Anda di halaman 1dari 6

RESUME KELOMPOK FARMAKOLOGI

Nama Anggota :

1. Anis Syhatul Mubayyinah


2. Aura Syaqillah Al Hazny
3. Dewi Chandra Setiani
4. Febrina Lintang
5. Linda Ananda
6. Imelia Putri Juliana
7. Indri Aneta
8. Novri Dyah Karina
9. Rahma Sulistiani
10. Roychan Hazmy
11. Zahra Asmara

A. Farmakologi
Farmakologi berasal dari kata pharmacon (obat) dan logos (ilmu
pengetahuan). Farmakologi merupakan ilmu yang luas tentang dunia ke
farmasian. Farmakologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang
mekanisme obat dan reaksinya pada individu manusia.
Cabang Ilmu Farmakologi :
a. Farmakognosi
b. Biofarmasi
c. Farmakokinetik
d. Farmakodinamik
e. Toksikologi
f. Farmakoterapi
g. Farmakogenetik
h. Farmakovigilans
B. Farmakognosi

Istilah farmakognosi berasal dari dua kata latin, yaitu pharmaco “obat”,
dan gigos "untuk mendapatkan pengetahuan". Jadi artinya “ilmu atau ilmu
kedokteran”.
Penelitian yang berkaitan dengan hasil alam (tanaman dan makhluk
hidup).Tujuannya adalah untuk menemukan obat-obatan baru untuk mengobati
penyakit manusia
atau mamalia lainnya Sebagian besar obat alami yang digunakan dalam
pengobatan berasal dari tumbuhan, dan hanya sebagian kecil yang berasal dari
hewan dan mineral.
Obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dapat terdiri dari pada seluruh
tanaman atau bagian dari tanaman, misalnya daun tembakau,
Biji phoenix, rimpang temulawak dan kulit kayu kinka. Obat-obatan yang
berasal dari hewan dapat berupa hewan utuh, misalnya Cantharides atau produk
kelenjar seperti tiroid atau produk organ seperti ekstrak hati. Beberapa produk
seperti minyak ikan, lilin lebah, beberapa hormon, enzim dan Antitoksin juga
merupakan produk yang berasal dari sumber hewani. Obat dari sumber mineral
yaitu kaolin, kapur, tanah diatom dan sejenisnya Bhasma Ayurveda lainnya.
Obat-obatan alami digunakan oleh dokter serta ahli bedah atau apoteker
langsung atau tidak langsung seperti katun, sutera, goni dan nilon perban bedah
atau kaolin; Tanah diatom digunakan dalam filtrasi cair keruh atau bergetah, lilin,
agar, digunakan sebagai eksipien farmasi. Perasa atau pemanis atau obat yang
digunakan sebagai pestisida.

