Anda di halaman 1dari 51

Penggolonga

n Obat

ANISSA MAYRA NIDA NURHASANAH


AUFA TAZKIYATUN NURUL ZAHROH
NUFUS SRI WAHYUNI
KURNIA RAHMA
NADILA NUR
LOADING..
.
Definis
Slide title 4 i
Obat

n d a a t a u z a t
t a d a l a h b e
Oba
n a k an u n tu k
a p a t d ig u
yang d
t , m e re d a k a n
w a t p e n y a k i
mera
a n g e j a l a , a t a u
e n g h il a n g k
atau m
k im i a d a l a m
a h p r o se s
me ng ub
tubuh.
Slide Title 1

Penggolongan obat
berdasarkan bentuk
Slide title 3
Bent u k p adat
1.Tablet
2.Serbuk
3 . Pi l ( Pi l ul a e)
4.Kapsul
5.Suppositoria
Slide title 5

Merupakan
sediaan pad
at kompak
dibuat secara
kempa cetak
dalam bentuk
tabung pip
ih, atau
sirkuler du
permukaan a
r at a a t au cembung
mengandung
satu jenis ob
at atau lebih
dengan atau t
anpa bahan ta
mbahan.
D

Tablet Kempa
C
let Cetak B
ikurat
A

7
H

G
h
Bukal F
Tablet
escen
Sublingual
E

8
KEMPA

CETAK
HIPODERMIK SUBLINGUAL

EFERVESVEN
Slide title 6
SERBUK

Adalah campuran kering bahan obat


atau bahan kimia yang dihaluskan,
ditujukan untuk pemakaian oral atau
untuk pemakaian luar.

12
Macam-macam
a. Serbuk terbagi ( Pulveres) : ialah
serbuk :
sediaan berbentuk serbuk yang dibagi-
bagi dalam bentuk bungkusan dalam SERBUK TERBAGI

kertas perkamen.
b. Serbuk tak terbagi (Pulvis) : ialah
sediaan serbuk yang tidak terbagi
dalam peresapannya.
SERBUK TAK TERBAGI
MACAM-MACAM

Serbuk oral tak terbagi.

Pulveres Adspersorium
(Serbuk tabur)

Powder For Injection


(Serbuk)
Pil (Pilulae)
Merupakan sediaan yang berbentuk bulat
seperti kelereng yang mengandung satu
atau lebih bahan obat dan dimaksudkan
untuk pemakaian oral.
Kapsul
Merupakan sedian padat yang
terdiri dari obat dalam
cangkang keras atau lunak yang
dapat larut.
Suppositoria
Merupakan sediaan padat dalam
berbagai bobot dan bentuk yang
diberikan melalui rektal, vagina atau
uretra, umumnya meleleh, melunak
atau melarut pada suhu tubuh.
Bentuk setengah
padat
Krim
Merupakan sediaan setengah padat berupa emulsi mengandung air,
dimaksudkan untuk pemakaian luar. Krim cocok untuk kondisi
inflamasi kronis dan kurang merusak jaringan yang baru terbentuk.
Contohnya : Salep.
Pasta
Sediaan setengah padat berupa massa lembek (lebih kenyal dari salep)
digunakan untuk pemakaian luar (dermatologi).
dibuat denagn mencampurkan bahan obat yang berbentuk serbuk dalam jumlah
besar dengan vaseline atau parafin cair atau dengan bahan dasar tidak berlemak
yang dibaut dengan gliserol, mucilago, atau sabun.
Adalah sediaan bermassa lembek, berupa suspensi yang
dibuat dari zarah kecil senyawaan organik atau makro
molekul senyawa organik, masing-masing terbungkus dan
saling terserap oleh cairan.
Insert or Drag & Drop Your Photo

BENTUK CAIR
Solutiones (Larutan)

injeks Insert or Drag & D


rop Your Ph oto

i
gutta
suspensi e
Bentuk
Gas
Adalah pengobatan dengan cara memberikan
obat dalam bentuk uap kepada pasien langsung
melalui alat pernafasan (hidung ke paru-paru).
Terapi inhalasi adalah sistem pemberian obat
dengan cara menghirup obat dengan bantuan alat
tertentu, misalnya nebulizer.
sediaan yang mengandung satu atau lebih zat berkhasiat dalam
wadah yang diberikan tekanan, berisikan properlan atau campuran
properlan yang cukup, untuk memancarkan isinya hingga habis,
digunakan untuk obat luar maupun obat dalam dengan
menggunakan properlan yang cukup.
Macam-macam Aerosol:
- Aerosol Padat : Asap, Debu.
- Aerosol Cair : Awan, Kabut
Penggolongan obat berdasarkan
cara pakai
Oral
Parektal
Sublingual
Parenteral
Langsung Ke Organ
Melalui Selaput Perut
Penggolongan Obat Berdasarkan
Penggunaan Pakai Obat

Mediccamentum ad usum internum (pemakaian dalam)


Adalah obat yang digunakan melalui oral dan diberi tanda
etiket putih.
Medicamentum ad usum eksternum (pemakaian luar)
Adalah obat yang cara penggunaannya selain melalui oral
dan diberi etiket biru.
Contohnya: implantasi, injeksi, topikal, membranmukosa,
rekal, vaginal, nasal, opthal, aurical, collutio/gargarisma.
 
