Farmakologi bersaral dari kata pharmacon (obat) dan logos (ilmu pengetahuan).
Farmakologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari obat dan cara kerjanya pada system
biologis.
Pada mulanya farmakologi dan terapi mencakup berbagai pengetahuan tentang obat yang
meliputi sejarah, sumber, sifat-sifat fisika dan kimiawi, cara meracik, efek fisiologi dan
biokimiawi, mekanisme kerja, absorpsi, distribusi, biotranformasi dan ekskresi, serta penggunaan
obat untuk terapi dan tujuan lain.
Didefinisikan sebagai studi terintegrasi tentang sifat-sifat kimia dan organisme hidup serta
segala aspek interaksi mereka. Atau Ilmu yang mempelajari interaksi obat dengan organisme
hidup.
Obat jadi :
Obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk serbuk, cairan ,salep, tablet, pil ,
suppositoria atau bentuk lain yang mempunyai nama teknis sesuai dengan F. Indonesia atau
buku-buku lain yang ditetapkan oleh Pemerintah.
Obat Patent :
Obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama sipembuat atau yang dikuasakannya
dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang memproduksinya
Obat baru :
Obat yang terdiri atau berisi suatu zat baikm sebagai bagian yang berkhasiat maupun yang
tidak berkhasiat misalnya ; lapisan , pengisi, pelarut, bahan pembantu,aatau komponen lain yang
belum dikenal, sehingga tidak diketahui khasiat dan keamanannya.
Obat asli Indonesia :
Adalah obat yang didapat langsung dari bahan- bahan alamiah di Indonesia, terolah
secara sederhana atas dasar pengalaman dan digunakan dalam pengobatan tradisional.
Alat kesehatan :
Adalah alat yang dipergunakan bagi pemeriksaan, perawatan, pengobatan dan
pembuatan obat.
2. Dokter
Untuk membeli, menyediakan, memiliki, atau menyimpan utk persedian , menguasai, menjual,
menyalurkan, menyerahkan,mengirimkan dan membawa atau mengangkut narkotik utk
pkepentingan pengobatan.
Untuk dapat memberikan efek yang diinginkan, obat harus dapat mencapai tempatnya
bekerja. Misalnya kita meminum antibiotik untuk pengobatan infeksi ginjal/kandung kemih.
Agar antibiotik dapat bekerja untuk membunuh bakteri, obat tersebut harus mencapai ginjal
(tempat antibiotik bekerja) terlebih dahulu. Setelah mencapai ginjal, antibiotik dapat membunuh
bakteri sehingga memberikan kesembuhan yang diharapkan.
Setelah obat bekerja di dalam tubuh dan menghasilkan efek, obat akan dikeluarkan dari dalam
tubuh. Ada banyak tahapan yang perlu dilalui obat mulai dari pemberian, kemudian
menghasilkan efek, dan terakhir dikeluarkan dari dalam tubuh. Tahapan tersebut dikenal dengan
nama administrasi, liberasi, absorpsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresi.
Obat yang berada di dalam tubuh akan dianggap sebagai benda asing oleh tubuh karena secara
normal senyawa obat tidak terdapat di dalam tubuh. Tubuh memiliki mekanisme alamiah untuk
mendetoksifikasi (menurunkan ketoksikan suatu zat) benda asing yang masuk ke tubuh. Oleh
karena itu, senyawa obat akan didetoksifikasi oleh tubuh sehingga obat tidak terlalu
toksik/beracun bagi tubuh. Proses detoksifikasi obat oleh tubuh merupakan tahapan metabolisme
obat. Sebagian besar obat akan didetoksifikasi di hati oleh enzim-enzim mikrosomal hati.
Hasilnya merupakan suatu senyawa yang sifat toksik/beracunnya lebih rendah dibandingkan
dengan senyawa awal sehingga tidak terlalu beracun bagi tubuh.
Tahap terakhir yang dialami oleh obat adalah tahap ekskresi. Pada tahap ini obat akan
dikeluarkan dari dalam tubuh dengan berbagai cara, antara lain melalui ginjal (air seni), saluran
cerna (faeces), kulit (keringat), pernapasan (udara), mata (air mata), atau kelenjar payudara (air
susu). Sebagian besar obat dikeluarkan melalui ginjal. Jika ginjal kita mengalami gangguan,
kadar obat dalam tubuh akan meningkat akibat terhambatnya proses pengeluaran obat melalui
ginjal. Oleh karena itu, pada penderita gangguan ginjal, perlu dilakukan penyesuaian dosis obat -
terutama untuk obat yang dalam kadar rendah dapat menimbulkan keracunan dan obat yang
toksik bagi ginjal (nefrotoksik) - agar kadar obat dalam tubuh tidak terlalu tinggi karena
dikhawatirkan akan menimbulkan keracunan bahkan kematian bagi penderita.
Umumnya efek obat mempunyai aksi lebih dari satu, dan dapat berupa :
1. Efek terapi, yang merupakan satu-satunya pada letak primer. Ada 3 macam pengobatan terapi,
yaitu terapi kausal (obat yang meniadakan penyebab penyakit), terapi somtomatik (obat yang
menghilangkan gejala penyakit), terapi subtitusi (obat yang menggantikan zat yang lazim dibuat
oleh orang yang sakit).
2. Efek samping, efek obat yang tidak diinginkan untuk tujuan efek terapi dan ikut pada kegunaan
terapi.
3. Efek teratogen, efek obat yang pada dosis terapi untuk ibu mengakibatkan cacat pada janin.
4. Efek toksis, aksi tambahan dari obat yang lebih berat dari efek samping dan mempunyai efek
yang tidak diinginkan.
5. Toleransi, peristiwa dinaikkannya dosis obat terus menerus untuk mencapai efek teraupetis yang
sama.