Anda di halaman 1dari 13

Selaput-Selaput Janin Dan Plasenta

Menjelang permulaan bulan kedua, trofoblast ditandai oleh banyak sekali villi sekunder
dan tersier yang memberinya bentuk radial. Villi-villi ini erakar pada mesoderm lempeng
korion dan di sebelah perifer melekat pada desidua ibu melalui kulit sitotrofoblast luar.
Permukaan villi dibentuk oleh sinsitium, yang terletak di atas selapis sel sitotrofoblas, yang
selanjutnya akan membungkus inti mesoderm vaskular. Sistem kapiler di dalam inti batang
villi segera berhubungan dengan kapiler di dalam lempeng korion dan tangkai penghubung,
dengan demikian tersusunlah susunan pembuluh darah ekstraembrional.
Pada bulan-bulan berikutnya, banyak tonjol-tonjol kecil tumbuh dari tangkai villi yang
sudah ada menuju ke dalam ruang lakuna atau ruang antar-villi di sekitarnya. Villi-villi yang
baru terbentuk ini pada mulanya masih primitif. Tetapi menjelang permulaan bulan ke empat,
sel-sel sitotrofoblas beserta sebagian sel jaringan ikat menghilang. Setelah itu hanya sinsitium
dan dinding endotel pembuluh darah yang menjadi lapisan pemisah antara peredaran darah
ibu dan janin. erapkali sinsitium menjadi sangat tipis dan potongan-potongan besar yang
mengandung beberapa nuklei bisa menembus dan masuk ke dalam danau-danau darah antar
villi. Potongan-potongan yang dikenal sebagai gumpal-gumpal sinsitium ini memasuki
peredaran darah ibu dan biasanya mengalami degenerasi tanpa menimbulkan gejala.
Menghilangnya sel-sel sitotrofoblas berlangsung terus dari villi yang kecil ke villi yang lebih
besar, dan meskipun selalu masih ada sel-sel sitotrofoblas di dalam villi yang besar, sel-sel ini
tidak ikut serta dalam pertukaran antara kedua peredaran darah tersebut.
Korion Frondosum Dan Desidua Basalis
Pada minggu-minggu pertama perkembangan, villi meliputi seluruh permukaan korion.
Semakin tua kehamilan, villi pada kutub embrional terus tumbuh dan meluas, sehingga
membentuk korion frondosum !korion bervilli lebat seperti semak-semak". Villi pada kutub
abembrional mengalami degenerasi, dan pada bulan ketiga, sisi korion ini menjadi halus dan
disebut korion laeve.
Perbedaan korion di kutub embrional dan abembrional juga tercermin pada susunan
desiduanya, yang merupakan lapisan fungsional endometrium dan mengelupas pada saat
persalinan. #esidua di atas korion frondosum, desidua basalis, terdiri atas sebuah lapisan
kompak sel-sel besar, sel desidua, yang mengandung banyak sekali lipid dan glikogen.
$apisan ini, lempeng desidua, melekat erat dengan korion. $apisan desidua di kutub
abembrional disebut desidua kapsularis. #engan bertambah besarnya gelembung korion,
lapisan ini menjadi teregang dan mengalami degenerasi. Selanjutnya korion laeve
bersentuhan dengan dinding rahim !desidua parietalis" pada rahim sisi yang lain dan
keduanya menyatu, dan dengan demikian menutup rongga rahim. %leh karena itu, satu-
satunya bagian korion yang ikut serta dalam proses pertukaran adalah korion frondosum
yang bersama dengan desidua basalis, membentuk plasenta. #emikian pula enyatuan amnion
dan korion hingga membentuk membran amniokorion akan menutup rongga korion.
Membran inilah yang pecah pada saat persalinan berlangsung !pecah ketuban".
