Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN ABORTUS

Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan tugas


mata kuliah keperawatan reproduksi

Disusun
OIeh Kelompok 1:

1. Abista Magribi 211211768


2. Afifah Nabila Putri 211211769
3. Ainun Faliza Nahdah 211211770
4. Akhdes Kumala Dyan 211211771
5. Allin Wahyuni 211211772
6. Anisa Usugra 211211773
7. Taufik Hidayat 211211820

DOSEN PENGAMPU
Ns. Rini Rahmayanti, M.Kep.,Sp.Kep.Mat

PROGRAM STUDI S1.KEPERAWATAN


STIKes MERCUBAKTIJAYA
PADANG
2023-2024
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I: PENDAHULUAN........................................................................................1
1. 1 Latar Belakang.............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................... 1
1.3 Tujuan............................................................................................................ 2

BAB II: PEMBAHASAN.........................................................................................3


....................................................................................................................................
Mind Mapping Abortus..................................................................................... 3
2.1 Pengertian Abortus...................................................................................3
2.2 Klasifikasi Abortus...................................................................................3
2.3 Etiologi Abortus....................................................................................... 3
2.4 Tanda dan gejala Abortus.........................................................................4
2.5 Patofisiologi Abortus............................................................................... 5
2.6 Woc Patentgagal Abortus........................................................................ 7
2.7 Penatalaksanaan Abortus......................................................................... 7
2.8 Pemeriksaan penunjang Abortus..............................................................9
2.9 Komplikasi Abortus................................................................................. 11

BAB III: Laporan Kasus......................................................................................... 11


3.1 Pengkajian................................................................................................ 11
3.2 Diagnosa keperawatan..............................................................................15
3.3 Intervensi ................................................................................................. 15
3.4 Implementasi............................................................................................ 21
3.5 Evaluasi.................................................................................................... 21

BAB IV: PENUTUP.................................................................................................22


4.1 Kesimpulan ................................................................................................... 22
4.2 Saran ..............................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 23
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah abortus pada
ibu hamil ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yakni
untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Keperawatan Reproduksi.
Dalam makalah ini kami mangucapkan terima kasih kepada Ibu Rini
Rahmayanti yang telah membimbing penulis dalam pembuatan makalah asuhan
keperawatan ini. Selain itu,tugas ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi
para pembaca dan bagi penulis. Penulis menyadari sepenuhnya,bahwa dalam
penyusunan makalah ini banyak kekurangan yang disebabkan karena keterbatasan
kemampuan, pengetahuan serta pengalaman penulis. Namun demikian,makalah ini
diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
Penulis berusaha semaksimal mungkin dalam pembuatan makalah askep ini,
namun penulis menyadari banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata
bahasa,untuk itu penulis meminta kritik yang bersifat membangun.