C. Farmasi
Farmasi adalah unit yang mempelajari tentang obat, komposisi,
kegunaan,dan efeknya. ada berbagai cabang ilmu farmasi yaitu, kimia medisinal,
farmakologi, farmakokinetika, farmakodinamika, farmakoterapi, farmakognosi,
fitokimia, toksikologi, mikrobiologi, kimia farmasi, teknologi farmasi.
Dalam unit farmasi, ada empat kelompok obat yaitu, solid (bentuk padat),
liquid (bentuk cair), semi solid (setengah padat), injeksi (suntikan) merupakan
bentuk khusus dalam sediaan obat.
Macam-macam sediaan farmasi :
1. Serbuk
Serbuk berasal dari bahasa latin yaitu pulvis yang merupakan bahan
campuran obat atau bahan kimia yang halus dalam bentuk kering,
kelemahan bentuk sedian ini adalah kurangnya penerimaan dari pasien
karena rasa pahit,obat ini bersifat higoskopis yang mudah terdegradasi
(terurai), mudah menguap dan mencair.
2. Tablet
Bentuk tablet atau kapsul adalah obat yang digunakan secara lewat
mulut (oral), obat ini juga termasuk obat yang paling disukai oleh
pasien. Hampir 90% obat oral ini merupakan cara utama pemberian
obat untuk menghasilkan efek sistemik. Keuntungan obat ini yaitu
sediaan oral yang paling mudah untuk diproduksi massal dan juga
dengan ongkos pembuatan tablet yang paling rendah (jika kitaa hitung
perdosisnya). Ada juga kelemahan obat bentuk tablet ini seperti tidak
dapat menghilangnya bau yang menyengat atau rasa yang pahit, lambat
dilarutkan,dan absorpsinya tinggi melalui saluran cerna akan sukar
diformulasikan untuk menjadi bentuk tablet.
3. Tablet Kunyah
Tablet ini sangat lembut yang segera hancur jika dikunyah atau
dibiarkan larut di dalam mulut, yang akan menghasilkan dasar seperti
krim dari mannitol berwarna khas dan berasa. Tablet ini khususnya
digunakan oleh kepentingan anak anak. Bisa mengandung juga
penetral asam lambung seperti ( antibiotik dan antasida).
4. Pil
Pil ini berbentuk bundar kecil dan padat yang mengandung bahan
bahan obat, obat ini dikonsumsi per oral. Zaman sekarang pil ini sudah
mulai menurun karena adanya bentuk tablet dan kapsul.
5. Kaplet
Obat ini berbentuk lonjong seperti kapsul yang bertujuan memudahkan
untuk ditelan.
6. Kapsul
Kapsul ini bentuk sediaan padat yang terdiri dari satu macam bahan
obat atau campuran bahan inert lainnya yang dimasukan kedalam
wadah (cangkang) yang terbuat dari gelatin. Gelatin ini juga bisa keras
atau lunak karena tergantung dari formulasinya. Cangkang kapsul
gelatin mengandung 9-12% kadar air yang menjamin gelatin untuk
tetap fleksibel, untuk tetap fleksibel cangkang ini disarankan untuk
menghindari area panas seperti (paparan sinar matahari, uap panas, dan
lain sebagainya),selain terkena area panas cangkang kapsul juga bisa
rapuh jika dalam ruangan yang sangat dingin atau terlalu kering.
7. Sirup
Sirup ini dibagi menjadi 2 macam yaitu :
1. Sirup yang bertujuan untuk pengobatan (medicated syrup) secara
definisi sirup ini berbentuk cairan kental dengan sukrosa (kadar gula)
50-60% dan bisa juga mengandung lebih dari satu bahan obat.
2. Sirup yang sebagai pewangi dan tidak dipakai untuk kepentingan
medis (flavored syrup), sedangkan sirup ini biasanya mengandung
berbagai bahan yang bertujuan untuk memberi aroma (rasa) atau untuk
pembawa persediaan farmasi lainnya. Contoh bahan yang terkandung
dalam sirup ini yaitu anti oksidan, pengawet, bahan pelarut dan
pengawet.
8. Salep
Bentuk ini yang dinamakan semi solid (semi padat) yang digunakan
untuk pemakaian topikal (kulit) atau selaput lendir. Tujuan utama
pembuatan salep ini untuk medapatkan efek terapeutik pada tempat
tempat spesifik dijaringan bagian kulit terluar (epidermis). Pada
sediaan obat ini terdapat zat topikal (zat aktif) akan keluar dari
pembawanya dan berpindah (difusi) ke permukaan jaringan kulit.
8. Krim
Diartikan sebagai obat yang berbentuk cairan atau emulsi setengah
padat baik dengan tipe minyak dlam air atau air dalam minyak. sediaan
ini paling seing digunakan sebagai pelembut kulit. banyak pasien dan
dokter penulis resep lebih senang menggunakan krim dari pada salep,
karena umum lebih rata di kulit dan enak dipakai.
D. Farmakoklinik
Farmakologi klinik ialah ilmu obat pada manusia, secara umum lebih erat
keterkaitannya dengan farmakokinetik obat. Ilmu farmakologi klinik baru
berkembang dalam beberapa dekade terakhir ini. Hal ini berkaitan dengan
kemajuan di bidang bioanalisis dalam mendeteksi obat/zat endogen pada kadar
sampai nanogram. Penelitian ini banyak menjawab teka-teki variabilitas efek obat
antar individu dan ras, dan memungkinkan digunakannya obat yang relatif lebih
toksik secara lebih aman. Untuk mempelajari farmakologi klinik diperlukan
pengetahuan farmakologi dasar dan pengetahuan klinik yang mendalam.
Farmakologi dasar yang lebih menekankan mekanisme kerja obat dan
farmakokinetiknya secara umum, sebagai dasar penggunaannya dalam klinik
tanpa penekanan pada penggunaannya secara rinci, diajarkan pada mahasiswa di
tingkat III, sedangkan farmakologi klinik seyogianya diintegrasikan di bidang
klinik masing-masing.
E. Farmakoterapi
Farmakoterapi ialah cabang ilmu yang berhubungan dengan penggunaan
obat dalam pencegahan dan pengobatan penyakit. Dalam farmakoterapi ini
dipelajari aspek farmakokinetik dan farmakodinamik suatu obat yang
dimanfaatkan untuk mengobati penyakit tertentu. Pengetahuan ini merupakan
bagian yang terpenting dalam pendidikan farmakologi di fakultas kedokteran agar
seorang dokter mampu menggunakan obat secara rasional. Karena upaya terapi
juga menyangkut tindakan bedah atau tindakan lain yang tidak menggunakan
obat, maka dalam buku ini akan digunakan kata "terapi" untuk arti yang luas, dan
kata "pengobatan" untuk arti farmakoterapi atau terapi obat.
F. Toksikologi
Toksikologi adalah pemahaman mengenai pengaruh-pengaruh bahan kimia
yang merugikan bagi organisme hidup. Sekitar 80% obat diberikan melalui mulut;
oleh karena itu, farmasetik (disolusi) adalah fase pertama dari kerja obat. Dalam
saluran gastrointestinal, obat-obat perlu dilarutkan agar dapat diabsorbsi. Obat
dalam bentuk padat (tablet atau pil) harus didisintegrasi menjadi partikel-partikel
kecil supaya dapat larut ke dalam cairan, dan proses ini dikenal sebagai disolusi.
Obat dalam bentuk cair sudah dalam bentuk larutan. Tidak 100% dari sebuah
tablet merupakan obat.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai