Anda di halaman 1dari 31

THE PLACENTA & FETAL MEMBRANE

FITRI SURYANI HADI


Nim 0820332017
PENDAHULUAN
• Plasenta berfungsi sebagai paru-paru, ginjal dan
hati bagi janin

• Plasenta menghubungkan ibu dengan janin melalui


interaksi tak langsung dengan darah ibu yang
mengalir ke ruang intervilus dari pembuluh
uteroplasenta
Pertumbuhan dan maturasi plasenta
• PERTUMBUHAN PLASENTA

saat aterm berat plasenta 508 gr, diameter rata-rata 185 mm,
ketebalan rata-rata 23 mm, volume 497 ml.
Pada permukaan maternal lobus 10-38

• MATURASI PLASENTA

Bertambahnya percabangan vilus, semakin kecilnya percabangan


terminal, volume & penonjolan sitotrofoblas akan berkurang,
menipisnya sinsitium, pembuluh janin semakin menonjol
Pada kehamilan dini, sel-sel jaringan penyambung yg bercabang
dipisahkan oleh matriks intraselular longgar.
Stroma menjadi lebih padat dan memanjang
MATURASI PLASENTA

Stroma mengalami perubahan mancakup sel Hofbauer.


Selama kehamilan, jumlah sel-sel ini bertambah dan
semakin matang
Beberapa perubahan mencakup penipisan
sinsitiotrofoblas, penurunan sitotrofoblas, berkurangnya
stroma, semakin dekatnya kapiler ke permukaan
sinsitial.
Kehamilan 16 minggu, gambarn sitotrofoblas
berkesinambungan menghilang
Pada kehamilan aterm selubung vilus berkurang menjadi
lapisan tipis sinsinsitium dg sedkt jaringan penyambung
Terjadi perubahan yg meliputi penebalan lamina basalis
trofoblas, obliterasi pembuluh janin, pengendapan fibrin
pada permukaan vilus
Fertilisasi dan implantasi
Fertilisasi Ovum dan Pembelahan Zigot

Fertilisasi terjadi di tuba uterina, yang


harus terjadi beberapa jam, yang tidak
lebih dari 1 hari pasca ovulasi,
spermatozoa harus telah berada dalam
tuba saat oosit tiba

Spermatozoa dapat melewati sel-sel


folikuler, menembus zona pelusida dan
masuk ke sitoplasma untuk membentuk >>
zigot
Fertilisasi ovum dan pembelahan zigot....

• Setelah fertilisasi dalam tuba


uterina, ovum yang matang
menjadi zigot-sel diploid 46
kromosom membelah >>
Blastomer
• Zigot yg terdiri atas 2 sel,
blastomer dikelilingi zona
pelusida yang tebal
• Hari ke-3 blastomer membelah
terbentuk morula
• Akumulasi cairan bertahap
diantara sel-sel
morula>>blastokista dini
BLASTOKISTA
• Pada stadium dini blastokista dinding vesikel blastodermik primitif
terdiri atas lapisan tunggal ektoderm
• Dalam 4-5 hari pascafertilisasi, blastula 58 sel berdiferensiasi
menjadi 5 sel pembentuk embrio-massa sel dalam, sedangkan 53
sel sisanya membentuk trofoblas
• Pada stadium 58 sel, sel-sel luar >>trofektoderm dapat dibedakan
dari massa sel dalam yg membentuk embrio
• Blastokista membentuk 107 sel yang mengandung banyak cairan
dengan diameter 0,155 mm
• Blastokista dilepaskan dari zona pelusida akibat sekresi protease
khusus dari kelenjer endometrium pd fase sekretorik
• IL-1 dan IL-1β disekresikan blastokista yang dapat mempengaruhi
endometrium
Implantasi blastokista
• Implantasi terjadi 6 atau 7 hari pascafertilisasi
• Terdiri dari 3 fase : aposisi (pelekatan dini
blastokista ke dinding uteri), adhesi (meningkatnya
kontak fisis antara blastokista ke dinding uteri),
Invasi (penetrasi dan invasi sinsitiotrofoblas ke
endometrium, 1/3 bag dalam miometrium,
pembuluh darah)
• Saat berinteraksi dengan endometrium blastokista
terdiri atas 100-250 sel
• Untuk mencapai keberhasilan implantasi,
diperlukan endometrium reseptif yang telah
disensitisasi estrogen&progesteron
Biologi trofoblas

• Pembentukan plasenta dimulai dengan


trofektoderm
• Trofektoderm membentuk lapisan sel trofoblas yg
mengelilingi blastokista
• Trofoblas berperan penting dalam kontak janin-ibu
hingga aterm
• Trofoblas memiliki fungsi memberikan nutrisi pada
hasil konsepsi, sebagai organ endokrin, adaptasi
maternal untuk mempertahankan kehamilan
Diferensiasi trofoblas
Hari ke-8 : trofoblas berdiferensiasi menjadi sinsitium berinti
banyak dengan lapisan luar sinsitiotrofoblas primitif, lapisan
dalam sel-sel mononuklear primitif sititrofoblas.
• Setelah implantasi sempurna trofoblas berdiferensiasi menjadi 2
jalur trofoblas vilus dan ektravilus
• Trofoblas vilus >> vili korionik berperan mengangkut oksigen dan
nutrien antara janin&ibu
• Trofoblas ekstravilus bermigrasi ke dalam sel desidua & miometrium
menembus jalinan vaskular maternal>>berkontak dg tipe sel ibu
• Trofoblas ekstravilus terdiri dari trofoblas interstitial dan trofoblas
endovaskuler, trofoblas interstitial menembus miometrium
membntk sel-sel raksasa alas plasenta & juga mengelilingi arteri
spiralis, trofoblas endovaskuler menembus lumen arteri spiralis
Perkembangan embrionik pasca-implantasi

• INVASI DINI TROFOBLAS


Pada hari ke-9 blastokista yg menghadap lumen uterus
merupakan lapisan tunggal sel-sel gepeng. Dindingnya
lebih tebal tersusun atas zona trofoblas dan massa sel
dalam pembentuk embrio

Pada hari ke 10 blastokista telah sepenuhnya terbungkus


dalam endometrium
Mesenkim embrionik pertama kali muncul sebagai sel-sel terisolasi dalam
rongga blastokista. Saat sepenuhnya dilapisi mesoderm, rongga blastokista
dinamakan>>vesikel korionik, dan membrannya disebut korion yg tersusun
atas trofoblas dan mesenkim
Sel-sel mesenkim dalam rongga blastokista berjumlah banyak yang memadat
membentuk >>body stalk. Tangkai ini akan menggabungkan embrio dg korion
nutritif yg kemudian berkembang jd tali pusat
Pembentukan lakuna dalam sinsitiotrofoblas

• Dimulai sekitar 12 hari pasca konsepsi,sinsitiotrofoblas dari


selubung trofoblas ditembus oleh sistem saluran saling
berhubungan bernama>>lakuna trofoblastik
• Pascainvasi dinding kapiler desidua superfisialis lakuna
menjadi terisi darah maternal
• Reaksi desidua bertambah kuat, ditandai dengan
pembesaran sel stroma desidua dan simpanan glikogen
Perkembangan tangkai vilus primer

• Dengan semakin dalamnya invasi blastokista


kedalam desidua, sitotrofoblas ekstravilus akan
membentuk vilus primer solid
• Dengan bergabungnya lakuna, terbentuk labirin
kompleks
• Saluran labirinti yang dilapisi trofoblas
membentuk celah antar vilus, sedangkan kolom
sel solid membentuk tangkai vilus primer
ORGANISASI PLASENTA

Hemokorial merujuk pada


plasentasi manusia, berasal dari
kata hemo : darah ibu yang
merendam sinsitiotrofoblas, dan
korio untuk korion (plasenta)

VILI KORIONIK
- Hari ke-12 pascafertilisasi, vilus
korionik dapat dikenali
- Khorda mesenkimal bersal dari
mesoderm ekstraembrionik
menginvasi kolom trofoblas
membentuk >> vilus sekunder
- Dimulainya angiogenesis dalam
inti mesenkimal>>vilus tersier
Vili korionik

