minggu pascafertilisasi: invasi dan modifikasi
arteri spiralis ke perbatasan antara desidua dan miometrium
b) Antara minggu 12-16: invasi segmen arteri spiralis yang
terletak intramuimetrium
• Perombakan pemb darah dalam 2 tahap ini mengubah arteri
spiralis yang muskular dan berlumen sempit menjadi
pembuluh uteroplasenta yang berdilatasi dan memiliki
tahanan rendah
Pembentukan Aliran darah Maternal
• Sekitar 1 bulan pascakonsepsi, aliran darah
maternal memasuki ruang intervilus dalam
bentuk semburan seperti airmancur dari
arteriae spirales.
• Darah didorong keluar dari pemb darah ibu,
kemudian mengalir di atas dan membasahi
sinsitiotrofoblas secara langsung
Percabangan vilus
• Seiring dengan berkembangnya kehamilan, tangkai vilus dini
yang pendek dan tebal akan bercabang untuk membentuk
cabang vilus yang semakin halus dan semakin banya
• Setiap batang atau tangkai vilus utama dan percabangan
mereka (rami) menyusun satu lobulus plasenta atau kotiledon
• Setiap lobulus didarahi oleh cabang tunggal arteri korionik.
Setiap lobulus juga memiliki vena tunggal sehingga lobulus
merupakan unit fungsional arsitektur plasenta
Pertumbuhan dan Maturasi Plasenta
a. Pertumbuhan
• Dalam TM I, pertumbuhan plasenta terjadi lebih cepat dari
janin
• Pada minggu 17, berat janin dan plasenta kurang lebih sama
• Saat aterm, berat plasenta kurang lebih seperenam berat
janin
• Diameter rata-rata: 185 mm, tebal: 23mm, volume: 497 ml,
berat: 508 gr
• Di area maternal terdapat sekitar 10-38 lobus yang
dipisahkan oleh celah yang terletak di atas septum plasenta
yang membentuk pelipatan lempeng basal
b. Maturasi Plasenta
• Dengan bertambahnya percabangan vilus dan semakin banyak
dan semakin kecilnya percabangan terminal, volume dan
penonjolan sitotrofoblas akan berkurang.
• Dengan menipisnya sinsitium, pembuluh darah menjadi
semakin menonjol serta lebih dekat ke permukaan
• Stroma menjadi lebih padat
• Sterdapat sebukan Hofbauer pada stroma: makrofag janin
(fagositik, imunosupresif, menghasilkan sitokin, mengontrol
fungsi trofoblas secara parakrin)
• Perubahan histologis yang menyertai pertumbuhan dan
maturasi plasenta dapat meningkatkan efisiensi transpor dan
pertukaran zat untuk memenuhi kebutuhan metabolis janin
• Perubahan ini mencakup penipisan sinsitiotrofoblas;
penurunan sitotrofoblas secara signifikan; berkurangnya
stroma; bertambahnya jumlah serta semakin dekatnya kapiler
ke permukaan sinsitial
Sirkulasi darah Janin dan Ibu dalam
Plasenta Matur
a. Sirkulasi janin
• Darah janin yang terdeoksigenasi mengalir ke plasenta
melalui dua arteri umbilikalis
• Darah yang mengandung oksigen mengalir ke janin melalui
vena umbilikalis tunggal
• Cabang2 pemb darah umbilikalis yang melintas di sepanjang
permukaan janin plasenta dalam lempeng korionik
dinamakan permukaan plasental/pembuluh korionik
• Arteri korionik selalu melintas di atas vena korionik. Pada 65%
plasenta, arteri korionik membentuk jejaring halusyang
mendarahi kotiledon-pola percabangan tipe melebar. 35%
bercabang ke tepi plasenta tanpa menyempit
• Arteri trunkal merupakan percabangan2 arteri permukaan
yang menembus lempeng korionik. Setiap arteri trunkal
mendarahi satu kotiledon
• Sebelum kehamilan 10 minggu, tidak terdapat pola aliran
diastolik-akhir di dalam arteri umbilikalis pada akhir siklus
jantung
b. Siklus maternal
Mekanisme:
a) Darah meninggalkan sirkulasi maternal
b) Mengalir dalam ruang amorf yang dilapisi sinsitiotrofoblas
c) Kembali melalui vena maternal
Tanpa menghasilkan pintas yang menyerupai pirau
arteriovenosa, yang akan mencegah berkontaknya darah
maternal dengan vilus dalam periode yang cukup lama untuk
memungkinkan pertukaran yang adekuat
• Darah maternal masuk
ke lamina basalis dan
didorong ke atas melalui
lempeng korionik oleh
tekanan arteri
• Pertukaran dengan
darah janin terjadi saat
darah maternal
mengalir di sekitar vili
• Darah janin yang
terdeoksigenasi ke
plasenta di bawa oleh
arteri umbilikalis
Kebocoran “sawar” Plasenta
• Plasenta tidak mempertahankan keutuhan mutlak antara
sirkulasi janin dan maternal
• Terjadi perpindahan sel antara ibu dan janin, contohL
