Disusun oleh :
ANGELITA DINAR KUSUMA
NIP. 19850902 200903 2 003
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang
berjudul “Asuhan Kebidanan Pada By.Ny. “R” BBL Fisiologis Hari Kedua di
Ruang Kemuning RSUD Nganjuk “
Karya tulis ini merupakan salah satu persyaratan Alih Kategori Jabatan
Fungsional dari Bidan terampil ke Bidan Ahli.
Dengan Selesainya Karya Tulis Penulis menyampaikan penghargaan dan
terima kasih kepada :
1. Dr. Achmad Noeroel Cholis selaku Direktur RSUD Nganjuk
2. Semua Pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Karya Tulis ini
Semoga semua bantuan berupa apapun atas penyelesaian penulisan ini
dapat di terima Tuhan Yang Maha Esa sebagai suatu amal kebajikan
Penulis menyadari adanya kekurangan dalam menyusun karya tulis ini,
oleh karena itu penulis mengharap saran dan masukan demi kesempurnaan karya
tulis ini
Semoga Karya Tulis ini dapat bermanfaat bagi rekan – rekan seprofesi
khususnya masyarakat pada umunya
BAB I
PENDAHULUAN
terjadinya abortus, baik dari segi fetal, maternal, maupun eksternal. Kalsifikasi
dari abortus sendiri terdiri dari berbagai macam. Abortus inkompletus merupakan
salah satu abortus yang sebagian dari buah kehamilan telah dilahirkan, tetapi
Jika abortus terjadi pada usia kehamilan < 8 minggu, maka hasil konsepsi
biasanya dapat keluar dengan sendirinya, namun jika usia kehamilan > 8 minggu,
maka hasil konsepsi terkadang masih tertinggal sebagian pada desidua. Untuk itu
diperlukan suatu tindakan segera untuk mengeluarkan sisa konsepsi tersebut agar
1.2 Tujuan
inkompletus
b. Dapat merumuskan diagnosa dan masalah aktual pada ibu dengan kehamilan
inkompletus
penangananya terhadap semua yang mungkin muncul pada ibu hamil dengan
abortus inkompletus
inkompletus
e. Dapat menyusun rencana asuhan secara menyeluruh pada ibu hamil dengan
abortus inkompletus
sebelumnya.
1.3 Manfaat
dalam melakukan perawatan dan asuhan kebidanan pada kasus ibu hamil
suami
maupun auskultasi.
c. Studi dokumentasi : dengan melihat data dan riwayat ibu di rekam medik.
internet.
I. DEFINISI
ahirkan.
1. Faktor janin – kelainan yang paling sering di jumpai pada abortus adalah
2. Faktor Maternal
mielitis.
difisiensi insulin
hamil
3. Faktor eksternal
a. Radiasi – dosis 1-10 rad bagi janin pada kehamilan 9 minggu pertama
keguguran.
dan benzene.
( Sulaiman Sastrawinata , 2005)
III. KLASIFIKASI
maupun mekanisa
keguguran kehamilan tanpa alasan medis yang sah atau oleh orang yang
tidak berwenang dan dilarang oleh hukum atau dilakukan oleh yang tidak
berwenang.
jaringan.
4. Abortus komplentus ( keguguran lengkap ) seluruh buah kehamilan
batasan ultrasonografi.
berturut - turut.
genetic.
3. Perdarahan pervaginam
4. Pemeriksaan vagina:
(Sarwono, 2007)
VI. PATOFISIOLOGI
mengeluarkan isinya. Pada kehamilan < 8 minggu hasil konsepsi itu biasanya
kemudian plasenta. Perdarahan tidak akan banyak jika plasenta segera terlepas
dalamnya benda kecil tanpa bentuk yang jelas, mungkin janin telah mati lama
(Sarwono, 2005)
VIII. PENATALAKSANAAN
• Jika pendarahan bersifat ringan sampai sedang dan kehamilan urang dari
16 minggu, gunakan jari atau forsep cincin ( atau forsep spoons ) untuk
evaluasi uterus
• Aspirasi vakum manual merupakan metode evaluasi yang lebih dipilih
evaluasi dengan alat kuretase tajam hanya boleh dilakukan jika aspirasi
laktat ringer dengan kecepatan 40 tetes per menit sapai hasil konsepsi
keluar
IX. KOMPLIKASI
2. Kerusakan serviks
3. Infeksi kadang – kadang sampai terjadi sepsis, infeksi dari tuba dapat
meninbulkan kemandulan
4. Perforasi
5. Faal ginjal rusak ( renal failure ) disebabkan oleh infeksi dan syok pada
6. Syok bakterial- terjadi syok yang berat yang disebabkan oleh toksin-
X. PROGNOSA
