Anda di halaman 1dari 10

B.

OINTMENT

SPESIFIKASI SEDIAAN

SEDIAAN OINTMENT

KATEGORI SPESIFIKASI
KADAR BAHAN AKTIF 10%
KEMASAN TERKECIL 20g
BAU Bau khas aroma kayu putih, mentol
dan kamfer
WARNA Putih
TEKSTUR Lembut halus
KEMUDAHAN Mudah dioleskan
PENGOLESAN
VISKOSITAS 450-600 dPa S ( seperti vaselin
album)
DAYA SEBAR Mudah menyebar
TIPE ALIRAN Plastik
TUJUAN SEDIAAN 1. Untuk pemijatan
2. Counter irritant

1. Formula Baku
Balsam cap lang dalam 40 gram mengandung bahan aktif :
L-Menthol 155 mg
Eucalyptus Oil 195 mg
Methyl salicilate 80 mg
Camphor 40 mg

Balsam Merah (Salep Merah Tjap Mtjan / Tiger Balsam Merah)


Sumber : Formularium Medieamentorum Selectum Hal: 91)
R/ Ol. Caryophyl 4
Ol. Cinnamom 5
Camphor 10
Ol. Eucalypti 11
Menthol 20
Paraf. Sol. 20
Vas. Flav. Ad 100
m.f.ung
s.u.e

2. FORMULA SEDIAAN
Skala kecil
a. Formula 1 Ointment

Nama Bahan Fungsi % Rentang % Digunakan Jumlah


(20g)
Ol. Cajuputi Bahan aktif 20 % 4g
Metil Salisilat Bahan Aktif 10 % 2g
Menthol Bahan Aktif 10 % 2g
Camphor Bahan Aktif 5% 1g
Vas. Album Basis Up to 100% 49,8 % 9,96 g
Cera Alba Basis 5 - 20 % 5% 1g
EDTA Antioksidan 0,01 0,1 % 0,1 % 0,02 g
BHT Chelating agent 0,0075 0,1 % 0,1 % 0,02 g

b. Formula 2 Ointment

Nama Bahan Fungsi % Rentang % Digunakan Jumlah


(20g)
Ol. Cajuputi Bahan aktif 10 % 2g
Menthol Bahan Aktif 10 % 2g
Camphor Bahan Aktif 5% 1g
Vas. Album Basis Up to 100% 64,8% 12,96 g
Cera Alba Basis 5 - 20 % 10 % 2g
EDTA Antioksidan 0,01 0,1 % 0,1 % 0,02 g
BHT Chelating agent 0,0075 0,1 % 0,1 % 0,02 g
c. Formula 3 Ointment

Nama Bahan Fungsi % Rentang % Digunakan Jumlah


(20g)
Ol. Cajuputi Bahan aktif 10 % 2g
Parafin Liq. Basis 0,1 95 % 15 % 3g
Vas. Album Basis Up to 100% 64,8 % 12,96 g
Cera Alba Basis 5 - 20 % 10 % 2g
EDTA Antioksidan 0,01 0,1 % 0,1 % 0,02 g
BHT Chelating agent 0,0075 0,1 % 0,1 % 0,02 g
FORMULA TERPILIH

Nama Bahan Fungsi % Rentang % Digunakan Jumlah


(200g)
Ol. Cajuputi Bahan aktif 10 % 20 g
Menthol Bahan Aktif 5% 10 g
Camphor Bahan Aktif 5% 10 g
Vas. Album Basis Up to 100% 64,8 % 129,6 g
Cera Alba Basis 5 - 20 % 15 % 30 g
EDTA Antioksidan 0,01 0,1 % 0,1 % 0,2 g
BHT Chelating agent 0,0075 0,1 % 0,1 % 0,2 g
EVALUASI

1. Organoleptis ( di amati secara visual )


ORGANOLEPTIS HASIL EVALUASI
TEKSTUR
WARNA
BAU

2. Penetapan pH
Alat pH meter
Cara kerja:
Timbang sediaan sebanyak 5 g
Diencerkan dengan aqua bebas CO2 dengan perbandingan 1 : 10 (50 ml) aduk
ad homogen
Bersihkan electrode dengan aquadest, bilas menyeluruh dan keringkan dengan
tisu
pH meter dikalibrasi dengan ph terstandar (pH=7)
masukkan electrode pH meter ke dalam sediaan yang di ukur
tunggu sampai abt menunjukikan angka konstan, lalu catat pH-nya

3. Penetapan Viskositas
Alat : viscometer cup and bog
Cara kerja:
Nyalakan alat
Pilih rotor yang sesuai lalu masukkan sediaan dalam rotor tersebut
Pasang rotor pada alat
Nyalakan tombol pemutar alat, baca jarum penunjuk viskositas jika telah
konstan, catat.

