Anda di halaman 1dari 22

Kelompok 2

Tindakan Pengobatan dan Pemberian Cairan


Dalam Asuhan Kebidanan
1. Pemberian Obat Melalui Oral
2. Tetes Hidung
3. Tetes Mata
4. Tetes Telinga
Dosen Pengampu : Mitayakuna Stianto., S.ST., M.Kes
Anggota Kelompok
Indri Primalia Putri (202315401007)
Ainurrohmah Bela Saputri (202315401001)
Citra Khoirotun Nisa (202315401003)
Priska Ayu Permatasari (202315401011)
Neli Nihayatul Muna (202315401017)

Program Studi D-III Kebidanan


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bahrul Ulum
Tambak Beras Jombang
Rumusan Masalah
1.Bagaimanakah pentingnya pemberian obat?
2.Faktor apa saja yang mempengaruhi reaksi obat?
3.Apa saja prinsip pemberian obat? Rumusan
4.Bagaimana cara pemberian obat melalui oral, melalui
tetes hidung, melalui tetes mata, dan melalui tetes
hidung?
5.Apa saja jenis obat yang digunakan dalam kebidanan?
Masalah
Tujuan
&
1.Mengetahui pentingnya pemberian obat
2.Mengetahui faktor yang mempengaruhi reaksi obat Tujuan
3.Mengetahui prinsip pemberian obat
4.Mengetahui cara pemberian obat melalui oral, melalui
tetes hidung, melalui tetes mata, dan melalui tetes
hidung
5.Mengetahui jenis obat yang digunakan dalam kebidanan
Latar Farmakologi berasal dari kata pharmacon (obat) dan logos
(ilmu pengetahuan). Ini adalah ilmu yang mempelajari obat
dan cara kerjanya pada sistem biologis.

Belakang Bidan professional dimana Bidan bukan pesuruh dokter,


dapat mengkaji apakah sudah benar pemberian obat yang

Masalah
diberikan oleh dokter merupakan obat yang benar sesuai
dosis dan lain-lain ataukah tidak.

Obat merupakan senyawa yang digunakan untuk


mencegah, mengobati, mendiagnosis, penyakit atau
gangguan, atau menimbulkan suatu kondisi tertentu
kesehatan.

Obat sama dengan racun karena obat selain bermanfaat


dalam pengobatan penyakit, juga merupakan sumber
penyakit.
Melihat fakta tersebut, maka pengetahuan akan obat
(Farmakologi) menjadi sesuatu yang sangat penting.
Pentingnya pemberian obat

Obat merupakan sebuah substansi yang diberikan


kepada manusia atau binatang sebagai perawatan,
pengobatan, atau bahkan pencegahan terhadap
berbagai gangguan yang terjadi didalam tubuh.
Pentingnya bidan untuk mempelajari farmakologi agar
dapat memahami tentang efek dari obat yang
diharapkan sehingga mampu mengevaluasi efek
pengobatan
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Reaksi Obat
Absorpsi Obat Metabolisme Obat
Proses penggerakan obat dari Obat ikut sirkulasi ke jaringan
sumber kedalam tubuh melalui aliran kemudian berinteraksi dengan sel
darah kecuali jenis topikal. dan melakukan perubahan zat kimia
hingga menjadi lebih aktif. ≠
(ketidaksamaan) bereaksi
Distribusi Obat disekresikan.
Ke Dalam Tubuh Eksresi Sisa
Melalui vaskular dan sistem Terdapat sisa zat tidak
limfatis menuju sel dan dipakai. Keluar melalui urine,
masuk kedalam jaringan feses, dan paru-paru dalam
tertentu. bentuk udara.
Prinsip Pemberian Obat
Benar Pasien
Benar Obat
Benar Dosis
Benar Waktu
Benar Rute
Benar Informasi
Benar Respon Benar
Dokumentasi
Cara Pemberian Obat
Pemberian Obat Melalui Oral
Melibatkan penggunaan mulut untuk memberikan obat kepada pasien. Dalam
pemakaian obat oral tentu saja membutuhkan bantuan air kita dapat melakukan
absorbsi dengan mudah dan aman.
Akan tetapi perlu diperhatikan, penggunaan obat oral dikatakan nyaman, ada juga
obat oral yang mudah menginfeksi organ dalam manusia. Misalnya saja pada obat
oral yang mengandung garam besi dan salisilat. Sehingga dalam mencegah iritasi
dari organ dalam terutama pada lambung, dilakukan pengkapsulan yang efektif.
Pengkapsulan dilakukan dengan tujuan agar obat tetap utuh saat ada pada lambung.
Tetapi hancur dan netral ketika masuk kedalam usus. Sehingga dari sini kembali
didapatkan satu keefektifan penggunaan obat oral lagi.