• Hari ke 15 sinus venosus maternal terbuka


• Hari-17 pembuluh darah janin telah berfungsi >> sirkulasi
plasenta terbentuk
• Sirkulasi janin-plasenta menjadi sempurna saat pembuluh
darah embrionik terhubung dengan pembuluh korionik
• Lempeng korionik definitif dibentuk pada minggu ke 8-10
melalui penggabungan mesenkim lempeng korionik primer
& amnion
• Pembentukan lempeng definitif melalui perluasan kantong
amnion, yang mengelilingi tangkai penghubung & alantois
>>tali pusat
Ultrastruktur vilus
• Plasenta hemokorial dibagi menjadi hemodikorial
atau hemomonokorial
• Dikorial >> trimester I, terdiri atas lapisan
sitotrofoblas dibagian dalam, yang ditutupi lapisan
sinsitiotrofoblas
• Pada kehamilan lanjut hanya tersisa beberapa sel
yang tersebar
• Perubahan ini menghasilkan sawar
hemomonokorial yg membantu pengangkutan
nutrien & oksigen ke janin
Perkembangan plasenta
Vilus dikutub embrional terus tumbuh dan meluas, menghasilkan
korion frondosum

Vilus di kutub abembrional mengalami degenerasi, dan pada bulan


ketiga, sisi korion ini, yang sekarang dikenal sebagai korion leave

Desidua diatas korion frondosum, desidua basalis, terdiri dari lapisan


padat sel-sel besar, sel desidua, dengan banyak lemak dan glikogen

Lapisan desidua diatas kutub abembrional adalah desidua kapsularis.


Dengan tumbuhnya vesikel korion, lapisan ini menjadi tegang dan
berdegenerasi
Kotiledon plasenta
Beberapa villi di korion frondosum meluas dari
lempeng korionik ke desidua dab berfungsi
sebagai villus penambat.

Ketika plasenta matang, villus muda yg pendek


dan tebal mengalami percabangan, membentuk
subdivisi yg semakin halus dan villi kecil yg jmlh
nya bertambah banyak.

Setiap villus utama dan ramus-ramusnya


membentuk sebuah kotiledon (lobus) plasenta.

Setiap kotiledon diperdarahi oleh cabang arteri


korionik dan utk setiap kotiledon tdp 1 vena,
membentuk rasio arteri thd vena thd kotiledon
sebesar 1:1:1
Ukuran dan berat Garis tengah 185 mm dan ketebalan 23
plasenta mm dengan volume 508 gram, tetapi
ukuran ini bervariasi

Dilihat dari permukaan maternal, jml


daerah konveks yg sedikit meninggi
disebut lobus (kl kecil : lobulus)
bervariasi dari 10 sampai 38

Lobus ini dipisahkan, meski tidak


seluruhnya, oleh alur yg memiliki
kedalaman berbeda-beda yg disebut
septum plasenta. Lobus ini disebut jg
kotiledon
SIRKULASI DARAH JANIN & IBU DALAM PLASENTA MATUR

Darah dari plasenta dialirkan melalui vena umbilikalis, di


sirkulasi janin darah mengalir ke ductus venosus arantii
dan hati (vena hepatica) menuju vena cava inferior yang
dilanjutkan ke atrium kanan. Sebahagian darah pada
atrium kanan mengalir ke atrium kiri melalui foramen
ovale, yang dilanjutkan ke ventrikel kiri dan bermuara
pada aorta. Sebahagian darah pada atrium kanan juga
mengalir ke ventrikel kanan yang dilanjutkan ke arteri
pulmonalis melalui ductus arteriosus botalli lalu menuju
atrium kiri melalui vena pulmonalis. Dari atrium kiri
darah mengalir ke ventrikel kiri dan juga bermuara di
aorta. Darah pada aorta sebahagian mengalir ke arteri
hipogastrika interna (seluruh tubuh) dan sebahagian lagi
mengalir ke arteri umbilikalis dan terus ke plasenta.
ANATOMI AMNION

Amnion Amnion
membesar umbilikasi
menyatu dgn menutupi tali
korion leave pusat

Suatu daerah kecil Di bag yg menyatu


membran janin yg pd membran
terletak tepat di plasenta kembar
atas ostium serviks diamnionik –
adalah satu- dikorionik amnion
satunya tempat yg berfusi
korion leave yg dipisahkan oleh
terbalik tdk korion leave yg
berdampingan dgn berfusi
desidua
Rongga amnion terisi oleh cairan jernih
encer (air ketuban) yang sebagian
dihasilkan oleh sel amnion meskipun
STRUKTUR AMNION sebagian besar berasal dari darah ibu

