Disusun Oleh :
Nama : SYARIFAH FARANY
NIM : 201010510006
Pembimbing PKK
MENGETAHUI :
KETUA PRODI DIPLOMA IV KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
ii
KATA PENGANTAR
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas
Laporan Praktik Klinik Kebidanan dengan dosen pembimbing ibu Raudhatun
Nuzul ZA, S.ST., M.Kes pada program studi D-IV kebidanan. Selain itu, laporan
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Praktik Klinik Kebidanan
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Raudhatun Nuzul ZA, S.ST.,
M.Kes, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya
tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan
ini.
Saya menyadari, laporan yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan Laporan Praktik Klinik Kebidanan ini.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
2.1 Pengertian
Anemia adalah penurunan kadar hemoglobin (Hb), hematokrit atau
hitung eritrosit (red cell count) berakibat pada penurunan kapasitas
pengangkutan oksigen oleh darah. Tetapi harus diingat terdapat keadaan
tertentu dimana ketiga parameter tersebut tidak sejalan dengan massa
eritrosit, seperti pada dehidrasi, perdarahan akut, dan kehamilan. Oleh karena
itu dalam diagnosis anemia tidak cukup hanya sampai pada label anemia
tetapi harus dapat ditetapkan penyakit dasar yang menyebabkan anemia
tersebut. (Sudoyo Aru,dkk 2009)
Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam
darahnya kurang dari 12 gr% (Wiknjosastro, 2002). Sedangkan anemia dalam
kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin dibawah 11 gr%
pada trimester I dan III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II (Saifuddin,
2002).
Dapat disimpulkan bahwa anemia adalah penurunan kadar sel darah
merah (Hb) dibawah rentang normal.
2.2 Etiologi
Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi
dan perdarahan akut bahkan tidak jarang keduannya saling berinteraksi
(Safuddin, 2002). Menurut Mochtar (1998) penyebab anemia pada umumnya
adalah sebagai berikut:
1. Kurang gizi (malnutrisi).
2. Kurang zat besi dalam diit.
3. Malabsorpsi.
4. Kehilangan darah banyak seperti persalinan yang lalu, haid dan lain-lain.
5. Penyakit-penyakit kronik seperti TBC paru, cacing usus, malaria dan
lain-lain.
4
5
2.4 Patofisiologis
Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sum-sum tulang
atau kehilangan sel darah merah berlebihan atau keduanya. Kegagalan sum-
sum tulang dapt terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik, inuasi
tumor, atau kebanyakan akibat penyebab yang tidak diketahui. Sel darah
merah dapat hilang melalui perdarahan atau hemolisis (destruksi) pada kasus
yang disebut terakhir, masalah dapat akibat efek sel darah merah yang tidak
sesuai dengan ketahanan sel darah merah normal atau akibat beberapa factor
diluar sel darah merah yang menyebabkan destruksi sel darah merah.
Lisis sel darah merah (disolusi) terjadi terutama dalam system
fagositik atau dalam system retikuloendotelial terutama dalam hati dan limpa.
Sebagai hasil samping proses ini bilirubin yang sedang terbentuk dalam
fagosit akan masuk dalam aliran darah. Setiap kenaikan destruksi sel darah
merah (hemolisis) segera direpleksikan dengan meningkatkan bilirubin
plasma (konsentrasi normalnya 1 mg/dl atau kurang ; kadar 1,5 mg/dl
mengakibatkan ikterik pada sclera.
Anemia merupakan penyakit kurang darah yang ditandai rendahnya
kadar hemoglobin (Hb) dan sel darah merah (eritrosit). Fungsi darah adalah
membawa makanan dan oksigen ke seluruh organ tubuh. Jika suplai ini
kurang, maka asupan oksigen pun akan kurang. Akibatnya dapat menghambat
kerja organ-organ penting, Salah satunya otak. Otak terdiri dari 2,5 miliar sel
bioneuron. Jika kapasitasnya kurang, maka otak akan seperti komputer yang
memorinya lemah, Lambat menangkap. Dan kalau sudah rusak, tidak bisa
diperbaiki (Sjaifoellah, 1998).
2.6 Penatalaksanaan
A. Pada saat kunjungan awal, kaji riwayat pasien.
1. Telusuri riwayat anemia, masalah pembekuan darah, penyakit sel
sabit, anemia glukosa-6-fosfat dehidrogenase (G6PD), atau peyakit
hemolitik herediter lain.
2. Kaji riwayat keluarga.
B. Lakukan hitungan darah lengkap pada kunjungan awal.
1. Morfologi
Morfologi normal menunjukkan sel darah merah (SDM) yang
sehat dan matang.
SDM mikrositik hipokrom menunjukkan anemia defisiensi zat
besi.
SDM makrositik hipokrom menunjukkan anemia pernisiosa.
2. Kadar hemoglobin (Hb) dan hematokrin (Ht) pada kehamilan.
3. Kadar Hb lebih dari 13 g/dl dengan Ht lebih dari 40% dapat
menunjukkan hipovolemia. Waspada dehidrasi dan preklamsi.
8
C. Bila pasien hamil, periksa kadar hematokrin pda awal kunjungan , yaitu
28 minggu kehamilan dan 4 minggu setelah memulai terapi.
1. Atasi tanda-tanda anemia (sesuai informasi sebelumnya pada poin
IV-Penatalaksanaan B2).