Struktur Plasenta
Menjelang permulaan bulan keempat, plasenta mempunyai dua komponen, yaitu &
a. 'agian janin, yang dibentuk oleh korion frondosum
b. 'agian ibu yang dibentuk oleh desidua basalis
Pada sisi janin, plasenta dibatasi oleh lempeng korion, pada sisi ibu oleh desidua
basalis, yang lempeng desiduanya berhubungan paling erat ke plasenta. Pada daerah
persambungan ini, sel-sel trofoblas dan desidua bercampur aduk. (ona ini ditandai dengan
sel-sel raksasa desidua dan sinsitium, dan kaya akan bahan mukopolisakarida amorf. Pada
saat ini, kebanyakan sel sitotrofoblas sudah berdegenerasi. #i antara lempeng korion dan
lempeng desidua terdapat ruang antar villi yang berisi darah ibu. )uang-ruang ini terbentuk
dari lakuna-lakuna di dalam sinsitiotrofoblas dan di lapisi oleh sinsitium yang berasal dari
janin. Percabangan villi ini tumbuh ke dalam danau-danau darah antar villi.
*ambar +. Struktur villi pada berbagai tahap perkembangan. ,. Selama minggu
keempat, mesoderm ekstraembrional menembus villi batang dalam arah
lempeng desidua. '. Selama bulan keempat, banyak villi kecil, dinding
kapiler berkontak langsung dengan sinsitium. -,#. Pembesaran villi
Selama bulan keempat dan kelima, desidua membentuk sejumlah septum desidua yang
menonjol kedalam ruang antarvilli tetapi tidak mencapai lempeng korion. Sekat-sekat ini
memliki inti yang berasal dari jaringan ibu, tetapi permukaannya dilapisi oleh satu lapisan sel
sinsitium sehingga darah ibu di ruangan antarvilli selalu dipisahkan dari jaringan villi janin
oleh satu lapisan sinsitium. ,kibat pembentukan sekat ini, plasenta menjadi terbagi kedalam
beberapa kompartemen atau kotiledon.
*ambar .. Mudigah / minggu. antong amnion dan rongga korion telah dibuka untuk
memperlihatkan janin. Tampak gambaran trofoblas di kutub embrional sepeti
semak yang berbeda dengan gambaran villi-villi halus di kutub abembrional.
arena septum desidua tidak mencapai lempeng korion, kontak antara ruang antarvilli
diberbagai kotiledon dipertahankan. ,kibat pertumbuhan janin yang terus menerus dan
ekspansi uterus, plasenta juga membesar. Peningkatan luas permukaannya secara kasar setara
dengan pertambahan luas uterus, dan sepanjang kehamilan plasenta menutupi sekitar +01
sampai 231 permukaan dalam uterus. Meningkatnya ketebalan plasenta terjadi akibat
pembentukan cabang-cabang dari villi yang sudah ada dan tidak disebabkan oleh penetrasi
lebih lanjut ke dalam jaringan ibu.
*ambar 2. 4ubungan berbagai selaput janin dengan dinding uterus. ,. ,khir bulan
kedua, perhatikan yolk sac di rongga korion antara amnion dan korion. di
kutub abembrional, villi telah lenyap !korion leave". '. ,khir bulan ketiga,
amnion dan korion telah menyatu, dan rongga uterus lenyap akibat
penyatuan korion leave dan desidua parietalis
Plasenta Cukup Bulan
Pada saat aterm, plasenta berbentuk seperti cakram dengan garis tengah +0 sampai .0
cm, tebal sekitar 2 cm, dan berat sekitar 033 sampai /33 g. Saat lahir, plasenta terlepas dari
dinding uterus dan, sekitar 23 menit setelah bayi lahir, plasenta terdorong keluar dari rongga
uterus. Setelah lahir, jika plasenta dilihat dari sisi ibu, tampak jelas +0 sampai .3 bagian yang
menonjol yaitu kotiledon yang dilapisi oleh selapis tipis desidua basalis. ,lur diantara
kotiledon dibentuk oleh septum desidua.