Contoh obat oral antara lain : pil, tablet, bubuk, kapsul, dan sirup
Lanjuuuttt....
Indikasi pemberian obat melalui oral dalam asuhan kebidanan
1. Pengobatan kondisi medis yang mempengaruhi ibu hamil seperti hipertensi,
diabetes gestasional, dan infeksi.
2. Suplementasi zat gizi yang dibutuhkan oleh ibu hamil, seperti asam folat, zat besi,
dan kalsium.
3. Pengendalian gejala mual dan muntah yang sering dialami ibu hamil

Efek samping yang perlu diperhatikan saat memberikan obat


melalui oral dalam asuhan kebidanan :
1. Toksikitas pada janin
2. Gangguan pada sistem pencernaan
3. Pengaruh terhadap produksi susu
Lanjuuuttt....
Jenis obat tertentu yang sebaiknya dihindari atau sebaiknya diberikan
secara oral dalam asuhan kebidanan
Obat-obatan yang diketahui dapat menyebabkan kelainan pada janin, seperti
isotretinoin (obat untuk jerawat), thalidomide (obat untuk lepra), dan methotrexate
(obat untuk arthritis).

Cara mengelola penanganan overdosis obat melalui oral dalam


asuhan kebidanan :

1. Segera hubungi layanan darurat


2. Jangan memprovokasi muntah
3. Berikan informasi medis lengkap
4. Ikuti petunjuk dokter
Cara Pemberian Obat
Pemberian obat melalui tetes hidung
Umumnya dilakukan dengan menggunakan tetes hidung untuk menyalurkan obat ke
saluran hidung. Cara penggunaan obat ini dimulai dengan membersihkan hidung,
menengadahkan kepala, teteskan obat, tahan posisi kepala 8 selama beberapa menit.
Bersihkan ujung tetes hidung dengan air panas dan lap dengan tisu. Orang yang
memiliki masalah alergi, asma, atau sinusitis (radang sinus) biasanya diresepkan obat
tetes hidung oleh dokter.
Obat ini memiliki banyak fungsi pada saluran pernapasan, seperti: Mengembalikan
kelembapan hidung karena udara kering, Membersihkan saluran napas dari bakteri,
virus, atau alergen, dan Mengencerkan lendir kental yang menyebabkan
penyumbatan.
Lanjuuuttt....
Efek samping yang perlu diperhatikan saat memberikan obat
melalui tetes hidung dalam asuhan kebidanan :
1. Reaksi alergi
2. Peningkatan tekanan darah
3. Ketergantungan
4. Pengaruh terhadap janin

Jenis obat tertentu yang sebaiknya dihindari atau sebaiknya


diberikan melalui tetes hidung dalam asuhan kebidanan :
1. dekongestan nasal yang mengandung fenilefrin atau xylometazoline, karena
penggunaan berlebihan dapat menyebabkan efek samping atau ketergantungan.
2. Obat tetes hidung yang mengandung zat kimia berbahaya seperti
fenilpropanolamin atau pseudoefedrin, yang dapat meningkatkan risiko kelainan
pada janin.
Cara Pemberian Obat
Pemberian obat melalui tetes mata

Melibatkan penetesan obat langsung ke mata untuk pengobatan masalah mata


tertentu. Cara penggunaan obat ini dimulai dengan mencuci tangan, menengadahkan
kepala, menarik kelopak bagian bawah, lalu teteskan, tutup mata dan biarkan selama
1-2 menit.
Obat ini termasuk obat steril, maka untuk mencegah kontaminasi, ujung wadah obat
jangan terkena permukaan lain dan tutup rapat sesudah digunakan. Obat yang telah
terbuka dan dipakai tidak boleh disimpan > 30 hari untuk digunakan lagi, karena
mungkin sudah terkontaminasi kuman.
Lanjuuuttt....
Indikasi pemberian obat melalui tetes mata dalam asuhan
kebidanan kebidanan :
1. Infeksi atau peradangan pada konjungtiva
2. Alergi mata
3. Mata merah

