Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN

PERTEMUAN SOSIALISASI TERPADU PENCEGAHAN HIV/AIDS


DAN NAPZA DI WILAYAH BARAT DI PALEMBANG

I. LATAR BELAKANG
Dewasa ini AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) sudah
mewabah di dunia, dan diperkirakan pengidap HIV/AIDS mencapai
42 juta orang. Di Indonesia, menurut laporan Departemen Kesehatan,
jumlah kumulatif kasus AIDS dan Infeksi HIV sampai dengan Juni
2004 diketahui; kasus AIDS sebanyak 1525, dan Infeksi HIV 2864,
tersebar di 26 Propinsi.

Program Penanggulangan AIDS di Indonesia mangacu pada Strategi


Nasional Penanggulangan AIDS berdasarkan Keputusan Presiden
Nomor 36 tahun 1994, juga dengan dibentuk Komisi Penanggulangan
AIDS (KPA) pada tahun yang sama.

Perkembangan 3 tahun terakhir di Indonesia diketahui bahwa


penularan HIV/AIDS lewat jarum suntik pada kelompok
penyalahguna Napza suntik (IDU’s) melonjak sangat drastis, bahkan
data terakhir diketahui bahwa kasus baru penularan HIV lewat Napza
suntik mencapai 80%. Ini tentunya sangat mengkhawatirkan kerena
penularan lewat jalur seksual belum menunjukkan arah menurun,
sudah ditambah lagi peningkatan kasauds pada kelompok
penyalahguna Napza suntik.

Melihat hal tersebut diatas, maka dua Institusi yang menangani


penanggulangan HIV/AIDS dan Narkoba yaitu KPA dan Badan
Narkotika Nasional (BNN) pada bulan Desember 2003 menanda
tangani Kesepakatan Bersama guna penanggulangan penularan HIV
lewat jarum suntik pada penyalah guna napza suntik. Penanda
tanganan ini dilaksanakan di Istana Negara dengan disaksikan oleh
Presiden RI.

Mengingat adanya perubahan yang mendasar dari Renstra (Rencana


Strategi Penanggulangan AIDS) yang baru serta adanya kesepakatan
Bersama KPA – BNN, maka perlu adanya suatu sosialisasi kepada
semua pihak baik KPA di tingkat propinsi maupun instansui lain yang
dianggap perlu.
Dengan pertimbangan letak Geografis propinsi-propinsi di Indonesia,
maka direncanakan dilakukan pertemuan sosialisasi terpadu di 2
wilayah regional yang berbeda.

I. TUJUAN DAN HASIL YANG DIHARAPKAN

A. TUJUAN
UMUM
Terinformasinya Stranas Penanggulangan AIDS 2003 – 2007 dan
Kesepakatann Bersama KPA – BNN kepada semua pihak termasuk
KPA Propinsi, Lintas Sektor terkait, dan LSM peduli AIDS..

KHUSUS :

1. Meningkatnya Koordinasi antara Kementerian Koordinator


Kesra/KPA Nasional, KPA Propinsi, BNN, lintas sektor terkait,
dan LSM peduli AIDS.
2. Terinformasinya perkembangan terbaru di dunia dalam
penanggulangan AIDS dan Napza.
3. Tersusunya rencana perioritas dalam penangulangan
HIV/AIDS Napza.
4. Adanya draft Renstra penanggulangan Napza Suntik.

B. HASIL YANG DIHARAPKAN


 Tersosialisasi/terinformasinya upaya dan program
penanggulangan HIV/AIDS Napza, terutama Napza suntik
kepada semua peserta pertemuan di regional Barat..

 Terosialisasinya tentang Rentsra Penanggulangan HIV/AIDS,


dan Kesepakatan Bersama KPA – BNN. Kepada semua peserta
pertemuan regional Barat.

II. KEGIATAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN

A. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN


Pertemuan Sosialisasi dilakukan dengan cara regional dan untuk
wilayah barat Indonesia akan dilaksanakan di Sumatra Selatan
(kota Palembang), dan dilaksanakan pada bulan April 2005.

B. BENTUK KEGIATAN
Kegiatan akan dilaksanakan dengan pertemuan sosialisasi dengan
peserta Pusat Lintas sektor, dan propinsi regional Barat.
IV. DUKUNGAN UNTUK MENUNJANMG KEGIATAN.
A. PELAKSANA
Kedeputian Kesehatan Dan Lingkungan Hidup, Kementerian
Koordinator Bidang Kesejahteraan rakyat.

B. PESERTA PERTEMUAN
Peserat Pusat, Lintas sektor pusat dan peropinsi dari regional barat
meliputi : Propinsi Nangru Aceh Darussalam, Sumatra Utara,
Sumatra Barat, Jambi, Riau, Sumatra Selatan, Lampung, Banten,
DKI Jakarta, Jawa Barat, Kalimantan Barat, dan propinsi,
Kalimantan Tengah.

C. DANA

Pertemuan ini dibiayai dari Anggaran Proyek Pengembangan


Potensi Kesejahteraan Rakyat Kantor Menko Kesra Tahun
Anggaran 2005.

D. MATERI
Siatuasi HIV/AIDS secara Global di Dunia
Siatuasi HIV/AIDS di Indonesia
Rencana Strategis Penenggulangan AIDS Di Indonesia
Strategi Penanggulangan NAPZA di Indonesia
Kesepakatan Bersma KPA – BNN
Diskusi dan Rekomendasi.

III. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan ini dibuat dengan maksud agar
kegiatan sisialisasi penanggulangan HIV/AIDS dan Napza di
Indonesia ini dapat terlaksana secara lebih terkoordinasi, sesuai
dengan tugas dan fungsi Kementerian Koordinator Bidang
Kesejahteraan Rakyat RI.

Jakarta, September 2004


Asdep Urusan Penanggulangan Narkoba &
HIV/AIDS

Dr. Djoko Suharno, MPS, PhD

Anda mungkin juga menyukai