Anda di halaman 1dari 7

MODUL 7

PRAKTIKUM PEMASANGAN NGT

Modul 7 ini akan mempelajari tentang praktik pemenuhan kebutuhan nutrisi


dan cairan melalui praktik pemasangan nasogastric tube (NGT). Praktik ini merupakan
kegiatan praktik yang sangat penting dan harus dikuasai oleh seorang bidan. Seorang
bidan yang bekerja di tatanan klinik kebidanan baik rumah sakit, puskesmas, maupun
BPM harus dapat memberikan pelayanan yang optimal sesuai dengan kebutuhan
pasien. Untuk mencakup pembelajaran tersebut, pada modul ini disajikan dalam
kegiatan praktikum pemenuhan kebutuhan nutrisi dan cairan.
Setelah mempelajari Modul ini, mahasiswa akan mampu mempraktikan
pemenuhan kebutuhan dasar manusia pada klien dengan baik. Secara khusus,
mahasiswa akan mampu melakukan pemasangan nasogastric tube (NGT).
Pengalaman belajar mahasisiwa dilakukan di tatanan nyata saat melaksanakan praktik
klinik di Rumah Sakit, Puskesmas, dan di Praktik Mandiri Bidan (PMB).
KEGIATAN PRAKTIKUM
PEMASANGAN NGT

Kegiatan praktikum ini akan membahas tentang praktik pemenuhan kebutuhan nutrisi
dan cairan melalui praktik pemasangan nasogastric tube (NGT). Praktik ini merupakan
kegiatan praktik yang sangat penting dan harus dikuasai oleh seorang bidan. Seorang bidan
yang bekerja di tatanan klinik kebidanan baik rumah sakit, puskesmas, maupun BPM harus
dapat memberikan pelayanan yang optimal sesuai dengan kebutuhan pasien. Agar
pelaksanaan kegiatan praktik ini dapat berjalan dengan lancar, akan dipaparkan materi
tentang Keterampilan Dasar Praktik Kebidanan berkaitan dengan praktik ini. Setelah
melaksanakan kegiatan praktik ini, diharapkan mampu melakukan:
1. Praktik pemasangan NGT
2. Praktik memberikan makan melalui NGT
3. Praktek melepas NGT

A. PRAKTIK PEMASANGAN NGT


1. Pengertian Pemasangan NGT
Suatu tindakan memasukkan selang nasogastrik untuk memberikan makanan cair
atau obat ke dalam lambung melalui hidung atau mulut.
2. Tujuan Pemasangan NGT
Bertujuan untuk memberikan makanan cair ke dalam lambung dengan menggunakan
sonde lambung malalui hidung atau mulut.
3. Indikasi Pemasangan NGT
Dilakukan pada pasien yang tidak dapat makan dengan cara biasa, seperti pasien
yang tidak sadar, pasien dengan penyakit atau operasi mulut, fraktur tulang rahang, tidak
dapat menelan karena paralisis tenggorokan, bayi premature yang terlalu lemah untuk
menelan, pasien yang tidak mau makan sendiri seperti psikose.
4. Prosedur Pemasangan NGT
Pemasangan pada hidung dilakukan pada pasien dengan pernapasan regular, dengan
menggunakan sonde ukuran kecil, sedangkan pasien yang mengalami pernapasan ireguler
dipasang melalui mulut dengan ukuran sonde yang lebih besar. Adapun uraian prosedur
melakukan pemasangan NGT dijelaskan pada daftar tilik berikut ini.
Pusat Jaminan Mutu No. Dokumen FORM/04/SPMI/06/59
STIKes Baiturrahim Berlaku sejak Februari 2021
Revisi 00
FORMULIR MUTU
Halaman 1 dari 1

