Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN


ANEMIA DI PUSKESMAS MUTIARA
KABUPATEN ACEH PIDIE
TAHUN 2021

Disusun Oleh :
Nama : SYARIFAH FARANY
NIM : 201010510006

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS UBUDIYAH INDONESIA
BANDA ACEH
2020/2021
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan ini Telah Disahkan oleh Pembimbing Praktik Klinik Kebidanan


Diploma IV Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ubudiyah Indonesia

Banda aceh, 11 Februari 2021


Preseptor

(Nurbaiti, A. Md. Keb)


NIP. 19740402 200701 2 016

Pembimbing PKK

(Raudhatun Nuzul ZA, S.ST., M.Kes)


NIDN. 1308088801

MENGETAHUI :
KETUA PRODI DIPLOMA IV KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(Sahbainur Rezeki, S.ST., M.K.M)


NIDN. 1318029101

ii
KATA PENGANTAR

Assalamua’laikum Wr, wb, / Salam Sejahtera


Dengan mengucap puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
Laporan Praktik Klinik Kebidanan yang berjudul Asuhan Kebidanan Pada Ibu
Hamil Dengan Anemia Di Puskesmas Mutiara Kabupaten Aceh Pidie Tahun 2021
ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas
Laporan Praktik Klinik Kebidanan dengan dosen pembimbing ibu Raudhatun
Nuzul ZA, S.ST., M.Kes pada program studi D-IV kebidanan. Selain itu, laporan
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Praktik Klinik Kebidanan
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Raudhatun Nuzul ZA, S.ST.,
M.Kes, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya
tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan
ini.

Saya menyadari, laporan yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan Laporan Praktik Klinik Kebidanan ini.

Banda Aceh, 11 Februari 2021

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iv
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................... 2
1.4 Manfaat Penulisan ......................................................................... 3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Pengertian ..................................................................................... 4
2.2 Etiologi .......................................................................................... 4
2.3 Klasifikasi Anemia Dalam Kehamilan ......................................... 5
2.4 Patofisiologi .................................................................................. 6
2.5 Gambaran Klinis ........................................................................... 6
2.6 Penatalaksanaan ............................................................................ 7
2.7 Akibat Lanjutan ............................................................................ 9

BAB III. TINJAUAN KASUS


3.1 Pengkajian Data/Data Subyektif ................................................... 10
3.2 Data Objektif ................................................................................. 13
3.3 Assesment ..................................................................................... 15
3.4 Planning ........................................................................................ 15

BAB IV. PENUTUP


4.1 Kesimpulan ................................................................................... 16
4.2 Saran ............................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 18
LAMPIRAN

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Anemia pada masa kehamilan menjadi masalah utama di dunia hingga
pada saat ini. Anemia merupakan suatu penyakit yang dapat terjadi pada masa
kehamilan yang diakibatkan karena ibu kekurangan zat besi. Menurut
Rukman (2009), anemia pada masa kehamilan dikatakan sebagai kondisi
ketika kadar hemoglobin ≤ 11gr%.
Micronutrient and Child Blindness Project and Food & Nutrition
Technical Assistance melaporkan bahwa sekitar 50% anemia disebabkan oleh
defisiensi zat besi. Ini dikarenakan pada ibu hamil terjadi dua kali lipat
peningkatan kebutuhan zat besi yang diakibatkan oleh peningkatan volume
darah tanpa ekspansi volume plasma yang digunakan untuk membantu ibu
agar tidak kehilangan darah saat melahirkan dan membantu dalam
pertumbuhan janin (Susiloningtyas, 2012).
Angka kejadian anemia di dunia masih cukup tinggi dan terjadi
hampir di seluruh negara. Pada tahun 2012, prevalensi anemia pada ibu hamil
sebesar 41,8% di dunia, yaitu di Asia sebesar 48,2%, di Afrika 57,1%, di
Amerika 24,1%, dan di Eropa 25,1% (Deprika, 2017). Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) tahun 2013 menyebutkan bahwa prevalensi kejadian anemia pada
ibu hamil di Indonesia sebesar 37,1% (Fitri, Briawan, Tanziha, & Amalia,
2015). Pada tahun 2018, prevalensi kejadian anemia pada ibu hamil di
Indonesia sebesar 48,9% yang cenderung meningkat dari tahun 2013 yang
sebesar 37,1% (Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), 2018).
Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) di 2015,
jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) mencapai 305 jiwa per 100 ribu.
Sedangkan berdasarkan SDKI di 2017, jumlah Angka Kematian Bayi (AKB)
tercatat sebesar 24 jiwa per 1.000 bayi. Salah satu faktor pemicunya adalah
anemia yang dialami ibu hamil. Anemia ditandai dengan jumlah sel darah
merah yang lebih rendah dari jumlah normal (merdeka.com).