Permukaan plasenta sisi janin seluruhnya dilapisi oleh lempeng korion. Terdapat
sejumlah arteri dan vena besar, pembuluh korion yang mengumpul kearah tali pusat.
orion, sebaliknya dilapisi oleh amnion. $etak perlekatan tali pusat biasanya ditengah dan
kadang-kadang bahakan ditepi !marginal". Meskpun jarang, tali pusat dapat melekat ke
selaput korion diluar plasenta !insersi velamentosa).
Peredaran Darah Plasenta
otiledon menerima darah dari 53 sampai +33 arteri spiralis yang menembus lempeng
desidua dan masuk ke ruang antarvilli dengan pola yang cukup teratur. Tekanan pada arteri
ini mendorong darah masuk jauh keruang antar villi dan membasahi banyak villi kecil dari
percabangan villi dengan darah beroksigen. Se6aktu tekanan berkurang, darah mengalir balik
dari lempeng korion menuju desidua, tempat darah masuk ke vena endometrium. arena itu,
darah dari ruang antarvilli mengalir balik ke sirkulasi ibu melalui vena endometrium.
*ambar 7. Seorang janin +8 minggu dalam posisi alaminya di uterus, yang
memperlihatkan tali pusat dan plasenta. $umen uterus telah lenyap. #i
dinding uterus terdapat suatu tumor besar, miofibroma
*ambar 0. 9anin .2 minggu di dalam uterus. Sebagian dinding uterus dan amnion telah
dihilangkan untuk memperlihatkan janin. #i latar belakang terlihat pembuluh
plasenta yang mengarah ke tali pusat. Tali pusat terbelit kencang di abdomen,
mungkin menjadi penyebab letak janin yang abnormal di uterus !letak bokong"
Secara keseluruhan, ruang antar villi korion plasenta ibu mngandung sekitar +03 m$
darah diganti sekitar tiga atau empat kali permenit. #arah ini mengalir di sepanjang villi
korion yang memiliki luas permukaan 7 sampai +7 m:. ;amun, pertukaran di plasenta tidak
berlangsung disemua villi, hanya di villi-villi yang pembuluh janinnya berkontak erat dengan
membran sinsitium yag menutupinya. #ivilli-villi ini, sinsitium sering memiliki brush
border yang terdiri dari banyak mikrovilli, yang sangat memperluas area permukaan
sehingga meningkatkan kecepatan pertukaran antara sirkulasi ibu dan janin. Membran
plasenta yang memisahkan darah ibu dan janin pada a6alnya terdiri dari empat lapisan &
+. lapisan endotel pembuluh darah janin,
.. jarigan ikat di inti villi,
2. lapisan sitotrofoblas,
7. sinsitium
;amun sejak bulan keempat hingga seterusnya, membran plasenta menipis, karena
lapisan endotel pembuluh darah kini berkontak erat dengan membran sinsitium sehingga laju
pertukaran sangant meningkat. Membran plasenta, yang kadang-kadang disebut saar
plasenta! bukanlah suatu sa6ar sejati karena banyak bahan yang dapat bebas mele6atinya.
arena darah ibu diruang antarvilli dipisahkan dari darah janin oleh sa6ar yang berasal dari
korion, plasenta manusia dianggap sebagai tipe hemokorialis.
*ambar /. Sirkulasi darah plasenta
Fun"si plasenta
<ungsi utama plasenta adalah mempertukarkan produk metabolik dan gas antara
sirkulasi ibu dan janin dan menghasilkan hormon.
PERTUKARAN GAS
Pertukaran gas seperti oksigen, karbon dioksida, dan karbon monoksida
berlangsung melalui difusi primitif. Pada saat cukup bulan, anin men!aring "#
sampai $# ml oksigen dalam semenit dari peredaran dara% ibu, dengan demikian
dapatla% dimengerti ba%&a %ambatan pen!aluran oksigen sebentar saa pun
akan fatal akibatn!a bagi anin.