2. Konsultasikan ke dokter bila:
a. Terdapat penurunan Ht yang menetap walaupun sudah
mendapat terapi.
b. Terdapat penurunan yang signifikan, dibandingkan dengan hasil
sebelumnya (singkirkan kesalahan labotaturium).
c. Tidak berespons terhadap terapi setelah 4-6 minggu.
d. Kadar Hb <9,0 g/dl atau Ht <27%.
10
11
4. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Dahulu
1) Jantung : Tidak ada
2) Asma : Tidak ada
3) Hipertensi : Tidak ada
4) Tubercolusis : Tidak ada
5) Ginjal : Tidak ada
6) Diabetes Melitus : Tidak ada
7) Malaria : Tidak ada
8) HIV/AIDS : Tidak ada
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
1) Jantung : Tidak ada
2) Asma : Tidak ada
3) Hipertensi : Tidak ada
4) Tbercolusis : Tidak ada
5) Ginjal : Tidak ada
6) Diabetes Melitus : Tidak ada
7) Malaria : Tidak ada
8) HIV/AIDS : Tidak ada
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
1) Jantung : Tidak ada
2) Asma : Tidak ada
3) Hipertensi : Tidak ada
4) Tubercolusis : Tidak ada
5) Ginjal : Tidak ada
6) Diabetes Melitus : Tidak ada
7) Malaria : Tidak ada
8) HIV/AIDS : Tidak ada
9) Kembar : Tidak ada
5. Riwayat Perkawinan
12
3.3 ASSESMENT
Diangnosa : Ibu dengan Grande Multi Para (G5 P3 Ab1) hamil 32 mg, Dengan
Anemia.
Janin tunggal, hidup, intra uterin, presentasi kepala.
3.4 PLANNING
1. Menjelaskan kepada ibu hamil hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan.
2. Menjelaskan kepada ibu keadaan yang dialaminya.
3. Melakukan pendekatan kepada ibu dan keluarga agar ibu tidak mudah
stress, cemas dan panik.
4. Menganjurkan ibu hamil untuk mengkonsumsi tablet Fe minimal 90
tablet selama hamil dan dikonsumsi tidak bersamaan dengan air teh.
5. Menganjurkan ibu hamil untuk banyak minum air putih 1 gelas/jam
jangan tunggu sampai haus.
6. Menyarankan kepada ibu untuk makan makanan bergizi dan
memperbanyak makan sayur dan buah.
7. Menyarankan kepada ibu hamil untuk bekerja yang ringan saja.
8. Memberikan dorongan spiritual kepada ibu hamil dengan melibatkan
orang terdekat/keluarga selama mengkonsumsi tablet Fe dan intake
cairan.
9. Menganjurkan ibu hamil untuk melakukan perawatan payudara yang
bertujuan untuk mempersiapkan pengeluaran ASI agar proses menyusui
lancar.
10. Menganjurkan ibu hamil untuk kontrol kehamilan secara teratur di
fasilitas kesehatan dan segera ke fasilitas kesehatan jika ada keluhan.
11. Memberikan therapy obat oral kepada ibu, seperti : SF 2x1 hari, Calcium
Lactas 2x1 hari, Vitamin C 2x1 hari, paracetamol 1x1 hari jika pusing
saja.
16
4.1 Kesimpulan
Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam
darahnya kurang dari 12 gr% (Wiknjosastro, 2002). Sedangkan anemia dalam
kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin dibawah 11 gr%
pada trimester I dan III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II (Saifuddin,
2002).
Berdasarkan hasil tinjauan kasus maka dapat diambil kesimpulan yaitu
masih banyaknya ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Mutiara Kabupaten
Aceh Pidie yang mengalami anemia karena ketidak patuhan ibu hamil dalam
mengkonsumsi tablet tambah darah yang seharusnya dikonsumsi sebanyak 90
tablet selama hamil.
Kesimpulan dari asuhan kebidanan pada ibu Fitri Diana Grande Multi
Para (G5 P3 Ab1) hamil 32 minggu dengan Anemia yaitu pada tahap
pengkajian yang terdiri dari data subyektif diperoleh data secara lengkap.
Data yang didapatkan dalam pengkajian digunakan sebagai dasar dalam
menemukan indentifikasi diagnosa dan masalah serta rencana Tindakan
selanjutnya.
4.2 Saran
Diharapkan kepada ibu hamil untuk membaca buku KIA yang
diberikan oleh tenaga kesehatan pada saat pemeriksaan kehamilan, karena
pada buku KIA tersebut terdapat informasi tentang bagaimana cara
memelihara dan merawat kesehatan, mendeteksi dini masalah selama
kehamilan, persalinan, nifas dan berisi tentang komponen kesehatan anak.
Diharapkan agar ibu hamil lebih proaktif mencari informasi tentang manfaat
tablet Fe, pengertian anemia, penyebab anemia, dampaknya bagi ibu dan
janin, serta cara pencegahannya. Yang mana informasi tersebut bisa
didapatkan melalui tenaga kesehatan, media masa seperti, televisi, sosial
17
18
Ani Seri, Luh. (2014). Anemia Defisiensi Besi Masa Prahamil dan Hamil.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Manuaba, I.B.G. (2010). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta:
EGC
Permana, Rizky Wahyu. (2019). Anemia Bisa Jadi Penyebab Kematian Pada Ibu
Dan Bayi. (Diakses 09 Februari 2021). Didapat dari: merdeka.com
19
Lampiran