Jumlah cairan meningkat dari sekitar


30 Ml pada minggu ke-10 kehamilan
menjadi 450 Ml pada minggu ke 20
dan menjadi 800 sampai 1.000 Ml
pada minggu ke 37

Cairan ini meredam guncangan,


mencegah melekatnya mudigah ke
amnion, dan memungkinkan janin
bergerak

Urin janin msk kedalam cairan amnion


setiap hari sjk ban ke5, tp urin ini
sebagian besar adalah air krn plasenta
lah yang berfungsi sbg organ utk
pertukaran zat sisa metabolisme
Permukaan dalam yg dibahasi oleh cairan amnion adalah selapis
rapat sel epitel kuboid yg berasal dr ektoderm janin

Epitel ini melekat pd membran basal yg


dihubungkan ke lapisan padat aselular
yg terdiri dr kolagen interstitial I, III, dan
IV

Di sisi luar lapisan padat, tdp sederet sel mesenkim mirip fibroblas.

Lapisan paling luar adalah zona spongiosa yg relatif aselular yg


berdekatan dgn membran janin kedua yaitu korion leave.

Elemen penting yg hilang pd amnion: sel otot polos, saraf, pembuluh


limfe, dan pembuluh darah
Perkembangan amnion

Setelah implantasis Vesikel kecil


trbentuk ruang Amnion pertama berkembang
antara massa sel kali diidentifikasi menjadi sebuah
embrio dan sekitar hari 7 atau 8 kantung kecil yg
trofoblas: sel perkembangan menutupi
embrio permukaan dorsal
emniogenik embrio

Amnion dan korion Aposisi mesoblas Peregangan


leave biasanya korion leave dan kantong amnion
mudah dipisahkan amnion menjelang menyebabkan
bahkan pd akhir TM I -> amnion berkontak
kehamilan aterm. obliterasi selom dgn permukaan
ekstraembrionik dalam korion leave
HISTOGENESIS AMNION

Sel Sel
Epitel Mesenki
Amnion m
Amnion

Sel-sel mesenkim
Permukaan amnion pd
apikal sel epitel lapisan fibroblas
dipenuhi oleh berperan dlm fgs
mikrovillus yg utama amnion.
berkembang Sintesis kolagen
sempurna dan jg sbg sumber
aktif secara utama daya
regang
metabolis berlangsung pd
sel ini
Fungsi metabolik amnion

Terlibat Utk mem


dalam pertahan Meng
transpor kan hasilkan
air dan homeos senyawa
zat tasis bioaktif
terlarut cairan menarik
amnion
PERKEMBANGAN TALI PUSAT
Embrio menonjol ke Alantois menonjol ke dlm
kantong amnion dan pangkal tangkai tubuh
bag dorsal yolk sac melalui dinding kaudal
bergabung ke dlm yolk sac, pd thp
embrio membentuk selanjutnya dr hindgut
usus.

Bln k3 amnion yg membesar -


> eksoselom lenyap menyatu Yolk sac semakin
dgn korion leave menutupi kecil dan
lempeng plas. yg menonjol & predikulus relatif
permukaan lateral tangkai lbh panjang
tubuh yg kemudian disebut
tali pusat

Duktus berkahir di suatu Tali pusat aterm dalam


kantung kusut yg sangat keadaan normal
vaskular dgn diameter 3-5 memiliki 2 arteri dan 1
cm dan terletak di vena, vena kanan
permukaan plasenta lenyap setelah
antara amnion dan korion. persalinan shg tersisi 1
vena.
Tampak luar
Tali pusat berjalan berwarna putih
dari umbilikus janin pucat, lembab, dan
ke permukaan fetal ditutupi oleh amnion
plasenta atau dan ketiga pembuluh
lempeng korion. darah umbilikus
terlihat disini

STRUKTUR
DAN FUNGSI
Secara anatomis tali
pusat dianggap
Diameter 0.8-2.0 cm sebagai membran
dgn panjang 55 cm janin. Pembuluh
dan rentang 30-100 darah yg tdp di tali
cm. pusat mempunyai
struktur spiral dan
terpuntir

Anda mungkin juga menyukai