kesembuhan setelah tiga kali abortus berturut –turut berksar antara 70 dan 85
persen, apapun terapinya yaitu angka kematian janin akan lebih tinggi, tetapi
tidak jauh lebih tinggi, di bandingkan dengan kehamilan secara umum, bahkan
melahiran bayi hidup, resiko untuk setiap abortus rekuren adalah sekitar 30
persen namun apabila wanita belum pernah melahirkan bayi hidup dan pernah
mengalami palinga sedikit satu kali abortus spontan, resiko abortus adalah 46
persen. Wanita dengan abortus spontan 3 kali atau lebih beresiko lebih besar
Tempat :
Tanggal/waktu :
No. Register :
I.PENGKAJIAN
A. Data Subyektif
Biodata
Keluhan utama
Serviks terbuka karena masih ada benda di dalam rahim yang dianggap
Pada abortus yang terjadi sebelum usia gestasi 10 minggu, janin dan
plasenta biasanya keluar bersama- sama, tetapi setelah waktu ini keluar
secara terpisah
Riwayat Menstruasi
HPHT
haid terakhir dan berdasarkan siklus haid ( Taksiran persalinan adalah 280 hari
atau 40 minggu dari hari pertama haid terakhir pada siklus 28 hari atau 266 hari
saat persalinan lebih tepat dan dapat dipercaya bila dilakukan pada kehamilan
B.DATA OBJEKTIF
Pemeriksaan Khusus
Palpasi Abdominal
Pemeriksaan dalam :
Pemeriksaan Penunjang
2. Meragukan
mati
hidup
6. Data laboratorium:
1. Tes urine
3. menghitung trombosit
7. pemeriksaan ginekologi :
- Inspekulo : perdarahan dari cavum uteri, osteum uteri terbuka atau sudah
tertutup, ada atau tidak jaringan keluar dari ostium, ada atau tidak cairan
- Colok vagina : porsio masih terbuka atau sudah tertutup, teraba atau
tidak jaringan dalam cavum uteri, besar uterus sesuai atau lebih kecil dari
usia kehamilan, tidak nyeri saat porsio digoyang, tidak nyeri pada
A. Diagnosa : apabila hasil konsepsi telah lahir atau teraba pada vagina,
inspiens.
kehamilan pasien
infeksi
INTERVENSI
KH:
KU: baik
Kesadaran : composmentis
TTV :
TD : 110/70-120/80 mmHg
: 76x/mnt
S : 365-375 °C
R : 16-18 x/mnt
N : 60-80 x/mnt
Inspeksi:
Pengeluaran pervaginam: (-)
Palpasi:
Nyeri tekan abdomen bagian
bawah (-)
Pemeriksaan penunjang:
USG: pada kavum uteri tidak
terdapat sisa hasil konsepsi
Ibu mengerti tentang kondisinya 1. Menumbuhkan rasa
1. Jalin komunikasi terapeutik percaya pada pasien dan
dengan pasien dan keluarga keluarga terhadap tenaga
kesehatan dan memudahkan
pemberian intervensi
2.Dengan berkolaborasi
2. Kolaborasi dengan Sp.Og dengan Sp.Og dapat
untuk pro curet diberikan terapi dan
tindakan yang tepat
3.Dengan berkolaborasi
3. Kolaborasi dengan analis dengan analis medis dapat
medis diketahui keadaan umum
pasien
4.Dengan memberitahukan
4. Beritahukan hasil hasil pemeriksaan pada
pemeriksaan pada pasien dan pasien dan keluarga akan
keluarga mengurangi kecemasan
Masalah:
Nyeri Tujuan:
Nyeri di perut bagian bawah
Tujuan:
Nyeri teratasi
KH:
Nyeri tekan abdomen (-)
Hasil pemeriksaan USG:
Tidak ditemukan sisa hasil
konsepsi dalam uterus
Ibu mengatakan nyeri tekan
abdomen bagian bawah
berkurang
1. Dengan menjalin
1.Jalin komunikasi terapeutik komunikasi terapeutik
dengan pasien dan keluarga dengan pasien dan keluarga
akan menumbuhkan rasa
percaya pasien kepada
tenaga kesehatan
2.Dengan memberitahukan
2. Beritahu pasien dan pasien tentang penyebab
keluarganya tentang penyebab rasa nyeri di perut bagian
rasa nyeri di perut bagian bawahnya akan mengurangi
bawahnya itu kecemasan pasien
Kebutuhan:
Dukungan suami Tujuan:
dan keluarga Pasien dapat menerima
kenyataan tentang kondisinya
KH:
KU:baik
Kesadaran: composmentis
Pasien mengatakan dapat
mengikhlaskan kondisi yang
menimpa dirinya
1.Dengan menjalin
1. Jalin komunikasi terapeutik komunikasi terapeutik
dengan pasien dan keluarga dengan pasien akan
menumbuhkan kepercayaan
