Konsep Farmakologi
1. Pengertian farmakologi
seluruh aspeknya, baik sifat kimiawi mai pun fisiknya, kegiatan fisiologi,
resorpsi dan nasibnya dalam organisme hidup. Ada pula interaksi antara obat
dan tubuh manusia serta penggunaan pada pengobatan penyakit, hal ini
farmakoterapi.
Faktor formulasi yang dapat mengubah efek obat dalam tubuh adalah
bentuk fisik zat aktif, keadaan kimiawi, zat pembantu dan proses teknik.
kecepatan absorpsi obat. Cara pemberian obat dapat berupa obat yang
ilmu)
lain
4. Perundang-undangan obat
kesehatan di bidang farmasi, yang meliputi obat, bahan obat, obat asli
Indonesia, bahan obat asli Indonesia, alat kesehatan, kosmetik dan sebagainya.
a. Obat
tumbuhan, mineral dan obat syntetis. Yaitu suatu bahan atau paduan
gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rokhaniah pada manusia
Obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk serbuk, cairan
,salep, tablet, pil , suppositoria atau bentuk lain yang mempunyai nama
oleh Pemerintah.
c. Obat Patent
Obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama sipembuat atau
yang dikuasakannya dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang
memproduksinya
d. Obat baru
Obat yang terdiri atau berisi suatu zat baikm sebagai bagian yang
f. Alat kesehatan
2) Psikotropik
3) Obat keras
5) Obat bebas
5. Macam-macam obat
sebagai berikut:
a. Pulvis (Serbuk)
Merupakan campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan,
b. Pulveres
Merupakan serbuk yang dibagi dalam bobot yang lebih kurang sama,
minum.
c. Tablet (Compressi)
bentuk tabung pipih atau sirkuler kedua permukaan rata atau cembung
mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa bahan tambahan.
4) Tablet Hipodermik : dibuat dari bahan yang mudah larut atau melarut
7) Tablet Efervescen : tablet larut dalam air. Harus dikemas dalam wadah
tertutup rapat atau kemasan tahan lembab. Pada etiket tertulis “tidak
d. Pilulae (PIL)
obat dan dimaksudkan untuk pemakaian oral. Saat ini sudah jarang
e. Kapsulae (Kapsul)
Merupakan sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau
4) Dapat untuk 2 sediaan yang tidak tercampur secara fisis (income fisis),
lebih besar.
5) Mudah ditelan.
f. Solutiones (Larutan)
Merupakan sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang
mengandung satu atau lebih zat kimia yang larut, misalnya terdispersi
secara molekuler dalam pelarut yang sesuai atau campuran pelarut yang
g. Suspensi
terdispersi dalam fase cair. Macam suspensi antara lain: suspensi oral
(juga termasuk susu/magma), suspensi topikal (penggunaan pada kulit),
sirup kering.
h. Emulsi
Merupakan sediaan berupa campuran dari dua fase cairan dalam system
dispersi, fase cairan yang satu terdispersi sangat halus dan merata dalam
i. Galenik
Merupakan sediaan yang dibuat dari bahan baku yang berasal dari hewan
j. Extractum
kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau
yang ditetapkan.
k. Infusa
l. Immunosera (Imunoserum)
Merupakan sediaan yang mengandung Imunoglobin khas yang diperoleh
m. Unguenta (Salep)
pada kulit atau selaput lendir. Dapat juga dikatakan sediaan setengah padat
yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar. Bahan obat harus
n. Suppositoria
dimaksudkan untuk obat dalam atau obat luar, digunakan dengan cara
dalam), Guttae Oris (tets mulut), Guttae Auriculares (tetes telinga), Guttae
p. Injectiones (Injeksi)
Merupakan sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi atau serbuk
melalui kulit atau selaput lendir. Tujuannya yaitu kerja obat cepat serta
melalui mulut.
A. Farmakokinetik dan Uterotorika
1. Pengertian
persalinan atau setelah lahirnya plasenta. Namun, pemberian obat ini sama
uterotonika ini adalah untuk mengurangi perdarahan kala III dan mempercepat
setiap persalinan atau bila ada indikasi tertentu. Indikasi yang dimaksud,
Bila terjadi riwayat persalinan kurang baik, ibu sebaiknya melahirkan dirumah
misalnya:
a. Persalinan/kala II yang terlalu cepat, sebagai contoh setelah ekstraksi
vakum, forsep.
anak besar.
a. Alkaloid ergot
Merupakan obat yang paling kuat dari kelompok alkaloid asam amino
3) Alkaloid amin
b. Oksitosin
posterior yang menyebabkan ejeksi air susu pada wanita dalam masa
lambung.