Efek samping yang perlu diperhatikan saat memberikan obat


melalui tetes mata dalam asuhan kebidanan :

1. Iritasi atau peradangan


2. Efek sistemik
3. Pengaruh terhadap kehamilan
Lanjuuuttt....
Jenis obat tertentu yang sebaiknya dihindari atau sebaiknya
diberikan melalui tetes mata dalam asuhan kebidanan :
1. Obat-obatan yang mengandung tetracaine
2. Obat-obatan yang mengandung antibiotik tetrasiklin
3. Obat-obatan kortikosteroid
4. Obat-obatan vasokonstriktor

Cara mengelola penanganan overdosis obat melalui tetes mata


dalam asuhan kebidanan :
1. Bilas mata dengan air bersih
2. Cari bantuan medis
Cara Pemberian Obat
Pemberian obat melalui tetes telinga

Adalah cara memberikan obat langsung ke telinga untuk mengatasi masalah telinga
seperti infeksi. Cara penggunaan obat ini dimulai dengan memiringkan kepala atau
berbaring miring, lalu telunjuk diletakkan didepan tragus, dan mendorong ke depan,
sedangkan ibu jari dan jari tengah menjepit daun telinga dan menariknya keatas
(dewasa) atau kebawah (anak-anak). Kemudian teteskan obat, dan biarkan beberapa
menit. Setelah digunakan, ujung wadah cukup dikeringkan dengan tisu, jangan
dibilas.
Lanjuuuttt....
Efek samping yang perlu diperhatikan saat memberikan obat
melalui tetes telinga dalam asuhan kebidanan :

1. Iritasi atau sensasi terbakar


2. Gangguan pendengaran
3. Efek samping sistemik

Jenis obat tertentu yang sebaiknya dihindari atau sebaiknya


diberikan melalui tetes telinga dalam asuhan kebidanan :
1. Obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS)
2. Obat vasokonstriktor
3. Obat yang mengandung alkohol
Lanjuuuttt....

Cara mengelola penanganan overdosis obat melalui tetes


telinga dalam asuhan kebidanan :

1. Segera hubungi layanan darurat


2. Berikan informasi lengkap
3. Observasi dan pemantauan
4. Detoksifikasi atau pengobatan antidotum
5. Perawatan dan pemulihan
Dosis terapeutik
DOsis obat
Dosis maksimal
yaitu dosis diantara dosis minimal dan
maksimal yang dapat yaitu dosis terbesar yang
memberikan efek menyembuhkan/terapeutik. mempunyai efek terapeutik,
Dosis ini dipengaruhi oleh Umur, tanpa
Berat badan, jenis kelamin, waktu pemberian
obat, cara pemberian obat.
gejala/ efek toksik.

Dosis minimal Dosis toksik


yaitu dosis yang paling kecil yaitu dosis yang
yang masih mempunyai efek menimbulkan gejala
terapeutik. keracunan.

Dosis Pemberian Obat :


Dosis obat yang diprogramkan / Dosis obat yang tersedia X Jumlah yang tersedia
= Jumlah yang diberikan
Obat Oral Jenis Obat- Obatan
Obat yang pemakaiannya
dengan cara memasukkannya yang Digunakan
lewat mulut.
Dalam Kebidanan
Obat Rectal
Cara pemberiannya melalui
anus atau dubur dengan
tujuan mempercepat kerja
obat serta bersifat sistemik.

Obat Parenteral
Melalui jaringan tubuh atau
pembuluh darah dengan
ini hanya sekedar tau, untuk penjelasan obat rectal dan oba
menggunakan spuit. parental lebih detailnya akan dijelaskan kelompok
berikutnya yaa...
TERIMAKASIH...
silahkan bertanya sesuai
kapasitas materi yaaa!
Kesimpulan
Dalam pemberian obat ada hal-hal yang
perlu diperhatikan, yaitu indikasi dan

Kesimpulan
kontra indikasi pemberian obat. Sebab
ada jenis-jenis obat tertentu yang tidak
bereaksi jika diberikan dengan cara yang

dan
salah.

Saran
Setiap obat merupakan racun
yang yang dapat memberikan
Saran
efek samping. Sebagai Bidan,
harus melaksanakan tugas kita
dengan sebaik-baiknya

Anda mungkin juga menyukai