4. Penetapan Daya Sebar


Alat: kaca transparan
Cara kerja:
Timbang sediaan 1 g
Letakkan sediaan ditengah kaca tersebut
Timbang kaca transparan yang lain kemudiaan ditutupkan pada kaca yang
telah ada sediaan,diamkan selama 2 menit kemudian catat diameter sediaan
(bobot sebelum di beri beban).
Kemudiaan beri beban 1g, 2g, 3g, dan 4g
Amati perubahan diameter yang terjadi
Catat hasil pengamatan,kemudiaan hitung regresi (slope)

5. Uji Asseptabilitas
Buat criteria uji yaitu (kemudahan dioleskan,kehalusan, sensasi yang
ditimbulkan, kelengketan,bekas yang ditinggalkan, dan kemudahan dicuci)
Buat skoring untuk masing-masing kriteria.

HASIL EVALUASI OINTMENT

1. Organoleptis

SEDIAAN
TEKSTUR Halus dan lembut
BAU Khas Cajuputi, mentol dan kamfer
WARNA Putih

2. Viskositas

Hasil evaluasi :Diperoleh viskositas


No. Spindle : 64
Faktor pengal : 1000
Speed :6
Terbaca di alat : 22,5
viskositas = 22,5 X 1000= 22.500 centipoise

Pembahasan : Untuk evaluasi viskositas dari sediaan ointment, kelompok


kami menggunakan alat Brookfield dengan nomer spindle 64. Sediaan kami
memiliki viskositas 22.5000 centipoise.

3. Penetapan pH
pH untuk sediaan oinment memiliki pH 5 dan hasil tersebut memenuhi
spesifikasi.

4. Penetapan daya sebar


Diameter awal : 4,5 cm
No. Beban (gram) Diameter (cm)
1 1 g setelah penambahan beban 4,7
2 5 g setelah penambahan beban 4,8
3 10 g setelah penambahan beban 4,9
4 15 g setelah penambahan beban 4,9
5 20 g setelah penambahan beban 5
6 25 g setelah penambahan beban 5

5. Asseptabilitas
KUISIONER UJI ACCEPTABILITAS SEDIAAN CREAM
PETUNJUK PENGISIAN :
Berilah tanda ceklis ( pada penilaian yang sesuai

PENILAIAN
NO. KRITERIA 1 2 3 4
1 Kemudahan Dioleskan
2 Sensasi
3 Kelembutan
4 Bekas Yang Ditinggalkan
5 Kelengketan
6 Kemudahan Dicuci

Keterangan :
1 = Sangat baik
2 = Baik
3 = Cukup baik
4 = Kurang baik

PEMBAHASAN

HASIL EVALUASI SEDIAAN OINTMENT

UJI HASIL
ORGANOLEPTIS BENTUK : SETENGAH PADAT DAN HALUS
BAU : BAU KHAS OLEUM CAJUPUTI
WARNA : PUTIH PUCAT
PH AWAL PEMBUATAN = 5
VISKOSITAS 14,5x4k= 58.000 Centipoise (CPs)
1
58.000 CPs = 58.000= 58 dPas.
1000
DAYA SEBAR Rata-rata = 5,42 cm
ACCEPTABILITA KEMU SENSASI KELEM BEKAS KELEN KEMU
S DAHAN BUTAN YG DI G DAHAN
DIOLES TINGG KETAN DICUCI
KAN ALKAN
2 3 2 2 3 3
3 3 3 3 3 3
3 2 4 3 3 2
4 1 3 3 4 4
3 2 2 3 3 3
3 3 4 3 3 3
3 2 3 3 3 3
3 2 3 2 3 3
2 1 4 4 4 3
3 1 3 2 2 2