Penggolongan Obat Berdasarkan Cara Kerja
a. Obat yang bekerja pada penyebab penyakit
Misalnya: penyakit akibat bakteri atau mikroba
Contoh: antibiotik
b. Obat yang bekerja untuk mencegah kondisi patologis dari penyakit
Contoh: vaksin, dan serum
c. Obat yang menghilangkan gejala, meredakan nyeri
Contoh: analgesik.
d. Obat yang bekerja menambah atau mengganti fungsi zat yang hilang
Contoh: vitamin dan hormon
e. Pemberian placebo
Yaitu pemberian obat yang tidak mengandung zat aktif, khususnya pada pasien normal yang menganggap
dirinya sakit. Contoh: tablet placebo.
Selain itu dapat dibedakan berdasarkan tujuan penggunaannya seperti Anti Hipertensi, Diuretik, dll.
 
Penggolongan obat berdasarkan cara kerja obat

• Sistemik
Obat yang didistribusikan ke seluruh tubuh. Contoh : obat analgesik.
• Lokal
Obat yang bekerja pada jaringan setempat seperti pemakaian
topikal.
 
Penggolongan obat berdasarkan
sumbernya
• Tumbuhan
Salah satu pendekatan untuk tumbuhan
obat adalah penapis yaitu senyawa kimia
yang terkandung dalam tanaman. Cara ini
digunakan untuk mendeteksi senyawa
tumbuhan berdasarkan golongannya.
Contoh : Kina, daun tapak dara, kunyit
asem, jamu tolak angin.
Hewan

Pengaruh serta khasiat sebagai obat, dalam pengertian umum


kefarmasian bahan yang digunakan sebagai simplisia. Simplisia
adalah bahan alamiah sebagai obat yang belum mengalami pengolahan
apapun kecuali dinyatakan lain berupa bahan yang dikeringkan
(Dirjen POM, 1999).
• Contoh : Minyak ikan, obat insulin seperti lispro, ACTRAVID,
NOPORAVID.
Simplisia pelikan ( mineral )

Adalah bahan pelikan ( mineral ) yang belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhana
dan belum berupa zat kimia.
• Contoh : Bahan mineral seperti koalin.
Sintesis

• Adalah obat yang berasal dari tumbuhan atau hewan yang diproses secara kimiawi untuk
diambil zat aktifnya.
• Contoh : Obat analgetik dan antipiretik seperti panadol, bodrex, bodrexin, aspirin,
sanmol, paracetamol, asam mefenamat.
Mikroorganisme

• Adalah organisme yang berukuran sangan kecil dan untuk mengamatinya diperlukan alat
bantuan. Obat tersebut digunakan untuk menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh
mikroorganisme.
• Contoh : Penisilin, streptomisin, sefalosporin, tertasikilin, tetramisin, amoxicillin.
Penggolongan Obat Berdasarkan
Kegunaannya

Untuk Menyembuhkan (terapeutik)

Untuk Mencegah (profilaktik)

Untuk Diagnosa (diagnostic)


Penggolongan Obat Berdasarkan
Undang-Undang
Obat Bebas

Merupakan obat yang dapat dijual bebas kepada masyarakat


tanpa resep dokter, tidak termasu dalam daftar narkotika,
psikotropika, obat keras, dan obat bebas terbatas. Dan
sudah terdaftar di Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.
Tanda khusus untuk obat bebas yaitu bulatan berwarna
hijau dengan garis tepi berwarna hitam.
Obat Bebas Terbatas

Merupakan obat yang termasuk


obat keras tetapi masih dapat
dijual dan dibeli bebas tanpa resep
dokter, dan disertai dengan tanda
peringatan. Obat bebas terbatas
termasuk dalam daftar “W”
menurut bahasa Belanda “W”
singkatan dari “Waarschuing”
artinya peringatan.
Tanda khusus pada kemasan dan
etiket obat bebas terbatas adalah
lingkaran biru dengan garis tepi
hitam.
Obat Keras