MEMASANG NGT
Pengertian : Suatu tindakan memasukkan selang nasogastrik untuk memberikan makanan
cair atau obat ke dalam lambung melalui hidung atau mulut.
: 1. Mempertahankan status nutrisi.
Tujuan 2. Memberikan obat.
Referensi : 1. Sriami, Susilaningrum R, Sukesi. 2016. Keterampilan Dasar Manusia.
Jakarta: Badan PPSDM Kesehatan-Kemenkes RI.
2. Sriyanti C. 2016. Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia 2. Jakarta: Badan
PPSDM Kesehatan-Kemenkes RI.
Beri tanda checklist ( √ ) pada kolom penilaian
Tidak Ya
No Kegiatan
(0) (1)
A Persiapan
Persiapan tempat dan alat
1 Slang Nasogastrik (NGT) steril
2 Bak instrumen
3 Kertas lakmus
4 Gunting
5 Spuit 20 cc
6 Tissu
7 Plester
8 Bengkok
9 Sarung Tangan
10 Perlak atau pengalas
11 Waskom berisi larutan clorin 0,5%
Persiapan pasien
12 Pasien diberi tahu maksud dan tujuan
13 Mengatur posisi pasien dalam posisi semi fowler / fowler (jika tidak ada
kontraindikasi)
Persiapan lingkungan
14 Tutup pintu dan jendela
15 Pasang sampiran
16 Alat-alat di dekatkan ke pasien
B Pelaksanaan
17 Mencuci tangan
18 Membersihkan hidung pasien dengan kassa/ lidi kapas
19 Memasang pengalas di atas dada
20 Membuka kemasan NGT dan meletakkan pada bak instrument steril
21 Memakai sarung tangan
22 Mengambil NGT, mengatur panjang selang NGT mulai dari epigastrium, ke
hidung kemudian ke telinga, memberikan tanda pada selang NGT
23 Melicinkan ujung pipa dengan air dan mengeklem pipa
24 Memasukkan NGT perlahan-lahan melalui hidung (pasien yang sadar
dianjurkan untuk menelan), bila ada tahanan mengeluarkan NGT dan
mengganti ke lubang hidung satunya
25 Memastikan selang NGT benar-benar masuk lambung dengan mengujinya
(dengan aspirasi cairan lambung/memasukkan udara/test asam lambung,
memasukkan selang ke air)
26 Melekatkan pipa dipipi bila NGT dipasang permanen
27 Menutup ujung nasogastrik dengan spuit atau klem
28 Membereskan alat
29 Melepas sarung tangan
30 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan
handuk bersih
31 Melakukan dokumentasi tindakan yang telah dilakukan
C Sikap
32 Menunjukkan sikap sopan dan ramah
33 Menjamin Privacy pasien
34 Bekerja dengan teliti
35 Memperhatikan body mechanism
Nilai Akhir = ∑ Nilai X 100%
35
B. PRAKTIK MEMBERIKAN MAKAN MELALUI NGT
1. Pengertian Memberikan Makan Melalui NGT
Memberikan makan melalui NGT adalah memasukkan makanan cair melalui selang
nasogastrik.
2. Tujuan Memberikan Makan Melalui NGT
Mempertahankan status nutrisi dan memberikan obat.
3. Prosedur Memberikan Makan Melalui NGT
Prosedur memberikan makan melalui NGT dimulai dari persiapan alat dan bahan,
klien, dan lingkungan klien. Adapun uraian prosedur memberikan makan melalui NGT
dijelaskan pada daftar tilik berikut ini.
Pusat Jaminan Mutu No. Dokumen FORM/04/SPMI/06/59
STIKes Baiturrahim Berlaku sejak Februari 2021
Revisi 00
FORMULIR MUTU
Halaman 1 dari 1

MEMBERIKAN MAKAN MELALUI NGT

Pengertian : Suatu tindakan yang dilakukan untuk memasukkan makanan cair melalui
selang nasogastrik.
Tujuan : 1. Mempertahankan status nutrisi.
2. Memberikan obat.
Referensi : 1. Sriami, Susilaningrum R, Sukesi. 2016. Keterampilan Dasar Manusia.
Jakarta: Badan PPSDM Kesehatan-Kemenkes RI.
2. Sriyanti C. 2016. Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia 2. Jakarta: Badan
PPSDM Kesehatan-Kemenkes RI.
Beri tanda checklist ( √ ) pada kolom penilaian
Tidak Ya
No Kegiatan
(0) (1)
A Persiapan
Persiapan tempat dan alat
1 Air matang
2 Makanan cair / obat
3 Corong
4 Spuit 5 cc atau 10 cc
5 Tissu
6 Perlak atau pengalas
7 Bengkok
8 Sarung Tangan
Persiapan pasien
9 Pasien diberi tahu maksud dan tujuan
10 Mengatur posisi pasien dalam posisi semi fowler / fowler (jika tidak ada
kontraindikasi)
Persiapan lingkungan
11 Tutup pintu dan jendela
12 Pasang sampiran
13 Alat-alat di dekatkan ke pasien
B Pelaksanaan
14 Mencuci tangan
15 Memakai sarung tangan
16 Memasang pengalas di atas dada
17 Memastikan letak nasogastrik tube dengan cara mengaspirasi sekresi
lambung dan cek residu lambung
18 Memasang corong atau spuit
19 Memasukkan air matang, membuka klem, meninggikan selang 30 cm dari
hidung, mengklem kembali sebelum air habis atau isi kembali sebelum
habis. Jika air sulit masuk, bantu dengan mendorong plunger spuit secara
perlahan
20 Memasukkan makanan cair, membuka klem, meninggikan selang 30 cm
dari hidung, mengklem kembali sebelum makanan habis atau isi kembali
sebelum habis. Jika makanan sulit masuk, bantu dengan mendorong
plunger spuit secara perlahan
21 Memasukkan obat yang sudah diencerkan sesuai advis. Jika obat sulit
masuk, bantu dengan mendorong plunger spuit secara perlahan
22 Memasukkan air matang, membuka klem, meninggikan selang 30 cm dari
hidung, mengklem kembali sebelum air habis atau isi kembali sebelum
habis. Jika air sulit masuk, bantu dengan mendorong plunger spuit secara
perlahan
23 Menutup ujung nasogastrik dengan spuit atau klem
24 Membersihkan sisa makanan pada pasien
25 Merapikan pasien
26 Membuka sarung tangan
27 Mencuci tangan
C Sikap
28 Menunjukkan sikap sopan dan ramah
29 Menjamin Privacy pasien
30 Bekerja dengan teliti
31 Memperhatikan body mechanism
Nilai Akhir = ∑ Nilai X 100%
31

Anda mungkin juga menyukai