1. Alkaloid ergot
sehingga tekanan darah naik dan terjadi efek oksitosik pada kandungan
mature.
2. Oksitosin
sangat penting dalam persalinan dan ejeksi ASI. Oksitosin bekerja pada
a. Konstriksi
b. Kontraksi
oksitosin dan demikian pula aktifitas uterus akan lebih tinggi pada malam
a. Persalinan
3. Misoprostol / Prostagladin
1) Indikasi
Oksitosik : Sebagai stimultan uterus pada perdarahan paska persalinan
lainnya
e) Uji oksitoksin
2) Kontra Indikasi
a) Hipersensitif
b) Penyakit vascular
g) Eklampsi
b. Oksitosin
Indikasi
1) Indikasi oksitosik.
5) Uji oksitoksik
Kontra Indikasi
1) Distress janin
2) Prematurisasi
c. Misopropil / Prostagladin
Indikasi
5) Uji oksitosin
6) Menghilangkan pembengkakan mamae
Kontra indikasi
a. Alkaloid ergot
3) IM : mulai kerja 7-8 menit. Hal ini lebih menguntungkan karena efek
samping lebih sedikit. Dosis :Oral 0,2-0,4 mg , 2-4 kali sehari selama
hebat.
Contoh obat
b. Oksitosin
Untuk induksi persalinan intravena 1-4 m U permenit dinaikkan menjadi
susu, 1satu tiupan ( puff ) disemprotkan ke dalam tiap lubang hidung ibu
dalam posisi duduk 2-3 menit sebelum menyusui. Contoh obat : Tablet
c. Marsopropil / Prostagladin
bersama makanan, jika dosis ini tidak ditolerir : 100μg qid dapat
a. Alkaloid ergot\
Efek samping :
toksik.2.
2) Dosis besar dapat menyebabkan : mual, muntah, diare, gatal, kulit
3) Dosis keracunan fatal: 26 mg per oral selama beberapa hari, atau dosis
paha, lengan dan tangan jadi pucat), nyeri otot, denyut nadi melemah,
darah
sensitivitas
b. Oksitosin
Efek samping
(ejeksisusu)
b) Sediaan oksitosin berguna untuk memperlancar ejeksi susu, serta
3) Efek Kardiovaskuler:
c. Misopropil / Prostagladin
1) Efek samping
vaginal.
masalah otot
tubuh
menghindari overdosis.
pendarahan.
a. Dosis Ergotamin :
b. Dosis Oksitosin :
c. Dosis prostaglandin :
timbul pada penggunaan kedua jenis sediaan ini adalah hepatitis virus,
anemi hemolitik, hiperfibrinogenemia,menggigil dan demam. Pemberian
4. Analgetik
rasa sakit atau obat-obat penghilang nyeri tanpa menghilangkan kesadaran dan
akhirnya akan memberikan rasa nyaman pada orang yang menderita. Nyeri
kesadaran. Obat ini digunakan untuk membantu meredakan sakit, sadar tidak
sadar kita sering mengunakannya misalnya ketika kita sakit kepala atau sakit
gigi, salah satu komponen obat yang kita minum biasanya mengandung
analgetik atau pereda nyeri. Pada umumnya (sekitar 90%) analgetik
Ada dua jenis analgetik, analgetik narkotik dan analgetik non narkotik. Selain
digunakan untuk meredakan nyeri sedang sampai hebat dan nyeri yang
dipakai untuk nyeri hebat walaupun menimbulkan mual dan muntah. Obat
ini di indonesia tersedia dalam bentuk injeksi dan masih merupaan standar
1) Morfin HCl
3) Fentanil HCl
4) Petidin
5) Tramadol
sistem susunan saraf pusat atau bahkan hingga efek menurunkan tingkat
1) Ibupropen
2) Paracetamol/acetaminophen
Jika dosis terapi tidak memberi manfaat, biasanya dosis lebih besar
meningkatkan dosisnya.
3) Asam Mefenamat
cerna sering timbul misalnya dispepsia dan gejala iritasi lain terhadap
mukosa lambung.
Tetapi efek sedasi dan depresi napas akibat morfin akan diperberat oleh
tubuh.
1) Indikasi
c) Mengehentikan diare
2) Kontraindikasi
1) Indikasi
obat praanestetik.
2) Kontraindikasi
Pada pasien penyakit hati dan orang tua dosis obat harus dikurangi
Salisilat
1) Indikasi
2) Kontraindikasi
e. Parasetamol
1) Indikasi
2) Kontraindikasi
analgesic.
f. asam mefenamat
1) Indikasi
2) Kontraindikasi
g. Ibuprofen
1) Indikasi
2) Kontraindikasi