pasien terhadap tenaga
kesehatan
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
3.1.1 DATA SUBYEKTIF
1. Biodata
Nama : Ny. E Nama : Tn.A
Umur : 18 th Umur : 23 th
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Jawa Suku : Jawa
Pendidikan : Islam Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Pace Kulon
4. Riwayat Menstruasi
HPHT : 27-01-2021
Lama : 6-7 hari
Banyaknya :2-3 kali ganti pembalut/ hari
Siklus : 28 hari
Teratur : ya
Dismenorea : tidak ada
Fluor albus : tidak ada
5. Riwayat Kehamilan Sekarang
TMI : Berapa kali periksa :1x
Keluah : mual
Terapi : Fe X/ 1x1 tab, B6 X/1x1 tab
TM II : Berapa kali periksa :-
Keluhan :-
Terapi :-
TM III : Berapa kali periksa :-
Keluhan :-
Terapi :-
Keluhan selama hamil: mual di awal kehamilan
Penyuluhan yang didapat: nutrisi bagi ibu hamil
6. Pola makan dan minum
Makan : 3x sehari (nasi, sayur, lauk, buah)
Minum : 5-6 gelas/hari
Perubahan makanan yang dialami:
Nafsu makan turun
7. Pola aktivitas sehari-hari
Istirahat : 1 jam sehari
Tidur : 5-6 jam sehari
Seksualitas : 1x seminggu
8. Pola eliminasi
BAB : 1x sehari
BAK : 3-4 x/hari
9. Riwayat KB
Kontrasepsi yang pernah digunakan : tidak ada
Rencana kontrasepsi yang akan datang: belum direncanakan
10. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas
Hamil ini
11. Riwayat penyakit yang sedang diderita
Ibu mengatakan tidak sedang menderita suatu penyakit apapun
12. Riwayat penyakit yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit apapun
13. Riwayat penyakit keturunan
Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keturunan
14. Perilaku kesehatan
Minum alkohol/obat-obatan : tidak pernah
Jamu yang sering digunakan : tidak ada
Merokok, makan sirih, kopi : tidak pernah
Ganti pakaian dalam : 2 kali/hari
15. Riwayat sosial
Apakah kehamilan ini direncanakan : ya
Jenis kelamin yang diinginkan : laki-laki/perempuan sama saja
Status perkawinan : sah
Jumlah :1x
Lama perkawinan : 5 bulan
16. Kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas
Ibu mengatakan takut mengkonsumsi es terlalu banyak saat hamil, karena
takut bayi akan besar dalam kandungan
17. Keadaan psikososial
Hubungan dengan keluarga: baik
Hubungan dengan masyarakat: baik
S : 365 °C
R : 18 x/mnt
N : 76 x/mnt
Inspeksi:
Konjunctiva: merah muda
Vulva dan vagina:
Pengeluaran darah kurang lebih 100 cc
Palpasi:
Abdomen: nyeri tekan (+)
Pemeriksaan Dalam:
Hasil VT: terdapat pembukaan 1 jari longgar
teraba jaringan
Pemeriksaan penunjang:
Pemeriksaan USG dilakukan pada 3-04-2021,
dengan hasil:
Terdapat bagian janin sudah tidak utuh lagi
serta masih tertinggal di kavum uteri, dan tidak
ditemukan denyut jantung janin
S : 365 °C
R : 18 x/mnt
N : 76 x/mnt
Palpasi:
Abdomen: nyeri tekan (+)
Pemeriksaan Dalam:
Hasil VT: terdapat pembukaan 1 jari longgar
teraba jaringan
Masalah Potensial
Perdarahan hebat
Infeksi
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Dukungan suami dan pihak keluarga tentang kondisi pasien
V. INTERVENSI
No. Dx/ Masalah/ Intervensi Rasional
Kebutuhan
1. DX: Tujuan:
Abortus Sisa hasil konsepsi dapat
Incopletus dikeluarkan seluruhnya,
sehingga dapat meminimalkan
resiko komplikasi yang
mungkin muncul
KH:
KU: baik
Kesadaran : composmentis
TTV :
TD : 110/70-120/80 mmHg
: 76x/mnt
S : 365-375 °C
R : 16-18 x/mnt
N : 60-80 x/mnt
Inspeksi:
Pengeluaran pervaginam: (-)
Palpasi:
Nyeri tekan abdomen bagian
bawah (-)
Pemeriksaan penunjang:
USG: pada kavum uteri tidak
terdapat sisa hasil konsepsi
Ibu mengerti tentang kondisinya 1. Menumbuhkan rasa
1. Jalin komunikasi terapeutik percaya pada pasien dan
dengan pasien dan keluarga keluarga terhadap tenaga
kesehatan dan memudahkan
pemberian intervensi
2.Dengan berkolaborasi
