Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL ICEGIATAN

PELATIHAN DAN PEMBENTUICAN


ICELOMPOK PENDAMPING HIV AIDS
RAYON I - LUANG SERMATA & RAYON II- BURU

DEPARTEMEN PIPK
BIRO PENDIDIICAN DAN KESEHATAN SINODE GPM
@2023
GEREJA PROTESTAN MALUKU
(THE PROTESTANT CHURCH IN THE MOLUCCAS)
ANGGOTA PGI
MAJELIS PEKERJA HARIAN SINODE
ASSEMBLY OF SYNOD
ADDRESS : JALAN MAYJEN. D.I. PANJAITAN No. 2 — AMBON 97124
Telp. (0911) 352248-342442, Fax: (0911) 312440 —314151, E-Mail : gereia.protestan.malukur&gmail.com, Website: ‘s%%.sinodeepm.id

PROPOSAL KEGIATAN

Pengoptimalan TOT bagi Tim Fasilitator Konseling Pastoral HIV AIDS, melalui Pembentukan
dan pelatihan kelompok pendamping HIV AIDS dalam upaya pendampingan terhadap
penderita HIV AIDS.

A. PROGRAM
4.7.2.2.1. Advokasi Bagi Penderita HIV AIDS

B. KEGIATAN STRATEGIS
(7.L.16-1.2) 4.7.2.2.1.1. (S) Pengoptimalan TOT bagi Tim Fasilitator Konseling Pastoral HIV
AIDS, melalui pembentukan dan pelatihan kelompok pendamping HIV AIDS dani Rayon Luser
dan Rayon Buru dalam upaya pendampingan terhadap penderita HIV AIDS.
C. LATAR BELAKANG
HIV AIDS telah menjadi persoalan bersama di seluruh penjuru dunia. Dapat dikatakan
hampir tidak ada wilayah yang terbebas dani persoalan tersebut. Penyebarannya mengalami
peningkatan pesat dani tahun ke tahun. Di Indonesia hingga saat ini HIV AIDS masih menjadi
persoalan yang sangat mendasar dan segera harus ditangani secara serius. Secara khusus di
Maluku, data kumulatif kasus di provinsi sampai dengan tahun 2022 sebanyak 7.466 kasus,
dengan presentasi perempuan 37% dan laki-laki 63% dan kelompok usia tertinggi adalah usia 25
- 49 tahun sekitar 68% dan tertinggi kedua adalah kelompok usia 20 - 24 tahun sekitar 18%.
Kondisi ini membuktikan bahwa perlu ada penanganan yang serius terhadap HIV AIDS.
Penanganan masalah HIV AIDS tidak hanya terkait dengan persoalan fisik, biologis, medis
tetapi juga psikologis, sosial dan spiritual dengan kata lain penanganan harus dilakukan secara
holistic sehingga semua dimensi kehidupan tidak terabaikan. Fakta orang (Saudara) dengan HIV
AIDS (SADHA) memang sangat kompleks. Bahwa penanganan masalah HIV AIDS bukan
semata menghentikan persebarannya lewat berbagai informasi tetapi juga membongkar fenomena
gunung es' supaya mereka yang adalah para SADHA dapat ditanggani dengan baik dan benar.
Hal itu juga belum berarti bahwa penanganan ini selesai, sebab lingkungan di mana mereka
berada (keluarga maupun lingkungan sekitar) juga perlu dibimbing untuk dapat menerima mereka
bahkan mendukung mereka untuk proses kehidupan lebih lanjut. Karena itu pendampingan
terhadap penderita HIV AIDS ini memang harus ditangani secara holistic dan terencana.
Konseling pastoral yang lahir pada awal abad XX merupakan layanan professional yang
mengintegrasikan teologi terapan (cura animarum, pastoral care) dengan psikologi terapan