isoimunisasi antigen-D, eritroblastosis fetalis
• Sel janin dapat tertinggal dalam tubuh ibu, sel punca dapat
ditemukan dalam darah/ sumsum tulang ibu
Mikrokimerisme  Dapat berperan dalam regenerasi jaringan
tubuh ibu dan diduga terlibat dalam mekanisme penyakit
autoimun: tiroiditis limfositik, skleroderma, SLE
Pertimbangan Imunologis mengenai
Batas Janin_maternal
• Kesintasan hasil konsepsi dalam uterus dapat dihubungkan
dengan keunikan sel-sel yang terlibat dalam implantasi dan
perkembangan janin-plasenta
• Sel-sel ini meliputi natural killer (dgn kemampuan sitotoksik yg
tdk efisien), sel2 desidua dan trofoblas invasif
• NK: mengantarai angiogenesis melalui pembentukan
kemoatraksi trofoblas menuju atreri spirales melalui produksi
IL * dan Protein 10 yang dapat diinduksi interferon
Imunogenisitas trofoblas
• Human Leucocyte antigen (HLA) mrpk anakog MHC pada manusia
(Mayor Histocompability Complex)
• MHC kelas I dan II tidak terdapat pada trofoblas vilus yang
tampaknya inert secara imunologis pasa semua tahap kehamilan
• Namun, sitotrofoblas ekstravilus invasif mengekspresokan molekul
MHC kelas I
• Antigen HLA G diekspresikan dalam sitotrofoblas yang melekat
dengan jaringan maternal, yakni sel desidua dan uNK. HLA G hanya
ditemukan pada sitritrofoblas ekstravilus dalam desidua basalis dan
pada chorion laeve
• Selama kehamilan, terjadi peningkatan HLA G2(untuk implantasi)
• Pre eklampsi: adanya ekspresi HLAG abnormal dalam trofoblas
ekstravilus
AMNION
Stuktur :
1. Epitel amnion
2. Amnion
mesenkin
3. Zona spongiosa
4. Korion
mesenkin
5. trofoblas
Perkembangan
• Setelah tahap implantasi muncul celah diantara massa sel
embrionik dan trofoblas sekitarnya
• Sel2 kecil yang melapisi permukaan dalam trofoblas disebut sel
amniogenik, prekursor epitel amnion
• Dengan mambesarnya amnion, membran ini secara bertahap
menyelubungi seluruh embrio
• Pelebaran kantong amnion akhirnya membuat membran ini
berkontak dgn chorion laeve
• Sel epitel amnion berasal dari sel ektoderm janin
• Fungsi metabolik amnion: mempertahankan homeostasis,
menghasilkan senyawa bioaktif, berespons terhadap regangan
mekanis yang selanjutnya dapat memicu respons autokrin dan
parakrin untuk menghasilkan matriks metaloproteinase, IL 8 dan
kolagen
• Faktor-faktor tersebut dapat mengatur perubahan dalam sifat
membran saat persalinan
Cairan amnion
• Normalnya jernih dan bertambah jumlahnya
seiringperkembangan kehamilan
• Sekitar minggu 34 terjadi penurunan volume
• Pada kehamilan aterm vol 1000 ml
Tali pusat dan struktur terkait
a. Perkembangan tali pusat
• sakus vitelinus dan perkembangannya yaitu vesikula
umbilikalis tampak jelas sejak kehamilan dini
• Karena permukaan dorsal tumbuh lebih cepat dari ventral,
akibat pemanjangan tuba neuralis, embrio menonjol ke
kantong amnion, bag dorsal sakus vitelinus akan bergabung
ke dalam tubuh embrio membentuk sal cerna
• Alantois memanjang ke dalam dasar body stalk dari dinding
kaudal saukul citelinus, dan selanjutnya dari dinding anteroir
usus belakang
• Pada sekitar pertengahan bulan ke 3, amnion
yg meluas akan mengobliterasi eksoselom,
menyatu dengan chorion laeve, menutupi
diskus plasenta yang menonjol serta
permukaan body stalk.
• Bagian amnion yang terakhir ini kemudian
akan disubut tali pusat atau funis
Struktur
• Memanjang dari umb ilikus janin ke
permukaan janin plasenta atau
lempeng korionik
• Permukaan luar tampak putih
buram, lembab ditutupi amnion,
yang ditembus 3 pemb umbilikalis
• ‘diameter 0,8-2,0 cm panjang rata-
rata 55 cm (30-100cm)
• Lipatan dan berkelok2 nya permb
darah yang lebih panjang dari tali
pusat sering menimbulkan
nodulatau simpul palsu
• Matriks ekstraselular mrpk kar
penyambung khusus  Wharton
Jelly
• Darah mengalir melalui vena
umbilikalis melalui 2 rute: 1)duktus
venosus yang langsung bermuara
pada vena kava inferior, 2)tdd
banyak muara kecil dalam sirkulasi
hepatik
Fungsi
• Mengalirkan darah
• Mrpkn komponen
membran janin
• Pembuluh yg terdapat
dlm tali pusar
membentuk spiral/
melingkar mencegah
tertekuknya pembuluh

Anda mungkin juga menyukai