PERTUKARAN NUTR'EN (AN E)EKTR*)'T
Pertukaran nutrien dan elektrolit, seperti asam amino, asam lemak bebas,
karbo%idrat, dan +itamin beralan cepat dan meningkat bersamaan dengan
berlanutn!a usia ke%amilan.
PE,'N(A-AN ANT'.*(' '.U
Antibodi ibu diambil ole% sinsitiotrofoblas dengan cara pinositosis dan
selanutn!a diangkut ke pembulu% kapiler anin. (engan cara ini, anin
memperole% antibodi ibu !aitu imunoglobulin G /'gG0 kelas /1S0, ter%adap
berbagai pen!akit infeksi dan memperole% kekebalan pasif ter%adap defteri,
cacar, campak dan lain2lainn!a, tetapi bukan ter%adap cacar air dan batuk rean
/pertusis0. 'munisasi pasif penting karena anin %an!a mempun!ai kemampuan
sedikit untuk meng%asilkan antibodi sendiri sampai sesuda% la%ir.
K*RE)AS' K)'N'S
3ang sangat penting adala% inkompatibilitas R%, !ang ber%ubungan dengan
antigen eritrosit. .ila anin R% positif dan ibu R% negatif, sel dara% mera% anin
memasuki aliran dara% ibu akan menimbulkan respons antibodi pada ibu.
Antibodi ibu ter%adap antigen anin ini kemudian kembali ke anin dan
men!ebabkan kerusakan sel dara% mera% anin. Perdara%an2perdara%an kecil
pada permukaan +illi mungkin merupakan pen!ebab reaksi antigen2antibodi
antara anin dan ibu ini. Kerusakan sel dara% mera% anin, !ang disebut
eritroblastosis atau pen!akit %emolitik neonatus, dapat men!ebabkan kematian
anin di dalam ra%im. Analisis spektrofotometer cairan amnion dapat
memberikan petunuk mengenai berat 4ringann!a pen!akit, dan tranfusi dara%
intrauteri kepada anin dapat mencega% kematian. 'munoglobulin R% !ang
diberikan kepada ibu mencega% pen!akit ini dan tela% elas2elas menurunkan
angka keadian pen!akit ini serta angka keperluan tranfusi anin.
PR*(UKS' -*R,*N
,enelang ak%ir bulan keempat, plasenta meng%asilkan progesteron dalam
umla% !ang cukup untuk memperta%ankan ke%amilan sekiran!a korpus luteum
diangkat atau tidak berfungsi sebagaimana mestin!a. Selain progesteron,
plasenta makin ban!ak meng%asilkan %ormon estrogenik /terutama estriol0
sampai tepat sebelum ak%ir ke%amilan, ketika tela% tercapai kadar puncak
estrogen. Kadar estrogen !ang tinggi ini merangsang pertumbu%a uterus dan
perkembangan kelenar mammae.
Sinsitiotrofoblas uga meng%asilkan gonadotropin /gonadotropin korionik
manusia atau %5G0, !ang mempun!ai k%asiat serupa dengan %ormon luteinisasi
dari %ipo6sis lobus anterior. -ormon2%ormon ini diekskresi ole% ibu melalui air
seni dan pada permulaan ke%amilan, adan!a %ormon tersebut dipergunakan
untuk indikator ka%amilan. -ormon lain !ang di%asilkan plasenta adala%
somatomammotropin /da%ulu disebut laktogen plasenta0. -ormon ini adala% satu
7at !ang mirip dengan %ormon pertumbu%an !ang memberikan prioritas kepada
anin untuk mendapatkan glukosa dari dara% ibu dan membuat ibu menadi agak
diabetogenik.