Padang,4 Mei 2023

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Di Indonesia, angka pembunuhan janin per tahun sudah mencapai 3 juta.
Angka yang tidak sedikit mengingat besarnya tingkat kehamilan di Indonesia. Ada
yang mengkategorikan aborsi itu pembunuhan. Namun ada juga yang melarang atas
nama agama. Selain itu ada yang menyatakan bahwa bayi juga punya hak hidup
sehingga harus dipertahankan, dan lain-lain. Aborsi merupakan masalah kesehatan
masyarakat karena memberikan dampak pada kesakitan dan kematian ibu.
Sebagaimana diketahui penyebab utama kematian ibu hamil dan melahirkan adalah
perdarahan, infeksi dan eklampsia.Namun sebenarnya aborsi juga merupakan
penyebab kematian ibu, hanya saja muncul dalam bentuk komplikasi perdarahan dan
sepsis. Akan tetapi, kematian ibu yang disebabkan komplikasi aborsi sering tidak
muncul dalam laporan kematian, tetapi dilaporkan sebagai perdarahan atau sepsis. Hal
itu terjadi karena hingga saat ini aborsi masih merupakan masalah kontroversial di
masyarakat. Di satu pihak aborsi dianggap ilegal dan dilarang oleh agama sehingga
masyarakat cenderung menyembunyikan kejadian aborsi, di lain pihak aborsi terjadi
di masyarakat. Ini terbukti dari berita yang ditulis di surat kabar tentang terjadinya
aborsi di masyarakat, selain dengan mudahnya didapatkan jamu dan obat-obatan
peluntur serta dukun pijat untuk mereka yang terlambat datang bulan.
Abortus merupakan salah satu masalah di dunia yang mempengaruhi
kesehatan, kesakitan dan kematian ibu hamil. Abortus merupakan pengeluaran hasil
konsepsi yang terjadi pada umur kehamilan < 20 minggu dan berat badan janin ≤ 500
gram. Dampak dari abortus jika tidak mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat
akan menambah angka kematian ibu yang disebabkan oleh komplikasi dari abortus
yaitu dapat terjadi perdarahan, perforasi, infeksi dan syok (Sujiyatini, 2009). Abortus
dapat terjadi secara tidak sengaja maupun disengaja. Abortus yang berlangsung tanpa
tindakan disebut abortus spontan, sedangkan abortus yang dilakukan dengan sengaja
disebut abortus provokatus dan abortus yang terjadi berulang tiga kali secara berturut-
turut disebut habitualis (Prawirohadjo, 2010).
Abortus adalah penghentian atau berakhirnya suatu kehamilan pada usia 20
minggu dan berat janin masih kurang dari 500 gr. Abortus merupakan salah satu
masalah kesehatan "unsafe abortion" menimbulkan angka kesakitan dan kematian ibu
yang tinggi. Angka Kematian Ibu
(AKI) merupakan salah satu indikator keberhasilan layanan kesehatan di suatu Negara.
(Sarwono. 2010). Abortus imminens adalah peristiwa terjadinya perdarahan dari
uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu, dimana hasil konsepsi masih dalam uterus
dan tanpa dilatasi serviks. Pada kondisi seperti ini, kehamilan masih mungkin
berlanjut dan dipertahankan. (Khumaira, 2012).
Abortus imminens dapat berujung pada abortus inkomplet yang memiliki
komplikasi yang dapat mengancam keselamatan ibu karena adanya perdarahan massif
yang bisa menimbulkan kematian akibat adanya syok hipovolemik, apabila keadaan
ini tidak mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat. Seorang ibu hamil yang
mengalami abortus inkomplet dapat mengalami guncangan psikis, tidak hanya pada
ibu namun juga pada keluarganya, terutama pada keluarga yang sangat menginginkan
anak. Sangat penting bagi para pelayan keseshatan untuk mengetahui lebih dalam
tentang abortus iminens agar mampu menegakkan diagnosis dan kemudian
memberikan penatalaksanaan yang sesuai dan akurat, serta mencegah komplikasi.
(Dharma A.A Gde Kiki Sanjaya. 2015). Berdasarkan dari uraian data kasus abortus di
atas, tampak terjadi peningkatan untuk kasus abortus iminens disetiap tahunnya