2. Kolaborasi dengan dokter, dengan Sp.OG dapat
Sp.OG untuk pro curet diberikan terapi dan
tindakan yang tepat
3.Dengan memberitahukan
3. Beritahukan hasil hasil pemeriksaan pada
pemeriksaan pada pasien dan pasien dan keluarga akan
keluarga mengurangi kecemasan
4.Dengan MRS akan dapat
4. Motivasi pasien untuk MRS diberikan terapi dan
tindakan yang tepat untuk
pasien
2. Masalah:
Nyeri Tujuan:
Nyeri di perut bagian bawah
dapat berkurang
KH:
Nyeri tekan abdomen (-)
Hasil pemeriksaan USG:
Tidak ditemukan sisa hasil
konsepsi dalam uterus
Ibu mengatakan nyeri tekan
abdomen bagian bawah
berkurang
1. Dengan menjalin
1.Jalin komunikasi terapeutik komunikasi terapeutik
dengan pasien dan keluarga dengan pasien dan keluarga
akan menumbuhkan rasa
percaya pasien kepada
tenaga kesehatan
2.Dengan memberitahukan
2.Beritahu pasien dan pasien tentang penyebab
keluarganya tentang penyebab rasa nyeri di perut bagian
rasa nyeri di perut bagian bawahnya akan mengurangi
bawahnya itu kecemasan pasien
VI. IMPLEMENTASI
No. Dx/ Masalah/ Kebutuhan Implementasi
1. Dx: 4-4-2021/08.45 WIB
abortus incompletus 1. Menjalin komunikasi terapeutik dengan pasien
dan keluarga, yaitu dengan memberi salam dan
memeperkenalkan diri pada pasien dan
keluarganya
VII. Evaluasi
Dx: abortus incompletus
4-04-2021/ 13.30 WIB
S:
Ibu mengatakan masih mengeluarkan darah dari kemaluannya disertai rasa nyeri
pada perut bagian bawahnya
O:
TD:110/70 mmHg
N : 76x/mnt
S : 365°C
RR: 16x/mnt
Inspeksi:
Pengeluaran pervaginam: (+)
Palpasi:
Nyeri tekan abdomen bagian bawah (+)
Pemeriksaan penunjang:
USG: pada kavum uteri masih terdapat sisa hasil konsepsi
Ibu dapat mengulang beberapa informasi yang diberikan
A: abortus incompletus
P:
Lakukan persiapan curet untuk melakukan advice dokter pukul 15.00 WIB
bersama dokter SPOG
- Informed consent
- Berikan infus RL 20 tpm
- Siapkan alat-alat curetase
- Anjurkan ibu untuk berdoa menurut keyakinannya sebelum tindakan curet
dimulai
Masalah: Nyeri
4-04-2021/ 13.45 WIB
S:
Ibu mengatakan masih merasa nyeri di perut bagian bawah
O:
Nyeri tekan abdomen (+)
Hasil pemeriksaan USG:
Terdapat sisa hasil konsepsi dalam uterus
P:
Pantau nyeri abdomen bagian bawah pada pasien setelah tindakan curet
- Ajarkan ibu teknik relaksasi untuk mengurangi rasa nyeri abdomen bagian
bawah
- Anjurkan ibu untuk berdoa
- Libatkan suami dan keluarga pasien untuk memberi dukungan pada ibu
- Berkolaborasi dengan Sp.OG untuk memberikan analgetik jika diperlakuan
BAB IV
PEMBAHASAN
tertentu) pada atau sebelum kehamilan tersebut berusia 28 minggu atau buah
berdasakan hasil USG, di dalam rahim masih terdapat sebagian hasil konsepsi
dari kemaluannya disertai nyeri perut bagian bawah. Hal tersebut disebabkan
karena adanya kontraksi dari uterus untuk mengeluarkan sisa hasil konsepsi yang
seluruhnya karena villi korialis belum menembus seluruhnya pada desidua, pada
kehamilan 8-14 minggu villi korialis menembus desidua lebih dalam, sehingga
perdarahan. Pada kasus di atas usia kehamilan pasien adalah 12-13 minggu,
sehingga masih terdapat sisa hasil konsepsi di dalam rahim. Intervensi yang harus
diberikan pada kasus di atas adalah tindakan curet segera, untuk mengeluarkan
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
masih tertinggal di dalam rahim , ostium terbuka teraba jaringan. Pada abortus
inkompletus, sisa hasil konsepsi harus segera dikeluarkan baik dengan curetase
maupun pemberian obat per oral, agar komplikasi yang ditimbulkan dari abortus
5.2 Saran
dapat segera dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan intervensi dapat segera
DAFTAR PUSTAKA
Dx Kebidanan:
Abortus
Inkompletus
Masalah: Resiko
anemia
Manajemen nyeri
Kebutuhan:
Dukungan suami dan
keluarga