(konseling psikologi). Sebagaimana kelahiran konseling pastoral merupakan tanggapan terhadap
krisis multidimensional yang dialami oleh masyarakat pada awal abad XX, maka konseling
pastoral dapat menjadi salah satu pilar utama penanganan HIV AIDS melalui upaya preventif.
Konseling merupakan proses membantu seseorang untuk belajar menyelesaikan masalah
interpersonal, emosional dan pengambilan keputusan. Karena itu proses pendampingan terhadap
SADHA dapat saja dilakulcan oleh berbagai pihalc, baik oleh pemerintah, lembaga-lembaga non
pemerintah maupun gereja. Bahkan kerja bersama untuk penanganan pendampingan terhadap
SADHA akan jauh lebih maksimal hasilnya. Untuk kerja-kerja demikian membutuhkan orang-
orang yang benar-benar peduliiprihatin terhadap issue HIV AIDS dan mereka harus dibekali
dengan kemampuan baik teori maupun strategi dalam kerja pendampingan tersebut.
Dalam menyikapi persoalan tersebut di atas, Gereja Protestan Maluku dalam arahan PIP
RIPP GPM tahun 2022 melalui Departemen Pekabaran Injil dan Pelayanan Kasih GPM cq Biro
Pendidikan dan Kesehatan GPM melakukan Traning Of Trainer (TOT) bagi Tim Fasilitator
Konseling Pastoral HIV AIDS untuk 34 Klasis di GPM. Kegiatan ini dilakukan untuk
mempersiapkan tenaga-tenaga terampil dalam melakukan proses pendampingan dan pelayanan.
Ke1ompok pendamping yang dimaksud adalah para pelayan, tenaga kesehatan, pemerhati
masalah HIV AIDS maupun pemuda gereja yang memiliki komitmen dan memiliki kompetensi
untuk itu. Sebab pastoral holistic adalah sebuah rangkaian pastoral yang utuh, yang menyeluruh
dan melibatkan semua unsur untuk melakukan proses pendampingan. Hal ini bertujuan untuk
dapat memutuskan mata rantai penularan HIV dan mengurangi stigma dan diskriminasi bagi
SADHA.
D. DASAR PELAKSANAAN
1. Tata Gereja GPM Bab IV Pasal 8
2. Peraturan Pokok GPM Bab III Pasal 12
3. Ketetapan Sinode Gereja Protestan Maluku Nomor : 09/MPL/2021 tentang Penyelarasan Pola
Induk Pelayanan dan Rencana Induk Pengembangan Pelayanan (PIP-RIPP) Gereja Protestan
Maluku tahun 2021-2025.
4. Keputusan Sidang ke-43 MPL GPM Nomor : 7/MPL/43/2022, tentang Program Pelayanan
Gereja Protestan Maluku Tahun 2023.
E. TUJUAN PELAKSANAAN
I. Terbentuknya kelompok pendamping HIV AIDS yang terdiri dani pelayan khusus, tenaga
kesehatan, pemerhati HIV AIDS dan pemuda dan mengikuti pelatihan pastoral konseling di
Klasis Wetar, Damer, Babar, Babar Timur, Lemola, Kisar dan Luang Sermata, pada Rayon
Luser dan di Klasis Bum Utara dan Bunt Selatan pada Rayon Bum.
2. Tersedianya kapasitas Tim Pastoral Konseling yang memiliki kemampuan (pendampingan)
untuk melakukan pendampingan terhadap SADHA di Klasis Wetar, Darner, Babar, Babar
Timur, Lemola, Kisar dan Luang Sermata pada Rayon Luser dan di Klasis Bum Utara dan
Bum Selatan pada Rayon Buru.
F. PENGORGANISAS1AN
1. Penanggungjawab : MPH Sinode GPM
2. Pelaksana : Departemen PIPK cq Biro Pendidikan & Kesehatan
3. Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan
a. Tanggungjawab MPH Sinode adalah:
o Memberi arah strategis implementasi program sesuai PIP-RIPP.
o Menyetujui pelaksanaan kegiatan.
o Memonitoring dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan
b. Tanggungjawab Departemen PIPK adalah:
o Menyiapkan proposal kegiatan
o Mengatur proses penyerahan proposal, dan perubahan apabila diperlukan.
o Menyampaikan surat pemberitahuan sekaligus dengan proposal kepada 7 klasis di
Rayon Luser dan 2 klasis di Rayon Bum sebagai peserta kegiatan
o Menyiapkan jadwal kegiatan
o Mengkoordinasikan narasurnber/pemateri yang akan menyampaikan materi.
o Mengkoordinasikan kegiatan dengan klasis tuan rumah terkait pelaksanaan
kegiatan.
o Melaksanakan proses pelatihan kelompok pendamping HIV AIDS
o Menyiapkan laporan penyelenggaraan kegiatan
c. Tanggungjawab Klasis adalah:
o Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan dengan Departemen PIPK cq Biro
Pendidikan dan Kesehatan
o Berkordinasi dengan jemaat tuan rumah pelaksanaan kegiatan (klasis tuan rumah
penyelenggara)
o Menyiapkan kebutuhan pelaksanaan kegiatan (akomodasi, konsumsi, dan berbagai
hal sesuai kebutuhan pelaksanaan kegiatan)
o Menyiapkan 10 peserta dani setiap klasis di Rayon Bunt dan 5 peserta dani setiap
klasis di rayon Luser untuk mengikuti kegiatan
o Membentuk kelompok pendamping HIV AIDS di setiap klasis.
4. Tahapan Kegiatan :
a. Rapat kordinasi Biro dan Komisi Kesehatan (penentapan jadwal, materi dan narasumber
kegiatan)
b. Pembuatan proposal
c. Pengajuan proposal kepada MPH untuk disetujui
d. Berkordinasi dengan bagian keuangan untuk pencairan anggaran
e. Distribusi surat pemberitahuan kegiatan dan proposal kepada 7 klasis di Rayon Luser
dan 2 klasis di Rayon Bum
f. Rapat kordinasi Biro, Komisi dan SekDep PIPK (menyiapkan pelaksanaan kegiatan)
g. Berkordinasi dengan Klasis GPM Luang Sermata dan Klasis GPM Bunt Utara untuk
pelaksanaan kegiatan
h. Pelaksanaan kegiatan di Jemaat Maro — Klasis GPM Luang Sermata dan Jemaat GPM
Batlale Klasis GPM Buru Utara.
i. Pembentukan Tim Konseling Pastoral tingkat Klasis sebagai RTL kegiatan
j. Dokumen evaluaasi dan laporan kegiatan
G. PESERTA/KELOMPOK SASARAN
1. MPH Sinode GPM (1 orang)
2. Sekertaris Departemen PIPK
3. Kepala Biro Pendidikan dan Kesehatan
4. Komisi Kesehatan GPM ( 4 orang)
5. Sekertaris Bidang PIPK 9 Klasis
6. Pemateri 5 orang
7. Peserta dan i Klasis Wetar, Darner, Babar, Babar Timur, Lemola, Kisar dan Luang Sermata,
masing-masing sebanyak 5 orang, yang terdiri dan :
a. Majelis Jemaat (1 orang)
b. Tenaga Kesehatan (1 orang)
C. Pemerhati HIV AIDS (1 orang)
d. Pemuda (2 orang)
3. Peserta dan i Klasis Bunt Utara dan Klasis Bunt Selatan masing-masing sebanyak 10 orang,
yang terdiri dani :
a. Majelis Jemaat (2 orang)
b. Tenaga Kesehatan (2 orang)
c. Pemerhati HIV AIDS (2 orang)
d. Pemuda (4 orang)