2.2. Rumusan Masalah


Bagaimana dengan asuhan keperawatan terhadap pasien abortus

3.3. Tujuan Khusus


1.Tujuan Umum
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas terstruktur
keperawatan maternitas dan untuk memberikan wawasan kepada mahasiswa/i
tentang tindakan asuhan keperawatan pada pasien dengan Abortus Inkomplit
2. Tujuan khusus
 Untuk melakukan pengkajian pada Ny. R dengan diagnose Abortus
 Untuk merumuskan diagnosa utama keperawatan pada Ny. R dengan
diagnosa Abortus
 Untuk merumuskan intervensi keperawatan terhadap Ny. R dengan
diagnosa Abortus
 Untuk melakukan implementasi keperawatan terhadap Ny. R dengan
diagnosa Abortus
 Untuk melakukan evaluasi keperawatan terhadap Ny. R dengan diagnosa
Abortus
BAB III
LAPORAN KASUS
Ny. R berusia 31 tahun,jenis kelamin perempuan, ibu multipara P4G3A0,
agama islam, pendidikan terakhir S.Hum, sudah menikah, pekerjaan ibu rumah tangga.
Ny.R tinggal bersama suami dengan 3 anaknya, pada tanggal 29 November 2022
Pukul 08.30 WIB dengan keluhan keluar darah 3 hari yang lalu darah dalam bentuk
gumpalan warna hitam, darah terdapat di permukaan pembalut, klien mengatakan
sehari 3 kali mengganti pembalut, klien mengatakan nyeri pada abdomen kuadran
bawah dengan skala nyeri 6 (sedang) P: nyeri seperti di tusuk-tusuk, Q :nyeri pada
bagian abdomen kuadran bawah, S: skala 6 (sedang), T: hilang timbul, Klien
mengatakan tidak tahu apa saja yang harus dilakukan. Klien tampak bingung saat di
tanya tentang penyakitnya.
Pada saat di IGD Kebidanan ditemukan tanda-tanda vital: TD 130/80 mmHg,
Nadi: 82x/I, RR: 20x/I, Suhu: 37,3ᴼC, terdapat darah dipermukaan pembalut, saat
palpasi abdomen TFU belum teraba, saat dilakukan pengkajian umur kehamilan 16
minggu,klien mengatakan hari pertama haid terakhir (HPHT) pada tanggal 27 Juli
2022, dan dilakukan pemeriksaan fisik dengan hasil BB: 43 kg, TB 148 cm ,keadaan
klien lemah, wajah pucat,tugor kulit menurun, klien tampak gelisah, keadaan umum
compos mentis dengan nilai GCS 15, dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan
hasil: hemoglobin 7,8 g/dl, leukosit 10,9 10.000M/L, jumlah trombosit 260.000/mm3,
hematokrit 21,6 %, Eritrosit 2,69 juta/mm3, pemeriksaan antigen negatif. Pada pukul
10.00 WIB pasien diantarkan keruangan kemuning kamar no 412 dan akan segera
dilakukan tindakan selanjutnya dengan dokter penanggung jawab dr. Rilie SpoG dan
dipasang transfusi darah.
Pukul 15:00 WIB diberikan obat melalui vagina, obat yang diberikan adalah
Misoprostol yang berfungsi untuk membuat leher rahim menipis atau terbuka
sekaligus merangsang kontraksi persalinan. Sebelum dilakukan tindakan kuretase
perawat akan memberikan informed consent kepada keluarga atau klien atas
persetujuan dengan tindakan kuretase. pernapasan regular, nadi regular, kulit lembab,
tidak ada oedem pada tubuh pasien, keadaan rambut bersih, kulit kepala bersih tidak
ditemukan lesi atau luka, ekstremitas dingin, pasien mengatakan tidak ada masalah
dengan indra penciuman, pasien mampu membedakan bau dan wangi, pasien mampu
melihat dengan jelas, pasien terlihat tidak kesulitan membuka dan menutup mata,
pasien mengatakan tidak ada masalah dengan pendengaran, wajah tampak simetris,
pasien mampu berbicara normal. Klien mengatakan anak pertama sampai ketiga
melahirkan secara normal dibantu oleh bidan klinik, pada kehamilan ini klien tidak
pernah melakukan pemeriksaan atau control ke klinik . Pola makan pasien selama
dirawat 3 kali sehari, pasien tidak memiliki riwayat alergi terhadap makanan, jenis
diet MB, porsi makan pasien habis 1 porsi, kebiasaan tidur malam 5 jam/ hari. Pola
minum 3000 l sehari-hari, Pola buang air kecil 5x sehari, Pola buang air besar tidak
ada 2 kali sehari, Persepsi klien tentang penyakitnya yaitu Klien mengatakan tidak
tahu apa saja yang harus dilakukan. Klien tampak bingung saat di tanya tentang
penyakitnya.
Pukul 19.00 WIB klien dilakukan tindakan kuratase dengan VK, tindakan
kuratase dilakukan 15 menit, diruangan VK untuk masa pemulihan 2 jam, Pukul 9.30
dilakukan pengkajian kembali oleh prfesi ners terhadap Ny. R TD: 120/80, RR 20 x/i,
N: 82x/i, Temp: 36 C. Klien menangis mengatakan sedih dan merasa kehilangan
terhadap kejadian yang dialami, pasien merasa cemas dengan kondisi pendarahan
yang dialami, tubuh pasien masih lemah, hubungan pasien dengan keluarga baik,
pasien mendapat dukungan dari keluarga, penyesuaian terhadap lingkungan baik.