K*RE)AS' K)'N'S
Keban!akan %ormon ibu tidak melintasi plasenta. -ormon2%ormon !ang melintasi
plasenta, antara lain %ormon tiroksin, melintasin!a secara lambat. 3ang sangat
berba%a!a adala% beberapa progestin sintetik !ang mele&ati plasenta dengan
cepat dan dapat men!ebabkan maskulinisasi pada anin &anita. )ebi% berba%a!a
lagi adala% penggunaan estrogen sintetik, dietilstilbestrol, !ang muda% melintasi
plasenta. Sen!a&a ini menimbulkan karsinoma +agina pada &anita dan kelainan2
kelainan testis pada orang !ang terpapar saat dalam ra%im.
8alaupun sa&ar plasenta sering dianggap bekera sebagai mekanisme pelindung
ter%adap faktor2faktor perusak, ban!ak +irus, seperti rubella, sitomegalo+irus,
co9sakie, +ariola, +arisela, campak dan poliomielitis, bisa mele&ati plasenta
tanpa kesulitan. .egitu berada dalam tubu% anin, beberapa +irus bisa
men!ebabkan infeksi, !ang selanutn!a akan men!ebabkan kematian sel dan
cacat ba&aan.
Sa!angn!a keban!akan obat dan metabolit obat melintasi plasenta tanpa
kesulitan dan ban!ak men!ebabkan kerusakan !ang serius ter%adap embrio. (i
samping itu, kecanduan obat ter%adap anin dapat teradi kalau ibun!a
menggunakan %eroin dan kokain.
A,N'*N (AN TA)' PUSAT
Garis perali%an antara amnion dan ektoderm embrional /persambungan amniom
ektoderm0 berbentuk o+al, dan disebut cincin umbilikal primitif. Pada
perkembangan minggu kelima, bangunan2bangunan berikut ini mele&ati cincin
tersebut:
a. Tangkai peng%ubung, !ang mengandung allantois dan pembulu%2
pembulu% dara%umbulikus !ang terdiri atas dua nadi dan satu pembulu%
balik.
b. Tangkai kantung kuning telur /duktus +itellinus0 !ang disertai dengan
pembulu% dara% +itellina
c. Saluran !ang meng%ubungkan rongga selom intra2dan ekstra embrional
d. Kantong kuning telur menempati ruangan di dalam rongga korion, !aitu
ruang antara amnion dan lempeng korion.
Selama perkembangan selanutn!a, rongga amnion membesar denga cepat
sambil memenu%i rongga korion, dan amnion mulai meliputi tangkai peng%ubung
dan tangkai kantung kuning telur, karena itu mengelompokkan mereka bersama
dan men!ebabkan pembentukan tali pusat primitif.
Pada perkembangan selanutn!a, rongga amnion membesar secara cepat
dengan mengorbankan rongga korion, dan amnion mulai membungkus tangkai
peng%ubung dan tangkai kantung kuning telur, se%ingga merangkum mereka
bersama2sama dan meng%asilkan pembentukan tali pusat primitif. (i bagian
distal, tali pusat ini mengandung tangkai kantung kuning telur dan pembulu%2
pembulu% dara% umbilikus. )ebi% ke ara% proksimal, tali pusat berisi beberapa
usus dan sisa allantois. Kantung kuning telur terdapat di rongga korion dan
di%ubungkan dengan tali pusat ole% tangkain!a. Pada ak%ir bulan ketiga, amnion
tela% meluas sedemikian rupa se%ingga bersentu%an dengan korion. Kantung
kuning telur kemudian mengerut dan perla%an2la%an meng%ilang.
Rongga perut untuk sementara &aktu terlampau kecil bagi usus !ang
berkembang dengan pesat dan sebagian usus itu terdesak ke dalam rongga
selom ekstraembrional di tali pusat. Usus !ang menonol keluar ini membentuk
sebua% %ernia umbilikalis 6siologis. (i sekitar ak%ir bulan ketiga, usus ini kembali
masuk ke dalam badan mudiga% dan rongga selom di dalam tali pusat !ang
len!ap. (i samping itu, pada &aktu allantois, duktus +itellinus dan pembulu%
dara% +itellina meng%ilang pula, !ang ada di dalam tali pusat %an!ala%
pembulu% dara% umbilikus !ang dibungkus ole% agar2agar 8%arton. ;aringan ini
ka!a akan proteoglikan dan berfungsi sebagai lapisan pelindung bagi pembulu%
dara%. (inding pembulu% nadi mengandung otot dan ban!ak serabut elastin,
!ang ikut men!erutan dan pengecilan cepat pembulu% dara% umbilikus setela%
tali pusat diikat.