Obat keras disebut juga obat dafar “G” yang diambil dari bagasa Belanda “G”
merupakan singkatan dari “Gevaarlijk” artinya berbahaya, maksudnya obat dalam golongan
ini berbahaya jika pemakaiannya tidak berdasarkan resep dokter.
• Golongan obat yang hanya boleh diberikan atas resep dokter, dokter gigi, dan dokter
hewan. Ditandai dengan tanda lingkaran merah danterdapat huruf “K” didalamnya.
Obat Psikotropika

Adalah zat atau obat baik alamiah atau sintetis, bukan narkotik yang berkhasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada SSP (Sistem Saraf Pusat) yang menyebabkan
perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku.
Obat Narkotika

Berdasarkan UU No. 35 Tahun 2009 obat narkotika adalah obat yang berasal dari
tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan
rasa nyeri, dan menimbulkan ketergantungan.
Obat Wajib Apotek (OWA)

OWA merupakan obat keras yang dapat diberikan oleh Apoteker Pengelola Apotek
(APA) kepada pasien.
Tujuan OWA adalah memperluas keterjangkauan obat untuk masyarakat, maka obat-
obat yang digolongkan dalam OWA adalah obat yang diperlukan bagi kebanyakan penyakit
yang diderita pasien.
Antara lain : Obat antiinflamasi (asam mefenamat), obat alergi kulit (salep
hidrokortison), infeksi kulit dan mata (salep oksitetrasiklin), anti alergi sistemik (CTM),
obat KB hormon.
Penggolongan obat tradisional
Jamu ( Empirical based herbal
medicine )
Jamu adalah obat tradisonal yang
disiapkan dan disediakan secara
tradisional. Berisi seluruh bahan
tanaman yang menjadi penyusun jamu
tersebut, higienis ( bebas cemaran )
serta digunakn secara tradisional
tradisional berdasarkan pengalaman.
Obat Herbal Terstandar ( scientific
based herbal medicine )

Obat herbal terstandar (OHT)


adalah obat tradisional yang
disajikan dari ekstrak bahan
alam (dapat berupa tanaman
obat, binatang, maupun mineral ).
Fitofarmaka ( clinical based herbal medicine )

Fitofarmaka adalah obat tradisional dari bahan alam yang dapat disetarakan
dengan obat modern karena :
• Proses pembuatannya yang telah terstandar.
• Ditunjang bukti ilmiah sampai dengan uji klinik pada manusia dengan kriteria
memenuhi syarat ilmiah.
• Protokol uji yang telah disetujui.
• Dilakukan oleh pelaksana yang kompeten.
• Memenuhi prinsip etika.
• Tempat pelaksana uji memenuhi syarat.
Definis
Slide title 4 i
resepInsert or Drag & Drop Yo
ur Photo

a h p e r m in t a a n t e r t u lis
Resep adal ig i ,
o k t er, d o k t e r g
dari seorang d
a n y a n g d i b e r i i z in
dokter hew n g -
e r tu r an p e r u n d a
berdsarkan p
n y a n g b e r l ak u k e p ada
undanga n tuk
e n g e lo l a a p o t e k u
apoteker p u a t,
d a n a ta u m e m b
menyiapakn o bat
e rt a m e n y e ra h k a n
meracik s 0 0 6
n ( S y a m s u n i, 2
kepada pasie
).
Bentuk Resep

• Resep standar (officinalis)


Resep yang tercantum dalam farmakope dan buku lain.
• Resep magistralis
Resep yang ditulis dokter.
• Resep medicinal
Resep berupa obat paten, obat jadi, dan obat generik. Dalam melayanani tidak diracik.
• Resep obat generik
Penulisan obat dengan nama generik dalam sediaan dan jumlah tertentu. Tidak diracik.
Syarat-syarat resep
• Resep harus ada nama dokter.
• Resep harus ada tanda tangan dokter.
• Resep harus ada tanggal penulisan resep.
• Pada resep harus terdapat minimal umur atau berat badan pasien.
• Resep harus mempunyai nomor medical record (RM).
• Resep harus benar dalam penulisan nama pasiennya.
• Kejelasan tulisan dokter.
• Benar penulisan nama obat.
• Benar penulisan dosis.
• Benar penulisan waktu dan frekuensi pemberian.
• Benar penulisan cara pemberian obatnya.
• Ada tidaknya duplikasi, artinya sebaiknya resep wajib ada duplikasinya.
• Dokter sebaiknya menuliskan interaksi obat yang mungkin terjadi.
Pembagian resep

• Tanggal dan tempat ditulisnya resep ( inscriptio ).


• Aturan pakai dari obat yang tertulis ( signatura ).
• Paraf / tanda tangan dokter yan menulis resep ( subcriptio ).
• Tanda buka penulisan resep dengan R/ ( invecito ).
• Nama obat, jumlah, dan cara membuatnya ( praescripti atau ordinatio ).

Anda mungkin juga menyukai