Format Pengkajian Antenatal


Nama Mahasiswa : Kelompok 1
No NIM :-
Tanggal Pengkajian : 29-November-2023

A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. R
Umur : 31 Tahun
Pekerjaan : Rumah Tangga
Alamat : Nanggalo kota padang
No. MR : 412
Tanggal masuk : 29-November-2022

B. Alasan Masuk
Penyebab klien masuk RS dengan keluhan mengatakan keluar darah 3 hari yang
lalu darah dalam bentuk gumpalan warna hitam, darah terdapat di permukaan
pembalut, dan klien mengalami nyeri abdomen kuadran bawah seperti ditusuk-
tusuk JAM

C. DATA KESEHATAN UMUM


1. Riwayat Kesehatan Saat ini
Keadaan umum klien lemah, wajah pucat, dan klien mengalami nyeri
abdomen kuadran bawah seperti di tusuk-tusuk, skala nyeri 6,nyeri terasa
hilang timbul, tanda-tanda vital klien: TD 130/80 mmHg, Nadi: 82x/I, RR:
20x/I, Suhu: 37,3ᴼC
2. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien tidak adanya menderita penyakit akut/kronis, seperti DM, jantung,
hipertensi, asma yang dapat mempengaruhi kehamilannya.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan keluarganya tidak menderita penyakit seperti asam, DM,
dan penyakit yang menular seperi hepatits, dan TBC
4. Riwayat kehamilan dan persalinan dahulu
N Tahun Jenis Penolong Jenis Keadaan Masalah
o Persalinan Kelamin bayi Waktu Kehamilan
lahir
1 2016 Normal Bidan Perempuan Sehat Mual
muntah,
2 2018 Normal Bidan Perempuan Sehat
3 2020 Normal Bidan Laki-Laki Sehat
4 2022 Abortus - - Meninggal
Pengalaman menyusui : ya berapa lama :4 tahun

5. Riwayat Ginekologi
a. Masalah ginekologi
Tidak ada masalah pada ginekologi
b. Riwayat Keluarga Berencana
suntik 1 bulan selama 1 tahun. Keluhan ? Tidak ada
6. Riwayat Kehamilan Saat ini
HPHT : 27- Juli-2022 Taksiran Partus : 3 April
2023
BB sebelum hamil : 39 kg TD sebelum hamil : 110/70
mmhg

TD BB/T TFU Letak/presetasi DJJ Usia Keluhan


B janin Gestasi
130/ 43 Belum Presentasi - 16 minggu Keluar darah
80 kg/14 teraba kepala:- dalam bentuk
8 cm presentasi gumpalan
bokong:- berwarna
Presentasi hitam, klien
lintang:- merasakan
nyeri di
abdomen
kuadran
bawah seperti
ditusuk-
tusuk, skala
nyeri 6,
terasa hilang
timbul

7. Riwayat menstruasi
a. Usia menarche : pertama kali saat usia 14 tahun
b. Jumlah perdarahan : berapa kli ganti pembalut per hari 4 kali sehari
c. Lamanya haid : 4-5 hari