K*RE)AS' K)'N'S
Normaln!a, ada dua arteri dan satu +ena di dalam tali pusat. Tetapi, pada <
diantara "## ba!i baru la%ir, %an!a ada satu arteri, dan ba!i2ba!i ini mempun!ai
kemungkinan menderita cacat antung dan pembulu% dara% lain sekitar "#=.
Arteri !ang %ilang tersebut gagal dibentuk /agenesis0 atau berdegenerasi lebi%
dini pada saat perkembangan.
Kadangkala, robekan amnion meng%asilkan pita2pita amnion !ang bisa
melingkari bagian anin, terutama tungkai dan ari2ari. Amputasi, konstriksi
cincin dan kelainan lain dapat teradi, termasuk deformasi kraniofasial. Pen!ebab
pita2pita mungkin adala% infeksi atau gangguan toksik !ang mengenai anin,
membran anin, atau keduan!a. Pita2pita ini kemudian terbentuk dari amnion,
seperti aringan parut, !ang mengikat struktur2struktur anin.
PERU.A-AN2PERU.A-AN P)ASENTA PA(A AK-'R KE-A,')AN
Pada ak%ir ke%amilan, teradi seumla% peruba%an pada plasenta !ang mungkin
merupakan suatu petunuk akan berkurangn!a pertukaran 7at antara kedua
peredaran dara%. Peruba%an2peruba%an tersebut antara lain:
a. .ertamba%n!a aringan ikat 6brosa di bagian inti +illi
b. .ertamba% tebakn!a membrana basalis kapiler anin
c. *blitarasi kapiler2kapiler kecil di dalam +illi
d. Pengendapan 6brinoid pada permukaan +illi pada daera% persambungan
dan pada lempeng korion
Pembentukan 6brinoid !ang berlebi%an sering men!ebabkan infark pada sebua%
danau antar2+illi atau kadang2kadang pada seluru% kotiledon. Kotiledon
kemudian tampak keputi%2puti%an.
5A'RAN A,N'*N
Rongga amnion berisi cairan erni%, seperti air !ang sebagian di%asilkan ole% sel2
sel amnion, tetapi teruatam berasal dari dara% ibu. ;umla% cairan amnion
meningkat dari sekitar $# ml pada <# minggu masa gestasi, menadi $># ml
pada umur "# minggu ke%amilan, ?##2<### ml pada $1 minggu. Pada bulan2
bulan permulaan ke%amilan, mudiga% bergantung pada tali pusatn!a di dalam
cairan ini, !ang berperan sebagai bantalan pelindung
5airan amnion ini:
a. ,en!erap goncangan2goncangan
b. ,encega% perlekatan mudiga% pada amnion
c. ,emberikan ruang gerak pada anin
@olume cairan amnion bertukar setiap tiga am. ,ulai dari a&al bulan kelima,
anin menelan cairan amnionn!a sendiri, dan diperkirakan ia minum A## mlB%ari,
!aitu sekitar separu% dari umla% totaln!a. Urine anin masuk ke dalam cairan
amnion setiap %ari pada bulan kelima, tetapi urine ini sebagian besar adala% air,
karena plasenta saat ini berfungsi sebagai tempat pertukaran metabolisme. Pada
saat la%ir, membran amniokorion membentuk bagian ka!a %idrostatik !ang
membantu melebarkan saluran le%er ra%im.