Salep adalah sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal pada
kulit atau selaput lendir (DepKes RI, 1995). Salep merupakan bentuk sediaan dengan
konsistensi semisolida yang berminyak dan pada umumnya tidak mengandung air dan
mengandung bahan aktif yang dilarutkan atau didispersikan dalam suatu pembawa.
Pembawa atau basis salep digolongkan dalam 4 tipe yaitu basis hidrokarbon, basis serap,
basis yang dapat dicuci dengan air, dan basis larut air. Bentuk sediaan ointment (salep) pada
praktikum farmasetika sediaan semi solid yang dibuat kali ini adalah sediaan ointment untuk
bahan aktif Oleum cajuputih.
Oleum cajuputi mempunyai khasiat untuk penggunan internal maupun eksternal.
Penggunaan eksternal minyak kayu putih sebagai karminatif, obat sakit perut dan
salurancerna serta ekspektoran pada kasus laringitis dan bronkhitis. Selain itu, pada
penggunaan eksternal oleum cajuputi dapat memberikan efek antibakteri. Bakteri yang dapat
dihambatoleh oleum cajuputi meliputi bakteri gram positif dan gram negatif. Oleum cajuputi
juga dapat berfungsi sebagai antifungal terhadap C. albicans (Oyedeji et. all, 1999).
Meskipun banyak pengobatan tradisional yang menggunakan oleum cajuputi sebagai
analgesik dan antiinflamasi, namun pengujian klinisnya tidak memberikan hasil yang
konsisten dan masihharus diuji lebih jauh lagi kebenarannya (Silva, Jeane. et all. 2003).
Pembuatan formulasi sediaan salep dapat dilakukan dengan dua metode umum
yaitu metode pencampuran dan metode peleburan. Dalam metode pencampuran,
komponen salep dicampur bersama-sama sampai diperoleh massa sediaan yang
homogen. Penghalusan komponen sebelum proses pencampuran kadang diperlukan
sehingga dapat dihasilkan salep yang tidak kasar saat digunakan. Pada metode peleburan
semua bahan dicampur dan dilebur pada temperatur yang lebih tinggi daripada titik
leleh semua bahan, kemudian dilakukan pendinginan dengan pengadukan konstan.
Pendinginan yang terlalu cepat dapat menyebabkan sediaan menjadi keras karena
terbentuk banyak kristal yang berukuran kecil, sedangkan pendinginan yang terlalu lambat
akan menghasilkan sedikit kristal sehingga produk menjadi lembek.
Dilakukan evaluasi terhadap sediaan ointment untuk mengetahui mutu dan kulaitas
sediaan. Evaluasi tersebut meliputi evaluasi daya sebar, pH, organoleptis, viskositas, dan
aseptabilitas. Dan evaluasi daya sebar.
Uji daya sebar sediaan semisolid dilakukan untuk mengetahui kemampuan basis
menyebar pada permukaan kulit ketika diaplikasikan. Kemampuan penyebaran yang baik
akan memberikan kemudahan pengaplikasian pada permukaan kulit. Selain itu penyebaran
bahan aktif lebih merata sehinga dapat memberikan efek terapi yang lebih optimal. Daya
sebar yang baik menyebabkan kontak antara obat dengan kulit menjadi luas, sehingga
absorpsi obat ke kulit berlangsung cepat. Dilakukan dengan cara sejumlah zat tertentu di
letakkan di atas kaca yang berskala. Kemudian bagian atasnya di beri kaca yang sama, dan di
tingkatkan bebannya, dan di beri rentang waktu 1 2 menit. kemudian diameter penyebaran
diukur pada setiap penambahan beban, saat sediaan berhenti menyebar ( dengan waktu
tertentu secara teratur ). Dari sini dapat diketahui bahwa sediaan ointment tersebar luas. Dari
evaluasi sediaan kamu menunjukka daya sebar yang tidak baik dilihat dari segi regresinya,
Nilai R kurang atau tidak mendekati 1.
Sedangkan untuk pengukuran pH, Nilai pH sediaan berkaitan dengan kenyamanan
penggunaan dan menjamin stabilitas dari zat aktif yang digunakan. pH suatu sediaan
tergantung dari komponen penyusun baik zat aktif atau zat tambahan yang digunakan dalam
formulasi. oleum cajuputi baik setelah diperpanjangan penyimpananya pH relatif konstan
yaitu 5.
Organoleptik merupakan pengujian sediaan dengan menggunakan pancaindra untuk
mendiskripsikan bentuk atau konsistensi (misalnya padat, serbuk, kental, cair), warna
(misalnya kuning, coklat) dan bau (misalnya aromatik, tidak berbau) (Anonim, 2000). Pada
organoleptis sediaan ointment didapatkan warna putih pucat, tekstur semi padat halus, dan
bau khas cajuputi.
Viskositas (kekentalan) adalah suatu ungkapan dari resistensi zat cair untuk mengalir.
Semakin tinggi viskositas aliran akan semakin besar resistensinya. Viskositas sediaan semi
padat menjadi salah satu factor yang perlu diperhatikan karena berkaitan dengan kenyamanan
penggunaan. Salep harus mudah dioleskan dan menempel pada kulit. Pada viskositas
ointment digunakan alat brook field dengan spindel kecil dan kecepatan 1,5 didapat data
sebesar 14,4x4k = 58,000 centipoise. Pada daya sebar didapatkan data maksimal sebaran 7,5
cm pada beban 500 gram, dengan daya sebar rata-rata 5,42cm.

Anda mungkin juga menyukai