D. Data Umum Kesehatan Saat Ini


1. Status Obstetric : G4P3A1H ....minggu
2.Keadaan umum : Lemah kesadaran :composmentis (cmc) dengan nilai GCS
15, BB/TB :43kg/148cm
3. Tanda-tanda vital :
a. TD : 130/80 mmHg
b. Suhu : 37,3ᴼC
c. pernafasan : 20 x/mnt
d. Nadi : 82 x/mnt
4. Kepala leher
a. Kepala : Kulit kepala bersih tidak ada ditemukan lesi atau luka, rambut
bersih, wajah pucat
b. Mata : Sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, tidak ada
pembesaran pupil, Pasien tidak kesulitan membuka dan
menutup mata, bisa melihat dengan jelas
c. Hidung : Tidak ada pembengkakan konka nasalis, Pasien mengatakan
tidak ada masalah pada indra penciuman, bisa membedakan
bau dan wangi
d. Mulut : Gigi tidak karies, mukosa bibir lembab, pasien mampu
berbicara normal
e. Telinga : Tidak ada masalah pendengaran, telinga berbentuk simetris,
tidak ada lesi,masa, tidak ada serumen,
f. Leher : Tidak adanya pembesaran kelenjar tiroid/pembesarn limfe
Masalah Khusu: Tidak ada
5. Dada
a. Jantung :
I= Ictus cordis tidak terlihat
P= Ictus cordis teraba
P= Suara redup
A= Suara jantung S1 dan S2 reguler
b. Paru :
c. Payudara :
Inspeksi: Bentuk payudara simetris kanan dan kiri, areola berwarna coklat
kehitaman, Palpasi: Tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembengkakan, d.
Pengeluaran ASI : Coostrum belum keluar
e. Putting susu : Menonjol, areola berwarna coklat kehitaman
Masalah khusus: Tidak ada
6. Abdomen
a. Uterus :Belum teraba
b. Tinggi fundus uteri : Posisi:-, kontraksi :-
c. Pemeriksaan Leopold
Leopold I : -
Leopold II : yang teraba sebelah Kanan : -
Yang teraba sebelah kiri : -
Leopold III : (-)
Leopold IV : (-)
Linea nigra : (-)
Striae gravidarum : (-)
Fungsi pencernaan :
Masalah khusus: Tidak ada
7. Perineum dan Genital
a. Vagina : vasises : Tidak
b. Kebersihan : Kebersihan terjaga
c. Keputihan : (-)
Jenis/warna : (-)
Konsistensi : (-)
Bau : (-)
d. Hemorrhoid : derajat : tidak ada Lokasi : (-)
Berapa lama : (-), Nyeri : tidak
Masalah Khusus: Tidak ada
8. Eliminasi
Kesulitan BAK: Tidak ada pasien lancar tidak merasa kesulitan buang air kecil
Kesulitan BAB: Tidak ada
Masalah khusus : Tidak ada
9. Ekstremitas
a. Ekstremitas atas : edema : tidak
inspeksi : tidak ada edema
Palpasi : varises tidak ada
b. Ektremitas Bawah :
inspeksi : tida ada edema
Palpasi : varises tidak ada
Refleks patella : -
Masalah khusus : Tugor kulit menurun
10. Istirahat dan Kenyamanan
a. Pola tidur : kebiasaan tidur, lama 5 jam, frekuensi : 1 kali sehari
Pola tidur saat ini tidak teratur dan sulit tidur klien tidur 5 jam per hari
b. Keluhan ketidaknyamanan : ya, lokasi : abdomen kuadran bawah
sifat : hilang timbul intensitas: skala nyeri 6 (sedang)
11. Mobilisasi dan latihan : Berbaring
a. Tingkat mobilisasi :menurun
b. Latihan/senam : tidak ada
Masalah khusus : tidak ada
12. Nutrisi dan Cairan
a. Asupan Nutrisi : Nafsu makan : Baik
b. Asupan Cairan : Minum air putih 3000 cc
Masalah khusus : Tidak ada

DAFTAR MENU 24 JAM


WAKTU JENIS MAKANAN JUMLAH
Nasi + Telur + sayur 1 porsi
PAGI

Nasi + Ayam + sayur 1 porsi


SIANG

Nasi + Lauk + Sayur + 1 porsi


MALAM Buahan

13. Keadaan Mental


a. Adaptasi psikologis : Mudah terbawa perasaan
b. Penerimaan terhadap kehamilan : Pasien menerima terhadap
kehamilannya
Masalah Khusus : Tidak ada
14. Pola Hidup yang meningkatkan risiko kehamilan: Kelelahan mengurus
rumah dan anak-anak.
15. Persiapan persalinan
n Senam hamil

- Rencana tempat melahirkan

- Perlengkapan kebutuhan bayi dan ibu


Kesiapan mental ibu dan keluarga
Pengetahuan tentang tanda-tanda melahirkan, cara menangani nyeri,
proses persalinan
Perawatan payudara
16. Obat-obatan yang dikonsumsi saat ini : tidak ada
17. Hasil Pemeriksaan Penunjang
HB= hemoglobin 7,8 g/dl, leukosit 10,9 10.000M/L, jumlah trombosit 260.000/mm3,
hematokrit 21,6 %, Eritrosit 2,69 juta/mm3
ANALISA DATA
DATA MASALAH ETIOLOGI
Ds: Perfusi Prifer Tidak Penurunan
- Efektif Konsentrasi
Do: Hemoglobin
- Akral klien teraba dingin
- Warna kulit klien pucat
- Tugor kulit menurun
- Hb klien 7,8 g/dl