1
2

Program pencegahan anemia seperti pemberian tablet zat besi dapat


dijadikan suatu langkah yang tepat untuk meningkatkan kadar hemoglobin
ibu hamil sehingga dapat menurunkan angka kejadian anemia pada
kehamilan. Zat besi atau Fe adalah suatu mikro elemen esensial yang
dibutuhkan oleh tubuh untuk pembentukan hemoglobin. Zat besi juga dapat
ditemukan pada sumber makanan, seperti daging berwarna merah, bayam
kacang-kacangan, dan sebagainya. Zat besi (Fe) mengandung 200 mg ferrous
sulfate dan 0,25 mg asam folat yang dianjurkan untuk dikonsumsi minimal 90
tablet dengan dosis 1 tablet perhari selama kehamilan (Rizki, Lipoeto, & Ali,
2018).
Titaley dan Dibley (2010) telah melakukan penelitian untuk menilai
kontribusi mengenai pelayanan postnatal terhadap risiko kematian neonatal
dan konsumsi zat besi/asam folat pada periode antenatal dalam mencegah
kematian 3 neonatal di Indonesia. Hasil dari penelitian yang dilakukannya
menunjukkan bahwa ibu yang mengonsumsi zat besi/asam folat pada masa
kehamilannya memiliki risiko penurunan terhadap kematian neonatal hingga
47% (Titaley, Dibley, Roberts, Hall, & Agho, 2010).

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang penulis uraikan di atas, maka penulis
merumuskan masalah sebagai berikut :
a. Apa pengertian anemia ?
b. Bagaimana etiologi anemia ?
c. Bagaimna klasifikasi anemia dalam kehamilan ?
d. Bagaimana patofisiologis anemia ?
e. Apa saja gambaran klinis anemia ?
f. Bagaimana penatalaksanaan anemia ?
g. Apa saja akibat lanjutan anemia ?

1.3 Tujuan Penulisan


3

Sejalan dengan rumusan masalah yang penulis uraikan di atas, maka


tujuan yang akan dicapai dalam penulisan makalah ini antara lain :
a. Mengetahui dan memahami pengertian anemia.
b. Mengetahui dan memahami etiologi anemia.
c. Mengetahui dan memahami klasifikasi anemia dalam kehamilan.
d. Mengetahui dan memahami patofisiologi anemia.
e. Mengetahui dan memahami gambaran klinis anemia.
f. Mengetahui dan memahami penatalaksanaan anemia.
g. Mengetahui dan memahami akibat lanjutan anemia.

1.4 Manfaat Penulisan


1.4.1 Manfaat Teoritis
Penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi
mengenai asuhan kebidanan pada ibu hamil yang mengalami anemia.
1.4.2 Manfaat Praktis
1. Bagi Pendidikan
Hasil penulisan makalah ini dapat digunakan sebagai sumber
informasi mengenai asuhan kebidanan patologis dengan anemia
pada ibu hamil.
2. Bagi Instansi dan Tenaga Kesehatan
Memberikan asuhan kebidanan patologis dengan anemia pada ibu
hamil di Puskesmas Mutiara Kabupaten Aceh Pidie.
3. Bagi Bidang Penelitian
Sebagai referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian
kejadian anemia pada ibu hamil.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian
Anemia adalah penurunan kadar hemoglobin (Hb), hematokrit atau
hitung eritrosit (red cell count) berakibat pada penurunan kapasitas
pengangkutan oksigen oleh darah. Tetapi harus diingat terdapat keadaan
tertentu dimana ketiga parameter tersebut tidak sejalan dengan massa
eritrosit, seperti pada dehidrasi, perdarahan akut, dan kehamilan. Oleh karena
itu dalam diagnosis anemia tidak cukup hanya sampai pada label anemia
tetapi harus dapat ditetapkan penyakit dasar yang menyebabkan anemia
tersebut. (Sudoyo Aru,dkk 2009)
Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam
darahnya kurang dari 12 gr% (Wiknjosastro, 2002). Sedangkan anemia dalam
kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin dibawah 11 gr%
pada trimester I dan III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II (Saifuddin,
2002).
Dapat disimpulkan bahwa anemia adalah penurunan kadar sel darah
merah (Hb) dibawah rentang normal.

2.2 Etiologi
Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi
dan perdarahan akut bahkan tidak jarang keduannya saling berinteraksi
(Safuddin, 2002). Menurut Mochtar (1998) penyebab anemia pada umumnya
adalah sebagai berikut:
1.      Kurang gizi (malnutrisi).
2.      Kurang zat besi dalam diit.
3.      Malabsorpsi.
4.      Kehilangan darah banyak seperti persalinan yang lalu, haid dan lain-lain.
5.      Penyakit-penyakit kronik seperti TBC paru, cacing usus, malaria dan
lain-lain.

4
5

2.3 Klasifikasi Anemia Dalam Kehamilan


Klasifikasi anemia dalam kehamilan menurut Mochtar (1998), adalah
sebagai berikut:
1.      Anemia Defisiensi Zat Besi.
Adalah anemia yang terjadi akibat kekurangan zat besi dalam darah.
Pengobatannya yaitu, keperluan zat besi untuk wanita hamil, tidak hamil
dan dalam laktasi yang dianjurkan adalah pemberian tablet besi.
a.       Terapi Oral adalah dengan memberikan preparat besi yaitu fero
sulfat, fero glukonat atau Na-fero bisirat. Pemberian preparat 60 mg/
hari dapat menaikan kadar Hb sebanyak 1 gr%/ bulan. Saat ini
program nasional menganjurkan kombinasi 60 mg besi dan 50
nanogram asam folat untuk profilaksis anemia (Saifuddin, 2002).
b.      Terapi Parenteral baru diperlukan apabila penderita tidak tahan akan
zat besi per oral, dan adanya gangguan penyerapan, penyakit saluran
pencernaan atau masa kehamilannya tua (Wiknjosastro, 2002).
Pemberian preparat parenteral dengan ferum dextran sebanyak 1000
mg (20 mg) intravena atau 2 x 10 ml/ IM pada gluteus, dapat
meningkatkan Hb lebih cepat yaitu 2 gr% (Manuaba, 2001).
Untuk menegakan diagnosa Anemia defisiensi besi dapat dilakukan
dengan anamnesa. Hasil anamnesa didapatkan keluhan cepat lelah, sering
pusing, mata berkunang-kunang dan keluhan mual muntah pada hamil muda.
Pada pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan menggunakan
alat sachli, dilakukan minimal 2 kali selama kehamilan yaitu trimester I dan
III. Hasil pemeriksaan Hb dengan sachli dapat digolongkan sebagai berikut:
a) Hb 11 gr% : Tidak anemia.
b) Hb 9-10 gr% : Anemia ringan.
c) Hb 7 – 8 gr%: Anemia sedang.
d) Hb < 7 gr% : Anemia berat.
6

2.4 Patofisiologis
Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sum-sum tulang
atau kehilangan sel darah merah berlebihan atau keduanya. Kegagalan sum-
sum tulang dapt terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik, inuasi
tumor, atau kebanyakan akibat penyebab yang tidak diketahui. Sel darah
merah dapat hilang melalui perdarahan atau hemolisis (destruksi) pada kasus
yang disebut terakhir, masalah dapat akibat efek sel darah merah yang tidak
sesuai dengan ketahanan sel darah merah normal atau akibat beberapa factor
diluar sel darah merah yang menyebabkan destruksi sel darah merah.
Lisis sel darah merah (disolusi) terjadi terutama dalam system
fagositik atau dalam system retikuloendotelial terutama dalam hati dan limpa.
Sebagai hasil samping proses ini bilirubin yang sedang terbentuk dalam
fagosit akan masuk dalam aliran darah. Setiap kenaikan destruksi sel darah
merah (hemolisis) segera direpleksikan dengan meningkatkan bilirubin
plasma (konsentrasi normalnya 1 mg/dl atau kurang ; kadar 1,5 mg/dl
mengakibatkan ikterik pada sclera.
Anemia merupakan penyakit kurang darah yang ditandai rendahnya
kadar hemoglobin (Hb) dan sel darah merah (eritrosit). Fungsi darah adalah
membawa makanan dan oksigen ke seluruh organ tubuh. Jika suplai ini
kurang, maka asupan oksigen pun akan kurang. Akibatnya dapat menghambat
kerja organ-organ penting, Salah satunya otak. Otak terdiri dari 2,5 miliar sel
bioneuron. Jika kapasitasnya kurang, maka otak akan seperti komputer yang
memorinya lemah, Lambat menangkap. Dan kalau sudah rusak, tidak bisa
diperbaiki (Sjaifoellah, 1998).