K*RE)AS' K)'N'S
Ketuban peca% dini teradi pada <#= ke%amilan dan merupakan pen!ebab
persalinan dini !ang paling sering teradi. Selanutn!a oligo%idramnion !ang
teradi setela% peca%n!a amnion dapat men!ebabkan talipes /kaki datar0 dan
%ipoplasia paru. Pen!ebab peca% ketuban sebagian besar tidak diketa%ui, tetapi
pada beberapa kasus trauma memainkan peran.
-idramnion atau poli%idramnion adala% istila% !ang digunakan untuk
menelaskan kelebi%an cairan amnion /<>##2"### ml0, sedangkan
oligo%idramnion meruuk pada umla% cairan amnion !ang lebi% sedikit /kurang
dari A## ml0. Kedua keadaan tersebut dikaitkan dengan semakin besarn!a
insidens cacat la%ir. Pen!ebab utama %idramnion antara lain: pen!ebab idiopatik
/$>=0, diabetes pada ibu /">=0, dan malformasi kongenital, termasuk kelainan
sistem saraf pusat /misaln!a anensefali0, dan kelainan gastrointestinal /atresia,
misaln!a esofagus0 !ang meng%alangi ba!i menelan cairan amnion.
*ligo%idramnion arang teradi, mungkin disebabkan ole% agenesis ginal.
SE)APUT ;AN'N PA(A .A3' KE,.AR
Susunan selaput anin pada ba!i kembar sangat beraneka ragam dan tergantung
pada enis kembarn!a serta saat pemisa%ann!a pada enis kembar mono7igotik.
KE,.AR ('C'G*T
Sekitar dua pertiga dari kembar adala% kembar di7igot atau kembar fraternal,
dan insidensn!a, 12<< per <### kela%iran, meningkat sesuai dengan usia ibu.
;enis kembar ini teradi karena pengeluaran dua oosit dan pembua%an ole% dua
spermato7oa !ang berlainan. *le% karena kedua 7igot mempun!ai susunan
genetik !ang sama sekali berlainan, kedua ba!i !ang la%ir tidak uba%n!a seperti
kakak beradik. ;enis kelamin mereka bisa berbeda dan mungkin pula sama.
,asing2masing 7igot berimplantasi sendiri pada ra%im, dan masing2masing
membentuk plasenta, amnion dan kantong korionn!a sendiri. Akan tetapi,
kadang2kadang kedua plasenta terletak sangat berdekatan satu dengan !ang
lain se%ingga teradi pen!atuan. (emikian pula, dinding kantong korion dapat
sangat berdekatan dan men!atu. Kadang2kadang, masing2masing pada pada
kembar di7igotik memiliki sel dara% mera% !ang berbeda golongan /mosaikisme
eritrosit0, !ang membuktikan ba%&a pen!atuan kedua plasenta sangat erat
se%ingga teradi pertukaran sel2sel dara% mera%.
KE,.AR ,*N*C'G*T
;enis kembar kedua ini berasal dari satu telur !ang dibua%i dan dikenal sebagai
kembar mono7igot atau kembar identik. Angka kembar mono7igot adala% $2A per
<###. Kembar ini adala% %asil pembela%an 7igot pada berbagai tingkat
perkembangan. Pemisa%an !ang paling dini di!akini teradi pada tingkat dua sel,
se%ingga akan berkembang dua bua% 7igot !ang berlainan. Kedua blastokista
berimplantasi secara terpisa%, dan masing2masing mudiga% mempun!ai
plasenta dan kantong korionn!a sendiri. 8alaupun susunan selaput anin kembar
ini mirip dengan susunan selaput pada kembar di7igot, keduan!a sangat dikenal
sebagai pasangan mono7igot karena sangat miripn!a golongan dara%, sidik ari,
enis kelamin, dan bentuk luar tubu% seperti mata dan &arna rambutn!a.
Pada keban!akan kasus, pemisa%an 7igot teradi pada tingkat blastokista dini.