DS: Nyeri Akut Agen pencederaan


- Klien mengeluh nyeri pada fisik
abdomen kuadran bawah
- Skala nyeri yang dirasakan 6
- klien mengatakan nyeri seperti
ditusuk-tusuk
DO:
- Klien tampak gelisah
- Tekanan darah 130/80
meningkat.
Ds: Ansietas Kurang Terpapar
- Klien merasa bingung saat di Informasi
tanya tentang penyakitnya
- Klien merasa cemas dengan
kondisi pendarahan yang
dialaminya
Do:
- Klien tampak gelisah
- Tekanan darah meningkat
130/80
- Wajah klien tampak pucat

Ds: Berduka Kematian Keluarga


- Klien mengatakan sedih dan atau Orang yang
merasa kehilangan terhadap Brarti
kejadian yang dialami
-
Do:
- Klien menangis
- Klien tampak panik

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


No Diagnosa Tanggal ditegakkan Tanggal teratasi TTD

1 Perfusi perifer tidak 29 November 2022 30 November 2022


efektif
2 Nyeri akut 29 November 2022 30 November 2022
3 Ansietas 29 November 2022 30 November 2022
4 Berduka 29 November 2022 30 November 2022

INTERVENSI KEPERAWATAN

DIAGNOSA SLKI SIKI


KEPERAWAT
AN (SDKI)
Perfusi Perifer Setelah dilakukan Manajemen Sensasi Ferifer
Tidak Efektif b.d intervensi selam Observasi
Penurunan 1x24 jam - Identifikasi penyebab perubahan
konsentrasi diharapkan Perfusi sensasi
hemoglobin Perifer Meningkat - Identifikasi penggunaan alat
dengan kriteria pengikat, prostesis, sepatu, dan
hasil: pakaian
- Warna kulit pucat - Periksa perbedaan sensasi tajam
manurun atau tumpul
- Kelemahan otot - Periksa perbedaan sensasi panas
menurun atau dingin
- Akral membaik - Monitor terjadiny parestesia, jika
- Tugor kulit perlu
membaik - Monitor perubahan kulit
- Monitor adanya tromboflebitis dan
tromboemboli vena
Terapeutik
- Hindari pemakaian benda-benda
yang berlebihan suhunya (terlalu
panas atau dingin)
Edukasi
- Anjurkan penggunaan termometer
untuk menguji suhu air
- Anjurkan penggunaan sarung tangan
termal saat memasak
- Anjurkan memakai sepatu lembut
atau bertumit rendah
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgetik,
jika perlu
- Kolaborasi pemberian kotikosteroid,
jika perlu
Nyeri akut b.d Setelah dilakukan
Manajemen Nyeri
Agen intervensi selam
pencederaan 1x24 jam Observasi
fisik diharapkan tingkat
- Identifikasi lokasi, karakteristik,
nyeri menurun
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
dengan kriteria
nyeri
hasil:
- Identifikasi skala nyeri
- Keluhan nyeri
- Identifikasi respons nyeri non verbal
menurun
- Identifikasi faktor yang
- Gelisah menurun
memperberat dan memperingan nyeri
- Tekanan darah
- Identifikasi pengetahuan dan
membaik
keyaninan tentang nyeri
- Identifikasi pengaruh budaya
terhadap respon nyeri
- Identifikasi pengaruh nyeri pada
kualitas hidup
- Monitor keberhasilan terapi
komplementer yang sudah diberikan
- Monitor efek samping penggunaan
analgetik

Terapeutik

- Berikan teknik nonfarmakologis


untuk mengurangi rasa nyeri (mis.
TENS, hipnosis, akupresur, terapi
musik, biofeedback, terapi pijat,
aromaterapi, teknik imajinasi
terbimbing, kompres hangat/dingin,
terapi bermain)
- Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri (mis. suhu
ruangan, pencahayaan,kebisingan)
- Fasilitasi Istirahat dan tidur
- Pertimbangkan jenis dan sumber
nyeri dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri

Edukasi

- Jelaskan penyebab, periode, dan


pemicu nyeri
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara
mandiri
- Anjurkan menggunakan analgetik
secara tepat
- Ajarkan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri

Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgetik,
jika perlu
Ansietas b.d Setelah dilakukan Reduksi Ansietas
kurang terpapar intervensi selama Observasi
informasi 1x24 jam - Identifikasi saat ansietas berubah
diharapkan Tingkat (mis. Kondisi, waktu, stresor)
ansietas manurun - Identifikasi kemampuan mengambil
dengan kriteria keputusan
hasil: - Monitor tanda-tanda ansietas
- Verbalisasi Terapeutik
kebingungan - Ciptakan suasana terapeutik untuk
menurun menumbuhkan kepercayaan
- Verbalisasi - Temani pasien untuk mengurangi
khawatir akibat kecemasan, jika memungkinkan
kondisi yang - Pahami situasi yang membuat
dihadapi menurun ansietas
- Perilaku gelisah - Dengarkan dengan penuh perhatian
menurun - Gunakan pendekatan yang tenang
- Pucat menurun dan meyakinkan
- Motivasi mengidentifikasi situasi
yang memicu kecemasan
Edukasi
- Jelaskan prosedur, termaksud
sensasi yang mungkin dialami
- Informasikan secara faktual
mengenai diagnosis, pengobatan dan
prognosis
- Anjurkankeluarga untuk tetap
bersama pasien, jika perlu
- Anjurkan menggungkapkan
perasaan dan persepsi
Kolaborasi
- KOlaborasi pemberian obat
antiansietas, jika perlu
Berduka b.d Setelah dilakukan Dukungan Proses Berduka
Kematian intervensi selama Observasi
keluarga atau 1x24 jam - Identifikasi kehilangan yang
orang yang diharapkan Tingkat dihadapi
berarti berduka mambaik - Identifikasi proses berduka yang
dengan kriteria dialami
hasil: - Identifikasi sifat keterikatan pada
- Verbalisasi orang yang meninggal
menerima - Identifikasi reaksi awal kehilangan
kehilangan Terapeutik
meningkat - Tunjukan sikap menerima dan
-Verbalisasi empati
perasaan sedih - Motivasi agar mau mengungkapkan
membaik perasaan kehilangan
- Manangis - Fasilitasi melakukan kebiasaan
menurun sesuai dengan budaya, agama, dan
norma sosial
Fasilitasi mengekspresikan perasaan
dengan cara yang nyaman
- Diskusikan strategi koping yang
dapat digunakan
Edukasi
- Anjurkan mengidentifikasi
ketakutan terbesar pada kehilangan
- Anjurkan mengekspresikan perasaan
tentang kehilangan
- Ajarkan melewati proses berduka
secara bertahap
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Hari/ No. Dx. Implementasi Evaluasi Tand


Tgl/Ja Kep (SOAP) a
m Tang
an

Perfusi Manajemen Sensasi S:


perifer
Ferifer Klien mengatakan tidak
tidak
efektif - Mengidentifikasi mengetahui tentang
b.d
penyebab perubahan perdarahan yang dialami
Penuru
nan sensasi klien
konsent
- Memperiksa perbedaan O:
rasi
hemogl sensasi panas atau dingin Klien sudah mengetahui
obin
- Memonitor perubahan tentang pendarahan yang
kulit dialami klien
- Memonitor adanya A:
tromboflebitis dan Masalah teratasi
tromboemboli vena P:
- Menghindari pemakaian Intervensi diberhentikan
benda-benda yang
berlebihan suhunya
(terlalu panas atau dingin)
- Menganjurkan
penggunaan termometer
untuk menguji suhu air
- Mengkolaborasi
pemberian analgetik, jika
perlu

