Anda di halaman 1dari 6

Laporan Farmasi Komunitas

Praktikum VI

Masalah saluran pencernaan: mual dan muntah

Oleh :

Sukainah Al Hadad/611810050

Farmasi B

Program Studi Farmasi


Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Ma Chung

2020
I. Tujuan
a. Mampu melakukan proses penggalian gejala saluran pencernaan bagian bawah
pada pasien.
b. Dapat mengenali etiologi dan patofisiologi pada mual dan muntah serta obat yang
digunakan untuk mengatasinya.

II. Landasan Teori


Gangguan pencernaan merupakan salah satu gangguan penyakit yang terjadi pada
bagian pencernaan manusia. Gangguan pencernaan menyebabkan gangguan pada
aktivitas yang sedang dijalankan oleh penderitanya. Hal ini disebabkan oleh rasa
mual, mulas, tak bertenaga dan sebagainya. Penyebab gangguan pencernaan yang
paling utama ini adalah pola makan yang mungkin tidak sehat. Pada manusia sangat
banyak hal yang menyangkut berbagai organ yang terkait dengan sistem pencernaan.
Penyebabnya bermacam-macam, dapat terjadi karena luka di  bagian dalam yang
terinfeksi oleh virus atau bakteri, hingga kelainan kerja fisiologis
tubuh (Eveline,2009). 
Mual (nausea) adalah suatu perasaan yang tidak nyaman di daerah epigastrik.
Kejadian ini biasanya disertai dengan menurunnya tonus otot lambung, kontraksi,
sekresi, meningkatnya aliran darah ke mukosa intestinal, hipersalivasi, keringat
dingin, detak jantung meningkat dan perubahan ritme pernapasan. Refluks
duodenogastrik dapat terjadi selama periode nausea yang disertai peristaltik retrograd
dari duodenum ke arah antrum lambung atau terjadi kontraksi secara bersamaan pada
antrum dan duodenum (Fithrah, 2014).
Muntah (emesis / vomiting) adalah suatu gerakan ekspulsi yang kuat dari isi
lambung dan gastrointestinal melalui mulut. Muntah merupakan hasil dari sebuah
refleks yang kompleks dan kombinasi dari sistem saraf otonom (simpatis dan
parasimpatis) dan sistem saraf motorik dengan eferen berasal dari pusat muntah yang
diteruskan ke nervus vagus dan neuron motorik yang mempersarafi otot-otot
intraabdominal (Yuill, 2003).
III. Pembahasan
 Etiologi mual dan muntah

Mual dan muntah terjadi sebagai respons terhadap kondisi yang memengaruhi pusat
muntah. Penyebabnya bisa berasal dari saluran gastrointestinal (GI),sistem saraf pusat
(SSP),kondisi sistemik,penyebab lainnya seperti ponv dan motion sickness.

 Fase muntah

1.Nausea(mual): perasaan inginsegera muntah.


2.Retching(menjeluak): gerakan bertenaga otot dada dan rongga perut
sebelum muntah.
3.Vomiting (muntah) : Gerakan bertenaga saat pengeluaran isi perut akibat
GI retroperistalsis.

 Patofisiologi emesis

Zona pemicu kemoreseptor (CTZ) adalah area medula yang menerima masukan
dari obat atau hormon yang dibawa melalui darah, dan berkomunikasi dengan
pusat muntah untuk memulai muntah.
CTZ dekat dengan area postrema di lantai ventrikel keempat dan berada di luar
sawar darah-otak.
neurotransmitter yang terlibat dalam pengendalian mual dan muntah termasuk
1. asetilkolin
2. dopamin
3. histamin (reseptor H-1)
 Perbedaan

motion sickness morning sickness

Gejala yang biasanya terjadi karena


Gejala yang biasanya terjadi pada minggu
suatu gerakan selama perjalanan.
ke-6 hingga minggu ke-12 kehamilan.
Perjalanan darau,udara,ataupun air.
IV. Studi Kasus

Ny. Lucia (40 tahun) ke apotek membeli obat untuk mabuk perjalanan
 Ny Lucia berencana mudik ke Jogjakarta bersama dengan keluarganya dengan mobil pribadi.
Perjalanan yang ditempuh dari Malang sekitar 8 jam dan yang menyetir adalah suaminya.
 Ny Lucia ingin membeli obat mabuk perjalanan untuk dirinya dan anaknya yang berusia 5 tahun.
 Berikan saran saudara

 Rekomendasi dan KIE yang diberikan

Mabuk perjalanan (motion sickness)


 Rekomendasi obat untuk Ny Lucia (40 thn)
Dimenhidrinat 50 mg. Diminum 30 menit sebelum perjalanan
(Dosis pertama).
 Rekomendasi obat untuk Anak (5 thn)
Dimenhidrinat 12,5 mg. Diminum 30 menit sebelum perjalanan
(Dosis pertama).

Efek Samping : Mengantuk, gangguan psikomotor, sakit kepala efek


antimuskarinik (retensi urin, mulut kering, penglihatan kabur dan gangguan
saluran cerna), ruam, reaksi fotosensitivitas, palpitasi, aritmia, reaksi
hipersensitifitas, bronkospasme, angiodema, anafilaksis.
Mengurangi mabuk perjalanan dengan :

1. Tidak membaca saat perjalanan.


2. Menghindari makanan berlemak saat perjalanan.
3. Banyak air putih.

V. Daftar Pustaka
1. Iso vol 49 2014-2015

2. 2. Iso vol 50 2017 – 2018

3. 3. Mims 2015

4. http://pionas.pom.go.id/

Anda mungkin juga menyukai