2.5 Gambaran Klinis


A. Riwayat:
1. Mentruasi berlebihan.
2. Kehilangan darah kronik.
3. Riwayat keluarga.
7

4. Diet yang tidak adekuat.


5. Jarak kehamilan yang terlalu dekat.
6. Anemia pada kehamilan sebelumnya.
7. Pika (nafsu makan terhadap bahan bukan makanan).
B. Tanda dan Gejala
1.      Keletihan,  malaise, atau mudah megantuk.
2.      Pusing atau kelemahan.
3.      Sakit kepala.
4.      Lesi pada mulut dan lidah.
5.      Aneroksia,mual, atau muntah.
6.      Kulit pucat.
7.      Mukosa membrane atau kunjungtiva pucat.
8.      Dasar kuku pucat.
9.      Takikardi.

2.6 Penatalaksanaan
A. Pada saat kunjungan awal, kaji riwayat pasien.
1.      Telusuri riwayat anemia, masalah pembekuan darah, penyakit sel
sabit, anemia glukosa-6-fosfat dehidrogenase (G6PD), atau peyakit
hemolitik herediter lain.
2.      Kaji riwayat keluarga.
B. Lakukan hitungan darah lengkap pada kunjungan  awal.
1.      Morfologi
         Morfologi normal menunjukkan sel darah merah (SDM) yang
sehat dan matang.
         SDM mikrositik hipokrom menunjukkan anemia defisiensi zat 
besi.
         SDM makrositik hipokrom menunjukkan anemia pernisiosa.
2.      Kadar hemoglobin (Hb) dan hematokrin (Ht) pada kehamilan.
3.      Kadar Hb lebih dari 13 g/dl dengan Ht lebih dari 40% dapat
menunjukkan hipovolemia. Waspada dehidrasi dan preklamsi.
8

4.      Kadar Hb 11,5-13 g/dl dengan Ht 34%-40% menunjukkan keadaan


yang normal dan sehat.
5.      Kadar Hb 10,5-11,5 g/dl dengan Ht 31%-32% menunjukkan kadar 
yang rendah, namun masih normal.
6.      Kadar Hb 10 g/dl disertai Ht 30% menunjukkan anemia.
         Rujuk pasien ke ahli gizi atau konseling gizi,atau keduanya.
         Berikan suplemen zat besi  1 atau 2 kali/hari, atau satu
kapsul time-release, seperti Slow-Fe setiap hari.
7. Kadar Hb < 9-10 g/dl dengan  Ht 27%-30% dapat menunjukkan
anemia megaloblastik.
         Rujuk pasien ke ahli gizi atau konseling diet.
         Rekomendasikan pemberian suplemen ferum-sulfat 325 mg per
oral, 2 atau 3 kali/hari.
8. Kadar Hb <9g/dl dengan  Ht <27% atau anemia yang tidak berespon
terhadap pengobatan  di atas, diperlukan langkah-langkah berikut:
         Periksa adanya pendarahan samara tau infeksi.
         Pertimbangkan  untuk melakukan uji laboratorium berikut:
- Hb dan Ht (untuk meyingkirkan  kesalahan laboratorium).
- Kadar kosentrasizat besi serum.
- Kapasitas pegikat zat besi.
- Hitung jenis sel (SDP dan SDM).
- Hitung retikulosit (untuk megukur produksi eritrosit).
- Hitung trombosit.
- uji guaiac pada feses untuk medeteksi pendarahan samar.
- Kultur feses untuk memeriksa telur dan parasit.
- Skrining G6PD (lahat panduan untuk anemia: Hemolitik
didapat) bila klien keturunan Afika-Amerika.
         Konsultasikan dengan dokter.
         Rujuk pasien ke ahli gizi atau konseling gizi.
9

C. Bila pasien hamil, periksa kadar hematokrin pda awal kunjungan , yaitu
28 minggu kehamilan dan 4 minggu setelah memulai terapi.
1.       Atasi tanda-tanda anemia (sesuai informasi sebelumnya pada poin
IV-Penatalaksanaan B2).
2.      Konsultasikan ke dokter bila:
a.       Terdapat penurunan Ht yang menetap  walaupun sudah
mendapat terapi.
b.       Terdapat penurunan yang signifikan, dibandingkan dengan hasil
sebelumnya (singkirkan kesalahan labotaturium).
c.       Tidak berespons terhadap terapi setelah 4-6 minggu.
d.      Kadar Hb <9,0 g/dl atau Ht <27%.