Nyeri Manajemen Nyeri S:


akut b.d
Observasi : Klien mengatakan nyeri
Agen
penced - Mengidentifikasi lokasi, seperti ditusuk-tuisuk
eraan
karakteristik O:
fisik
nyeri, durasi, frekuensi, Nyeri yang dirasakan
intensitas nyeri klien sudah berkurang
- Mengidentifikasi skala A:
nyeri Masalah teratasi
- Mengidentifakasi faktor P:
yang memperberat dan Intervensi diberhentikan
memperingan nyeri
Terapeutik :
- Memberikan terapi
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
- Mengontrol lingkungan
yang memperberat rasa
nyeri
Edukasi :
- Mengnjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
- Mengajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri
Kolaborasi :
- Mengkolaborasikan
pemberian analgetik, jika
perlu

Ansieta Reduksi Ansietas S:


s b.d
Observasi : Klien merasa cemas
lurang
terpapa - Mengidentifikasi saat dengan kondisi
r
tingkat ansietas berubah pendarahan yang
informa
si Terapeutik : dialaminya
- Menggunakan O:
pendekatan yang tenang Klien sudah tidak cemas
dan nyaman dengan kondisi
Edukasi : pendarahan yang
- Menginformasikan dialaminya
secara faktual mengenai A:
diagnosis, pengobatan, Masalah teratasi
dam prognisis P;
Intervensi diberhentikan
Berduk Dukungan Proses S:
a b.d Berduka Klien mengatakan sedih
kematia Observasi dan merasa kehilangan
n - Mengidentifikasi terhadap kejadian yang
keluarg kehilangan yang dihadapi dialami
a atau - Mengidentifikasi proses O:
orang berduka yang dialami Klien sudah merasa tidak
yang - Identifikasi reaksi awal sedih dan kehilangan lagi
berarti. kehilangan terhadap kejadian yang
Terapeutik dialami
- Memotivasi agar mau A:
mengungkapkan perasaan Masalah teratasi
kehilangan P:
- Memfasilitasi melakukan Intervensi diberhentikan
kebiasaan sesuai dengan
budaya, agama, dan norma
sosial
- Mendiskusikan strategi
koping yang dapat
digunakan
Edukasi
- Menganjurkan
mengidentifikasi ketakutan
terbesar pada kehilangan
- Mengajarkan melewati
proses berduka secara
bertahap
BAB IV
Penutup

4.1 Kesimpulan
Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin
mampu hidup luar kandungan. Batasan abortus adalah umur kehamilan kurang dari 20
minggu atau berat janin kurang dari 500 gram. Sedangkan menurut WHO adalah jika
kehamilan kurang dari 22 minggu, bila berat janin tidak diketahui. Penyebab abortus
adalah kelainan pertumbuhan hasil konsepsi, kelainan pada plasenta, faktor maternal,
kelainan traktus genitalia. Abortus dapat datang dengan gejala awal kehamilan seperti
terlambat terlambat menstruasi,perdarahan pervagina, dan nyeri perut bawah.
Diagnosa yang ditegakkan pada kasus abortus adalah, perfusi perifer tidak efektif b.d
pennurunan konsentrasi hemoglobin, nyeri akur b.d agen pencederaan fisik, ansietas
b.d kurang terpapar informasi, berduka b.d kematian keluarga atau orang yang berarti.

4.2 Saran
Dengan penyusunan makalah ini, semoga bermanfaat bagi para pembaca
khususnya bagi mahasiswa keperawatan. Penyusun berharap agar para pembaca dapat
lebih memahami mengenai konsep Asuhan Keperawatan pada Reproduksi dengan
Abortus yang sangat diketahui terutama ibu hamil untuk menambah wawasan dalam
mata kuliah keperawatan Reproduksi sehingga ibu yang didapat dapat bermanfaat
dimasa yang mendatang.
DAFTAR PUSTAKA

Ratna Dewi, Arif Prabowo. 2018. Buku Ajar Perdarahan pada Kehamilan Trimester
1. Di Akses dari Internet.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia
Definisi dan Indikator Diagnostik Edisi 1. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat
PPNI.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2017. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi
don Tindakan Keperawatan Edisi 1. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2017. Standar Luaran Keperawatan Indonesia Definisi
dan Kriteria Hasil Keperawatan Edisi 1. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat
PPNI.
Rini Panggabean. 2022. “Asuhan Keperawatan Teoritis
https://id.scribd.com/document/553509623/ASKEP-ABORTUS-
terbaru .Diakses dari internet pada tanggal 18 Januari 2022.

Anda mungkin juga menyukai