H. MATER!, RINGKASAN MATER! DAN NARASUMBER/FASILITATOR


No Materi Ringkasan Materi Narasumber
1. Pengenalan Informasi Dasar e. Apa itu HIV AIDS Chrisostomus G.E. Hutubessy, SE
tentang HIV dan IMS f. Cara penularan HIV
g. Cara Pencegahan HIV
h. Gejala HIV AIDS Ns.Christy N.M. Hitijahubessy,
i. Apa itu IMS M.Kep, Sp. Kep.Mat
j. Cara penularan
k. Jenis-jenis IMS
I. Pengobatan untuk IMS
m.Hubungan antara HIV dan
IMS
2. Pastoral konseling a. Konseling Umum Rosano C. Pentury, S.Pd., M.Si
HIV/AIDS
- Stigmatisasi
- Diskriminasi
- Konsep penjangkauan
- Pendampingan
SADHA
b. Pastoral Konseling Pdt. Maureen M.S. Ferdinandus/L,
HIV/AIDS M.Th
3. Pembentukan kelompok Tim yang sudah Kabiro, Komisi & Panitia
pendamping pastoral dipersiapkan dan i masing-
masing klasis pada rayon
4. Simulasi Kelompok Peserta melakukan Kabiro, Komisi & Panitia
simulasi dalam bentuk
konseling dengan kasus
yang sudah disiapkan
5. RTL Peserta membuat Rencana Kabiro, Komisi dan Panitia
Tindak Lanjut untuk
kemudian dilaksanakan di
tingkat klasis.
I. TEMPAT DAN WAKTU
Kegiatan ini akan dilaksanakan untuk 2 Rayon, masing-masing pada •
a. Rayon LuSer untuk Klasis Luang Sermata, Klasis Wetar, Klasis Darner, Klasis Babar, Klasis
Babar Timur dan Klasis Lemola dilaksanakan di Jemaat GPM Maro - Klasis Luang Sermata
pada tanggal 2-3 Oktober 2023.
b. Rayon Buru untuk Klasis Buru Utara dan Bum Selatan dilaksanakan di Jemaat GPM Batlale
- Klasis Bum Utara pada tanggal 8-9 Oktober 2023.
J. JADWAL KEGIATAN

Waktu Kegiatan Narasumber Moderator


Hari Pertama
08.00 - 09.30 Kebaktian & Seremoni Pembukaan

09.30- 10.00 Kudapan Pagi


10.00- 11.00 Pre-test Komisi
11.00 - 12.00 Pengenalan Informasi Dasar HIV Chrisostomus G.E. Hutubessy, SE

12.00 - 13.00 Pengenalan Informasi Dasar IMS Ns.Christy N.M. Hitijahubessy,


M.Kep, Sp. Kep.Mat
13.00 - 14.00 Makan Siang

14.00 - 16.00 Konseling Umum HIV AIDS Rosano C. Pentury, S.Pd., M.Si
16.00 - 16.30 Kudapan Sore
16.30 - 17.30 Pastoral Konseling Bagi SADHA Pdt. Maureen M.S. Ferdinandus/L,
M.Th
17.30 - 18.00 Pembentukan kelompok Komisi
Pendamping
18.00- 19.00 Diskusi Kasus Kelompok Komisi
Pendamping SADHA
19.00 - 19.30 Doa Malam Peserta kegiatan
19.30 - 20.00 Makan malam
Hari Kedua
08.00 - 08.30 Doa Pagi Peserta Kegiatan
08.30 - 09.00 Review materi Komisi
09.00 - 09.30 Kudapan pagi
09.30- 13.00 Simulasi Kelompok Pendamping Komisi
SADHA
13.00 - 14.00 Makan Siang
14.00 - 16.00 Simulasi Kelompok Pendamping Komisi
SADHA
16.00- 16.30 Kudapan Sore
16.30 - 18.00 RTL
18.00 - 18.30 Post Test Komisi
18.30- 19.30 Kebaktian Penutupan
19.30 - selesai Makan malam
K. MONITORING DAN EVALUASI
Monitoring dan Evaluasi (Moneva) merupakan kegiatan yang berlangsung selama maupun
setelah kegiatan pelatihan berlangsung, dan akan dikerjakan oleh Departemen PIPK cq Biro
Pendidikan dan Kesehatan sebagai pelaksana kegiatan.
L. PENUTUP
Demikian proposal ini dibuat oleh Biro Pendidikan dan Kesehatan Sinode GPM untuk menjadi
panduan pelaksanaan kegiatan Pengoptimalan TOT bagi Tim Fasilitator Konseling Pastoral HIV
AIDS, melalui Pembentukan dan pelatihan kelompok pendamping HIV AIDS dalam upaya
pendampingan terhadap penderita HIV AIDS.

Anda mungkin juga menyukai