,assa sel dalam terpeca% menadi dua kelompok sel !ang terpisa% di dalam
rongga blastokista !ang sama. Kedua mudiga% mempun!ai satu plasenta dan
rongga korion, tetapi rongga amnion terpisa%. Pada beberapa kasus, pemisa%an
ini teradi pada tingkat cakram mudiga% berlapis dua tepat sebelum
terbentukn!a alur primitif. 5ara pemisa%an ini mengakibatkan pembentukan dua
mudiga% dengan satu plasenta, rongga korion serta kantong amnion !ang
dipakai bersama2sama. Sekalipun kembar ini mempun!ai satu plasenta,
pembagian dara% pada tiap2tiap anin biasan!a seimbang.
Sekalipun angka keadian ba!i kembar tiga tidak arang /< diantara kira2kira
1D## ke%amilan0, kembar empat, kembar lima, dan selanutn!a arang teradi.
Pada ta%un2ta%un terak%ir ini, kela%iran multipel, seperti kembar enam, lebi%
sering teradi pada ibu2ibu !ang diberi gonadotropin /obat pen!ubur0 karena
kegagalan o+ulasi.
K*RE)AS' K)'N'S
Ke%amilan kembar mempun!ai insidens kematian dan kesakitan !ang lebi%
tinggi dan mempun!ai kecenderungan untuk la%ir kurang bulan. Sekitar <"=
ba!i prematur disebabkan ole% ke%amilan kembar, dan ba!i kembar biasan!a
lebi% kecil pada saat la%ir. .erat badan la%ir !ang renda% dan kurag bulan
memberikan resiko !ang besar pada ba!i2ba!i kembar, dan sekitar <#2"#=
diantara mereka akan meninggal dibanding dengan %an!a "= pada ba!i pada
ke%amilan tunggal.
Angka keadian ke%amilan kembar mungkin au% lebi% tinggi, karena ba!i kembar
!ang dikandung lebi% besar daripada !ang dila%irkan. .an!ak ba!i kembar
meninggal sebelum la%ir, dan beberapa penelitian menunukkan ba%&a %an!a
"E= &anita !ang mengalami ke%amilan kembar benar2benar akan mela%irkan
dua ba!i. 'stila% kembar %ilang menunukkan kematian satu anin. -ilangn!a satu
anin ini teradi pada trimester pertama atau a&al trimester kedua dan mungkin
sebabn!a adala% resorpsi atau pembentukan fetus papiraseus.
,asala% lain !ang meningkatkan kematian pada ba!i kembar adala% sindrom
transfusi kembar, !ang teradi pada >2<>= ke%amilan mono7igotik monokorionik.
(alam keadaan ini, anastomosis2anastomosis pembulu% dara% plasenta, !ang
tersusun seimbang pada keban!akan plasenta monokorionik, terbentuk
sedemian rupa %ingga sala% satu ba!i kembar lebi% ban!ak menerima aliran
dara% sementara ba!i lainn!a menderita kekurangan. Akibatn!a sala% satu ba!i
kembar, lebi% besar daripada !ang lainn!a. -asiln!a sunggu% buruk, !ang
disertai dengan kematian kedua ba!i kembar tersebut pada D#2<##= kasus.
Pemisa%an 7igot pada tingkat perkembangan !ang lebi% lanut dapat
mengakibatkan kelainan atau pemisa%an tak sempurna daera% aksial cakram
mudiga%. 5akram !ang terpisa% tak sempurna seperti ini cenderung untuk
menimbulkan kembar siam atau kembar dempet. Tergantung pada sifat dan
tingkat pen!atuann!a, mereka digolongkan sebagai torakopagus /pagos, terikat0,
pipopagus, dan kraniopagus. Kadang2kadang pasangan dari kembar mono7igotik
%an!a men!atu dengan embatan kulit atau embatan %ati !ang dimiliki
bersama. .eberapa anak kembar dempet tela% ber%asil dipisa%kan dengan
sempurna melalui pembeda%an.

Anda mungkin juga menyukai