2.8 Akibat Lanjutan


Pada ibu hamil yang anemia dapat mengalami:
1.      Keguguran.
2.      Lahir sebelum waktunya (premature).
3.      Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).
4.      Perdarahan sebelum dan pada waktu persalinan.
5.      Dapat menimbulkan kematian.
BAB III
TINJAUAN KASUS

Tanggal Pengkajian : 08 Februari 2021


Jam : 09.03 WIB
Tempat Pengkajian : Puskesmas Mutiara, Poli KIA/KB
Nama Mahasiswa : Syarifah Farany
NIM : 201010510006

3.1 PENGKAJIAN DATA


DATA SUBYEKTIF
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Fitri Diana
Umur : 34 Tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Aceh, WNI
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Gampong Jiem
b. Identitas Penanggung Jawab/Suami/Keluarga
Nama : Muhammad
Umur : 39 Tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Aceh, WNI
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Gampong Jiem
2. Alasan datang ke puskesmas : Periksa Kehamilan
3. Keluhan Utama : Pusing, lemas, kebas-kebas di
seluruh badan

10
11

4. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Dahulu
1) Jantung : Tidak ada
2) Asma : Tidak ada
3) Hipertensi : Tidak ada
4) Tubercolusis : Tidak ada
5) Ginjal : Tidak ada
6) Diabetes Melitus : Tidak ada
7) Malaria : Tidak ada
8) HIV/AIDS : Tidak ada
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
1) Jantung : Tidak ada
2) Asma : Tidak ada
3) Hipertensi : Tidak ada
4) Tbercolusis : Tidak ada
5) Ginjal : Tidak ada
6) Diabetes Melitus : Tidak ada
7) Malaria : Tidak ada
8) HIV/AIDS : Tidak ada
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
1) Jantung : Tidak ada
2) Asma : Tidak ada
3) Hipertensi : Tidak ada
4) Tubercolusis : Tidak ada
5) Ginjal : Tidak ada
6) Diabetes Melitus : Tidak ada
7) Malaria : Tidak ada
8) HIV/AIDS : Tidak ada
9) Kembar : Tidak ada
5. Riwayat Perkawinan
12

Nikah 1 kali, umur 24 tahun, dengan suami umur 27 tahun, lama


pernikahan 10 tahun.
6. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Menstruasi
1) Menarche : Umur 12 tahun
2) Siklus : 28 – 30 hari
3) Lama : 5 – 7 hari
4) Banyaknya darah : 3-4 x ganti pembalut/hari
5) Bau : agak berbau besi
6) Warna : Merah segar
7) Konsistensi : Cair
8) Keluhan : tidak ada
9) Flour Albus : tidak ada
10) HPHT : 25 – 06 - 2020
11) TTP : 01 – 04 – 2021

b. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas Yang Lalu

Kehamilan Persalinan Nifas


Anak Ke Tahu JK BBL Proses Tempat Penolong Kondisi ASI
(Gravida) n (gram) Persalinan
Lahir

1 2012 L 2600 Normal BPS Bidan Hidup ± 20 bln

2 2014 P 2500 Normal BPS Bidan Hidup ± 20 bln

3 2017 L 2500 Normal BPS Bidan Hidup ± 20 bln

4 2019 - - Abortus - - Sehat -

5 2021 Hamil ini

7. Riwayat KB : ibu pernah menjadi akseptor KB pil


kombinasi selama 1 tahun
8. Pola Kebutuhan sehari-hari
a. Pola Nutrisi : makan 3 x sehari
13

b. Pola Eliminasi : BAK 8-10 x sehari


c. Pola Aktifitas Pekerjaan : seperti IRT pada umumnya
d. Pola Istirahat : tidur malam jam 20.30 WIB
e. Personal Hygiene : mandi dan sikat gigi 2 x sehari
f. Pola Seksual : 2x/minggu
9. Psikososial Spiritual
a. Tanggapan dan dukungan keluarga terhadap kehamilannya : Senang
b. Pengambilan keputusan dalam keluarga : Suami
c. Ketaatan beribadah : ibu dan keluarga beribadah semuanya
d. Lingkungan yang berpengaruh
Tinggal dengan siapa : Suami dan anak
Heawan Peliharaan : Ayam
Cara masak (daging/sayur) : direbus atau digoreng

3.2 DATA OBJEKTIF


1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Compos Mentis
c. Tanda-tanda vital : TD: 100/60 mmHg, S: 36 oC,
N: 86 x/menit, P: 24 x/menit
d. BB : 65,4 kg, TB : 151 cm, LILA : 30 cm
2. Pemeriksaan Fisik/Status Present
a. Kepala : rambut bersih
b. Muka : terlihat kloasma, oedema (-)
c. Mata : konjungtifa pucat
d. Hidung : tidak ada polip
e. Telinga : tidak ada serumen
f. Mulut : terlihat sariawan di mulut dan lidah
g. Leher : tidak ada pembesaran pada kelenjar
tiroid
h. Dada : payudara simetris kiri dan kanan
14

i. Ketiak : terlihat bersih


j. Abdomen : tidak ada bekas luka operasi
k. Genetalia : tidak ada pengeluaran pervagina
l. Ekstremitas Atas : simetris kiri dan kanan, oedema (-)
m. Ekstremitas Bawah : Reflek Patella positif, oedema (-)
n. Anus : positif
3. Pemeriksaan Khusus/Status Obstetri
a. Inspeksi
Muka : terlihat kloasma, oedema (-)
Payudara : putting susu menonjol
Abdomen : terlihat banyak streath mark
Genetalia : tidak ada pengeluaran pervagina
b. Palpasi
Payudara : tidak teraba benjolan kiri dan kanan
Abdomen : LI : teraba bulat, lunak, tidak
melenting
LII : bagian kanan teraba keras
seperti papan
LIII : bagian kiri teraba kosong
LIV : teraba keras, bulat,
melenting
TFU/Panjang Uterus : 26 cm
Tafsiran Berat Janin : (26 - 12)x155 gram = 2170 gram
c. Auskultasi
DJJ : 128 x/menit
d. Perkusi
VT (bila ada indikasi) :-
Pemeriksaan Panggul luar :-
4. Pemeriksaan Penunjang
Hasil Pemeriksaan Laboratorium :
HB: 9,8 gr% HBsAG : (-)
15

Gol. Darah: B/+ syfhilis : (-)


HIV : (-) Rapid test : Non Reaktif

3.3 ASSESMENT
Diangnosa : Ibu dengan Grande Multi Para (G5 P3 Ab1) hamil 32 mg, Dengan
Anemia.
Janin tunggal, hidup, intra uterin, presentasi kepala.

3.4 PLANNING
1. Menjelaskan kepada ibu hamil hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan.
2. Menjelaskan kepada ibu keadaan yang dialaminya.
3. Melakukan pendekatan kepada ibu dan keluarga agar ibu tidak mudah
stress, cemas dan panik.
4. Menganjurkan ibu hamil untuk mengkonsumsi tablet Fe minimal 90
tablet selama hamil dan dikonsumsi tidak bersamaan dengan air teh.
5. Menganjurkan ibu hamil untuk banyak minum air putih 1 gelas/jam
jangan tunggu sampai haus.
6. Menyarankan kepada ibu untuk makan makanan bergizi dan
memperbanyak makan sayur dan buah.
7. Menyarankan kepada ibu hamil untuk bekerja yang ringan saja.
8. Memberikan dorongan spiritual kepada ibu hamil dengan melibatkan
orang terdekat/keluarga selama mengkonsumsi tablet Fe dan intake
cairan.
9. Menganjurkan ibu hamil untuk melakukan perawatan payudara yang
bertujuan untuk mempersiapkan pengeluaran ASI agar proses menyusui
lancar.
10. Menganjurkan ibu hamil untuk kontrol kehamilan secara teratur di
fasilitas kesehatan dan segera ke fasilitas kesehatan jika ada keluhan.
11. Memberikan therapy obat oral kepada ibu, seperti : SF 2x1 hari, Calcium
Lactas 2x1 hari, Vitamin C 2x1 hari, paracetamol 1x1 hari jika pusing
saja.
16

12. Memberikan kesempatan kepada ibu untuk mengulang apa yang


disampaikan oleh bidan.
13. Mendokumentasikan semua hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam
darahnya kurang dari 12 gr% (Wiknjosastro, 2002). Sedangkan anemia dalam
kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin dibawah 11 gr%
pada trimester I dan III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II (Saifuddin,
2002).
Berdasarkan hasil tinjauan kasus maka dapat diambil kesimpulan yaitu
masih banyaknya ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Mutiara Kabupaten
Aceh Pidie yang mengalami anemia karena ketidak patuhan ibu hamil dalam
mengkonsumsi tablet tambah darah yang seharusnya dikonsumsi sebanyak 90
tablet selama hamil.
Kesimpulan dari asuhan kebidanan pada ibu Fitri Diana Grande Multi
Para (G5 P3 Ab1) hamil 32 minggu dengan Anemia yaitu pada tahap
pengkajian yang terdiri dari data subyektif diperoleh data secara lengkap.
Data yang didapatkan dalam pengkajian digunakan sebagai dasar dalam
menemukan indentifikasi diagnosa dan masalah serta rencana Tindakan
selanjutnya.

4.2 Saran
Diharapkan kepada ibu hamil untuk membaca buku KIA yang
diberikan oleh tenaga kesehatan pada saat pemeriksaan kehamilan, karena
pada buku KIA tersebut terdapat informasi tentang bagaimana cara
memelihara dan merawat kesehatan, mendeteksi dini masalah selama
kehamilan, persalinan, nifas dan berisi tentang komponen kesehatan anak.
Diharapkan agar ibu hamil lebih proaktif mencari informasi tentang manfaat
tablet Fe, pengertian anemia, penyebab anemia, dampaknya bagi ibu dan
janin, serta cara pencegahannya. Yang mana informasi tersebut bisa
didapatkan melalui tenaga kesehatan, media masa seperti, televisi, sosial

17
18

media elektronik sehingga ibu termotifasi untuk mencegah anemia dengan


memakan makanan yang mengandung zat besi seperti ikan, telur, daging,
bayam, tomat, tahu/tempe, kacang merah, dan lainya serta mengkonsumsi
tablet Fe 90 tablet selama kehamilan.
Diharapkan kepada mahasiswa untuk mau meningkatkan dan
memperdalam ilmu pengetahuan khususunya tentang ilmu kebidanan dan
mampu memberikan asuhan kebidanan pada setiap ibu hamil, ibu bersalin,
ibu nifas, bayi dan anak dalam Praktek Klinik Kebidanan.
DAFTAR PUSTAKA

Ani Seri, Luh. (2014). Anemia Defisiensi Besi Masa Prahamil dan Hamil.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Aritonang. (2010). Kebutuhan Gizi Ibu Hamil. Bogor: IPB Press

Cunningham. FG. Et al. (2013). Obstetri Williams (Williams Obstetri).Jakarta :


EGC

Departemen Kesehatan RI. (2009). Program Penanggulan Anemia Gizi pada


Wanita Usia Subur (WUS). (Diakses 09 Februari 2021). Didapat dari:
Sinforeg.litbang.depkes.go.id

Irianto, Koes. (2014). Gizi Seimbang dalam Kesehatan Reproduksi.


Bandung : Penerbit Alfabeta

Kamariyah, dkk. (2014). Buku Ajar Kehamilan untuk Mahasiswa


dan
PraktisiKeperawatan serta Kebidanan. Jakarta: Penerbit Salemba Medika

Kementrian Kesehatan RI. (2014).Profil Kesehatan Indonesia 2014. Jakarta:


Kemenkes RI

Manuaba, I.B.G. (2010). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta:
EGC

Permana, Rizky Wahyu. (2019). Anemia Bisa Jadi Penyebab Kematian Pada Ibu
Dan Bayi. (Diakses 09 Februari 2021). Didapat dari: merdeka.com

Prawirohardjo, S. (2010). Ilmu Kebidanan, Edisi 4: cetakan 3. Jakarta: Yayasan


Bina Pustaka Saswono Prawirohardjo

Soekirman. (2006). Hidup Sehat Gizi Seimbang dalam Siklus Kehidupan


Manusia. Jakarta: Primamedia Pustaka

Winkjosastro, H, dkk. (2009). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina


Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

19
Lampiran

Dokumentasi Kegiatan Presentasi Kasus

Anda mungkin juga menyukai